Metode dan Corak Tafsir al-Maraghi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tanpa bekal. Ketiadaan bekal mereka adakalanya karena mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai mata pencaharian, atau adakalnya karena mereka adalah orang-orang yang mempunyai banyak tanggungan. Maka Allah memerintahkan kepada mereka untuk meminta perbelanjaan dari apa yang telah direzekikan Allah kepada mereka kaum Muslim, dan janganlah mereka menjatuhkan dirinya ke dalam kebinasaan. 45 Pengertian binasa ialah bila mereka yang bertugas mengemban misi ini binasa karena lapar dan dahaga atau karena jalan kaki. Allah SWT. berfirman kepada orang-orang yang mempunyai harta berlebih: 46 ا سْح أ و َِ إ ٱ ِ َّ ِ بحي ٱ ِْح ْل ِ ي س Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Al-Baqarah: 195

2. Penafsiran al-Maraghi

a. Kosa Kata Sabili „I-lah: jalan kebaikan dan kebajikan yang menyebabkan kuatnya agama Allah, seperti jihad melawan musuh dan silatu „r-rahim. 47 At-Tahlukah ٱ ةكلْ ل al-Baqarah2: 195 Kata ini berbentuk masdar dari halaka, yahliku, halkan, tahlukatan, halukan. Artinya “sesuatu yang membawa kepada kebinasaan, kehancuran, kematian dan lain sebagainya”. Ayat ini mempunyai beberapa kemungkinan arti, yaitu: 45 Ibid.., 256 46 Ibid 47 Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, ter. Bahrun Abubakar, Semarang: Toha Putra, 1984, 170. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  Larangan bunuh diri atau melakukan hal-hal yang menyebabkan kematian seseorang.  Larangan enggan berinfak.  Larangan meninggalkan jihad. 48  Tidak mau mengeluarkan biaya untuk persiapan perang dan lari dari jihad berjuang. 49 b. Munasabah Ayat ini dapat juga dihubungkan dengan perintah melakukan pembalasan setimpal ayat 194 dan perintah-perintah berperang ayat 193. Yakni berperanglah atau lakukanlah pembalasan dengan terlebih dahulu melakukan persiapan, menyediakan. Jangan sekali-kali melangkah hanya didorong oleh semangat yang menggebu dan tanpa persiapan atau tanpa perhitungan yang teliti, karena jika itu yang terjadi, maka kamu menjerumuskan diri kamu ke dalam kebinasaan. Memang, keberanian bukannya melakukan sesuatu yang telah jelas akibatnya, tetapi yang akibatnya belum jelas, sehingga boleh jadi mengorbankan jiwa dan harta benda. Karena itu, bila anda hendak membulatkan tekad, maka sekali-kali janganlah memberanikan diri kecuali dalam hal yang anda harapkan masa kini dan hendaknya harapan anda itu adalah jalan yang telah terbentang, tidak juga melangkah tanpa tahu akibat. Yang terahir ini adalah kecerobohan. Anda berani jika melangkah dengan perhitungan yang teliti, walaupun hasil yang diharapkan belum sepenuhnya pasti. Demikian tulis Abu `Utsman al- 48 Ibid.., 286. 49 al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, ter.., 170.