Kegiatan pra pembelajaran Pre instructional activities Penyajian informasi Information presentation Partisipasi siswa Student participation 4. Tes Testing, dan

50 general components

1. Kegiatan pra pembelajaran Pre instructional activities

2. Penyajian informasi Information presentation

3. Partisipasi siswa Student participation 4. Tes Testing, dan

5. Tindak lanjut Follow through Mkn.FIS-P.Geo 51 Gagne dan Briggs 1979: 157 Menggunakan istilah urutan kegiatan yang mencakup sembilan langkah, yaitu: 1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 3. Mengingatkan kompetensi prasyarat 4. Memberi stimulus masalah, topik, konsep 5. Memberi petunjuk cara belajarmempelajari 6. Menimbulkan penampilan siswamahasiswa 7. Memberikan umpan balik 8. Menilai penampilan 9. Menyimpulkan Mkn.FIS-P.Geo 52 terkandung empat pengertian 1. Urutan kegiatan pembelajaran , yaitu urutan kegiatan pengajar dalam menyampaikan isi pelajaran kepada pembelajarsiswa mahasiswa. 2. Metode pembelajaran , yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan pembelajarsiswamahasiswa, agar menjadi proses belajar yang efektif dan efisien 3. Media pembelajaran , yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan pengajar dan pembelajarsiswamahasiswa dalam kegiatan pembelajaran 4. Waktu yang digunakan oleh pengajar dan pembelajarsiswamahasiswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pembelajaran dan mahasiswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Mkn.FIS-P.Geo 53 STRATEGI PEMBELAJARAN • Pendahuluan • Inti • Penutup Mkn.FIS-P.Geo PENDEKATAN SAINTIFIK Scientific Approach Mkn.FIS-P.Geo 54  Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah . Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.  Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif deductive reasoning. 55  Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif deductivereasoning.  Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.  Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas . Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. 56 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 57 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. 8. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai- nilai nonilmiah. 58 59 Sikap Tahu Mengapa Keterampilan Tahu Bagaimana Pengetahuan Tahu Apa Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: Sikap peserta didik tahu mengapa, pengetahuan peserta didik tahu apa, dan keterampilan peserta didik tahu bagaimana  Ranah sikap mencakup transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu e gapa.  Afektif  Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau ateri ajar agar peserta didik tahu bagai a a . -  Terampil  Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau ateri ajar agar peserta didik tahu apa.  Konten  Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan . 60  Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan scientific.  Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. 61 62 Observing mengama ti Questio- ning mena nya Mengump ulkan informasi eksperime n Mengasosia sikanmeng olah informasi Mengkom unikasikan Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran Men Cipta  Kegiatan Belajar mengamati: malihat, membaca, mendengar, menyimak tanpa atau dengan alat.  Kompetensi yang dikembangkan melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi 63  Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran meaningfull learning. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.  Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. 64 Kegiatan Belajar mengamati dengan cara: MELIHAT MEMBACA MENDENGAR MENYIMAK tanpa atau dengan alat 65 MENGAMATI 1. Menentukan objek apa yang akan diobservasi 2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi 3. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder 4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi 5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar 6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. 66  Observasi biasa common observation. Peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi complete observer, dan sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.  Observasi terkendali controlled observation. peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan.  Observasi partisipatif participant observation. Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati 67  Kegiatan Belajarnya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.  Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat 68  Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.  Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah perta yaa tidak selalu dala be tuk kali at ta ya , elai ka juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif 69 Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan hipotetik LISAN TULISAN 70 MENANYA Eksperimen Kegiatan Belajarnya  Melakukan eksperimen  Membaca sumber lain selain buku teks.  Mengamati objekkejadian  Aktivitas  Wawancara dengan narasumber Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat . 71 Kegiatan Belajarnya Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan . 72 Kegiatan Belajarnya Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnnya. Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 73 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK 74 Mkn.FIS-P.Geo Saintifik Kompetensi Dasar : Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan TopikBahasan : Perbedaan teks hasil observasi dan teks deskripsi berdasarkan strukturnya Alokasi Waktu : 1x pertemuan 2 JP 75 Tahapan Pembelajaran Kegiatan Mengamati 1. Peserta didik membaca teks laporan observasi melalui buku teks siswa halaman 5 2. Peserta didik membaca informasi mengenai struktur teks hasil observasi di buku teks siswa halaman 6 – 7 Menanya 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran 2. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, siswa memilih dan merumuskan salah satu di antaranya struktur dan ciri-ciri bahasa Mengumpulkan data eksperimen 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi melalui kegiatan membaca literatur di perpustakaan atau internet sekolah

2. Peserta didik membaca teks hasil observasi pada halaman 10 3.