Dari Gambar 4.21 dan Gambar 4.22 terlihat bahwa penggunaan sumber daya pada saat komunikasi dan pengiriman data tidak jauh berbeda dan tidak
begitu besar pada prosentasenya. Kedua penerapan di atas memiliki prosentase seperti yang tergambar pada grafik karena protokol yang digunakan sama. Selain
itu dikarenakan paket yang dikirim berupa data TCP yang berukuran kecil sedangkan bandwidth yang disediakan oleh sistem WirelessPhy 802.11 cukup
besar yaitu 1.2 Mbps Gong, Shan. 2006. Mekanisme yang dilakukan oleh masing-masing protokol juga berpengaruh pada prosentase penggunaan sumber
daya tersebut.
b. Penerapan Protokol DSR
Gambar 4.23 Grafik Rata-rata Utilisasi Bandwidth 5 Buah Node dengan Protokol DSR
101
Gambar 4.24 Grafik Rata-rata Utilisasi Bandwidth 10 Buah Node dengan Protokol DSR
Sama dengan penerapan protokol yang sebelumnya, terlihat bahwa penggunaan sumber daya pada saat komunikasi dan pengiriman data tidak jauh
berbeda dan tidak begitu besar pada prosentasenya. Kedua penerapan di atas memiliki prosentase seperti yang tergambar pada grafik karena protokol yang
digunakan sama. Selain itu dikarenakan paket yang dikirim berupa data TCP yang berukuran kecil sedangkan bandwidth yang disediakan oleh sistem WirelessPhy
802.11 cukup besar yaitu 1.2 Mbps Gong, Shan. 2006. Mekanisme yang dilakukan oleh masing-masing protokol juga berpengaruh pada prosentase
penggunaan sumber daya tersebut.
4.6 Analisis Perbandingan Kinerja Protokol AODV dan DSR
Dari hasil parameter-parameter QoS yang telah dihitung, dapat dihasilkan beberapa nilai parameter yang dapat dijadikan acuan untuk penerapan protokol
102
AODV dan DSR. Dari hasil-hasil tersebut dapat diketahui data-data sebagai berikut :
Tabel 4.13 Perbandingan Parameter-parameter QoS Protokol AODV dan DSR
QoS AODV
DSR
5 node 10 node
5 node 10 node
Rata-rata Delay s 0.088349094
0.100360694 0.079795787 0.073771913 Rata-rata PLR
3.4432739 2.5732633
1.7579239 2.6857262
Rata-rata Utilisasi Bandwidth
2.257378743 2.21912592 2.264252148 2.275915241
Tabel 4.13 berisi seluruh rata-rata parameter-parameter QoS dari seluruh percobaan. Dari data-data tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut :
a. Analisis Delay
Gambar 4.25 Diagram Batang Rata-rata Delay Dari diagram pada Gambar 4.25 dapat diketahui bahwa rata-rata delay
yang terjadi pada saat menerapkan protokol AODV lebih besar dibanding dengan penerapan protokol DSR. Dimana rata-rata delay dari penerapan protokol AODV
adalah 0.088349094 detik untuk 5 buah node dan 0.100360694 detik untuk 10
103
buah node. Sedangkan rata-rata delay dari penerapan protokol DSR adalah 0.079795787 detik untuk 5 buah node dan 0.073771913 detik untuk 10 buah node.
Hal tersebut terjadi karena protokol DSR tidak melakukan periodic update
dalam pemeliharaan rutenya karena masing-masing paket yang dikirim sudah memiliki header yang berisi rute-rute yang dilalui. Protokol DSR
cenderung memiliki lebih lama delay pada saat pertama kali pengiriman data, karena protokol tersebut memiliki kelemahan dalam melakukan pencarian rute
baru. Sedangkan protokol AODV cenderung melakukan periodic update dalam pemeliharaan rute dengan mengirim pemberitahuan-pemberitahuan kepada node
tetangganya untuk memastikan ada atau tidaknya perubahan topologi sehingga mengakibatkan delay yang lebih besar daripada DSR.
b. Analisis PLR