PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN RIAS WAJAH KHUSUS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN.

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEB PADA MATA

PELAJARAN RIAS WAJAH KHUSUS SISWA

KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

DEWI KEMALA SARI

NIM. 5123144005

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Dewi Kemala Sari: Pengembangan Modul Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Rias Wajah Khusus Siswa Kelas XI Smk Negeri 8 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran berupa produk modul pembelajaran berbasis web pada mata pelajaran rias wajah geriatri dan untuk mengetahui efektifitas pengembangan modul pembelajaran berbasis web.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 8 Medan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mata pelajaran rias wajah khusus kompetensi rias wajah geriatri yang didesain menggunakan modul pembelajaran berbasis web. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI tata kecantikan kulit yang berjumlah 30 orang di SMK Negeri 8 Medan. Modul pembelajaran berbasis web meliputi tiga tahapan, yakni : penentuan (define), pengembangan (develop), dan penilaian (evaluate). Subjek uji coba terdiri dari ahli materi, ahli media, Uji coba kelompok kecil berjumlah 5 orang siswa, uji coba kelompok sedang berjumlah 15 orang siswa, uji coba kelompok besar berjumlah 30 orang siswa , dan dilanjutkan dengan uji efektifitas guru dan siswa. Data tentang kualitas produk pengembangan dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) ahli materi rias wajah khusus berada pada kualifikasi sangat baik (95,8%), (2) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (91,7%), (3) uji coba kelompok kecil berada pada kulifikasi sedang (69,4%), (4) uji coba kelompok sedang berada pada kualifikasi baik (79,9%), (5) uji coba kelompok besar berada pada kualifikasi sangat baik (86,1%), (6) uji efektifitas siwa pada kualifikasi sangat baik (89,2%), (7) uji efektifitas guru pada kualifikasi sangat baik (98%) ini membuktikan tingkat keefektifan modul pembelajaran berbasis web yang di kembangkan sangat baik untuk mata pelajaran khusus kompetensi rias wajah geriatri.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga dapat menyelesaikan skripsi sebagai syarat meraih gelar sarjana pendidikan dijurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi “Pengembangan Modul Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Rias Wajah Khusus Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan”.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya kepada Ayahanda Drs. H. Ali Hasmi Nasution, MM dan Ibunda Hj. Erna Wati, BE yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, motivasi, perhatian, kasih sayang, semangat dan pengorbanan yang tak ternilai sampai selesainya skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku ketua program studi pendidikan tata rias

sekaligus dosen pembimbing skripsi yang banyak meluangkan waktu, pikirannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Unimed dan selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd, Selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani program akademik.


(7)

iii

6. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak ibu dosen staff pegawai jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. 8. Bapak Hidup Simanjuntak, M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 8 Medan,

Ibu Linda M. Ginting, S.Pd, selaku ketua jurusan dan guru bidang studi dan seluruh bapak/ibu beserta staff pegawai SMK Negeri 8 Medan.

9. Teristimewa abang dan kakak tersayang M.Ilhamsyah Nasution S.E, Deby Selvya Putri Ayu S.E, Putri Dian Astri Am.Keb, dan Brigadir M. Murdan Dasuha S.Pdi yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, motivasi, dorongan, dan semangat yang tak ternilai.

10.Teman istimewa Ridho Hasbi Siregar, S.H yang telah memberi semangat dan bantuan serta dukungan kepada penulis selama penyusunan proposal ini. 11.Teman seperjuangan mahasiswa pendidikan tata rias 2012 (Balqis Husna

Rizki, Isma Maisarah Rangkuti dan Siti Fauziah Lubis) .

Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, dan kebaikan. Kiranya Allah SWT membalas semua kebaikan. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna disebabkan keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah dikemudian hari.

Medan, 3 Maret 2016 Penulis,

Dewi Kemala Sari Nim. 5123144005


(8)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I(PENDAHULUAN) 1. Latar Belakang... 1

2. Identifikasi Masalah... 5

3. Pembatasan Masalah... 5

4. Rumusan Masalah... 6

5. Tujuan Penelitian... 6

6. Manfaat Penelitian... 6

BAB II(KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSPETUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN) 1. Kerangka Teoritis... 8

A. Hakikat Modul Berbasis Web... 8

a. Pengertian Modul... 8

b. Peranan Modul dalam Kegiatan Pembelajaran... 12

c. Modul Berbentuk Cetak... 14

d. Modul Berbentuk Macro Media Flash... 19

e. Pengertian Web... 21

B. Kompetensi Rias Wajah Geriatri... 25


(9)

x

b. Pengertian Rias Wajah Geriatri... 26

2. Kerangka Konseptual... 47

3. Hipotetsis Penelitian... 48

BAB III(METODOLOGI PENELITIAN) 1. Desain Pengembangan... 49

2. Subjek dan Objek... 49

3. Model Pengembangan... 50

4. Tahap Penelitian... 54

5. Pengujian Produk... 55

6. Instrument Pengumpulan Data... 57

7. Teknik Analisis Data... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Pengembangan Produk... 67

A. Deskripsi Produk Awal... 67

B. Deskripsi Data Hasil Uji Coba... 79

C. Analisis Data... 108

2. Revisi Produk... 120

3. Hasil Tes Belajar Siswa... 123

4. Pembahasan Hasil Penelitian... 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 125

B. Saran... 126

DAFTAR PUSTAKA... 127 LAMPIRAN


(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerucut pengalaman... .... 13

Gambar 2. Tampilan macro mediaflash... .... 20

Gambar 3. Wajah menua... .... 27

Gambar 4. Koreksi alis menua... 29

Gambar 5. Koreksi bayangan mata menua... 29

Gambar 6. Koreksi blush on... .... 30

Gambar 7. Koreksi bentuk bibir... 30

Gambar 8. Milk cleanser... 31

Gambar 9. Face tonic... .... 31

Gambar 10. Pelembap... .... 32

Gambar 11. Concealer... .... 32

Gambar 12. Foundation... .... 33

Gambar 13. Bedak tabur dan bedak padat... .... 33

Gambar 14. Blush on... .... 34

Gambar 15. Lipstik... .... 34

Gambar 16. Lip liner... .... 35

Gambar 17. Eye shadow... .... 35

Gambar 18. Maskara... .... 36

Gambar 19. Eyeliner... .... 36


(11)

xii

Gambar Halaman

Gambar 21. Scotch... .... 37

Gambar 22. Bulu mata... .... 38

Gambar 23. Lem Bulu mata... .... 38

Gambar 24. Spons... .... 39

Gambar 25. Puff... .... 39

Gambar 26. Kuas set... .... 39

Gambar 27. Penjepit Bulu mata... .... 40

Gambar 28. Pingset... ... 40

Gambar 29. Gunting kecil... .... 40

Gambar 30. Kep makeup... .... 41

Gambar 31. Hair bando... .... 41

Gambar 32. Cotton bud... .... 41

Gambar 33. Tisu... .... 42

Gambar 34. Kapas... 42

Gambar 35. Pengaplikasian conceler... 43

Gambar 36. Pengaplikasian Blush on... 44

Gambar 37. Aplikasikan lipstik... 45

Gambar 38. Aplikasikan finishing... 46

Gambar 39. Hasil akhir... 46

Gambar 40. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli materi terhadap kelayakam isi... 83


(12)

xiii

Gambar Halaman

Gambar 41. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli

materi terhadap kelayakam penyajian... 84 Gambar 42. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli

materi terhadap kelayakan bahasa... 85 Gambar 43. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli

media terhadap kelayakam... 91 Gambar 44. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli

media terhadap kelayakam penyajian... 92 Gambar 45. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli

media terhadap kelayakam presentasi... 93 Gambar 46. Diagram batang tingkat kecenderungan penilaian

terhadap uji coba kelompok kecil... 98 Gambar 47. Diagram batang tingkat kecenderungan penilaian

terhadap uji coba kelompok sedang... 103 Gambar 48. Diagram batang tingkat kecenderungan penilaian

terhadap uji coba kelompok besar... 108 Gambar49. Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan

modul pembelajaran berbasis web oleh ahli materi... 109 Gambar 50. Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan

modul pembelajaran berbasis web oleh ahli media... 111 Gambar 51.Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan


(13)

xiv

Gambar Halaman

Gambar 52.Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan

modul pembelajaran berbasis web hasil uji efektifitas... 118

Gambar 53.Diagram batang perolehan hasil belajar siswa pengembangan


(14)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Peranan modul……...………... ... 12

Tabel 2. Komponen penyusunan modul... 16

Tabel 3. Perbandingan wajah tua dan muda... 28

Tabel 4. Desain pengembangan pembelajaran rias wajah geriatri dengan menggunakan modul berbasis web... 51

Tabel 5. Tahapan-tahapan pengujian modul... 56

Tabel 6. Kisi–kisi instrumen pengembangan model tentang kualitas materi pembelajaran oleh ahli materi... 58

Tabel 7. Kisi–kisi instrumen penelitian tentang kualitas media pembelajaran oleh ahli media pembelajaran... 60

Tabel 8. Kisi–kisi angket kebutuhan siswa... 62

Tabel 9. Kisi-kisi angket kebutuhan guru... 63

Tabel 10. Kisi-kisi tes pemahaman kompetensi rias wajah geriatri... .... 65

Tabel 11. Kriteria Penilaian... 66

Tabel 12. Interval tingkat kecenderungan penilaian... 66

Tabel 13. Data Analisis Kebutuhan Siswa... 68

Tabel 14. Data Analisis Kebutuhan Guru ... 72

Tabel 15. Skor penilaian oleh ahli materi tentang kelayakan isi... 80

Tabel 16. Skor penilaian oleh ahli materi tentang penyajian... 81


(15)

xvi

Tabel Halaman

Tabel 18. Tingkat kecenderungan penilaian ahli materi terhadap

aspek kelayakan isi... 83 Tabel 19. Tingkat kecenderungan penilaian ahli materi terhadap

aspek kelayakan penyajian... 84 Tabel 20. Tingkat kecenderungan penilaian ahli materi terhadap

aspek kelayakan bahasa... 85 Tabel 21. Komentar dan saran dari ahli materi yang perlu direvisi... 86 Tabel 22. Skor penilaian oleh ahli desain tentang kelayakan isi... 87 Tabel 23. Skor penilaian oleh ahli desain tentang kelayakan penyajian 88 Tabel 24. Skor penilaian oleh ahli media tentang kelayakan presentasi 89 Tabel 25. Tingkat kecenderungan penilaian ahli media pembelajaran

terhadap aspek kelayakan isi... 91 Tabel 26. Tingkat kecenderungan penilaian ahli media pembelajaran

terhadap aspek penyajian... 92 Tabel 27. Tingkat kecenderungan penilaian ahli media pembelajaran

terhadap aspek presentasi... 93 Tabel 28. Komentar dan saran dari ahli media pembelajaran yang perlu

Direvisi... 94 Tabel 29. Skor penilaian media pengembangan modul pembelajaran

berbasis web pada uji coba kelompok kecil... 95


(16)

xvii

Tabel Halaman

Tabel 30. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap media modul

berbasis web uji coba kelompok kecil... 97 Tabel 31. Skor penilaian pengembangan modul berbasis web pada

uji coba kelompok sedang... 99 Tabel 32. Tingkat kecendrungan penilaian pengembangan modul

berbasis web pada uji coba kelompok sedang... 102 Tabel 33. Skor penilaian pengembangan modul berbasis web pada

uji coba kelompok besar... 104 Tabel 34. Tingkat kecenderungan penilaian pengembangan modul

berbasis web uji coba kelompok besar... 107 Tabel 35. Persentase rata–rata hasil penilaian terhadap materi

pengembangan modul oleh ahli materi... 10 Tabel 36. Persentase rata–rata hasil penilaian terhadap media

pengembangan modul oleh ahli media... 11 Tabel 37. Persentase rata–rata hasil penilaian terhadap modul

pembelajaran berbasis web pada uji coba dilapanga... 112 Tabel 38. Skor penilaian tingkat efektifitas pengembangan modul

berbasis web... 114 Tabel 39. Data hasil revisi pada ahli materi... 120 Tabel 40. Data hasil revisi pada ahli media... 120 Tabel 41.Tingkat kecenderungan penilaian terhadap hasil belajar


(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.

Struktur Kurikulum... ... 129

2.

Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar... ... 131

3.

Silabus... 133

4.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 136

5.

Modul Rias Wajah Geriatri... ... 180

6.

Angket Kebutuhan Siswa... ... 231

7.

Angket Kebutuhan Guru... 234

8.

Angket Penilaian Dan Tanggapan Ahli Materi... 236

9.

Angket Penilaian Dan Tanggapan Ahli Media... 245

10.

Angket Efektivitas Guru Dan Siswa... .255

11.

Angket Uji coba Kelas Kecil, Sedang, Besar... 257

12.

Tes Soal Siswa... 258

13.

Tabulasi Hasil Tes... 256


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat, dimana perkembangannya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tersebut telah mencakup di segala bidang aspek kehidupan masyarakat. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu perkembangan yang sangat pesat, di mana era saat ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling bekerja sama dan saling melengkapi. Di sisi lain, era saat ini juga membawa persaingan yang sangat kompetitif. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya Hasbullah (2009).

Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument penguasaan IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan kemajuan dan

kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas manusia.


(19)

2

Peran guru dalam pembelajaran adalah fasiliator, mediator, pembimbing dalam proses pembelajaran, keberhasilan pembelajaran diukur berdasarkan pada ketercapaian kompetensi yang di tetapkan sejak awal kegiatan pembelajaran. Guru dan siswa harus bekerja sama sedemikian rupa, saling mendukung sehingga memungkinkan tercapinya kompetensi yang di tetapkan. Unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar adalah media pengajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.

SMK Negeri 8 Medan sebagai sebuah lembaga pendidikan untuk tingkat menegah kejuruan, yang memiliki tujuan yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja yang memiliki kompetensi dan dapat mengembangkan diri secara profesionalisme serta meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Demi terwujudnya tujuan tersebut sekolah membangun visi yaitu mewujudkan sekolah sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan berstandart Nasional dan Internasional.

Kurikulum yang diajarkan kepada siswa merupakan materi-materi yang bersifat teori maupun praktek dengan tujuan melalui materi yang disampaikan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu kompetensi dalam kurikulum di SMK Negeri 8 Medan adalah kompetensi produktif berisi tentang kompetensi-kompetensi kejuruan, dimana salah satunya yaitu melakukan rias wajah khusus. Dimana kompetensi ini dibagi lagi dalam 2 kompetensi dasar yang pertama melakukan rias wajah foto dan karakter, yang kedua yaitu melakukan rias wajah cikatri dan geriatri. Kompetensi melakukan rias wajah foto dan karakter, dan rias wajah cikatri dan geriatri diperoleh pada kelas XI.


(20)

3

Seiring perkembangan zaman dan melihat fasilitas-fasilitas yang tersedia di SMK Negeri 8 Medan. Sangat disayangkan Sekolah Berstandart Internasional (SBI) seperti SMK Negeri 8 Medan ini masih belum menerapkan media pembelajaran yang variatif. Melihat kondisi ini, maka diadakannya perubahan dengan menerapkan media pembelajaran yang lebih informatif dan inovatif untuk memberdayakan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi dan ketua jurusan kecantikan (pada tanggal 8 Maret 2016 dengan Kepala Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan Jl. Dr. Mansyur/ Jl. SMTK) diketahui bahwa: 1) penyampaian materi hanya secara verbal dan penggunaan media yang sederhana, 2) aktifitas belajar siswa yang belum optimal dalam pembelajaran, 3) guru mata pelajaran mengajar dengan metode ceramah. Hal ini menyebabkan tujuan pembelajaran belum tersampaikan. Pada mata pelajaran rias wajah khusus masih ada kompetensi dasar yang belum tercapai, ini diperkuat dari nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran rias wajah khusus siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dari tahun 2014-2015 masih ada siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam proses pembelajaran. Tahun 2014 jumlah siswa 29 orang yang lulus KKM sebanyak 16 orang dan 13 orang tidak lulus KKM, Tahun 2015 jumlah siswa 35 orang yang lulus KKM sebanyak 19 orang dan 16 orang tidak lulus KKM.

Dari uraian diatas, peneliti menganalisis permasalahan dikelas XI Program Kejuruan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan guru perlu mengembangkan pembelajaran yang memfokuskan pada interaksi siswa. Siswa perlu diberi


(21)

4

kesempatan luas menggali kemampuan dalam belajar sebagai alternatif pemecahan masalah dikelas tersebut peneliti merencanakan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan modul.

Menurut Winkel (1996), pengajaran yang menggunakan modul merupakan strategi tertentu dalam menyelenggarakan pengajaran individual secara menyeluruh. Modul pengajaran, sebagaimana dikembangkan di indonesia, merupakan suatu paket bahan pelajaran (Learning material) yang memuat deskripsi tentang tujuan pembelajaran yang khas, lembaran petunjuk guru yang menjelaskan cara mengajar efisien, bahan bacaan bagi siswa, lembar kunci jawaban pada kertas jawaban siswa dan evaluasi belajar.

Modul berbasis web mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran agar lebih jelas dan mudah dipahami siswa. Guru tidak perlu lagi menyampaikan seluruh materi pelajaran melalui ceramah, tetapi guru bertugas sebagai fasilisator dalam memecahkan kesulitas-kesulitan belajar yang dialami siswa.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Rias Wajah Khusus Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan”.


(22)

5

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Proses pembelajaran rias wajah geriatri masih dilakukan dengan cara menulis materi yang disalinkan oleh guru dan menjelaskan materi tersebut dengan metode ceramah.

2. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Negeri 8 Medan monoton, kurang menarik dan masih belum optimal.

3. Penggunaan media cetak hanya dipegang oleh guru, yaitu berupa hand out. 4. Kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan rias wajah geriatri

5. Hasil belajar siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan masih rendah.

3. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu serta tenaga, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini :

1. Pengembangan modul berbasis web pada mata pelajaran rias wajah khusus kompetensi rias wajah geriatri ( rias wajah usia 40 tahun keatas )

2. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI siswa kecantikan kulit pada semester genap Bidang Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan T.A 2015/2016.


(23)

6

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengembangan modul berbasis web pada kompetensi melakukan rias wajah khusus (geriatri) di SMK Negeri 8 Medan ?

2. Bagaimanakah efektifitas modul berbasis web yang dikembangkan pada kompetensi rias wajah geriatri di SMK Negeri 8 Medan T.A 2015/2016?

5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama penelitian pengembangan ini adalah untuk menerapkan modul dalam pembelajaran, tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan modul berbasis web pada kompetensi melakukan rias wajah khusus (geriatri) di SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui efektifitas modul berbasis web yang dikembangkan pada kompetensi rias wajah geriatri di SMK Negeri 8 Medan T.A 2015/2016.

6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru, sekolah sebagai berikut :

1. Bagi guru dapat mengembangkan modul berbasis web sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mempermudah guru dalam


(24)

7

melakukan proses pembelajaran, apabila guru berhalangan hadir proses pembelajaran tetap berlangsung dan sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi produktif untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi siswa dapat membantu siswa dalam memahami materi dengan pembelajaran macro media flash yang lebih menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran, siswa dapat mengulang pembelajaran diluar sekolah, dan meningkatkan prestasi siswa.

3. Salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S.Pd dan bermanfaat bagi peneliti untuk meneliti penelitian yang berhubungan dengan pengembangan.


(25)

125 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan modul pembelajaran berbasis web pada mata pelajaran rias wajah geriatri dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Produk Modul Berbasis Web

Pada tahap ini disimpulkan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan termasuk kedalam kategori sangat baik dengan persentase hasil penilaian masing–masing ahli materi 95,8%, ahli media pembelajaran 91,7%, hasil uji coba kelompok kecil 69,4%, hasil uji coba kelompok sedang 79%, dan uji coba kelompok besar dengan persentase rata-rata 86,1%.

2. Efektifitas Produk Modul Berbasis Web

Pada tahap ini disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis web yang dikembangkan efektif digunakan sebagai model pembelajaran untuk mata pelajaran rias wajah geriatri siswa SMK Negeri 8 Medan. Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada uji coba efektifitas diperoleh penilaian dengan kriteria sangat baik dengan persentase rata–rata 89,2% dan tanggapan guru dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 98%.


(26)

126

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diuraikan pada kesimpulan serta hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran:

1. Agar proses pembelajaran rias wajah geriatri dapat dilakukan dengan cara menggunakan berbagai modul pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa, maka disarankan agar media pengembangan modul pembelajaran berbasis web ini sudah layak digunakan dengan alasan agar siswa mampu memberikan umpan balik yang lebih baik.

2. Agar pemanfaatan modul pembelajaran berbasis web sebagai salah satu modul pembelajaran yang digunakan dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pada mata pelajaran rias wajah geriatri, maka dari itu guru masih tetap sebagai fasilitator agar siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran rias wajah geriatri.

3. Agar hasil produk ini lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan hal–hal yang mendukung pengembangan produk terdiri dari: ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi, ahli materi, dukungan dana dan prasarana serta waktu yang tersedia.

4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengembangan yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(27)

127

DAFTAR PUSTAKA

Arpel Adrien, 10 Tahun Tampak Lebih Mudan dan Cantik. Semarang; Dahara Prize.

Astati Sutriari, Paket Pelatihan Dasar Kecantikan Rias Wajah Sehari-Hari. Bandung; 2010

Asyhar Rayandra, 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta; Referensi Jakarta.

Creative i&d, 2009. Tip&Trik01: Kamus Pintar Dasar Make-up. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Darmawan dkk, 2013. Desain dan Pemrograman Website. Bandung; PT Rosda Daryanto, 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta; Gava Media.

Hasbullah, 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta; Rajawali Perss. Ilahi Nikmah, 2010. Kecantikan Wajah Terkini. Jogjakarta; Flash Books

Kusumadewi, 2002. Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40+. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Kustanti Herni, 2008. Tata Kecantikan Jilid 3. Jakarta; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Mustaji, 2008. Penyusunan Modul, Jakarta; Rajawali Perss.

Martha Puspita. 2009, Make-up 1001 Basic Personal Make-up, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Pramono Andi, 2006. Presentasi Multimedia. Yogyakarta; Penerbit Andi. Prasetio Adhi, 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta; Media Kita.


(28)

128

Prayogi, Sigit Agung. 2011. Pengembangan Pembelajaran Fisika Berwawasan Konstruktivis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Skripsi thesis. Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga.

Raharjo Budi, 2015. Mudah Belajar PHP. Jakarta; Informatika. Reni, 2009. Lets Make-up. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta. Sumiati, Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung; Wacana Prima.

Suryaningsih, Nunik Setiyo. 2010. Pengembangan media cetak modul sebagai media pembelajaran mandiri pada mata pelajaran teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII semester 1 di SMPN 4 Jombang. Surabaya: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruktional. Jakarta: Rineka Cipta.

Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media


(1)

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengembangan modul berbasis web pada kompetensi melakukan rias wajah khusus (geriatri) di SMK Negeri 8 Medan ?

2. Bagaimanakah efektifitas modul berbasis web yang dikembangkan pada kompetensi rias wajah geriatri di SMK Negeri 8 Medan T.A 2015/2016?

5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama penelitian pengembangan ini adalah untuk menerapkan modul dalam pembelajaran, tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan modul berbasis web pada kompetensi melakukan rias wajah khusus (geriatri) di SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui efektifitas modul berbasis web yang dikembangkan pada kompetensi rias wajah geriatri di SMK Negeri 8 Medan T.A 2015/2016.

6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru, sekolah sebagai berikut :

1. Bagi guru dapat mengembangkan modul berbasis web sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mempermudah guru dalam


(2)

melakukan proses pembelajaran, apabila guru berhalangan hadir proses pembelajaran tetap berlangsung dan sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi produktif untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi siswa dapat membantu siswa dalam memahami materi dengan pembelajaran macro media flash yang lebih menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran, siswa dapat mengulang pembelajaran diluar sekolah, dan meningkatkan prestasi siswa.

3. Salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S.Pd dan bermanfaat bagi peneliti untuk meneliti penelitian yang berhubungan dengan pengembangan.


(3)

125 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan modul pembelajaran berbasis web pada mata pelajaran rias wajah geriatri dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Produk Modul Berbasis Web

Pada tahap ini disimpulkan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan termasuk kedalam kategori sangat baik dengan persentase hasil penilaian masing–masing ahli materi 95,8%, ahli media pembelajaran 91,7%, hasil uji coba kelompok kecil 69,4%, hasil uji coba kelompok sedang 79%, dan uji coba kelompok besar dengan persentase rata-rata 86,1%.

2. Efektifitas Produk Modul Berbasis Web

Pada tahap ini disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis web yang dikembangkan efektif digunakan sebagai model pembelajaran untuk mata pelajaran rias wajah geriatri siswa SMK Negeri 8 Medan. Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada uji coba efektifitas diperoleh penilaian dengan kriteria sangat baik dengan persentase rata–rata 89,2% dan tanggapan guru dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 98%.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diuraikan pada kesimpulan serta hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran:

1. Agar proses pembelajaran rias wajah geriatri dapat dilakukan dengan cara menggunakan berbagai modul pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa, maka disarankan agar media pengembangan modul pembelajaran berbasis web ini sudah layak digunakan dengan alasan agar siswa mampu memberikan umpan balik yang lebih baik.

2. Agar pemanfaatan modul pembelajaran berbasis web sebagai salah satu modul pembelajaran yang digunakan dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pada mata pelajaran rias wajah geriatri, maka dari itu guru masih tetap sebagai fasilitator agar siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran rias wajah geriatri.

3. Agar hasil produk ini lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan hal–hal yang mendukung pengembangan produk terdiri dari: ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi, ahli materi, dukungan dana dan prasarana serta waktu yang tersedia.

4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengembangan yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(5)

127

DAFTAR PUSTAKA

Arpel Adrien, 10 Tahun Tampak Lebih Mudan dan Cantik. Semarang; Dahara Prize.

Astati Sutriari, Paket Pelatihan Dasar Kecantikan Rias Wajah Sehari-Hari. Bandung; 2010

Asyhar Rayandra, 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta; Referensi Jakarta.

Creative i&d, 2009. Tip&Trik01: Kamus Pintar Dasar Make-up. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Darmawan dkk, 2013. Desain dan Pemrograman Website. Bandung; PT Rosda Daryanto, 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta; Gava Media.

Hasbullah, 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta; Rajawali Perss. Ilahi Nikmah, 2010. Kecantikan Wajah Terkini. Jogjakarta; Flash Books

Kusumadewi, 2002. Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40+. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Kustanti Herni, 2008. Tata Kecantikan Jilid 3. Jakarta; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Mustaji, 2008. Penyusunan Modul, Jakarta; Rajawali Perss.

Martha Puspita. 2009, Make-up 1001 Basic Personal Make-up, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Pramono Andi, 2006. Presentasi Multimedia. Yogyakarta; Penerbit Andi. Prasetio Adhi, 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta; Media Kita.


(6)

128

Prayogi, Sigit Agung. 2011. Pengembangan Pembelajaran Fisika Berwawasan Konstruktivis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Skripsi thesis. Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga.

Raharjo Budi, 2015. Mudah Belajar PHP. Jakarta; Informatika. Reni, 2009. Lets Make-up. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta. Sumiati, Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung; Wacana Prima.

Suryaningsih, Nunik Setiyo. 2010. Pengembangan media cetak modul sebagai media pembelajaran mandiri pada mata pelajaran teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII semester 1 di SMPN 4 Jombang. Surabaya: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruktional. Jakarta: Rineka Cipta.

Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media