163
Ø 8 -
= x
1 x 2 +
x 2
+ x
= =
Sengkang ganda Total pembesian
= Kg
Kapasitas tulangan =
=
TOTAL
a. Total volume balok BP
= m3
b. Total kapasitas tulangan
= Kgm3
PELAT
a. Lebar pelat
= m
Panjang pelat =
m Tebal pelat
= m
Luas pelat =
x =
m² Volume
= m3
Pembesian Tulangan Utama
Lapangan =
x 1 x
D 13 - =
Kg Tumpuan
D 13 - =
x 1 x
= Kg
Susut D
= x
1 x Kg
Total =
Kg Kapasitas tulangan
= =
Kgm3 Tulangan end block
TOTAL
a. Total volume pelat BB
= kg
b. Total kapasitas tulangan
= Kgm3
D =
x 4
D 12 =
Kg =
Kgm3 4
D 10 D
= x
= Kg
= Kgm3
Total = Kgm3
3.374243137 14
4 12
104.5 0.888
4 10
184.3 0.617
0.24 0.08
0.4
10.4 480
1000 480
1.04
318.411439
12 30
0.12 12
30 360.00
43.2
1000 200
1.04 200
5.2 100
1000 100
1.04 10.9333333
21.87 Kg
60.37 60.37
0.18 335.37
Kgm ₃
34.77
60 1000
60
2.1666667
17.76666667 17.77
0.12 148.05556
43.2 148.055556
1.858 92.77824
113.72544 1.516
D 14-480
D14-200 d14-100
Universitas Sumatera Utara
164
No Sa
t 1
2 3
4 5
6 1 m3 Pelat beton prategang
m3 Beton K350 Kg Kab Starnd Ø 12.7
Kg Susut + endblock Ø 10 Ø12
2 m3 Balok pemikul prategang m3 Beton K350
Kg Tulangan berulir D 25
No Sa
t 1
2 3
4 5
6 1 m3 Pelat beton berulang biasa
m3 Beton K350 Kg Tulangan berulir
Ø 13mm 2 m3 Balok pemikul pelat beton bertulang biasa
m3 Beton K350 Kg Tulangan berulir
D 25
Judul Skripsi : Dibandingkan dengan pelat beton biasa
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN
Dosen Pembimbing : Prof Dr.Ing Johanes Tarigan
Analisa perencanaan pelat lantai beton prategang postension
Jenisa Bahan Satuan
Harga Rp 1. Beton K125
2. Beton K175 3. Beton K250
4. Beton K300 5. Beton K350
m3 m3
m3 m3
6. Besi beton polos 7. Besi beton ulir
8. Kabel prategang m3
Kg Kg
Kg 288829.81
30000 13409.55
10082.05 982177.5546
799462.7244 704885.4341
889742.774
1 982177.5546
982177.5546 58.27731
30000 1748319.328
ANALISA BAHAN
Judul Skripsi : Analisa perencanaan pelat lantai beton prategang postension Dibandingkan dengan pelat beton biasa
Dosen Pembimbing : Prof Dr.Ing Johanes Tarigan
Koef Uraian
Pekerjaan Harga satuan
Rp
2986914.33
5075050.26
Uraian Harga satuan
Harga bahan Total
7 Harga bahan
Rp Total
Rp
7 1
982177.5546 982177.5546
1 305.2207
982177.5546 13409.55
982177.5546 4092872.705
5251931.66 BETON PRATEGANG
BETON BERTULANG BIASA
148.0556 13409.55
1985358.375 2967535.93
1 982177.5546
982177.5546 318.4114
13409.55 4269754.107
Koef Pekerjaan
Rp Rp
Rp 25.43307
10082.05 256417.4498
Universitas Sumatera Utara
165
Beton Prategang no
1 2
4 5
2 Rp
Rp 2
Rp Rp
Beton bertulang biasa no
1 2
4 5
1 Rp
Rp 2
Rp Rp
Selisih beton bertulang biasa Vs beton prategang Selisih
= -
=
ANALISA BAHAN
Judul Skripsi : Analisa perencanaan pelat lantai beton prategang postension Dibandingkan dengan pelat beton biasa
Dosen Pembimbing : Prof Dr.Ing Johanes Tarigan
310807216 Total = Rp.
278047700.4
2986914.332
2967535.93 5251931.662
5075050.259 Uraian Pekrjaan
Volume 3
Harga satuan Total Harga
6
Uraian Pekrjaan Volume
Harga satuan Total Harga
54601604.97
310807216 278047700.4
32759515.65
pelat balok
Pelat Balok
182799157.1 95248543.26
128197552.2 182609663.9
61.2 18.768
43.2 34.77
3 6
Total = Rp.
Universitas Sumatera Utara
166
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan tata cara perencanaan seluruh desain telah dilakukan kontrol
guna mendapatkan hasil yang aman, dan adapun hasil perencanaan ditampilkan pada tabel berikut ini :
5.1.1 Hasil perencanaan pelat Berdasarkan hasil perencanaan kita dapat hasil sebagai berikut :
Tabel 5.1 Perbandingan volume beton prategang dan beton biasa No
Pelat biasa Pelat prategang
1. Pelat satu arah
Pelat satu arah 2.
Tebal = 12 cm Pakai balok anak, Tebal = 17 cm Tanpa balok anak
3. Ukuran balok Induk Tipe I
350700 Tipe II 300600 Tipe III 300700
Ukuran balok anak 300700 Ukuran balok Induk Tipe I 700350 Tipe
II 850420 Tipe III 300600
4. Tulangan pelat 148,05 kgm3
Tulangan pelat end block + susut = 25,43 kgm3,
kabel prestressed =58,23 Kgm3
5. Volume pelat dan balok 77,97m3 Volume pelat dan balok 79,968m3
Universitas Sumatera Utara
167
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa untuk volume pelat, beton prategang terlihat lebih besar dibandingkan dengan beton biasa dengan rasio 1,02 : 1. Hal ini
dikarenakan kedua pelat direncanakan dengan kondisi pelat menerusstatis tak tentu sehingga pelat prategang membutuhkan ruang yang cukup besar untuk dapat ditarik
sepanjang 30m sekaligus dan beton harus memenuhi syarat tegang batas F’izin. Dan hasil perencanaan h=17cm adalah tebal beton yang dapat memikul beban
prategang sekaligus beban luar. Tabel 5.2 Perbandingan biaya beton prategang dan beton biasa
No Jenis desain
Pembanding Pelat Rp
Balok Rp Total Rp
1 Prategang
182.799.157 95.248.543
278.047.700 2
Beton biasa 128.197.552
182.609.663 310.807.216
Selisih harga 54.601.604
-87.361.120 32.759.515
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa beton prategang menghemat sampai Rp.32.759.515,- Hal ini karena volume pembesian nya yang lebih kecil
dibandingkan dengan beton biasa.
Universitas Sumatera Utara
168
5.2 Saran Dalam perencanaan tidak dilakukan analisa waktu pelaksanaan, pekerja yang
dibutuhkan, peralatan yang digunakan dan pembiayaan-pembiayaan lain. Tulisan ini hanya memuat gambaran umum. Akan banyak kondisi dilapangan yang justru dapat
menghasilkan perhitungan yang sama sekali berbeda. Untuk itu pendekatan- pendekatan yang dilakukan dan analisa yang lebih kompleks didepan akan sangat
membantu dalam merencanakan.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep-konsep dasar