Isyarat Analitis Sistem Fase Minimum, Isyarat Analits, dan Alih Ragam

12 dikhususkan untuk pengolahan sinyal. Dasar teori dari penggunaan tapis alih ragam Hilbert tidak lepas dari analisis melalui isyarat analitis dan perannya pada pembentukan sistem fase minimum.

2.3.1 Isyarat Analitis

Suatu isyarat yang tidak memiliki komponen frekuensi negatif disebut isyarat analitis[10]. Dalam ranah waktu kontinyu setiap sinyal analitis direpresentasikan sebagai berikut = �∫ � �� ∞ �. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . Dimana Zω merupakan representasi bilangan kompleks magnitudo dan fase frekuensi positif sinyal sinusoid kompleks exp jωt pada frekuensi ω Setiap isyarat sinusoid nyata Acos ωt+θ dapat dikonversi ke dalam bentuk isyarat sinusoid kompleks Aexp [ j ωt+θ] dengan membentuk komponen phase-quadrature Asin ωt+θ sebagai bagian imajiner � ��+� = � � + � + � � + � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . Untuk isyarat yang lebih rumit, misalnya dalam pengukuran dimana sinyal tersebut merupakan representasi dari jumlahan isyarat – isyarat sinusoid, sebuah tapis dapat dibentuk dimana tapis ini menggeser setiap isyarat sinusoid tersebut sebesar seperempat siklus quarter cycle yang disebut tapis alih ragam Hilbert. Jika alih ragam sebuah tapis alih ragam Hilbert pada suatu isyarat x dalam ranah waktu t adalah ℋ � { }, idealnya magnitudo dari sistem ini adalah 1 pada semua frekuensi dan menggeser fase isyarat x sebesar –π2 pada setiap frekuensi positif dan + π2 pada setiap frekuensi negatif. Ketika isyarat nyata x t dan alih ragam Hilbertnya yt= ℋ � { } digunakan untuk membentuk suatu isyarat kompleks baru z t = x t + j ℋ � { }; sehingga dapat kita dapat menyatakan isyarat z t merupakan 13 isyarat analitis dari x t dengan komponen frekuensi negatif yang telah ditapis. Untuk melihat bagaimana cara kerjanya, pergeseran fase pada isyarat sinusoidal kompleks dapat diperoleh dengan mengkalikan exp ± j π2 = ± j . Komponen frekuensi negatif dari pada frekuensi � adalah sebagai berikut + ≜ � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . − ≜ − � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . Kemudian pergeseran fasa sebesar -90 derajat pada komponen frekuensi positif dan +90 derajat pada komponen frekuensi negatif sehingga + = −�⁄ � � = − � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . − = �⁄ − � � = − � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Dengan menjumlahkan keduanya didapat + ≜ + + + = � � − � � = � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . − ≜ − + − = − � � + − � � = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Dari persamaan diatas, dapat kita lihat bahwa komponen frekuensi negatif dihilangkan oleh tapis alih ragam Hilbert. Analisis teori alih ragam Hilbert secara lebih lanjut dapat dijelaskan dengan contoh kongkrit sebagai berikut. Diketahui suatu sinyal sinusoid nyata = � = � � + − � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Dengan mengaplikasihkan alih ragam Hilbert ideal, alih ragam Hilbert sinyal tersebut sebagai berikut = − � �−�⁄ + − � �+�⁄ = − � � + − � � = � . . . . . . . . … . . Dengan menggunakan identitas Euler, isyarat analitis didapat sebagai berikut = + = � + � = � � . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14 Sehingga pada penjumlahan x t + jy t , komponen frekuensi negatif dari x t dan jy t saling menghilangkan dan hanya meninggalkan komponen frekuensi positif. Hal ini berlaku untuk semua isyarat x t yang bersifat real[10], tidak hanya sinusoid Gambar 2.3. Pembentukan isyarat analitis � � dari isyarat Sinusoid nyata = � dan turunan phase-quadrature sinusoid = � , pada domain frekuensi. a spektrum . b spektrum c spektrum dan d spektrum = + 15 Gambar 2.3 menunjukkan pembentukan isyarat analitis pada domain frekuensi. Gambar 2.3.a menunjukkan spektrum isyarat sinusoid � yang terdiri dari impulse – impulse frekuensi pada frekuensi � = ±� dan 0 pada semua frekuensi yang selain � . � dapat direpresentasikan sebagai berikut � = � � + − � � ............................................................................2.17 Setiap impuls memiliki magnitudo ½ sama hal nya dengan � dimana � = − � � + − � � .....................................................................2.18 Spektrum impuls nya memiliki magnitudo - j ½ pada � = � dan + j ½ pada � = −� perkalian j dengan y t menghasilkan � = � � − − � � .............................................................................2.19 Yang ditunjukkan pada gambar 2.3.c. kemudian jika ditambahkan dengan spektrum pada gambar 2.3.a maka akan menghasilkan persamaan 2.16 yaitu = + . Penambahan ini akan menghasilkan unit impuls pada frekuensi � = � dan menghasilkan 0 pada frekeuensi negatif � = −� sehingga menghasilkan isyarat analytical z t . Dengan kata lain, komponen frekuensi negatif − � � dihilangkan dengan menjumlahkan � dengan � untuk menghasilkan isyarat analitis � � . 2.3.2 Sistem Fase Minimum Sistem fase minimum adalah sistem yang fungsi pindahnya memiliki baik nol maupun kutub berada dalam lingkaran satuan[4]. Tanggapan ruang terukur umumnya tidak berfase minimum[4]. Dalam tugas akhir ini tanggapan ruang yang terukur harus berfase minimum karena tanggapan ruang sistem fase yang tidak minimum memiliki nol di luar lingkaran satuan jika diinversekan akan menyebabkan ketidakstabilan. Karena fungsi pindah penyama merupakan invers dari fungsi pindah sistem yang akan 16 disamakan maka untuk sistem penyamaan yang stabil, tanggapan sistem tersebut perlu dirubah kedalam sistem dengan fase minimum. Sistem fase minimum H m e jω memiliki sifat khusus, yakni komponen magnitudo dan fasenya saling berhubungan melalui alih ragam Hilbert . Hubungan tersebut dapat dinyatakan seperti dalam persamaan berikut. ℋ{ln | � � |} = ∅ � � ………………………………….……………....2.20 Dengan kata lain, jika H m e jω merupakan sistem dengan fase minimum, maka jika tapis alih ragam Hilbert diterapkan pada logaritma natural komponen magnitudonya akan didapat komponen fase minimum dari sistem tersebut. Dengan menggunakan hubungan tersebut, sistem fase minimum dapat dicari dengan proses sebagai berikut. Tanggapan frekuensi sistem sembarang He jω terdiri dari komponen magnitudo dan komponen fase seperti yang ditunjukkan pada persamaan berikut. � = | � | ∅� �� ……………………………………...……………....2.21 Logaritma natural dari tanggapan frekuensi sistem tersebut akan menghasilkan persamaan di bawah ini. ̆ � = | � | + ∅ � ………………………..………………………2.22 Dengan menerapkan tapis alih ragam Hilbert pada logaritma natural tanggapan magnitudonya, akan dihasilkan komponen fase pengganti untuk memperoleh sistem fase minimum. ℋ{ln � } = ∅ � � ……………………………………….………………2.23 Dengan mengganti komponen fase sistem dengan komponen fase minimum yang telah diperoleh dari tapis alih ragam Hilbert � � = | � | ∅ � � �� ………………………………………………….2.24 17 Alih ragam Fourier balik dari tanggapan frekuensi akan menghasilkan tanggapan impuls dengan fase minimum. � � ���� → ℎ � [ ]………………………………………………………….2.25 Pencarian sistem fase minimum mulai dari tanggapan impuls sistem ditunjukkan pada gambar diagram berikut ℎ[ ] | � | ∅ � | � | l | � | ∅ � � | � | ∅ � � ℎ [ ] Gambar 2.4. Proses menghitung sistem fase minimum dengan alih ragam Hilbert. dimana: h[n] adalah tanggapan impuls sistem fase tidak minimum; He jω adalah tanggapan frekuensi sistem fase tidak minimum; DFT IDFT Hilbert Transform ln 18 |He jω | adalah komponen magnitudo sistem fase tidak minimum; ∅ � adalah fase tidak minimum sistem; ∅ � � adalah fase pengganti untuk memperoleh sistem fase minimum; H m e jω adalah tanggapan frekuensi sistem berfase minimum; dan h m [n] adalah tanggapan impuls sistem fase minimum.

2.4 Metode Penjendelaan untuk Mendapatkan Tapis Digital