Definisi Operasional Variabel Penelitian

35 Bola tenis, tembok dan sasaran yang rata, sasaran bundar berdiameter 30 cm, pita pengukur, blangko dan alat tulis 3 Pelaksanaan a Testi dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran koordinasi mata-tangan. b Sebelum melakukan tes, testi diberi contoh cara pelaksanaannya. c Testi berdiri di depan dinding sasaran untuk arah lemparan dengan jarak 2,5 meter. d Dalam melaksanakan tes dengan 2 kali pelaksanaan. Tiap pelaksanaan bola tenis dilempar ke arah sasaran sebanyak 10 kali, dan ditangkap oleh salah satu tangan secara bergantian. e Testi diberi kesempatan untuk melakukan percobaan, agar dapat beradaptasi dengan alat tes yang akan digunakan. 4 Penilaian kriteria tes a Tiap lemparan yang mengenai sasaran dan tertangkap tangan memperoleh nilai satu. Untuk memperoleh 1 nilai : b Bola harus dilemparkan dari arah bawah underarm. c Bola harus mengenai sasaran. d Bola harus dapat langsung ditangkap tangan tanpa halangan sebelumnya. e Testi tidak beranjak atau berpindah keluar garis batas untuk menangkap bola. f Jumlahkan nilai hasil 10 lemparan pertama dan 10 lemparan kedua. Nilai maksimal yang dapat dicapai adalah 20. 36 Gambar 7. Dinding Target Tes Koordinasi Mata-Tangan Sumber: Ismaryati 2009: 54 b. Ketepatan Servis Bolavoli Mini Instrumen yang digunakkan untuk mengukur ketepatan menggunakkan tes ketepatan melakukan servis bolavoli mini, dengan mengarahkan bola pada petak-petak sasaran yang sudah diberi skor dengan bobot berdasarkan tingkat kesulitannya Lia Setyaningrum, 2014: 29. Tes tersebut memiliki tingkat validitas 0,730 dan tingkat reliabilitas instrumen 0,825. Pelaksanaan tesnya sebagai berikut: a. Pelaksanaan : 1 Testi berdiri di daerah servis menghadap ke lapangan. 2 Testi bebas melakukan gerakan servis, bisa dengan gerakan servis bawah maupun servis atas, sesuai dengan pilihannya. 3 Percobaan melakukan gerakan servis sebanyak 10 kali. b. Penilaian : 1 Gerakan servis yang bola tidak melampaui net dan bola tidak jatuh pada daerah lawan daerah sasaran tidak mendapatkan point “0”.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN DAN PERSEPSI KINESTETIK DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI TRANGSAN 03 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2010

0 4 44

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS PANJANG DALAM BERMAIN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS 6 SD NEGERI PERCOBAAN 4 WATES.

0 1 84

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA SMP NEGERI 4 SLEMAN.

1 2 107

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS BACKSPIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA TAHUN 2015 SD NEGERI GAMOL KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 14 89

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA PESERTA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMA NEGERI I SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 73

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA SMP NEGERI 4 KALASAN SLEMAN.

3 11 93

HAMBATAN BELAJAR BOLAVOLI MINI BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI BATURAN 2 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 0 78

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MIRIT.

0 0 102

KEMAMPUAN SERVIS BAWAH DAN SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GAMPING SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 3 87