33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 35 yang dimaksud dengan penelitian deskriptif
adalah “penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebag
ainya”. Menurut Jonathan Sarwono 2006: 258 “pendekatan kuantitatif berpijak pada
apa yang disebut fungsionalisme struktural, realisme, positivme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit,
uji empiris dan fakta- fakta yang nyata.” Sedangkan menurut Sugiyono 2012:
13 metode kuantitatif : Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut dengan metode positivistik
karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiahscientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkritempiris, objek terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Survey
menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah 2013: 143 merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur
sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti akan dicatat, diolah, dan dianalisis.
34
B. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu variabel atau bisa didefinisikan sebagai variabel tunggal. Variabel penelitian ini adalah
persepsi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar tentang keselamatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani
se-Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, yang terdiri dari faktor lingkungan hidup, faktor fasilias, faktor peralatan, faktor
manajemen pembelajaran, faktor teknik bantuan dan faktor perencanaan tugas ajar. Faktor lingkungan hidup berasal dari indikator tentang interaksi dan
lingkungan. Faktor fasilitas berasal dari indikator tentang keselamatan dalam lahan yang dipergunakan serta keselamatan dan penataan lahan. Faktor
peralatan berasal dari indikator tentang keselamatan dalam menggunakan alat- alat yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keselamatan dalam
menggunakan alat-alat yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan. Faktor manajemen pembelajaran berasal dari indikator tentang penggunaan lahan ajar,
penguasaan kelas, penguasaan siswa, struktur dan fungsi tubuh dan cara menyimpan alat. Teknik bantuan berasal dari indikator tentang teknik bantuan
dalam proses belajar pendidikan jasmani, kemudian faktor perencanaan tugas ajar pentahapan pemberian tugas ajar. Penelitian ini diukur dengan
menggunakan kuisoner berbentuk angket. Angket berisi daftar pernyataan- pernyataan dengan responden memberi jawaban dengan cara checklist.
35
C. Populasi dan Sampel Penelitian