Inplementasi corporate social responsibility PT Pertamina (persero)

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT
PERTAMINA (PERSERO)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:
MUHAMMAD SUBHI
106054102080

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2011 M

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT
PERTAMINA (PERSERO)
SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakulta Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

MUHAMMAD SUBHI
NIM. 106054102080

Di Bawah Bimbingan

Ahmad Zaky M.Si
NIP.150411158

KONSENTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M


SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah dicantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.

Jakarta, 16 Maret 2010

MUHAMMAD SUBHI

ABSTRAK
Muhammad Subhi
Implementasi Corporate Social Responsibility CSR PT Pertamina (Persero)

Indonesia berada dalam kondisi yang timpang bila dilihat melalui
kacamata ekonomi. Kesejahteraan telah didistribusikan dengan tidak adil. Dalam
dunia dimana tujuan badan usaha yang seolah hanya semata-mata mencapai laba,
dan dalam kondisi dimana banyak negara membutuhkan investasi dalam rangka
pertumbuhan ekonomi, maka tercipta peluang dimana praktek bisnis
mengakibatkan kualitas hidup masyarakat digadaikan demi pencapaian laba.
Perusahaan didalam menjalankan tugasnya yaitu memproduksi barang atau
jasa untuk disajikannya kepada masyarakat atau konsumen, tidaklah jarang terjadi
adanya konflik kepentingan antara kepentingan masyarakat umum dengan
kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut banyak terjadi baik
terhadap perusahaan besar, menengah, ataupun perusahaan kecil.
Seiring berjalannya waktu, wacana maupun berbagai kajian praktis dan
teoritis tanggung jawab sosial perusahaan atau sekarang lebih dikenal dengan
Corporate Social Responsibility CSR menjadi tema aktual yang marak dibahas
oleh publik ataupun oleh para akademisi. Disisi lain perusahaan mempunyai
tuntutan dan kebutuhan agar perusahaan tidak hanya mencari keuntungan, tetapi
mempunyai sikap lebih arif dan bermoral, serta memperhatikan aspek sosial
lingkungan sekitarnya.
Melihat tanggung jawab sosial perusahaan menurut penulis sangat penting
untuk diteliti, penelitian dalam skripsi ini melihat bagaimana sebuah perusahaan

memberikan implementasi terhadap masalah sosial yang ditimbulkan perusahaan,
oleh karena itu skripsi ini mengambil judul “Implementasi Corporate Social
Responsibility CSR PT Pertamina (Persero)”. Metodelogi yang digunakan adalah
kualitatif yang memungkinkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
implementasi CSR PT Pertamina (Persero) dan data-data yang diperoleh dianalisis
kembali untuk lebih dikembangkan. Dalam menganalisis peneliti menggunakan
metode analisis deskriptif yaitu menggambarkan bagaimana proses implementasi,
implementasi yang seperti apa dan faktor pendukung dan penghambatnya.
Hasil penelitian yang dilakukan di CSR PT Pertamina (Persero) adalah
proses pengimplementasian yang dilakukan dengan berapa tahap yaitu mulai dari
program yang diambil dari hasil keputusan rapat kerja dan pengajuan
program/proposal dari luar perusahaan, lalu beberapa proses selanjutnya sampai
eksekusi program dan laporan pelaksanaan. Pola implementasi yang dilakukan
yaitu pemberian bantuan secara langsung dan pemberian dengan bekerja sama
dengan lembaga lain/NGO. Lalu ada empat pilar yang menjadi program utama
CSR PT Pertamina (Persero) yaitu pelayanan terhadap pendidikan, kesehatan,
serta konservasi lingkungan infrastruktur dan bencana.Pola implementasi yang
dilakukan yaitu pemberian bantuan secara langsung dan pemberian dengan
bekerja sama dengan lembaga lain/NGO.


i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, pujian setinggi-tingginya penulis panjatkan kepada Allah
SWT Tuhan semesta alam, Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi ini
penuh dengan tanda-tanda kebesaranNnya, penguasa kehidupan dan penentu
kematian atas segala anugrah, nikmat, dan petunjuk yang dikaruniakanNya
sehingga penulis bisa memikirkan, merefleksikan dan menuangkan pikiran dalam
bentuk tulisan ini. Shalawat dan salam semoga selalu disampaikan untuk
junjungan nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan para
pengikut setianya.
Suatu kenikmatan yang laur biasa yang tidak bisa diungkapkan dengan
kausa kata setelah rampungnya skripsi ini. Harus diakui, dengan serba
keterbatasan yang ada sangatlah berat menyelesaikan skripsi ini, akan tetapi
motivasi dalam diri penulis mendongkrak semangat dan memecah hambatanhambatan yang ada.
Skripsi

ini

berjudul


“Implementasi

Corporate

Social

Responsibility CSR PT Pertamina (Persero)”. Judul ini lahir dari munculnya
kekaguman penulis terhadap pekerja sosial industri lalu keingintahuan melihat
bagaimana Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dilakukan.
kekaguman ini berlanjut pada keinginan untuk meneliti proses implementasi serta
pola pengimplementasian dan bentuk implementasinya.
Harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap
wawasan mahasiswa secara umum, khususnya mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan,
maka kritik yang membangun tentu menjadi asupan yang sangat penting.
Perlu penulis sampaikan, banyak sekali orang yang berjasa dan membantu
dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua
orang tua penulis, berkat doa dan wejangan-wejangan mereka sehingga penulis

mampu menangkap sari-sari pengalaman dan memecah kebuntuan dalam
menghadapi permasalahan. Kepada nenek yang selalu mendoakan penulis. kepada
adik-adiku yang bahu-membahu mendorong penulis menyelesaikan skripsi ini dan
keponakan Aku Kayasan yang selalu membawa semangat serta keceriaan di harihari Ku. Dukungan moril dan materil ini memberikan sumbangsih besar dalam
penyelesaian skripsi ini, semoga Allah Swt membalas kebaikan dan cinta yang
mereka berikan dengan balasan yang berlipat. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas wejangannya.
2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas
arahannya.
3. Bapak Drs. H Mahmud Jalal, MA, Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas
bimbingannya.

4. Bapak Drs. Study Rizal LK, MA, Pembantu Dekan III Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih atas
motivasinya
5. Ahmad Zaky, M.Si. selaku pembimbing yang dengan tulus memberikan

pengarahan, petunjuk dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Ibu Siti Nafsiyah, MSW ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta atas arahannya.
7. Dosen-dosen Jurusan Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah
mendidik dan memberikan dispensasi waktunya terhadap skripsi ini.
8. Kepada teman-teman, Jurusan Kesejahteraan Sosial periode 2006-2007,
BEM Fakultas Dakwah periode 2010-2011, KOMFAKDA periode 20082009, AIC (Aula Insan Cita) era 2008-2009, kosan (Cak May, Dani, Adit,
Fauzan, Noni, Alfi dan Angel) dan cak-cak yang lain atas perjuangannya.
Akhirnya, segala kebenaran hanya milik-Nya, semoga Allah membalas
jasa kebaikan mereka dengan balasan yang setimpal. Dan mudah-mudahan
skripsi ini membawa angin segar terhadap berbagai permasalahan sosial yang
berkembang di masyarakat.
Jakarta, 16 maret 2011

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGATAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah .............................. 8
1. Pembatasan Masalah ............................................................. 8
2. Rumusan Masalah ................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................. 8
1. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
2. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
D. Metodologi Penelitian ................................................................. 9
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 9
2. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................... 10
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 10
4. Teknik Analisis Data ............................................................ 11
5. Keabsahan Data .................................................................... 11
6. Teknik Analisis Data ............................................................ 13
7. Keabsahan Data .................................................................... 13
E. Pedoman Penulisan Skripsi ......................................................... 14

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 14
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 14

BAB II LANDASAN TEORI
A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................................... 16
1. Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................ 17
2. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................ 20
B. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR ......... 22
1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR ...... 22
2. Pemangku Kepentingan / Stakeholders Perusahan ............... 29
BAB III PROFIL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT
PERTAMINA (PERSERO)
A.

Profil PT Pertamina (Persero) ..................................................... 32

B.

CSR PT Pertamina Persero ......................................................... 38
1. Sejarah CSR PT Pertamina Persero ..................................... 39

2. Program-program CSR PT Pertamina (Persero) ................... 40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Proses Implementasi CSR PT Pertamina (Persero) .................... 42
B. Implementasi Program-program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Pertamoina (Persero) .................................................. 46
1. Identifikasi Model Corporate Soicial ResponsibilityCSR PT
Pertamina (Persero) ............................................................... 46
a. Model Implementasi Kerjasama Program ....................... 47
b. Model Implementasi Secara Langsung............................ 54
2. Implementasi Program ......................................................... 61
a. Bidang Pendidikan ........................................................... 61
b. Bidang Konservasi Lingkungan ...................................... 68
c. Bidang Kesehatan ............................................................ 71
d. Bidang Infrastruktur dan Bencana ................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 79
B. Saran-saran .................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Triple Bottem Line ........................................................................ 19
2. Gambar 2 Logo Pertamina (Persero) dari Masa Ke Masa.............................. 31
3. Gambar 3 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) ................................. 36

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan sosial yang banyak berkembang di dalam masyarakat
memerlukan perhatian untuk diatasi, masalah yang paling kontras terutama
masalah kemiskinan, masalah ini telah menjadi salah satu masalah paling serius
di belahan dunia manapun, di negara maju dan apalagi di negara berkembang.
Menurut data statistik, kemiskinan di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak
13,33% dari 237,56 juta jiwa, walaupun ada penurunan jumlah penduduk miskin
dari tahun 2009 yang berjumlah 14,15% namun hal ini masih menjadi
permasalahan yang paling mendesak yang harus ditangani oleh pemerintah.1
Dewasa ini, di tengah-tengah masyarakat yang sedang mengalami
permasalahan sosial, muncul pula pembangunan gedung-gedung tinggi dan
pabrik-pabrik, hal ini bukan menjadi penyelesaian bagi kesejahteraan masyarakat,
tetapi malah menimbulkan masalah sosial baru, bahkan perusahaan sering sekali
menjadi kontroversi dari masyarakat.
Indonesia berada dalam kondisi yang timpang bila dilihat melalui
kacamata ekonomi. Kesejahteraan telah didistribusikan dengan tidak adil. Dalam
dunia dimana tujuan badan usaha yang seolah hanya semata-mata mencapai laba,
dan dalam kondisi dimana banyak negara membutuhkan investasi dalam rangka

1

Data statistik BPS 2010 jumlah masyarakat miskin di Indonesia

1

2

pertumbuhan

ekonomi,

maka

tercipta

peluang

dimana

praktek

bisnis

mengakibatkan kualitas hidup masyarakat digadaikan demi pencapaian laba.2
Perusahaan didalam menjalankan tugasnya yaitu memproduksi barang atau
jasa untuk disajikannya kepada masyarakat atau konsumen, tidaklah jarang terjadi
adanya konflik kepentingan antara kepentingan masyarakat umum dengan
kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut banyak terjadi baik
terhadap perusahaan besar, menengah, ataupun perusahaan kecil.3
Bentrok kepentingan sering terjadi terutama dalam hal yang timbul karena
faktor yang mempengaruhi masyarakat oleh perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya. Dalam menjaga moralitas, perusahaan bertanggung jawab kepada
banyak pihak yang berkepentingan karena hal ini merupakan “hal yang harus
dilakukan” terutama berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan atau beberapa tanda
moral yang diyakini atau tindakan dinilai berdasarkan pada apa yang dianggap
baik oleh masyarakat secara umum.4
Keyakinan bahwa perusahaan sebaiknya dioperasikan dengan cara-cara
responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah
keyakinan bahwa perusahaan akan berprilaku secara etis.5 Dewasa ini dalam dunia
bisnis, para pebisnis memprioritaskan peningkatan laba, seperti apa yang banyak
dikatakan para pembisnis “Busines of the Busines is Busines” pandangan ini
seperti dikatakan oleh Milton Friedman dan ekonom neoklasik lainnya. Sebagian
berpendapat bahwa dengan meningkatnya kemakmuran perusahaan maka akan
2

Jimi Tanaya, Tanggung Jawab Sosial Korporasi (corporate social responsibility)Sebuah Pengantar, The Business Watch Indonesia, (Surakarta Juni 2004) Cet-Pertama, h.11
3
Drs. H. Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA, April 2001), Cet-Pertama, h. 165
4
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, (Andi Yogyakarta,
2001, 2003), Edisi II, h.79
5
John A. Pearce II and Richrad B. Robinso Jr, Managemen Strategis “formulasi,
implementasi, dan pengendalian” (Salemba Empat, 2007), Edisi.10, h.87

3

secara otomatis membawa kemakmuran bagi masyarakat banyak karena produk
yang lebih efisien maupun murah. Akan tetapi fakta membuktikan bahwa - seperti
yang digariskan Kofi Annan - kekayaan memang meningkat drastis, namun hanya
pada sekelompok orang sementara jurang kekayaan antara miskin kaya semakin
melebar akibat distribusi kekayaan yang tidak merata.6
Dampak negatif dari para pelaku bisnis dari aspek dan sudut pandang
apapun baik dari produksi di hilir hingga ke hulu, baik dari perlakuan kepada
buruh, keluarga buruh, maupun yang membentang dari masyarakat sekitar
perusahaan, konsumen, pemerintah, dan yang paling penting terhadap lingkungan
sekitar serta lingkungan yang dipengaruhi oleh produk yang banyak dihasilkan.
Seiring berjalannya waktu, wacana maupun berbagai kajian praktis dan
teoritis tanggung jawab sosial perusahaan menjadi tema aktual yang marak
dibahas oleh publik ataupun oleh para akademisi. Disisi lain perusahaan
mempunyai tuntutan dan kebutuhan agar perusahaan tidak hanya mencari
keuntungan, tetapi mempunyai sikap lebih arif dan bermoral, serta memperhatikan
aspek sosial lingkungan sekitarnya.
Fenomena tanggung jawab sosial perusahaan baru muncul 30 tahun
terakhir. Kemajuan industri setelah Perang Dunia II dan munculnya negara
sebagai aktor dalam peningkatan kualitas hidup menimbulkan berbagai macam isu
yang justru merusak kualitas sosial.7
Terjadi perubahan sikap para ahli dan mengambil keputusan terhadap
peran bisnis dan unit pemerintah dalam kaitannya dengan efek sosial yang

6

Jimmy Tanaya, “Tanggung Jawab Sosial Korporasi Corporate Social Responsibility
Sebuah Pengantar, h.43
7
Sofyan Syafri Harapan, Manajemen konteporer, (Jakarat PT Raja Grafindo Persada
1996), Cet-Pertama, h.320

4

ditimbulkannya, sejalan dengan kemunculan itu perusahaan memiliki tanggung
jawab sosial yang didorong oleh fenomena alamiah, kesadaran sosial, kesadaran
pimpinan, dan tuntutan masyarakat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebuah konsep yang hidup
karena desakan masyarakat atas prilaku perusahaan yang mengabaikan tanggung
jawab sosial seperti perusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, dan
penindasan yang dilakukan kepada buruh.
Dalam Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007, disebutkan
bahwa Perseroan Terbatas yang menjalankan usaha di bidang dan/atau
bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial
dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1). Tetapi dalam pasal ini belum disebutkan secara
rinci dana yang harus dikeluarkan oleh perusahan untuk CSR (corporate social
responsibility) serta sangsi bagi yang melanggar8
Dalam pandangan Islam sudah selayaknya manusia sebagai salah satu
penghuni muka bumi ini untuk senantiasa merawat, melestarikan serta menjaga
lingkungan/bumi dari hal-hal negatif yang dapat merusak alam semesta. Paling
tidak mengurangi terjadinya bencana yang disebabkan oleh ulah tangan-tangan
manusia dan kelalian-kelalainya yang berakibat fatal.9
Persepsi tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Indonesia
terkesan kurang serius - terlihat dalam hasil survey 226 perusahaan di 10 kota
yang dilakukan oleh PIRAC mulai dari bulan Juli hingga oktober 2002 perusahaan lebih dominan bagaimana perusahaan memperoleh laba/keuntungan
yang sebesar-besarnya. Meski secara normatif, lebih dari separuh perusahaan yang
8
9

Edi Suharto, CSR corporate sosial responsibility, Audit, 2008.
Agus Mustofa Menuai Bencana, (Surabaya: PADMA press 2005), h.236

5

menjadi responden mengakui adanya tanggung jawab sosial yang harus diemban
perusahaan, namun di sisilain ada pemahaman yang kurang sempurna dikalangan
dunia usaha mengenai tanggung jawab sosial.10
Seharusnya perusahaan harus mengkaji dan merespon pemasalahan yang
sedang dihadapi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di daerah operasi
perusahaan. Hal ini yang akan memicu hubungan harmonis antara lingkungan,
masyarakat dan membantu mensinegriskan program-program pemerintah.
Hal ini dikarnakan fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyrakat,
maka secara psikologis anggota masyarakat merasa ada batas-batas tertentu dalam
setiap melakukan aktifitasnya. Dalam keadaan demikian norma-norma dan nilainilai kemasyarakatan paling tidak dapat berfungsi sebagi pembatas dalam
berprilaku agar tidak melanggar batas-batas hak dari anggota masyarakat lain.11
Ada beberapa hal, bagaimana fungsi tanggung jawab sosial perusahaan
yaitu bagaimana memperkuat dan memelihara integritas sosial (kepercayaan dan
penerimaan sosial) melalui dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap dunia
usaha, sehingga dunia usaha mampu sustainable (berkelanjutan). Bagaimana
perusahaan juga dapat mencegah, mengurangi dan mengendalikan dampak sosial
atas pendirian dunia usaha dilingkungan masyarakat dan lingkungan alam.
Kepedulian dunia usaha juga harus berbasis lingkungan serta memperkuat

10

Zaim Saidi dan Hamid Abidin sumbangan sosial perusahaan (PIRAMEDIA, Juni
2003), Cet- Pertama, h.3-5
11
Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, (Bumi Aksara, April 1994) Cet –
Pertama, h.70

6

masyarakat peduli di kalangan dunia usaha yang menjamin kemampuannya untuk
menyelesaikan masalah sosial di lingkungan eksternal.12
Ide tanggung jawab sosial ini dimaksudkan bahwa perusahaan tidak hanya
punya tanggung jawab ekonomi dan hukum, tetapi juga tanggung jawab tertentu
terhadap sosial diluar kewajiban utamanya. Perusahaan harus punya perhatian
terhadap politik, dalam kesejahteraan masyarakatnya, dalam memperbaiki
pendidikan, dalam mensejahterakan karyawan, dan hal lain yang bersangkut paut
dengan itu.13
Dari apa di jelaskan di atas bagai mana perusahaan harus memiliki
tanggungjawab sosial perusahaannya, hal ini dipicu adanya dampak yang di
tumbulkan perusahaan kepada masyarakat. Dalam hal ini CSR sebagai model
kelembagaan yang didirikan langsung oleh perusahaan yang menjalankan
program dalam menyalurkan dana sosial .perusahaan memiliki prisip atas
tanggung jawab sosial dunia usaha.
Sebagai suatu organisasi ekonomi perusahaan berada dan ada di tengah
masyarakat, perusahaan tumbuh berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat.
Mengingat peran perusahaan yang mempunyai tujuan untuk memperoleh
keuntungan, namun disatu sisi perusahaan juga harus menjalin hubungan
harmonis dengan masyarakat, maka fungsi prinsip tanggungjawab sosial
perusahaan menjadi semakin penting untuk diperhatikan dan diimplementasikan.14

12

Buletin tanggung jawab sosial dunia usaha, Direktorat Peningkatan Peran
Kelembagaan Sosial Masyarakat dan Kemitraan Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat
Departemen Sosial, h.9
13
Sofyan Syafri Harapan, Manajemen konteporer, h.325
14
Hasyim Purba, Implementasi Prinsip corporate social responsibility (CSR) dalam
sistem hukum Indonesia Abstrak.

7

implementasi tanggung jawab sosial dunia usaha ini adalah bagaimana
satu perusahaan bisa menjalankann tanggung jawab sosial perusahaannya serta
apa saja yang telah dilakukannya.
Pengalaman menunjukan bahwa telah banyak dunia usaha yang
melaksanakan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan, meskipun dengan
pola yang berbeda-beda. Kegiatan tersebut sering dilakukan dengan cara-cara
karikatif, tradisional dan konvensional. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana
mengembangkan tanggung jawab sosial dunia usaha menjadi professional dan
berkelanjutan,

sehingga

menghasilkan

suatu

kemitraan

yang

saling

menguntungkan.
Dari apa yang telah diuraikan diatas penulis bermaksud mengadakann
penelitian ilmiah yang akan dilaksanakan di CSR PT Pertamina (Persero) karena
PT Pertamina adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang eksploitasi
minyak dan gas dimana setiap Perusahaan Terbuka PT seperti dijelaskan diatas
dalam Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007, - dewsa ini CSR
adalah trend sebuah bagian yang didirikan perusahaan untuk menjalankan
tanggung jawab sosial perusahaan- yang akan dituangkan dalam skripsi yang
berjudul :
“IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT
PERTAMINA (PERSERO)”

8

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian
yang berfokus pada implementasi tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR
PT. Pertamina Persero.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah tersebut dapat dilihat sejumlah masalah yang
memungkinkan dapat dijelaskan dalam penulisan skripsi ini. Penulis akan
merumuskan dalam permasalahan diantaranya :
a. Bagaimana

CSR

PT

Pertamina

Persero

Mengimplementasikan

program-programnya dan apa saja Implementasinya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui proses CSR dalam mengimplementasikan
tanggung jawab sosial perusahaannya.
b. Untuk mengetahui program yang telah diimplementasikan oleh
CSR.
2. Manfaat Penelitian
a. Segi Akademis
1) Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis, berkaitan
dengan konsep dan metodologinya
2) penelitian

ini

dapat

memberikan

masukan

bagi

pengembangan penelitian serupa dimasa yang akan datang.

9

3) Hasil penelitian ini diharapkan kiranya dapat menjadi
dokumen perguruan tinggi yang berguna untuk menjadi
rujukan bagi masyarakat yang konsenterasi pada studi
sosial dalam dimensi Corporate Social Responsibility
(CSR)
b. Segi Praktis
1) Bahan masukan bagi instansi atau perusahaan yang
menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR).

D. Metodologi Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengembil lokasi di Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Pertamina (Persero), yang beralamat di Jalan Merdeka Timur,
Kel. Gambir, No. 1A, Jakarta Pusat 10110. Pemilihan lokasi tersebut
didasari oleh pertimbangan:
a. Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti.
b. Adanya keingintahuan penulis terhadap bagaimana perusahaan
menjalankan prinsip tanggung jawab sosial perusahaannya, dan juga
sebagai penambahan pemahaman dan wawasan penulis dalam kajian
tanggung jawab sosial perusahaan.
c. Waktu penelitian dimulai tanggal 10 Januari s/d 03 Maret 2011
ditambah dengan waktu penelitian praktikum II pada tanggal 2
November 2009 s/d 5 Januari 2010.

10

2. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatifteknik pemilihan
responden dalam penelitian ini adalah purposive sampling15 yang
memeberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi responden
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yang penting disini bukan jumlah
respondennya melainkan potensi dari tiap kasus untuk memberikan
pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yag dipelajari.
Tipologi Responden CSR PT Pertamina Persero
No
1.

Nama
Julian Iskandar

Pertanyaan
Dampak Corporate Social Responsibility

Div. Inverioment CSR dan Strategi
2.

Jumlah

1 org

Iwan

Latarbelakan Didirikan Corporate Social

Staff. CSR

Responsibility PT Pertamina (Persero), 1org
dan Konsep CSR

3. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tahapan proses
implementasi yang dilaksanakan oleh CSR PT Pertamina (Persero).
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini memakai pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan dengan beberapa
pertimbangan, yaitu pendekatan kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu
rinci, tidak lazim dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberi
kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang

15

Leksi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung PT Remaja Rosdakarya,
September 2000) Cet. Ke-13, h. 224

11

lebih mendasar, menarik dan unik bermakna di lapangan.16 Data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti
lebih dari pada sekedar angka atau frekuensi.17
Selain itu, melalui pendekatan kualitatif ini penulis berharap dapat
menggambarkan dan menganalisis bagaimana CSR PT Pertamina
(Persero) mengimplementasikan program-programnya. Karena itulah, jenis
penelitian ini sendiri mempunyai misi yaitu meleihat program dan proses
pengimplementasiannya.
4. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini,
maka peneliti menggunakan penelitian lapangan (field reaserch). Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam, yaitu data
primer dan data sekunder.
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek
penelitian, yaitu dari 2 orang struktural yang berada di CSR PT
Pertamina (Persero),
b. Data Sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh baik berupa dokumen,
arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya maupun gambar atau
benda peninggalan yang berkaitan dengan penelitian.18 Data sekunder
ini penulis peroleh dari laporan tahunan PT Pertamina (Persero) 20092010, media masa, jurnal buku-buku dan lain-lain.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data dengan Wawancara (Skunder)
16

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta PT Grafindo Persada,
2003), Cet.ke-2, h. 39.
17
Heribertus B. Sutopo, metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian Untuk
Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya(Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996), h. 36.
18
Ibid, h. 51

12

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi ini dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Seperti ditegaskan oleh Lincon dan Guba antara lain,
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan yang dialami masalalu.19
Peneliti melakukan wawancara jenis baku terbuka, jenis
wawancara

ini

adalah

jenis

wawancara

yang

menggunakan

seperangkat pertnyaan baku. Urutan pertanyaannya, kata-katanya, dan
penyajiannyapun sama untuk setiap responden.20
Wawancara demikian digunakan jika dipandang sangat perlu
untuk mengurangi sedapat-dapatnya variasi yang bisa terjadi antara
seorang yang wawancarai dengan yang yang lainnya.
b. Pengumpulan Data dengan Observasi
Observasi adalah pengamatan dari sumber data, dalam hal ini
peneliti datang ketempat yang diamati, tetapi tidak ikut dalam
kegiatan tersebut, tetapi melakukan pengamatan langsung bagaimana
perusahaan menjalankan tanggunggung jawab sosial perusahaannya.
c. Studi Dokumen (Primer)
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Maksud
pengumpulan dokumen ialah untuk memperoleh kejadian nyata
19
20

Leksi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif h. 135.
Ibid., h. 136

13

tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek
penelitian.
6. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan subjek penelitian Prinsip Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, maka hal tersebut akan dikemukakan disini bahwa, analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
7. Keabsahan Data
Keabsahan data adalah, data yang diperoleh data yang telah teruji
dan valid, dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data di ujikan lewat
diskusi atau sharing terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat
realitas sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang, oleh karena
itu peneliti melakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan data yang
relevan. Selain itu teknik untuk keabsahan data ada beberapa cara:
a. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama.21Sebagai gambaran atas data
yang telah dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara
perbandingan data yang didapat dari observasi dan wawancara. Penulis

21

Sugiono Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung CV Alvabeta, Agustus 2007),
Cet-ke5, h. 83

14

melakukan wawancara dari informan yang satu ke informan yang lain,
dan melakukan wawancara terhadap hasil dari observasi.

E. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam
skripsi ini merujuk pada buku ”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang
ditertbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2008.

F. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka pada skripsi
yang berjudul “Pendayagunaan Dana CSR PT. Bank Negara Indonesia
(Persero)Tbk Melalui Program Mitra Binaan, yang disusun oleh Khilada
Kholishoh mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah 2004 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan skripsi yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai
Basis Pengembangan Masyarakat (Kasus Community Development Center
Telkom)” yang di susun oleh Misbahul anwar Program Studi Pengembangan
Masyarakat Islam 2008 UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Melakukan tinjauan
pustaka pada skripsi tersebut merupakan ketertarikan penulis dalam studi
Pendayagunaan dana CSR. Apa yang dilakukan penelitian skripsi ini tentu
menjadi bahan perbandingan terhadap skripsi tersebut.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai berikut:

15

BAB I

Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
masalah, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II

Landasan
CSR/tentang

Teori,

yang

tanggung

terdiri
jawab

dari
sosial

pertama

pengertian

perusahaan,

kedua

implementasi CSR ketiga kemitraan serta berkelanjutan keempat
stakeholder / Pemangku Kepentingan.
BAB III

Gambaran Umum Corporate Social Responsibility CSR PT
Pertamina Persero, meliputi latar belakang berdirinya CSR
Pertamina. Visi dan Misi CSR, Struktur Organisasi, fungsi dan
divisi yang bergerak di CSR PT Pertamina.

BAB IV

Hasil Penelitian, merupakan bentuk analisa tentang Implementasi
tanggung jawab sosial yang dijalankan PT Pertamina Persero dan
hasil dari implementasi tanggung jawab sosial PT Pertamina
Persero.

BAB V

Penutup, dalam hal ini akan ditarik beberapa kesimpulan dari
pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagai bentuk hasil dari
analisa dalam penelitian penulis.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab menurut bahasa adalah “keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, diperkarakan,
dipersalahkan dan sebagainya)”. Tanggung Jawab Sosial dalam konteks makro
adalah untuk menenetukan proses sejalan dan sistematis dengan usaha-usaha
masyarakat, konsumen dan pemerintah. Pemerintah bisa membantu agar distribusi
lebih universal dan seimbang, dengan cara menghilangkan batasan-batasan
terhadap aliran gagasan, mengurangi kebingungan masyarakat dan mendukung
debat publik serta memberikan aturan hukum atas pelanggaran yang dilakukan.1
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau CSR adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya

perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab

terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana
ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial
dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.2

1

http://ekawenats.blogspot.com/2007/01/teori-tanggung-jawab-sosial.html.( diakses pada
hari kamis tannggal 20 januari 2011)
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan. (diakses hari kamis
tanggal 20 januari 2011 jam 11:38)

16

17

1.

Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau biasa dikenal dengan corporate

sosial responsibility (CSR) adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan
prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan
atau bahkan sering diidentikkan dengan CSR ini antara lain Pemberian/Amal
Perusahaan (Corporate Giving/Charity), Kedermawanan Perusahaan (Corporate
philanthropy), Relasi Kemasyarakatan Perusahaan (Corporate Community/Public
Relations), dan Pengembangan Masyarakat (Community Development). Keempat
nama itu bisa pula dilihat sebagai dimensi atau pendekatan CSR dalam konteks
Investasi Sosial Perusahaan (Corporate Social Investment/Investing) yang
didorong oleh spectrum motif yang terentang dari motif “amal” hingga
“pemberdayaan”3
Pengertian lain juga dikemukakan oleh Schermerhorn (1993) memberi
definisi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi
bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani
kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal.4 Bambang Ruditio
mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai nilai dan standar yang
dilakukan berkaitan dengan beroperasinya perusahaan.5

3

Being Bedjo Tanudjaja, Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia
(E-Book), h.93
4
Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri memperkuat tanggung jawab sosial
perusahaan, (Bandung: Refika Aditama 2007), h.102
5
Bambang Ruditio,dkk, Corporate Social Responsibility, Jawaban Bagi Model
Pembangunan Indonesia Masa Kini, (Jakarta: ICSD, 2003), h. 67

18

The International Organization of Employers (IOE) mendefinisikan CSR
sebagai,

"initiatives

by

companies

voluntarily

integrating

social

and

environmental concerns in their business operations and in their interaction with
their stakeholders. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pertama "CSR
merupakan tindakan perusahaan yang bersifat sukarela dan melampaui kewajiban
hukum terhadap peraturan perundang-undangan negara. Kedua, definisi tersebut
memandang CSR sebagai aspek inti dari aktifitas bisnis di suatu perusahaan dan
melihatnya sebagai suatu alat untuk terlibat dengan para pemangku kepentingan.6
Definisi yang diterima luas oleh para praktisi dan aktivis CSR adalah
definisi menurut The World Business Council for Sustainable Development yaitu
bahwa CSR merupakan suatu komitmen terus-menerus dari pelaku bisnis untuk
berlaku etis dan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya, juga bagi
komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya. Dari definisi ini kita melihat
pentingnya ‘sustainability’ (berkesinambungan / berkelanjutan), yaitu dilakukan
secara terusmenerus untuk efek jangka panjang dan bukan hanya dilakukan sekalisekali saja.
Konsep CSR dengan demikian memiliki arti bahwa selain memiliki
tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan
untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu
perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika, dan filantropik.
Pandangan tradisional mengenai perusahaan melihat bahwa tanggung jawab

6

Ibi,. h.68

19

utama (jika bukan satu-satunya) perusahaan adalah semata-mata terhadap
pemiliknya, atau para pemegang saham.7
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai
tanggung jawab terhadap lingkungan atau para pemangku kepentingan
perusahaan, model tanggung jawab sosial dilakukan oleh perusahan dengan model
dan cara-cara tersendiri.
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial
atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung
jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum. Dana sosial ini paling tidak diberikan kepada masyarakat yang berada di
luar perusahaan.
Sumbangan perusahaan merupakan pernyataan palsafah manajemen yang
memberikan keuntungan pertama kepada manusia dalam melaksanakan suatu
bisnis. Falsafah ini menyadari bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab
sosial guna meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, serta kehidupan
kemasyarakatan dan kebudayaan mereka yang bekerja untuk, membeli dari,
menanamkan modal di, menyediakan dan mendistribusaikan untuk itu.8

7

Holy K. M. Kalangit, SH, Konsep Corporate Social Responsibility, Pengaturan dan
Pelaksanaannya di Indonesia. (2 February 2009)
8
Frazier Moore HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi (Bandung PT Remaja
Rosdakarya,2005), h.637

20

2.

Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR
Menurut Archie B. Carrol secara konseptual, tanggung jawab sosial

perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple
bottom lines yaitu 3P:9

Gambar 1. Triple Bottom Lines

a. Profit. Perusahaan harus tetap berorientasi untuk mencari keuntungan
ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
b. People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
terhadap manusia, beberapa perusahaan mengembangkan program tanggung
jawab sosial perusahaan, seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar
perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas
ekonomi local, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga setempat
c. Planet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan yang
berpijak pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan lingkungan hidup,

9

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri, h.104-105

21

penyediaan sarana air bersih perbaikan permukiman, dan pengembangan
pariwisata (ekoturisme).
Konsep Piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi
justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR
bagi masyarakat di sekitarnya. Dalam pandangan Carrol, CSR adalah puncak
piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan tanggung jawab filantropis.
1.

Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif
utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah fondasi
perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai
prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.

2.

Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat
hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar
kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.

3.

Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan
praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat perlu
menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya: be
ethical.

4.

Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat
hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberi
kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata kuncinya: be a
good citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki

22

tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang
kini dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility. (Saidi, 2004:59-60).10

B. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR
1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR
Dalam menjalankan aktivitas CSR tidak ada standar atau praktek-praktek
tertentu yang dianggap terbaik, Setiap perusahaan memiliki karakteristik dan
situasi yang unik yang berpengaruh terhadap bagaimana mereka memandang
tanggung jawab sosial. Setiap perusahaan memiliki kondisi yang beragam dalam
hal kesadaran akan berbagai isu berkaitan dengan CSR serta seberapa banyak hal
yang telah dilakukan dalam hal mengimplementasikan pendekatan CSR.11
Implementasi CSR yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan sangat
bergantung kepada misi, budaya, lingkungan dan profil resiko, serta kondisi
operasional

masing-masing

perusahaan.

Banyak

perusahaan

yang

telah

melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pelanggan,
karyawan, komunitas, dan lingkungan sekitar, yang merupakan titik awal yang
sangat baik menuju pendekatan CSR yang lebih luas. Pelaksanaan CSR dapat
dilaksanakan menurut prioritas yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas CSR perlu diintegrasikan dengan
pengambilan keputusan inti, strategi, aktivitas, dan proses manajemen perusahaan.
Meskipun tidak terdapat standar atau praktek-praktek tertentu yang
dianggap terbaik dalam pelaksanaan aktivitas CSR, namun kerangka kerja

10

Being Bedjo Tanudjaja, Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia,
(Nirmala Vol 8, No.2 Juli 2008) hal.95
11
A.B. Susanto, Corporate Social Responsibility. A strategic Management Approach,
The Jakarta Consulting Group, Jakarta, 1007. Hal. 73.

23

(framework) yang luas dalam pengimplementasian CSR masih dapat dirumuskan,
yang didasarkan pada pengalaman dan juga pengetahuan dalam bidang-bidang
seperti manajemen lingkungan. Kerangka kerja ini mengikuti model “plan, do,
check, and improve” dan bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan
kondisi yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan.12
Ada beberapa hal penting pula yang dapat mempengaruhi pada
implementasi CSR, menurut Prince of Wales Fondation ada lima hal penting yang
dapat mempengaruhi Implementasi CSR, Pertama, menyangkut (Human Kapital)
Pemberdayaan Manusia. Kedua, (Environments) yang berbicara tentang
lingkungan. Ketiga, adalah Good Corporate Governance. Keempat, Social
Kohesion. Artinya, dalam melaksanakan CSR jangan menimbulkan kecemburuan
sosial. Kelima, adalah Economic Strength atau memberdayakan lingkungan
menuju kemandirian di bidang ekonomi.13

a.

Pemberdayaan Manusia
1) Bidang Pendidikan
Untuk mengetahui potensi yang ada dalam diri dan luar dirinya diperlukan

kemampuan pengetahuan dan teknikal (skills). Semakin tinggi pengetahuan dan
terampilan seseorang, semakin tinggi pula kualitas sumberdaya manusia (SDM)
yang dimilikinya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan seringkali
menjadi ukuran untuk menilai kualitas SDM seseorang: dan untuk mencapai
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan tersebut bisanya dilakukan

12

Repository.unand.ac.id/818/1/ARTIKEL_DIPA_ANDA_LUSIA_2009.doc. (diakses pada
20 january jam.11:04)
13
Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta PT Sinar Grafika Jul
2009), Cet-kedua, hal. 11-12

24

melalui pendidikan dalam berbagai bentuk baik pendidikan formal maupun non
formal melalui berbagai pelatihan.14
2) Bidang Kesehatan
Kesehatan menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan peningkatan
SDM. Tanpa ada dukungan dari kekuatan fisik maka kualitas SDM pun akan
melemah. Dalam berbagai kesempatan, perusahaan juga menaruh perhatian atas
berbagai masalah kesehatan masyarakat. Hal ini mengingat kondisi kesehatan
masyarakat yang juga masih relatif buruk. Dampak dari krisis ekonomi telah
memperlambat laju peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.
Khusus pada perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah remote area,
bidang pendidikan dan kesehatan merupakan isu penting. Hal ini mengingat
kondisi masyarakat disekitar tambang yang biasanya masih terbelakang.
Penerapan CSR tidak hanya ditunjukan secara secara langsng kepada
masyarakat disekitar perusahaan, tetapi juga harus berdampak pada kinerja
karyawan. Dengan demikian, pengembangan kualitas sumberdaya manusia di
lingkungan internal perusahaan menjadi bagian dari penerapan prinsip CSR.15

b.

Memberdayakan Lingkungan Menuju Kemandirian di Bidang Ekonomi.
Kinerja ekonomi perusahaan mencerminkan sejauh mana status ekonomi

para pemangku kepentingan mengalami perubahan sebagai akibat dari kegiatan
perusahaan/organisasi, jadi bukan hanya berdasarkan prestasi keuangan. Dampak
dari kinerja ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan akan meluas menjadi
dampak terhadap aspek social dan lingkugan. Misalnya, jika perusahaan telah
14
Fajar Nur Sahid, CSR bidang kesehatan dan pendidikan, (Indonesia Business Link, juni
2008), hal.3-4
15
Ibid.hal.9-10

25

berhasil meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar, berarti telah
meningkatkan kesejahteraannya.16

c.

Good Corporate Governance
Istilah Corporate Governance berasal dari suatu analogi antara pemerintah

suatu negara atau kota dengan pemerintah dalam suatu perusahaan. Sebagai mana
halnya pemerintahan Negara yang melibatkan berbagai investor. Corporate
Governance juga menyangkut rekonsiliasi berbagai kepentingan yang berbedabeda dari para pemangku kepentingan. Hal tersebut berarti bahwa tanpa adanya
Corporate Governance yang baik akan terjadi konflik kepentingan yang bisa
memberi dampak buruk bagi kinerja perusahaan.
Definisi Corporate Governance dikemukakan oleh Organization for
Economic Coorporation and Development (OECD) sebagi berikut: Corporate
Governance merupakan suatu sistem utuk mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan. Struktur Corporate Governance menetapkan distribusi hak dan
kewajiban diantara berbagai pihak yang terlibat dalam suatu korporasi seperti
dewan direksi, para manajer, para pemegang saham, dan pemangku kepentingan
lainnya.17

d.

Kerekatan Sosial / Social Kohesiom
Hubungan sosial yang guyub, atau disebut juga sebagai kerekatan sosial /

(social cohesion) merupakan salah satu aspek dari modal sosial. Secara utuh,

16

Mariya R. Ninditya Radyati, CSR untuk pemberdayaan ekonomi local, (Indonesia
Busines Link, juni 2008), hal.13
17
Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility (Jakarta: Salemba 4 Agustus 2009),
hal.115

26

modal sosial merupakan hal penting yang diperlukan sebuah masyarakat untuk
maju, menyelesaikan berbagai persoalanya, dan mencapai tingkat sosial, ekonomi,
polotik yang lebih baik dan stabil. Ini merupakan kondisi yang diinginkan oleh
semua pihak termasuk dunia usaha.
1) Modal Sosial
Ada banyak sumber tentang pengertian modal sosial tetapi ada beberapa
sumber yang penulis dapat dan ini cukup mewakili pengertian dari modal sosial.
Francis Fukuyama, seorang ahli sosial ekonomi, menjelaskan modal sosial
s