Habitat Laut Bioma di Air

berkurangnya luas habitatlingkungan tempat hidup, rusaknya habitat, eksploitasi yang berlebihan, dan penggunaan teknologi yang berlebihan. Contoh kegiatan manusia yang merusak lingkungan hidup flora- fauna: 1 Pembangunan yang tidak terkontrol dan tidak terkendali atau pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. 2 Pemanfaatan lahan hutan dan lahan pertanian untuk pemukiman dan industri, sehingga mempersempit luas habitat. 3 Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, seperti: penebangan hutan yang berlebihan dan tidak diadakan reboisasi. 4 Penggunaan teknologi yang tidak bijaksana seperti penangkapan ikan dengan bahan beracun atau pukat harimau, dan pengambilan terumbu karang yang berlebihan dengan bahan peledak, dll.

2. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna

Kerusakan flora dan fauna berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Akibat keserakahan dan ketidakbijaksanaan dalam memanfaatkan flora dan fauna tersebut, dan eksploitasinya oleh manusia menyebabkan flora dan fauna hampir punah, baik di dunia maupun di Indonesia sendiri. Secara umum dampak kerusakan flora dan fauna dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Terganggunya keseimbangan ekosistem di lingkungan kehidupan manusia b. Banyak manusia yang akan meninggal dunia, karena persediaan makanan dan minuman yang sudah habis. c. Terjadi perebutan habitat antara hewan dan manusia, ditandai dengan masuknya hewan ke wilayah pemukiman. Contohnya: serangan gajah terhadap permukiman penduduk di daerah transmigrasi Sitiung, Sumatera Barat di era tahun 1970-an. d. Hilangnya sumber keuangan negara karena tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi punah. e. Hilangnya sumber mata pencaharian penduduk yang menggantungkan hidupnya pada flora dan fauna. f. Munculnya berbagai penyakit akibat punahnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai penangkal atau obat. g. Hilangnya kesempatan untuk menghasilkan berbagai spesies hewan atau tumbuhan yang berguna untuk menopang kebutuhan hidup manusia misalnya untuk menghasilkan bibit unggul.

3. Upaya pelestarian Flora dan Fauna

Dalam rangka memelihara keanekaragaman hayati biological diversity, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menetapkan, menata, mengelola kawasan suaka alam cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, dan lain-lain. b. Melindungi binatang dan tumbuhan langka Indonesia dengan undang- undang sehingga binatang dan tumbuhan tersebut tidak dipanen atau diperdagangkan. c. Memelihara komitmen Indonesia terhadap Convention on International Trade on Endangered Species of Flora and Flora Fauna CITES. Indonesia adalah salah satu negara yang meratifikasi CITES. d. Mengupayakan pengurangan tekanan terhadap kawasan konservasi melalui pengembangan atau pengelolaan buffer zone dan pengalihan atau peningkatan pemanfaatan wisata bahari. e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam melindungi alam terutama melalui pendidikan kader konservasi, pramuka, dan organisasi swadaya masyarakat sekitar hutan. f. Mengintegrasikan usaha konservasi keanekaragaman hayati pada semua kawasan hutan termasuk hutan produksi.

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi

D. Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri  Dampak kerusakan hewan dan tumbuhan terhadap kehidupan  Memperhatikan penjelasan guru dan video tentang kerusakan flora dan fauna.  Siswa memahami materi tentang kerusakan flora dan fauna.

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit  Guru menyapa siswa, kemudian mempresensi siswa.  Apersepsi materi.  Pre-Test 2. Kegiatan inti 70 menit  Eksplorasi 20 menit Dalam kegiatan eksplorasi, Guru: - Menjelaskan mengenai materi kerusakan flora dan fauna serta dampaknya secara umum dengan menggunakan media power point dan video nilai yang ditanamkan: kerja keras, jujur, saling menghargai.