Brand Ambassador Kerangka Teori

13 konsumen Shaz, 2009:254. Brand ambassador berfungsi sebagai unsur persuasi dalam mempengaruhi minat konsumen. Penelitian tentang kredibilitas telah menunjukkan bahwa dalam kebanyakan situasi, source credibility yang lebih tinggi akan lebih efektif daripada source credibility yang kurang kredibel Sternthal dkk, 1978 dalam Shun, 2007. Ohanian 1990 dalam Shun 2007 juga menemukan bahwa sumber yang sangat kredibel dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap situasi yang dianjurkan oleh sumber dan mendorong perubahan perilaku lebih banyak dari pada sumber yang kurang kredibel. Pada akhirnya mereka menjadi pilihan utama dan menjadi sangat menonjol perannya menjaga keunggulan suatu produk sekaligus sebagai ”pengingat”. Ia terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk yang sehingga mereka akan tetap membeli produk yang akan diiklankan tanpa memperdulikan merek pesaingnya. Ketika konsumen menggunakan merek seperti yang diiklankan oleh selebriti, konsumen akan berkat a “jika ia memakai merek tersebut, berarti merek tersebut baik, jika saya memakainya, maka saya akan sepert i dia”. Sumarwan, 2011:312 Komukasi pemasaran melalui iklan di berbagai media, sering menggunakan orang-orang yang dianggap sebagai kelompok acuan. Para kelompok acuan tersebut adalah selebritis, pakar atau ahli, orang-orang 14 biasa, para eksekutif perusahaan atau pegawai biasa dan karakter dagang .para selebritis bisa juga para pemain olahraga yang terkenal, tokoh politik, para pejabat pemerintah, para pakar pengamat ekonomi, social dan politik Sumarwan, 2011: 312. Di dalam memilih selebritis yang akan menjadi brand ambassador diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari pengiklan karena karakter endorser diakui sangat efektif dalam mengangkat citra produk dan brand awareness Royan, 2005:23. Dalam memilih selebriti sebuah produk, maka sebuah akan perusahaan mempertimbangkan beberapa hal, sesuai dengan kepentingan perusahaan tersebut. Pertimbangan tersebut adalah kredibilitas selebriti, kecocokan selebriti dengan khalayak, kecocokan selebriti dengan merek produk, daya tarik yang dimiliki selebriti, dan pertimbangan lainnya. Menciptakan brand yang kuat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Dalam memperesentasikan sebuah produk, dibutuhkan brand ambassador atau endorser yang mampu mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk, karena brand menggambarkan value yang ditawarkan, maka ia menjadi alat kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pembelian Kartajaya, 2005:184. Menurut A. Smidts, et all dalam artikel jurnal Ontwikkelingen in het marktonderzoek de presentator in reclame : een test van het VisCAP 15 model, 2010:39 karakteristik seorang presenter dalam iklan ada empat yang termuat dalam VisCAP Model sebagai konsep penting di dalam memilih figure brand ambassador yaitu: a. Visibility Visibilitas atau Keterkenalan Karakteristik visibility brand ambassador mengarah pada seberapa terkenalnya atau dikenalnya duta dari terpaan masyarakat umum A. Smidts, et all, 2010:39. b. Credibility kredibilitas Kredibilitas merupakan indikasi dari seberapa jauh sumbernya dapat dipercaya. Kredibilitas sumber berarti orang yang menyampaikan pesan, seperti pakar adalah orang yang dipercaya dan dihormati Moriarty, 2011:149. Semakin kredibel endorser yang dipilih perusahaan, semakin meningkat kepercayaan dari konsumen. Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch dalam Advertising and Promotion, 2007: 168-172, komponen kredibilitas ada dua macam karakteristik yaitu: 1 Expertise Keahlian Because attitudes and opinions developed through an internalization process become part of thr individual’s beliefe, marketer wants to use communicators with high credibility. 16 Companies use a variety of techniques to convey source expertise. Yang berartikan karena perilaku dan opini dibangun melalui proses internalisasi atau penghayatan dalam keyakinan seseorang, para pemasar ingin menggunakan seorang komunikasi dengan kredibilitas yang tinggi. Para perusahaan menggunakan aneka ragam cara untuk mengusung sumber atau duta yang ahli. 2 Trustworthiness Kepercayaan Jika keahlian adalah hal yang penting, target sasaran konsumen juga mencari sumber yang dapat dipercaya. Sedangkan kepercayaan adalah kesan komunikasi tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Rakhmat, 2007: 260 c. Attraction Daya Tarik Brand ambassador yang memiliki attactivebess atau ketertarikan merupakan karakteristik yang penting. Image positif dibenak konsumen berdasarkan daya tarik secara fisik sangat penting. Kebanyakan televisi dan media cetak menggunakan orang-orang yang secara fisik dinilai baik dan menarik. Konsumen cenderung membentuk stereotip positif terhadap orang yang memiliki kondisi 17 fisik menarik. Begitupula brand ambassador atau endorser yang berfungsi sebagai komunikator dari perusahaan ke konsumen, sebuah riset menunjukkan bahwa orang mempersepsikan orang lain yang secara fisik menarik secara lebih positif dari pada orang yang secara fisik tidak menarik. Beberapa peneliti telah menemukan bahwa selebritis pada umumnya dipandang sebagai sumber yang lebih kredibel dan akibatnya mereka memiliki pengaruh lebih besar pada sikap dan niat beli daripada non-selebriti Shun, 2007. Pada tahun 1999, Tse dalam Shun 2007 mengungkapkan bahwa konsumen merasa produk yang didukung oleh endorser yang sangat kredibel adalah lebih aman daripada endorser kurang kredibel, keahlian dan kredibilitas endorser itu akan mempengaruhi niat beli produk oleh konsumen Shun, 2007. d. Power Kekuatan Power atau kekuatan merupakan kemampuan menimbulkan ketundukan Rakhmat, 2007: 267. Menurut Raven, terdapat lima jenis kekuasaan: - Kekuasaan Koersif merupakan kekuasan yang menunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatangkan ganjaran dan hukuman kepada komunikasi. Ganjaran dan hukuman itu dapat bersifat personal dan impersonal. 18 - Kekuasaan keahlian merupakan kekuasaan yang berasal dari pengetahuan, pegalaman, ketrampilan atau kemampuan yang dimiliki komunikator. - Kekuasaan Informasional merupakan kekuasaan dari isi komunikasi tertentu atau penetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator. - Kekuasaan Rujukan merupakan komunikan menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan bila ia berhasil memberikan kekaguman pada komunikan, sehingg seluruh perilakunya diteladani. - Kekuasaan Legal merupakan seperangkat peraturan atau norma yang menyebabkan komunikator berwenang untuk melakukan suatu tindakan. Rakhmat, 2007:265. Brand ambassador atau endorser yang memiliki kedekatan kesamaan dengan konsumennya termasuk membantu perusahaan untuk mempromosikan atau mengiklankan produk yang mereka tawarkan. Konsumen tentunya akan mempercayai seseorang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Sama seperti brand ambassador atau endorser dari sebuah produk biasanya memiliki kesamaan dengan konsumennya. Dan seberapa kuat dan terkenalnya perusahan di mata konsumen tetap saja 19 dalam proses penyampaian informasi semacam iklan, perusahaan memerlukan sosos seorang figure atau bintang iklan yang dapat mewakili perusahaann tersebut untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. Sosok seorang figure atau bintang iklan digunakan oleh para pemasar untuk menjelaskan kelebihan produk yang di iklankan kepada konsumen. Penggunaan endorser pada iklan diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara produk dengan endorser Hapsari, 2008-2. Seorang endorser iklan suatu produk atau merek bisa lebih memilih menggunakan selebriti pada iklan mereka yang digunakan untuk mengembangkan citra positif produk baru atau mengubah citra prosuk yang sudah ada, karena untuk melakukannya diperlukan sosok figure yang kuat Wiryawan dan Pratiwi, 2009:242. Kredibilitas endorser sendiri didefinisikan sebagai gambaran kepercayaan juru bicara atau pendukung di dalam sebuah iklan, terhadap daya tarik, keahlian, dan kejujuran juru bicara atau pendukung iklan tersebut Goldsmith, 2000: 304. Sedangkan menurut Belch 2003: 168 kedibilitas endorser menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang relevan yang dimiliki endorser mengenai merek produk yang diiklana serta kepercayaan konsumen terhadap endorser untuk memberikan informasi yang tidak biasa dan objektif. Hal ini menyiratkan bahwa endorser yang memiliki 20 kredibiltas akan membentuk kepercayaan konsumen terhadap produk atau merek yang mereka tawarkan. Belch dan Belch 2003: 175 mengatakan bahwa dalam menggunakan selebriti para pengiklan atau perusahaan harus mencocokkan atribut produk, citra perusahan dan karakteristik target pasar dengan kepribadian selebritis, karena citra selebritis terhadap konsumen adalah hal yang penting bagi kemampuan selebritis untuk menarik perhatian konsuemn. Oleh karena itu, pemilihan selebritis endoser dalam iklan merupakan hal yang krusial dan harus memenuh beberapa persyaratakan. Menurut Goldsmith el al 2000 kredibilitas adalah tingkat kepercayaan konsumen kepada sumber dalam memberikan informasi terhadap konsumen. Ada dampak yang signifikan dari kedua jenis kredibilitas tersebut pada sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek dan minat beli. Ohanian 1990 dalam Ishak 2008 mendefinisikan tiga dimensi yang membentuk kredibilitas selebriti: expertise keahlian, trustworthiness kepercayaan dan attractiveness daya pikat. a. Expertise keahlian Kesan yang dibentuk komunikasi tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahliannya dianggap cerdas, mampu, ahli, berpengalaman atau terlatih. Sedangkan 21 menurut Ohanian, 1991 expertise keahlian didefisikan sebagai suatu tingkat dimana komunikator dipersepsikan sebagai sumber dengan pernyataan yang valid dan dipercaya memberikan opini objektif tentang subjek. Dan merujuk pada penelitian Ohanian 1990:47 expertise adalah pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator untuk mendukung pesan yang disampaikan. Keahlian yang dimiliki oleh endoser dapat diukur melalui indikator: expert – non an expert, experience – inexperience, knowledgeable – unknowledgeable, qualified – unqualified, skilled – unskilled. b. Trustwothiness kejujuran Berkaitan dengan persepsi komunikasi tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Sejauh mana objektifitas dan kejujuran kemunikator serta sejauh mana komunikator dapat dipercaya. Trustworthiness menonjolkan pada kepercayaan konsumen terhadap sumber dalam menyadiakan informasi yang objektif dan jujur. Sebagian besar dari kita akan mempertimbangakan seorang teman yang terpercaya dalam berbagai hal. Di sisi lain, walaupun terkadang seoarang penjual mempunyai pengetahuan yang lebih terhadap bidang tertentu dibandingkan seorang teman yang tidak ahli, namun banyak konsumen yang menggunakan trustworthiness tenaga penjual 22 karena kemungkinan terjadinya konflik kepentingan Ohanian, 1991:46. Paradigma trustworthiness di dalam komunikasi menjadi tingkat derajat kepercayaan konsumen atau audiens dan tingkat penerimaan pembicara dan pesan Griffin, 1967 dalam Ohanian, 1991:47. Banyak studi mendukung efek trustworthiness atas perubahan sikap. Sebahai contoh, dalam konteks komunikasi yang fear arousing. Ohanian 1991:47 trustworthiness adalah berkaiatan dengan kesan dari penerima pesan atas sifat dari endorser. Trutwothiness dapat diukur melalui indikator sebagai berikut: dependable – undependable, honest – dishonest, realible – unreable, trustworthy – untrustworthy. c. Attractivenesss data tarik Menjelaskan daya tarik komunikasi bagi khalayak berkaitan dengan karakteristik seperti performa fisik, keterbukaan, humor, dan alamiah yang menyebabkan komunikator menarik. Dengan meningkatnya penggunaan selebritis sebagian pendukung barang dan jasa, attractiveness telah menjadi suatu dimensi penting mengenai kredibilitas Patzer, 1985 dalam Ohania. 1991:47. Suatu tinjauan ulang menyangkut attractivieness menunjukkan bahwa membangun attractiveness tidaklah uni-dimensiona dan bahwa ada 23 banyak sekali definisi yang digunakan dalam menerapkan attractiveness. Ohanian 1991:47 attractiveness adalah suatu isyarat penting didalam pertimbanngan seorang terhadap orang lain. Daya tarik biasanya merujuk pada penampilan fisik endorser. Daya tarik dapat diukur melalui indicator sebagai berikut: attractive – unacttractive, classy – not classy, beautifull – ugly, elegant – plain, sexy – not sexy.

3. Minat Beli

Memahami perilaku konsumen terhadap banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam minat pembelian suatu produk atau merek tersebut. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Assael, minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian Assael, 2001:75. Suatu produk dikatakan telah dikonsumi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk beli. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk 24 mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenisnya. Menurut Keller 2009 minat beli adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Sedangkan Mittal 1999 menemukan bahwa fungsi dari minta beli dari minat konsumen merupakan fungsi dari mutu produk dan mutu layanan. Dalam Dwityanti, 2008:21 Minat beli merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Perilaku konsumen dalam pandangan Winardi, 1991:11 dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Dengan demikian perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang- orang sewaktu sedang menyeleksi, membeli dan menggunkan produk- produk dan jasa sedemikian rupa sehingga hal tersebut memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan mereka. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu motif yang bersifat intrinsik yang mampu membuat individu menarik

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT KREDIBILITAS ENDORSER DAN TINGKAT BRAND AWARENESS TERHADAP MINAT BELI MINUMAN BERENERGI (Studi Eksplanatif Iklan Televisi KUKU BIMA ENERGI Rosa Versi “Jigojagajig” di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta).

0 2 14

PENG PENGARUH TINGKAT KREDIBILITAS ENDORSER DAN BRAND AWARENESS TERHADAP MINAT BELI MINUMAN BERENERGI (Studi Eksplanatif Iklan Televisi KUKU BIMA ENERGI Rosa versi “Jigojagajig” di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta).

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT KREDIBILITAS ENDORSER DAN BRAND AWARENESS TERHADAP MINAT BELI MINUMAN BERENERGI (Studi Eksplanatif Iklan Televisi KUKU BIMA ENERGI Rosa versi “Jigojagajig” di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta).

1 8 51

PENUTUP PENGARUH TINGKAT KREDIBILITAS ENDORSER DAN BRAND AWARENESS TERHADAP MINAT BELI MINUMAN BERENERGI (Studi Eksplanatif Iklan Televisi KUKU BIMA ENERGI Rosa versi “Jigojagajig” di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta).

0 3 6

PENGARUH KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP SIKAP DAN MINAT BELI PENGARUH KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP SIKAP DAN MINAT BELI (Studi Eksplanatif terhadap Iklan Yamaha Vega ZR Versi Slank di Televisi di

0 3 11

PENDAHULUAN PENGARUH KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP SIKAP DAN MINAT BELI (Studi Eksplanatif terhadap Iklan Yamaha Vega ZR Versi Slank di Televisi di Kalangan Mahasiswa FISIP UAJY).

0 2 39

PENUTUP PENGARUH KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP SIKAP DAN MINAT BELI (Studi Eksplanatif terhadap Iklan Yamaha Vega ZR Versi Slank di Televisi di Kalangan Mahasiswa FISIP UAJY).

0 3 42

PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER DAN SIKAP TERHADAP HARGA PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER DAN SIKAP TERHADAP HARGA TERHADAP MINAT BELI KOPI.

0 5 13

PENGARUH KREDIBILITAS ENDORSER SELEBRITIS DAN NON-SELEBRITIS TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PENGARUH KREDIBILITAS ENDORSER SELEBRITIS DAN NON-SELEBRITIS TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN.

0 2 14

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 12