PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN RIAS KARAKTER PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN RIAS KARAKTER

PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan OLEH:

IRMIAH NURUL RANGKUTI

NIM. 8146122019

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRACT

Irmiah Nurul Rangkuti, NIM. 8146122019. The Development of Instructional Video Media for Character Make Up on Cosmetology Education Courses State University Of Medan. 2016.

This Study aimed to: (1) produce instructional video media for character make up which decent to be used, easy to learn by students and be used for individual learning, (2) to discover the effectiveness of instructional video media for character make up that developed on character make up taking theme witch.

This research type is a development research which use the product development model Borg and Gall combined by a learning development model of Dick and Carey. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, expert validation, testing, revision, anda final product. The subjects consist of two experts of character make up subjects, two experts of instructional design, two experts of video and graphic design, three students for individual testing, nine students for small group testing, and fifty eight students for field testing. The Data on product development quality are collected by questionnaire. The collected data were analyzed by qualitative descriptive analysis techniques.

The results showed: (1) expert test of instructional subject is in excellent qualifications (93.75%), (2) expert test of instructional design is in good qualifications (80.08%), (3) expert test of video media is in excellent qualifications (89.99%), (4) individual testing is in excellent qualifications (88.32%), (5) small group testing is also in excellent qualifications (87.63%), and (6) field testing is in excellent qualifications (98.30%).

The final product of development this learning video media is continued to the effectiveness test of the product. This research was conducted by fourth/even cosmetology education courses faculty of engineering, state university of medan for academic year 2016/2017.

The hypothesis results proves that: (1) the video media is worthy to use for character make up on cosmetology course state university of medan, (2) there is significantly difference between student learning outcomes who applied by instructional video media for character make up and student learning outcomes who applied by using instructional media text book. This is indicated by the data processing obtained

� = , with significance level ɑ= 0,05 with dk 56 obtained � ��= , , so � >� �� , the effectiveness of instructional video media for character make up =

80,46%. The results of group student who doesn’t apply the learning media is 71,72%.

This data prove that the use of instructional video media for character make up is more effective in improving the competency and knowledge of students in learning character make up than without using the learning video media.


(5)

ii

ABSTRAK

Irmiah Nurul Rangkuti, NIM. 8146122019. Pengembangan Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media video pembelajaran rias karakter yang layak digunakan, mudah dipelajari mahasiswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektivitasan media video pembelajaran rias karakter yang dikembangkan pada materi rias karakter dengan tema nenek sihir.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model ini meliputi enam tahapan yakni: studi literature, perencanaan dan desain pengembangan, pengembangan pruduk, validasi ahli, uji coba, revisi, dan produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua orang ahli materi pembelajaran, dua orang ahli desain pembelajaran, dua orang ahli media video pembelajaran, tiga orang mahasiswa untuk uji perorangan, Sembilan orang mahasiswa untuk uji kelompok kecil, dan lima puluh delapan orang mahasiswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (93,75%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi baik (80,08%), (3) uji ahli media video pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (89,99%) , (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (88,32%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (87,63%), dan (6) uji lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (98,30%).

Produk akhir dari pengembangan media video pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektivitasan produk. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester IV/genap Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan tahun ajaran 2016/2017.

Hasil pengajuan hipotesis membuktikan bahwa: (1) media video pembelajaran layak digunakan dalam pembelajaran rias karakter pada program studi pendidikan tat arias universitas negeri medan, (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran rias karakter dengan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media belajar buku teks. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data

�ℎ� �= , pada taraf signifikansi ɑ = 0,05 dengan dk 56 diperoleh � ��= , ,

sehingga �ℎ� �>� ��, efektivitas penggunaan media video pembelajaran rias

karakter = 80,46%. Hasil belajar kelompok mahasiswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media video pembelajaran rias karakter sebesar 71,72%. Dari data ini


(6)

iii

membuktikan bahwa penggunaan media video pembelajaran rias karakter lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa pada pembelajaran rias karakter dari pada tanpa menggunakan media video pembelajaran.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini berjudul Pengembangan Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada Program Studi Tata Rias Universitas Negeri Medan. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Sebagai wujud penghargaan, cinta, dan kasih sayang yang tidak pernah putus Peneliti mepersembahkan tesis ini kepada Ibunda tercinta Hj. Agustini Nasution dan

ayahanda Alm.H. Irwan Syafri Rangkuti atas cucuran do’a dan dukungan yang tiada

henti. Serta kepada kedua saudara perempuan yang terhebat Irnanda Ulfa Ananda Rangkuti, S.I.kom dan Irni Anggita Rangkuti, S.Pd yang selalu setia berbagi cerita dan memotivasi Peneliti dalam menyesaikan penelitian ini.

Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah banyak mendukung penelitian ini, yakni kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd selaku pembimbing pertama, dan

2. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi kepada peneliti dalam penulisan dan penyusunan tesis ini.


(8)

iv

3. Bapak dan Ibu Penguji, Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, Dr. R. Mursid, M.Pd, Dr. Dina Ampera, M.Si yang telah memberikan masukan serta saran yang membangun sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.

4. Bapak dan Ibu Validator Desy Afyanty, S.Pd, M.Pd, Maya Sari Kartika, M.Pd, Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.pd, Prof.Dr. Julaga, M.Pd, Prof. Dr. Sahat Siagian Dr. Baharuddin, M.Pd yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memvalidasi serta memberikan masukan-masukan yang positif pada media video pembelajaran rias karakter ini

5. Tim produksi media video pembelajaran : editor Rafika Anggrainy, B.Com, grafis Suhendrik, S.Kom, host Faramila Syawitri dan Husainul Khairan, dan model Sofia, yang telah bekerja keras, berbagi pengalaman, dan sabar mengikuti arahan serta selalu setia memberikaan masukan serta motivasi mulai dari proses perancangan media hingga selesai.

6. Para Staff dan Kepegawaian Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

7. Para Dosen dan Mahasiswa Fakultas Teknik khususnya pada Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias yang bersedia membantu sebagai responden analisis kebutuhan serta uji coba media video pembelajaran rias karakter.

8. Teman-teman seperjuangan Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Unimed angkatan XXIV yang selalu mengobarkan semangat juang dalam menyelesaikan studi.


(9)

v

Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat Peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penelitian ini mendapat limpahan berkat dan rahmat dari Allah SWT.

Medan, Juli 2016


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel Kelompok Media Pembelajaran (Anderson, 1976) ... 45 Tabel 3.1. Pedoman Kriteria Penilaian ... 76 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Penelitian Tentang Kualitas Materi

Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan

Kualitas StrategiPembelajaran untuk Ahli Materi ... 76 Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Validasi Penelitian Tentang Kualitas

Desain Informasi, Desain Interaksi dan Desain Presentasi

Untuk Ahli Desain Pembelajaran ... 77 Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Validasi Penelitian Kualitas Video dan

Desain Grafis Untuk Ahli Media Video ... 78 Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Validasi Penelitian KualitasMateri

Pembelajarandan Kualitas Teknis/Tampilan Untuk Mahasiswa ... 78 Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Observasi Pengamatan ... 79 Tabel 3.7. Kriteria Penilaian (Sudijono, 2009) ... 81 Table 4.1. Data Analisis Kebutuhan ... 87 Tabel 4.2. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Meliputi Aspek Kelayakan Isi Pembelajaran (Skala 1- 5) ... 92 Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Meliputi Aspek Penyajian Materi Pembelajaran (Skala 1-5) ... 93 Tabel 4.4. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Meliputi Aspek Kebahasaan Materi Pembelajaran (Skala 15) ... 93 Tabel 4.5. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Meliputi Aspek Kegrafikan (Skala 1- 5) ... 93 Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas

Materi, Penyajian Materi, Kebahasaan, dan Kegrafikan Media Video Pembelajaran Rias Karakter ... 93 Tabel 4.7. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Video Pembelajaran

Rias Karakter Oleh Ahli Materi pembelajaran ... 94 Tabel 4.8. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli

Desain Pembelajaran Meliputi Aspek Kelayakan Isi (Skala 1-5) .. 95 Tabel 4.9. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Meliputi Aspek Penyajian Kualitas Desain

Informasi (Skala 1-5) ... 95 Tabel 4.10. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Meliputi Aspek Penyajian Kualitas Interaksi

(Skala1-5) ... 96 Tabel 4.11. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Meliputi Aspek Kegrafikan (Skala 1-5) ... 97 Tabel 4.12. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Isi, Penyajian, dan Kegrafikan Media Video


(11)

ix

Pembelajaran Rias karakter ... 97 Tabel 4.13. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Video Pembelajaran

Rias Karakter Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 97 Tabel 4.14. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli

Desain Grafis Meliputi Aspek Pemprograman (Skala 1-5) ... 98 Tabel 4.15. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Oleh Ahli Media

Video dan Desain Grafis Meliputi Aspek Kualitas Teknis/

Tampilan (Skala 1-5) ... 98 Tabel 4.16. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Video dan

Desain Grafis pada Aspek Pemrograman dan kualitas teknis/

tampilan Media Video Pembelajaran Rias Karakter ... 99 Tabel 4.17. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Video Pembelajaran

Rias Karakter Oleh Ahli Media Video pembelajaran ... 99 Tabel 4.18. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada

Uji Coba Perorangan di Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Tentang Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran ... 100 Tabel 4.19. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Rias Karakter

Pada Uji Coba Perorangan di Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Tentang Aspek Kualitas

Teknis/ Tampilan ... 101 Tabel 4.20. Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi dan Kualitas

Teknik/Tampilan Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Perorangan di Program Studi Pendidikan

Tata Rias Universitas Negeri Medan ... 102 Tabel 4.21. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Rias Karakter

Pada UjiCoba Kelompok Kecil di Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Tentang Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran ... 103 Tabel 4.22. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Rias Karakter

Pada UjiCoba Kelompok Kecil di Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Tentang Aspek

Kualitas Materi Pembelajaran ... 103 Tabel 4.23. Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi dan Kualitas

Teknik/Tampilan Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Kelompok Kecil Prodi Pendidikan

Tata RiasUniversitas Negeri Medan ... 103 Tabel 4.24. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Uji Kelompok Kecil

di Program Studi Pendidikan Tata Rias ... 104 Tabel 4.25. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Rias Karakter

Pada Uji Coba Kelompok Kecil di Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Tentang Aspek


(12)

x

Kualitas Materi Pembelajaran ... 104 Tabel 4.26. Skor Penilaian Media Video Pembelajaran Rias Karakter

Pada Uji Coba Lapangan di Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas NegeriMedan Tentang Aspek

Kualitas Teknis/ Tampilan ... 105 Tabel 4.27. Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi dan Kualitas

Teknik/Tampilan Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Kelompok Kecil di Program Studi

Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan ... 105 Tabel 4.28. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Oleh Ahli Materi ... 106 Tabel 4.29. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 108 Tabel 4.30. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Oleh Ahli Media Video dan Desain GrafiS ... 110 Tabel 4.31. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Peorangan ... 112 Tabel 4.32. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 114 Tabel 4.33. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Lapangan ... 115 Tabel 4.34. Data Hasil Revisi Oleh Ahli Materi ... 117 Tabel 4.35. Data Hasil Revisi Oleh Desain Pembelajaran ... 118 Tabel 4.36. Data Hasil Revisi Oleh Ahli Media Video Pembelajaran

dan Desain Grafis ... 118 Tabel 4.37. Persentase Total Skor Hasil Validasi Ahli dan Uji Coba Media

Video Pembelajaran Rias Karakter ... 119 Tabel 4.38. Hasil Uji Coba Keefektivan Media Video Pembelajaran Rias


(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Rancangan Pembelajaran Model Dick&Carey ... 26 Gambar 2.2 Skema Proses Pengembangan Video Pembelajaran ... 39 Gambar 2.3 Prosedur Produksi Program Video Pembelajaran ... 56 Gambar 3.1 Skema Prosedur Pengembangan Hasil Adaptasi dari Prosedur

Pengambangan Borg & Gall ... 57 Gambar 3.2 Bagan Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran

Rias Karakter ... 72 Gambar 3.3 Desain Rias Karakter dengan Tema Nenek Sihir ... 80 Gambar 4.1 Tahapan Uji Coba Produk Pengembagan Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Nenek Sihir ... 90 Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Video

PembelajaranRias Karakter Oleh Ahli Materi Pembelajaran ... 107 Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Video

PembelajaranRias Karakter Oleh Ahli Desain Pembelajaran .. 109 Gambar 4.4 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Oleh Ahli Media Video

dan Desain Grafis ... 111 Gambar 4.5 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Perorangan ... 113 Gambar 4.6 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Kelompok Kecil . 114 Gambar 4.7 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Video

Pembelajaran Rias Karakter Pada Uji Coba Lapangan ... . 116 Gambar 4.8 Diagram Rangkuman Presentase Skor Total Hasil Penilaian

Validasi Ahli dan Uji Coba Media Video Pembelajaran Rias

Karakter ... 127


(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran RPKPS & RPP……….. .. 137

Lampiran 2 Instrumen Kebutuhan Dosen dan Mahasiswa ... 140

Lampiran 3 Instrumen Penilaian Ahli& Uji Kelompok ... 144

Lampiran 4 Story Board & Naskah... 159

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Statistik Penelitian ... 160


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Program Studi Tata Rias Fakultas Teknik (FT) Unimed, yang dibuka sejak tahun ajaran 2007/2008 adalah salah satu upaya memenuhi kebutuhan di masyarakat akan guru-guru yang profesional dan terampil dalam bidang tata rias di masa yang akan datang. Peningkatan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya di lembaga pendidikan tenaga kependidikan masih dan harus terus ditingkatkan. Namun, dalam penyelenggaraan pembelajaran Tata Rias di FT Unimed banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh tim dosen antara lain : (1) Alat-alat pembelajaran telah tersedia dengan baik dan mengikuti perkembangan IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang inovatif dan menyenangkan. Situasi pembelajaran yang terlihat di kelas yakni dosen menjelaskan materi pembelajaran dengan metode demonstrasi rias wajah karakter secara langsung, hal ini menghabiskan waktu kurang lebih 3 sks, sehingga saat dosen mendemonstrasikan rias wajah karakter aktivitas mahasiswa hanya melihat dan mendengarkan penjelasan dari dosen tanpa adanya aplikasi materi secara langsung, padahal jika fasilitas prasarana pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik maka pembelajaran dapat menjadi lebih mudah dan menyenangkan (2) materi/bahan ajar sudah tersedia namun jumlah koleksi buku dan modul di perpustakaan untuk materi rias karakter hanya berjumlah sepuluh judul buku sehingga masih sangat


(16)

2

kurang untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran. Buku yang terdapat di perpustakaan mayoritas dicetak tanpa warna sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami isi buku, (3) mahasiswa tidak/kurang kreatif dan inovatif dalam pengembangan hasil praktek, hal ini dapat dilihat dari kurang berkembangnya tema-tema karakter yang diusung mahasiswa dalam praktek rias karakter. Tema riasan yang diangkat oleh mahasiswa masih sebatas tema-tema yang di suguhkan oleh dosen tanpa ada pengembangan tema, (4) minimnya waktu dan frekuensi perkuliahan yakni hanya sebanyak 3 sks dalam satu minggu, dan (5) media video pembelajaran yang sesuai kebutuhan mahasiswa dan dosen perlu dikembangkan, hal ini mengingat bahwa minimnya waktu perkuliahan mahasiswa dan masih sangat kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran rias karakter. Media video pembelajaran rias karakter dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi belajar dengan waktu yang lebih singkat dengan tidak mengurangi bahan kajian materi pembelajaran sebab dirancang untuk memenuhi standar kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa. Namun yang menjadi kendala pada prodi pendidikan tata rias Unimed adalah sulitnya merancang pembelajaran yang dikemas dalam bentuk media, khususnya media video pembelajaran.

Berdasarkan kendala-kendala yang telah dipaparkan di atas maka peneliti merasa bahwa pengembangan media belajar dalam bentuk video pembelajaran merupakan masalah yang paling urgen, sebab mengingat sulitnya mendapatkan media video pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran rias karakter sedangkan fasilitas pendukung untuk


(17)

3

memutarkan media telah tersedia dengan baik di program studi pendidikan tata rias Unimed. Dengan adanya media belajar yang baik kendala-kendala lainnya yang ditemui mayoritas dapat diatasi seperti kurangnya bahan ajar dan buku-buku penunjang pembelajaran sebab media pembelajaran dapat menggantikan peran buku sebagai media belajar konvensional menjadi lebih menyenangkan. Melalui media pembelajaran yang baik maka waktu dosen untuk mejelaskan materi belajar akan lebih ringkas, dan mahasiswa dapat langsung mempraktekkan materi pembelajaran yang disajikan oleh dosen sehingga mahasiswa dan dosen membutuhkan media video pembelajaran yang dapat membantu dalam proses pembelajaran mata kuliah rias karakter.

Selain kendala di atas, juga ditemukan adanya permasalahan lain berkaitan dengan proses pembelajaran. Dari hasil wawancara khusus dengan dosen pengampuh mata kuliah rias karakter yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2015 dapat disimpulkan bahwa selama ini perkuliahan dilaksanakan hanya dengan metode ceramah dan demonstrasi. Praktek yang disimulasikan terlebih dahulu oleh dosen dapat menghabiskan waktu hampir 2 sks dan selanjutnya mahasiswa mempraktekkan secara bersama-sama tiap kelas dengan diawasi hanya dengan satu orang dosen pengampu mata kuliah saja. Hal ini tentu saja menyebabkan kurang tersampaikannya tujuan dalam proses belajar mengajar.

Tidak tercapainya standar kompetensi pada mata kuliah praktek, menyebabkan kurang tumbuhnya motivasi dan kreativitas mahasiswa dalam proses belajar, dalam hal ini terutama pada proses belajar mata kuliah rias karakter. Padahal, mata kuliah rias karakter merupakan pengetahuan yang harus


(18)

4

dipahami dan diaplikasikan, bukan hanya berbentuk hafalan. Materi rias karakter sendiri merupakan materi yang berkelanjutan dari satu kesatuan dan kompleks. Suatu teknik rias karakter, jika hanya diperoleh dengan membaca teori–teori dari buku cetak atau modul, tidak akan tersampaikan dengan jelas bagaimana maksud dan tujuan dari teori tersebut. Teori–teori yang ada dalam buku atau modul kurang dapat menjadi sarana pembentukan kreativitas dan kemandirian mahasiswa, karena mahasiswa tidak melihat secara langsung teknik aplikasi rias karakter secara bertahap. Selain itu, daya serap mahasiswa tentunya tidak sama pada setiap orang maka jika dengan hanya melihat buku atau modul saja, akan sangat kurang dalam memahami teknik atau aplikasi rias karakter yang dimaksudkan, dikarenakan tidak adanya contoh yang nyata. Hal ini mengakibatkan mahasiswa tidak dapat berimajinasi untuk dapat menumbuhkan kreativitas yang maksimal.. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong pembelajar untuk melakuan praktik-praktik dengan benar.

Untuk menguasai mata kuliah rias karakter, selain dengan praktek penguasaan teknik rias karakter itu sendiri, ada hal lain yang bersifat khusus yang sangat dibutuhkan. Yaitu, konsep diri, kreativitas, kemampuan berinovasi, inisiatif, estetika, kerajinan, kesabaran, ketelitian. Dimana kedelapan komponen tersebut tentu saja tidak semua mahasiswa memilikinya. Mahasiswa pada umumnya mempelajari rias karakter hanya sebagai satu topik pada mata kuliah yang harus ditempuh, tanpa merasa harus mendalami kemampuan teori, konsep diri, bakat dan karakter sebagai seorang penata rias. Proses belajar mengajar rias


(19)

5

karakter harus bertahap, berkelanjutan dan membutuhkan banyak latihan/

job-sheet yang dapat dilakukan di ruang praktek perkuliahan kuliah atau di rumah.

Dengan hanya belajar di kampus, mahasiswa tidak akan menjadi terampil dan mahir dalam kompetensi rias karakter ini. Mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan kreativitas dan berinovasi dalam kompetensi keahlian rias karakter.

Selain itu instrumen analisis kebutuhan yang peneliti bagikan kepada dosen-dosen Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED pada tanggal 22 September 2015 menunjukkan bahwa 91% dosen Jurusan PKK sangat membutuhkan media dalam pembelajaran khususnya dalam bentuk video pembelajaran. Karena sebahagian besar mata kuliah yang akan diajarkan adalah mata kuliah praktek yang menuntut minimnya keabstrakan pada pemahaman mahasiswa salah satunya dalam pembelajaran rias karakter.

Perkembangan dunia teknologi informasi, khususnya komputerisasi sangat pesat dan mengagumkan. Dewasa ini, hampir semua bidang pekerjaan telah dapat dikendalikan oleh sistem komputer. Bahkan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan tenaga ekstra sekarang dapat digantikan oleh sarana ini. Komputer dapat menerjemahkan teori–teori yang abstrak menjadi konkret dengan visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Selain itu, komputer dapat membuat suatu konsep lebih menarik sehingga menambah motivasi untuk mempelajari dan memahaminya serta banyak hal yang ingin diketahui oleh manusia, ada di dalam komputer. Tidak berbeda dengan bidang yang lain, saat ini komputer amat erat kaitannya dengan dunia pendidikan.


(20)

6

banyak pekerjaan di dunia pendidikan yang dapat dibantu oleh komputer seperti: mengetik, berhitung, mencari materi perkuliahan dari internet, dan pekerjaan lainnya. Fenomena komputerisasi atau pemanfaatan teknologi informasi sepertinya sudah menjadi menu wajib dalam kegiatan sehari–hari dimana saja, dalam rangka membantu mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran dewasa ini. Hal ini tentu saja sangat sejalan dengan proses pembelajaran praktek rias karakter, yang membutuhkan latihan–latihan tambahan yang wajib dilaksanakan di luar jam perkuliahan.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti bermaksud untuk membuat suatu pengembangan media dalam pembelajaran dalam hal ini difokuskan pada video pembelajaran pada mata kuliah Rias Karakter. Selain itu, kajian dari permasalahan di atas berdasarkan fakta yang ditemukan pada Jurusan PKK khususnya Prodi Tata Rias, menunjukkan bahwa pemanfaatan buku atau modul dalam mata kuliah yang pada dasarnya adalah aplikasi praktek, sangat tidak membantu. Prodi Tata Rias membutuhkan media video pembelajaran, yang mana dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada satu mata kuliah yang sesuai dengan keahlian peneliti yakni mata kuliah rias karakter.

Peneliti melihat, bahwa pengembangan video untuk pembelajaran rias karakter merupakan alternatif yang tepat dalam proses belajar mengajar. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk video yang dilengkapi dengan fitur–fitur gambar animasi yang menarik, dapat membuat pembelajaran berlangsung menarik dan tercipta proses pembelajaran yang tidak berkesan monoton dan membosankan, serta mudah dipahami. Selain itu juga dapat


(21)

7

membantu daya tangkap mahasiswa terhadap materi yang akan disampaikan, dan tentu saja dapat diaplikasikan langsung tanpa harus menunggu perkuliahan yang disampaikan atau diawasi oleh dosen. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dan dapat berkreatifitas sesuai dengan bakat dan minatnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain:

1. Alat-alat pembelajaran telah tersedia dengan baik dan mengikuti perkembangan IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang inovatif dan menyenangkan

2. Sumber belajar yang tersedia masih dirasa kurang efektif untuk menunjang pembelajaran

3. Kurang berkembangnya tema-tema karakter yang diusung mahasiswa dalam praktek rias karakter.

4. Minimnya waktu dan frekuensi perkuliahan.

5. Hasil belajar (nilai mata kuliah) berupa tugas/praktek atau latihan pada umumnya rendah.

6. Minimnya waktu dan frekuensi perkuliahan.

7. Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan mahasiswa dan dosen terdapat 94,% responden merasa memerlukan penggunaan media video pembelajaran dalam proses pembelajaran.


(22)

8

1.3 Pembatasan Masalah

Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka dapat ditarik pembatasan masalah di atas agar penelitian ini lebih mendalam dan terfokus. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini untuk melihat kelayakan dan

keefektifan dalam Pengembangan Media Video Pembelajaran Rias Karakter

Pada Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan peneliti yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar “Rias Karakter dengan penjelasan langkah-langkah melakukan rias karakter yakni karakter tua dengan tema nenek sihir.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk video tutorial. 3. Penelitian pengembangan menggunakan model Borg & Gall dikombinasikan

dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah media video pembelajaran tutorial rias karakter layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah rias karakter?


(23)

9

2. Apakah media video pembelajaran rias karakter efektif dalam membantu pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah rias karakter?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang akan diteliti, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menghasilkan media video pembelajaran tutorial rias karakter yang layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah rias karakter.

2. Mengetahui keefektifan media video pembelajaran rias karakter dalam membantu pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah rias karakter.

1.6 Manfaat Penelitian

Pentingnya pengembangan video pembelajaran pada materi rias karakter memberikan beberapa manfaat baik secara teoritis maupun praktis, antara lain : 1. Manfaat Teoretis

a. Menambah khasanah pengetahuan atau teori tentang media video pembelajaran.

b. Bagi Mahasiswa dapat menambah pemahaman mengenai ilmu tata rias khususnya pada rias karakter.

c. Bagi Peneliti sebagai bahan rujukan untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran dengan terobosan-terobosan baru guna memecahkan masalah-masalah pendidikan, khususnya masalah dalam pembelajaran. 2. Manfaat Praktis:


(24)

10

a. Mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat dengan mudah memahami isi materi pembelajaran khususnya materi perkuliahan rias karakter, sehingga materi tersebut mudah untuk diikuti dan diaplikasikan dengan baik serta dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.

b.Sebagai terobosan bagi pembelajaran rias karakter yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan dimanapun, kapanpun, tanpa harus menunggu jam perkuliahan berlangsung atau tanpa harus diawasi oleh dosen pengampuh mata kuliah.

c. Sebagai media belajar mandiri yang dapat digunakan mahasisawa dengan atau tanpa dosen sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing individu, sebagai alternatif pembelajaran yang mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan membatu mengaktifkan keabstrakan mahasiswa dalam setiap kegiatan belajar.

d. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam usaha penelitian lanjutan dengan melibatkan lebih lengkap komponen pembelajaran yang lain untuk mengungkap dan membuktikan secara empirik bahwa media video pembelajaran rias karakter dapat menjadi alternatif media belajar untuk pembelajaran rias karakter yang mampu mengatasi keterbatasan pada kegiatan pembelajaran , khususnya pada materi rias karakter nenek sihir.


(25)

129

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI , DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media video pembelajaran rias karakter yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Setelah melewati beberapa tahapan uji coba, baik uji coba dari ahli

materi, uji coba ahli desain pembelajaran, dan uji coba dari ahli video dan desian grafis maupun uji coba kepada mahasiswa, produk video pembelajaran rias karakter memiliki hasil sudah layak menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan diimplementasikan kepada para pengguna. Hal ini diperjelas dengan perolehan rata-rata penilaian hampir semua tahapan, yaitu pada uji coba ahli materi total rata-rata keseluruhan adalah 93,75% dalam tabel skala lima, niali tersebut termasuk kategori “sangat baik”, pada uji coba ahli desain pembelajaran total rata-rata keseluruhan adalah 80,08% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “Baik”, pada uji coba dari ahli video dan desian grafis total rata-rata keseluruhan adalah 89,99% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “sangat baik”, pada uji coba satu-satu total rata-rata keseluruhan adalah 88,32% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “sangat baik”, pada uji coba kelompok kecil total rata-rata keseluruhan adalah 87,63% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “sangat baik”, pada uji coba lapangan total


(26)

130

rata-rata keseluruhan adalah 98,30% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “sangat baik”.

2. Untuk melihat keefektifitasan produk, dilakukan analisis hasil belajar

mahasiswa. Berdasarkan analisis dari 58 orang mahasiswa peserta uji coba kelompok besar hasil penggunaan video pembelajaran rias karakter pada tes hasil belajar mahasiswa menunjukan bahwa hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran rias karakter lebih efektif = 12,06 Dari hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran buku teks = 10,76. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan video pembelajaran rias karakter lebih efektif dari pada dengan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran buku teks, dimana diperoleh data hasil media video pembelajaran rias karakter memiliki keefektifan sebesar 80,46% lebih tinggi dari keefektifan media pembelajaran buku teks sebesar 71,72%.

5.2 Implikasi

Upaya dalam meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah rias karakter memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada mahasiswa. Hal ini dilakukan melalui penggunaan media video pembelajaran khususnya media video pembelajaran rias karakter yang telah dikemas dalam bentuk CD. Kerjasama yang baik dengan melibatkan dosen sebagai tenaga edukatif,


(27)

131

mahasiswa sebagai pembelajar, jurusan fasilitator, fakultas administrasi fungsi dan tugas upaya meningkatkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan simpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media video pembelajaran rias karakter yang telah diuji memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan video pembelajaran rias karakter akan

mempermudah mahasiswa dalam proses pembelajaran rias karakter, dimana media video pembelajaran rias karakter ini dilengkapi dengan teori-teori rias karakter, video pelaksanaan rias karakter dengan tema nenek sihir, serta dilengkapi dengan tes pilihan berganda sehingga mempermudah, meningkatkan daya ingat dan daya penalaran mahasiswa dalam proses belajar sehingga pembelajaran tidak menjadi biasa lagi.

2. Media video pembelajaran rias karakter ini sangat memberikan sumbangan

positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dimana media video pembelajaran rias karakter ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dengan demikian media video pembelajaran rias karakter dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi dosen dalam penyampaian materi perkuliahan rias karakter dan bidang ilmu lainnya dengan pertimbangan


(28)

132

dimana mahasiswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya.

3. Penerapan media video pembelajaran rias karakter memerlukan kesiapan

mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga mahasiswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media video pembelajaran rias karakter secara maksimal.

4. Dengan menggunakan media video pembelajaran rias karakter , mahasiswa

diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi kuliah rias karakter yang diberikan. Pada saat mahasiswa mengalami masalah dalam pendalaman materi, mahasiswa dapat memahami materi dengan lebih jelas dan mudah dengan melihat tayangan video yang telah disediakan berulang kali, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan efektif.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada simpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Selama ini proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada mata kuliah

praktek umumnya masih mempergunakan bahan pembelajaran media cetak, sehingga sering terjadi pembiasan pembelajaran. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya kemampuan dalam menangkap dan mengaplikasikan ilmu yang didapat.


(29)

133

2. Media video pembelajaran rias karakter pada mata kuliah rias karakter

memerlukan adanya fasilitas ruang praktek yang memadai, sehingga pada saat perkuliahan berlangsung tidak harus bergelombang dapat melakukan kegiatan belajar bersama-sama yang mana akan lebih efesien dalam mempergunakan waktu belajar dan memiliki waktu yang cukup panjang.

3. Media video pembelajaran rias karakter ini hanya sebagai alat untuk

membantu dalam proses penyampaian pembelajaran, maka dari itu keberadaan dosen masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan mahasiswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran mata kuliah rias karakter.

4. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran mata kuliah rias

karakter masih dilakukan secara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks. Maka disarankan agar media video pembelajaran rias karakter dapat mulai diterapkan dengan alasan media video pembelajaran rias karakter mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi mahasiswa.

5. Dengan keterbatasan waktu dan biaya, sehingga masih ada beberapa

pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol, dengan demikian dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(30)

134

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 2004. Defenition and Terminology Committee Document #MM4.0 June 1,

2004[online] Tersedia:

http://www.indiana.edu/-molpage,/meanings%200f%20ET4.0.pdf, diakses tanggal 10 Maret 2016. Anderson, Lw dan Kaithwold. 1976. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen, Jakarta: Pustaka Belajar.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Borg, W.R & M.D. Gall. 1983. Educational Research: An Introduction, New York: Longman,Inc.

Dick, W, Carey, L & Carey, O. 2005. Systematic Design of Instructional (5th ed). New York: Addison-Wesley Educational Publisher Educational Technology Publicational, Inc.

Dwiyogo, Wasis D. 2013. Media Pembelajaran , Malang: Wineka media

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Gagne, E.D. 1983. The Cognitive Psychology of School Learning, Boston, Totonto: Little, Brown and Company Light, G.

Gagne, Robert M. 1985. The Conditioning Of Learning. (Third ed). New York: Holt Rinehart and Wistnone

Gagne, Robert M, & Briggs, Lessie J. 1979. Principle of Instructional Design, New York: Holt, Rinehart an Winston.

Gerlach Vernon. S, Elly Donald.P. 1980. Teaching & Media a Systematic Approach, New Jersey: Prentice Hall.

Hamalik, Oemar. 2005. Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kustanti, Herni dkk, (2008), Tata Kecantikan Kulit Direktorat Pengembangan SMK. Jakarta: Depdiknas

Kemp,J.E , G.R Morrison, dan S.M. Ross.1994. Designing effective Instruction, New York: Macmillan Collage Publishing Company.


(31)

135

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media dan Pustekkon Diknas.

Mukhtar. S. 2006. Pengembangan Berfikir dan Nilai dalam Pendidikan IPS, Bandung: Gelas Pustaka Mandiri.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, Bandung: Alfabeta.

Novian, Wahyu Setiabudi. 2005. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI IPA I SMA Negeri II Ambon. Tesis, Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, diakses pada tanggal 21 November 2015.

Paningkiran, Halim. 2013. Make Up Karakter untuk Televisi & Film.Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Rusijino, dkk. 2008. Penelitian Teknologi Pembelajaran, Surabaya: Unesa University Press.

Romizowski, AJ. 1981. Design Instrutional System: Decicion Making in Course Planing and Curriculum Design. London Nicholas Publising.

Rambe, Nana Ronawan. 2015. Pengembangan Tenses bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Siswa Sekolah Dasar. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. Sadiman, Arif, dkk. 2008. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saputra. 2011. Penerapan Media Video Pembelajaran Tutorial Mata Pelajaran Akuntansi Pada Jurnal Umum SMA, Tesis: Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan.

Sari, Dian Maya. 2013. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik, Tesis: Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan.


(32)

136

Smaldino, S.E, dkk. 2008. Instructional Technology anad Media For Learning, Jakarta: Kencana Prenada Group.

Setyosari, Budi , dkk. 2005. Jenis Alat Pengumpul Data, (Online), http:// www.ditplb.or.id/new/index.php?menu=profile&pro=145, diakses pada tanggal 21 November 2015.

Seels, B.B. & Richey, R.C. 1994. Instructional Technology: The definition and Domains of Field, Terjemahan Dewi S Prawiradilaga, R. Rahardjo, Yusufhadi Miarso, Jakarta: IPTPI& LPTK).

Sukiman, 2012, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana. 2009. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif, R&D, Bandung : Alfabeta. The Assosiassion Of Indonesia Television Journalist. 2007. Dasar- dasar Jurnalistik.

Jurnal. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Thowok, Didik Nini. 2012. Stage Make Up; Untuk Teater, Tari, dan Film. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama


(1)

mahasiswa sebagai pembelajar, jurusan fasilitator, fakultas administrasi fungsi dan tugas upaya meningkatkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan simpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media video pembelajaran rias karakter yang telah diuji memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan video pembelajaran rias karakter akan mempermudah mahasiswa dalam proses pembelajaran rias karakter, dimana media video pembelajaran rias karakter ini dilengkapi dengan teori-teori rias karakter, video pelaksanaan rias karakter dengan tema nenek sihir, serta dilengkapi dengan tes pilihan berganda sehingga mempermudah, meningkatkan daya ingat dan daya penalaran mahasiswa dalam proses belajar sehingga pembelajaran tidak menjadi biasa lagi.

2. Media video pembelajaran rias karakter ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dimana media video pembelajaran rias karakter ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dengan demikian media video pembelajaran rias karakter dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi dosen dalam penyampaian materi perkuliahan rias karakter dan bidang ilmu lainnya dengan pertimbangan


(2)

dimana mahasiswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya.

3. Penerapan media video pembelajaran rias karakter memerlukan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga mahasiswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media video pembelajaran rias karakter secara maksimal.

4. Dengan menggunakan media video pembelajaran rias karakter , mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi kuliah rias karakter yang diberikan. Pada saat mahasiswa mengalami masalah dalam pendalaman materi, mahasiswa dapat memahami materi dengan lebih jelas dan mudah dengan melihat tayangan video yang telah disediakan berulang kali, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan efektif.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada simpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Selama ini proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada mata kuliah praktek umumnya masih mempergunakan bahan pembelajaran media cetak, sehingga sering terjadi pembiasan pembelajaran. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya kemampuan dalam menangkap dan mengaplikasikan ilmu yang didapat.


(3)

2. Media video pembelajaran rias karakter pada mata kuliah rias karakter memerlukan adanya fasilitas ruang praktek yang memadai, sehingga pada saat perkuliahan berlangsung tidak harus bergelombang dapat melakukan kegiatan belajar bersama-sama yang mana akan lebih efesien dalam mempergunakan waktu belajar dan memiliki waktu yang cukup panjang. 3. Media video pembelajaran rias karakter ini hanya sebagai alat untuk

membantu dalam proses penyampaian pembelajaran, maka dari itu keberadaan dosen masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan mahasiswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran mata kuliah rias karakter.

4. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran mata kuliah rias karakter masih dilakukan secara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks. Maka disarankan agar media video pembelajaran rias karakter dapat mulai diterapkan dengan alasan media video pembelajaran rias karakter mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi mahasiswa.

5. Dengan keterbatasan waktu dan biaya, sehingga masih ada beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol, dengan demikian dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 2004. Defenition and Terminology Committee Document #MM4.0 June 1,

2004[online] Tersedia:

http://www.indiana.edu/-molpage,/meanings%200f%20ET4.0.pdf, diakses tanggal 10 Maret 2016. Anderson, Lw dan Kaithwold. 1976. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen, Jakarta: Pustaka Belajar.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Borg, W.R & M.D. Gall. 1983. Educational Research: An Introduction, New York: Longman,Inc.

Dick, W, Carey, L & Carey, O. 2005. Systematic Design of Instructional (5th ed). New York: Addison-Wesley Educational Publisher Educational Technology Publicational, Inc.

Dwiyogo, Wasis D. 2013. Media Pembelajaran , Malang: Wineka media

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Gagne, E.D. 1983. The Cognitive Psychology of School Learning, Boston, Totonto: Little, Brown and Company Light, G.

Gagne, Robert M. 1985. The Conditioning Of Learning. (Third ed). New York: Holt Rinehart and Wistnone

Gagne, Robert M, & Briggs, Lessie J. 1979. Principle of Instructional Design, New York: Holt, Rinehart an Winston.

Gerlach Vernon. S, Elly Donald.P. 1980. Teaching & Media a Systematic Approach, New Jersey: Prentice Hall.

Hamalik, Oemar. 2005. Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kustanti, Herni dkk, (2008), Tata Kecantikan Kulit Direktorat Pengembangan SMK. Jakarta: Depdiknas

Kemp,J.E , G.R Morrison, dan S.M. Ross.1994. Designing effective Instruction, New York: Macmillan Collage Publishing Company.


(5)

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media dan Pustekkon Diknas.

Mukhtar. S. 2006. Pengembangan Berfikir dan Nilai dalam Pendidikan IPS, Bandung: Gelas Pustaka Mandiri.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, Bandung: Alfabeta.

Novian, Wahyu Setiabudi. 2005. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI IPA I SMA Negeri II Ambon. Tesis, Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, diakses pada tanggal 21 November 2015.

Paningkiran, Halim. 2013. Make Up Karakter untuk Televisi & Film.Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Rusijino, dkk. 2008. Penelitian Teknologi Pembelajaran, Surabaya: Unesa University Press.

Romizowski, AJ. 1981. Design Instrutional System: Decicion Making in Course Planing and Curriculum Design. London Nicholas Publising.

Rambe, Nana Ronawan. 2015. Pengembangan Tenses bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Siswa Sekolah Dasar. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. Sadiman, Arif, dkk. 2008. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saputra. 2011. Penerapan Media Video Pembelajaran Tutorial Mata Pelajaran Akuntansi Pada Jurnal Umum SMA, Tesis: Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan.

Sari, Dian Maya. 2013. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik, Tesis: Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan.


(6)

Smaldino, S.E, dkk. 2008. Instructional Technology anad Media For Learning, Jakarta: Kencana Prenada Group.

Setyosari, Budi , dkk. 2005. Jenis Alat Pengumpul Data, (Online), http:// www.ditplb.or.id/new/index.php?menu=profile&pro=145, diakses pada tanggal 21 November 2015.

Seels, B.B. & Richey, R.C. 1994. Instructional Technology: The definition and Domains of Field, Terjemahan Dewi S Prawiradilaga, R. Rahardjo, Yusufhadi Miarso, Jakarta: IPTPI& LPTK).

Sukiman, 2012, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana. 2009. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif, R&D, Bandung : Alfabeta. The Assosiassion Of Indonesia Television Journalist. 2007. Dasar- dasar Jurnalistik.

Jurnal. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Thowok, Didik Nini. 2012. Stage Make Up; Untuk Teater, Tari, dan Film. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama