58 unit organisasi 1.07.1 sebagai kode akun dinas perhubungan serta kode rekening
sub unit organisasi 1.07.01.01 sebagai kode Dinas perhubungan.
4.3.1.2 Prosedur Akuntansi SKPD
Prosedur akuntansi pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 Bab XI bagian ketiga mengatur tentang akuntansi keuangan daerah pada SKPD. Pasal 241 sampai dengan pasal 258
mengatur tentang prosedur akuntansi penerimaan, pengeluaran, dan akuntansi aset SKPD. Lampiran E.III sampai dengan E.IX pada Permendagri No 13 ta hun 2006
merupakan contoh dari jurnal dan buku besar untuk akuntansi penerimaan, pengeluaran, dan akuntansi aset.
a. Penerapan Akuntansi Pendapatan Menurut PP Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum NegaraDaerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Permendagri No 13 tahun 2006 ,
pengklasifikasian pendapatan daerah dibagi menurut organisasi, kelompok, jenis, obyek,dan rincian obyek pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
Universitas Sumatera Utara
59 mencatat jumlah netonya setelah dikompensasikan dengan pengeluaran.
Akuntansi Pendapatan SKPD dilakukan hanya untuk mencatat pendapatan asli daerah yang dalam wewenang SKPD.
Dinas Perhubungan telah melakuakan klasifikasi pendapatan sesuai Permendagri No 13 tahun 2006 dan telah melakukan prosedur akuntansi
pendapatan yang sesuai dengan pasal 241 sampai pasal 246 tentang Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPD dan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi telah melakukan jurnal dan buku besar akuntansi pendapatan sesuai
dengan lampiran E.III dan E.IV pada Permendagri No 13 tahun 2006. b. Penerapan Akuntansi Belanja
Menurut PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum NegaraDaerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam priode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Berdasarkan
Permendagri No 13 tahun 2006, pengklasifikasian belanja daerah dibagi menurut fungsi, urusan, pemerintahan, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis,
obyek dan rincian obyek belanja. Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 247 ayat 2 membagi dua jenis
prosedur akuntansi pengeluaran kas SKPD, yaitu sub prosedur akuntansi pengeluaran kas langsung dan sub prosedur akuntansi pengeluaran kas uang
persediaanganti uang persediaantambahan uamg persediaan.
Universitas Sumatera Utara
60 Dinas Perhubungan telah melakuakan klasifikasi belanja sesuai
Permendagri No. 13 tahun 2006 dan telah melakukan prosedur akuntansi belanja yang sesuai dengan pasal 247 sampai pasal 252 tentang Prosedur Akuntansi
Penerimaan Kas pada SKPD dan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi telah
melakukan jurnal dan buku besar akuntansi pendapatan sesuai dengan lampiran E.VII dan E.IV pada Permendagri No 13 tahun 2006.
c. Penerapan Akuntansi Aset Permendagri No 13 tahun 2006 pasal 253 mengatakan bahwa prosedur
akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan
terhadap aset tetap yang dikuasaidigunakan SKPD. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP 07 tentang akuntansi
aset tetap yang diperjelas dengan Buletin Teknis BULTEK 05 tentang akuntansi penyusutan mengatur pemerintah daerah untuk melakukan penyusutan pada aset
tetap. Berdasarkan pasal 254 Permendagri No. 13 tahun 2006, Setiap aset tetap
kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan dilakukan penyusutan yang sistematis sesuai dengan masa manfaatnya. Metode penyusutan yang dapat
digunakan antara lain: metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, dan metode unit produksi.
Dinas Perhubungan telah melakukan pencatatan perolehan aset tetap sesuai dengan lampiran E.IX Permendagri No. 13 tahun 2006 dan melakukan
Universitas Sumatera Utara
61 penyusutan terhadap aset tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan
dengan metode garis lurus sesuai dengan Permendagri No.13 tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005.
4.3.2 Analisis Pelaporan Keuangan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 dan Permendagri No. 13 tahun
2006 pasal 265 menyebutkan bahwa SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara periodik yang meliputi: Laporan
Realisasi Anggaran SKPD, neraca SKPD, dan catatan atas laporan keuangan SKPD.
Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi telah menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan format pada lampiran E.XI, E.XII, dan E.XIII Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan sesuai Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Laporan Keuangan Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi terdiri dari:
a Laporan Realisasi Anggaran menyajikan realisasi pendapatan dan belanja
yang diperbandingkan dengan anggarannya selama satu tahun anggaran. b
Neraca menyajikan Aset, Utang, dan Ekuitas dan pada saat tanggal akhir tahun anggaran.
c Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Informasi tentang kebijakan fiskal keuangan, ekonomi, makro, dan
pencapaian target 2.
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
Universitas Sumatera Utara
62 3.
Kebijakan akuntansi 4.
Penjelasan pos-pos pelaporan keuangan SKPD 5.
Penjelasan atas informasi-informasi Non Keuangan SKPD
Universitas Sumatera Utara
63
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai Pencatatan dan Pelaporan Keuangan pada SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perhubungan Kota
Tebing Tinggi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi telah melakukan prosedur akuntansi SKPD
yang meliputi
serangkaian proses
mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan
pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dengan menggunakan aplikasi komputer SIMDA Sistem Informasi Manajemen Daerah.
2. Pencatatan akuntansi pendapatan, akuntansi belanja, dan akuntansi aset yang
dilakukan Dinas Perhubungan Kota Tebing telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Kegiatan pencatatan tersebut meliputi :
Jurnal, Buku Besar, Neraca Saldo, Jurnal penyesuaian, dan Jurnal penutup. Kegiatan pencatatan tersebut dilaksanakan oleh PPK-SKPD Pejabat
Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan aplikasi SIMDA berdasarkan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara