Pembahasan Hasil Analisis Data

66 0,543 untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit pengalaman kerja X 2 .

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : a. Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai r hit r tab atau 0,436 0,361, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi 5. Jadi hipotesis pertama berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009”, dapat diterima. b. Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai r hit r tab atau 0,399 0,361, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi 5 . Jadi hipotesis kedua berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009”, dapat diterima. c. Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh F hit F tab atau 5,844 3,35, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi 5. Jadi hipotesis ketiga berbunyi “Ada pengaruh gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009”, dapat diterima.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 67 Gaya Kepemimpinan X1 Berdasarkan hasil pengumpulan data, setelah diolah skor rata-rata gaya kepemimpinan adalah 69,93. Dengan ini dapat dikatakan bahwa di PT Hamudha Prima Media Boyolali, pelaksanaan gaya kepemimpinan telah mencapai skor sebesar 69,93, yang berarti masih dapat ditingkatkan lagi. Apabila gaya kepemimpinan dapat dilaksanakan dengan lebih baik, maka karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih nyaman, serta dapat menekan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik dan kesalahan-kesalahan yang dapat ditekan tentunya akan meningkatkan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan dapat memberikan dampak pada efektivitas pencapaian tujuan baik tujuan individu, kelompok, maupun tujuan organisasi. Karena baru tercapai sebesar 69,93 berarti masih ada hal-hal yang belum terpenuhi. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari item-item dalam daftar angket yang nilainya rendah, antara lain item no. 8 yaitu tentang pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pimpinan belum melibatkan karyawan sepenuhnya dalam pengambilan keputusan. Meskipun pengambilan keputusan merupakan wewenang pimpinan, namun karyawan juga perlu dilibatkan dalam hal tersebut, karena karyawan merupakan pelaksana dari kebijakan. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, maka diharapkan karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, karena keputusan pimpinan dapat dikatakan juga sebagai keputusan bersama. Pengalaman kerja X2 Berdasarkan hasil pengumpulan data setelah diolah skor rata-rata pengalaman kerja karyawan adalah 3,8 tahun. Pengalaman kerja merupakan suatu kemampuan yang diperoleh seiring dengan masa kerja yang telah ditempuh oleh seseorang yang dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan dilaksanakan dengan baik. Lamanya seseorang menjadi karyawan akan menentukan pengalamannya dalam bekerja. Semakin lama seseorang bekerja, maka akan 68 semakin berpengalaman dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang kerjanya tersebut. Pengalaman kerja seseorang akan berpengaruh pada kemampuannya mengerjakan tugas. Semakin berpengalaman, seseorang akan semakin mampu dalam mengerjakan tugasnya, karena ia semakin memahami tentang pekerjaannya. Dengan semakin memahami pekerjaannya, maka seseorang dapat mengetahui bagaimana cara melaksanakan pekerjaannya tersebut dengan sebaik mungkin. Sehingga dengan berbekal pengalaman, maka seseorang dapat mencapai produktivitas yang tinggi atau memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja karyawan Y Berdasarkan pengumpulan data, setelah diolah skor rata-rata kinerja karyawan sebesar 74,42. Dengan pencapaian tingkat kinerja karyawan sebesar 74,42 dapat dikatakan bahwa tingkat kinerja karyawan PT Hamudha Prima Media Boyolali masih dapat ditingkatkan lagi sesuai dengan kemampuan masing- masing karyawan. Hasil penyebaran angket dapat diketahui poin atau item yang memiliki nilai rendah yang mempengaruhi kurangnya pencapaian kinerja karyawan. Item tersebut terlihat pada item yang memiliki nilai rendah, yaitu item nomor 29 tentang mencari cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat diketahui bahwa karyawan dalam melaksanakan tugasnya masih menggunakan prosedur pelaksanaan pekerjaan sesuai standar. Hal tersebut memang cukup baik. Akan tetapi, setiap prosedur yang ditetapkan terkadang masih memiliki kelemahan yang muncul karena di luar perkiraan. Karena itu, dalam pelaksanaan pekerjaan, diperlukan kreativitas karyawan dalam melaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan lebih efisien. Kurangnya kreativitas tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti rendahnya semangat kerja karena gaji yang dianggap kurang, tidak adanya promosi jabatan, atau kurangnya tunjangan. Sehubungan dengan skor hasil penelitian di atas, maka bila melihat tingkat gaya kepemimpinan sebesar 69,93 dan pengalaman kerja 3,8 tahun maka kinerja karyawan tersebut dapat ditingkatkan lagi, dengan meningkatkan 69 plaksanaan gaya kepemimpinan dan pegalaman kerja. Dengan meningkatkan pelaksanaan kepemimpinan yang baik dan didukung pengalaman kerja, diharapkan kinerja karyawan meningkat. Jika kinerja karyawan meningkat, maka akan berdampak pada hasil kerja ke arah yang lebih baik. Berdasarkan hasil yang telah dicapai, peneliti beranggapan bahwa penelitian ini menunjukkan kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh variabel yaitu gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja melainkan juga dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi sebesar 0,3021 yang berarti kedua variabel penelitian, yaitu gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja memberikan pengaruh sebesar 30,21 terhadap prestasi kerja. Karena kedua variabel memberikan pengaruh sebesar 30,21, maka masih ada 69,79 variabel lain yang mempengaruhi prestasi kerja. Variabel-variabel lain tersebut antara lain kompensasi, pengawasan, kondisi peralatan, lingkungan kerja, dan masih ada kemungkinan variabel lain yang belum diketahui. 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009. 2. Ada pengaruh yang signifikan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan di PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009. 3. Ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan di PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009. Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil analisis data diperoleh temuan lain yang berhubungan dengan ketiga variabel yaitu gaya kepemimpinan, pengalaman kerja, dan kinerja pegawai. Temuan lain tersebut antara lain adalah 1. Persentase gaya kepemimpinan di PT Hamudha Prima Media Boyolali tahun 2009 adalah sebesar 69,93, rata-rata pengalaman kerja sebesar 3,8, dan persentase kinerja karyawan sebesar 74,42. 2. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi = Yˆ 25,430 + 0,334 X 1 + 0,543X 2 Artinya bahwa rata-rata kinerja karyawan Y diperkirakan meningkat atau menurun sebesar 0,334 untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit gaya kepemimpinan dan akan mengalami peningkatan atau penurunan sebesar 0,543 untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit pengalaman kerja. 3. Besarnya sumbangan relatif dan efektif berdasarkan hasil pengujian hipotesis adalah sebesar : a. Sumbangan relatif variabel gaya kepemimpinan sebesar 55,30 b. Sumbangan relatif variabel pengalaman kerja sebesar 44,70 c. Sumbangan efektif variabel gaya kepemimpinan sebesar 16,71 70

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indosat

0 34 1

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. STARFOOD JAYA PRIMA KUDUS

8 44 119

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 3 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 9 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kesejahteraan Dengan Semangat Kerja Pada PT.Hamudha Prima Media.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PARTISIPASI KERJA KARYAWAN PADA PT. HAMUDHA PRIMA MEDIA DI BOYOLALI.

0 0 13

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP RENTABILITAS USAHA PADA PT. HAMUDHA PRIMA MEDIA DI NGEMPLAK KAB. BOYOLALI TAHUN 2006-2008.

0 0 9

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HAMUDHA PRIMA MEDIA DI PAJANG SUKAHARJO.

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT HAMUDHA PRIMA MEDIA DI KARTASURA.

1 1 9