UPAYA TUTOR PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPENTENSI PEDAGOGIK DI PKBM GABRIELLA HUMBANG HASUNDUTAN.

ABSTRAK

MANGATAS SITORUS. NIM:1103171019 Upaya Tutor Paud dalam
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik di PKBM
Gabriella Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2017.

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah upaya tutor paud dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik di PKBM Gabriella.Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana upaya tutor paud dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik di PKBM Gabriella, Kabupaten Humbang Hasundutan.
”Upaya adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007)”.
“Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan potensi peserta didik
(Yusnadi dkk, 2014)”.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, informan yaitu tutor paud
PKBM Gabriella yang berjumlah 4 (empat) orang. Data dikumpulkan dengan
teknik wawancara dan dokumentasi, dan dianalisis dengan langkah: pengumpulan

data, reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya Tutor Paud Dalam
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik di PKBM Gabriella dilakukan dengan cara:
tutor mengikuti pendidikan lanjut, ikutserta didalam pendidikan dan pelatihan,
ikutserta dalam kegiatan seminar, membuat karya ilmiah, mendapat penghargaan,
tutor masuk organisasi keguruan, dan mengadakan rapat. Dari hasil wawancara
terungkap bahwa upaya tutor paud dalam meningkatkan kompetensi pedagogik
dapat membuat tutor lebih bersemangat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan dalam meningkatkan kompetensi pedagogiknya.

i

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah Bapa Yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan kasih kepada setiap hamba-Nya
termasuk kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Upaya Tutor Paud dalam Meningkatkan Kompetensi

Pedagogik di PKBM GABRIELLA,Kabupaten Humbang Hasundutan”.
Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama dalam proses penyelesaian skripsi
ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semuanya teratasi berkat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
sampaikan untaian terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, atas
kasih sayang, semangat serta dukungan moril dan materil mulai dari awal hingga
selesai perkuliahan.
Pada akhir kata penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai
pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan,
Penulis

Februari 2017

Mangatas Sitorus
NIM. 1103171019

ii


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah YME berkat Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada program Strata-1 di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari pada
penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED
3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan, Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
4. Ibu Dra.Rosdiana, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.dan
Bapak Dr.Sudirman, SE, M.Pd dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah.
5. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, MS, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran, serta motivasi kepada penulis.
6. Bapak Drs.Elizon Nainggolan, M.Pd, Ibu Dra.Rosdiana, M.Pd , dan Ibu
Anifah. S. Sos, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan
serta saran-saran yang membangun kepada penulis.

iii

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.
8. Kak Surya Indrawati, M.Pd staff pegawai jurusan PLS yang telah banyak
membantu penulis demi kelancaran administrasi surat-menyurat selama
penyusunan skripsi ini.
9. Untuk seluruh staf dan pegawai Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang
telah banyak membantu penulis dalam proses kelancaran administrasi.
10. Bapak Nelson Siregar, SE selaku Pengelola PKBM Gabriella Kabupaten
Humbang Hasundutan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
11. Secara Terkhusus dan teristimewa dengan penuh Cinta dan Kasih sayang
penulis ucapkan untuk ayahanda Alm. Mangatur Lukas Sitorus dan Ibunda
almh.Nelly Br Situmorang yang telah memupuk rasa semangat perjuangan

semenjak saya kecil.
12. Secara terkhusus dan teristimewa terima kasih dengan penuh cinta dan sayang
penulis ucapkan kepada saudara-saudiri saya Petrus Sitorus, Roma Br. Sitorus,
Bernardus Sitorus, Raun Siti Br.Sitorus, Katarina Br. Sitorus, Leonardo
Sitorus mereka yang begitu banyak memberikan kasih sayangnya, doa,
motivasi, serta dukungan kepada penulis.
13. Teristimewa untuk Keponakan tercinta, Gref, Sandy, Dom, Nadia, Johannes,
Anya, Nathan, Rachell, Zovhnath, Hans, Joachim, Joan Fayola, Paskah dan
keponakan lainnya yang menjadi inspirasi bagi penulis.
14. Sepupu dan sahabat yang luar biasa, Pak Arbin Sitorus , Amson ,Willy, Go,
Jonas, Chief Arion Jaya, Brotha Legend Ad’ha & Jefry, Hamdan ,VJS, NVE,

iv

NVI, Manuel “Ateng” , Icha, Agusto, Aadit, Chuck, Morotal yang telah

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
15. Kepada seluruh keluarga besar Sitorus dan Situmorang
16. Teman-teman Angkatan 2008 dan 2010
17. Teman-teman


seperjuangan

PLS

Reguler

dan

Ekstensi,

2010,

Sarah,Masniari,Connie,Risky,Jefry,Irvan,Mahfuzi,Hendra,Erika,Frisna,Rosme
ry,Novita,Ira,Dion,Hamdan,Junjung,Safri, dan yang lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
18. Untuk rekan-rekan seperjuangan ketika sidang, Muchim,Siti,Yovi,Fitri,Mery
dan adik-adik stanbuk yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada
penulis Putri,Rini,Ravon,Roni,Irma,Nalda,Eva,Yanti,Andrew,Icun dan yang
lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.


Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut

Medan,

Februari 2017

Mangatas Sitorus
NIM. 1103171019

v

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Fokus Masalah ........................................................................................ 10
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 10
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kerangka Teori........................................................................................ 12
a. Pengertian kompetensi ....................................................................... 12
b. Kompetensi Pedagogik ....................................................................... 16
c. Upaya Tutor Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik .............. 26
2.2 Kerangka Berpikir................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................ 30
3.2 Subjek Penelitian..................................................................................... 31

3.3 Batasan Istilah ......................................................................................... 31

vi

vii

3.4 Alat Pengumpulan Data .......................................................................... 32
3.5 Teknik Analisis Data............................................................................... 33
3.6 Langkah-Langkah Penelitian .................................................................. 35
3.7 Pengujian Keabsahan Data...................................................................... 36
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Temuan Umum........................................................................................ 39
a. Latar Belakang PKBM Gabriella …....................................................39
b. Visi dan Misi........................................................................................41
c. Sarana dan Prasarana............................................................................41
4.2 Temuan Khusus.........................................................................................43
a. Upaya Tutor Paud Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik
di PKBM Gabriella........................................................................... 43
b. Penyajian Data............................................................................ ........44

c. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..............................................................................................66
5.2 Saran........................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................69
LAMPIRAN.......................................................................................................73

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Waktu Penelitian ..................................................................................... 38
Tabel 2: Sarana PKBM Gabriella ......................................................................... 41
Tabel 3: Prasarana PKBM .................................................................................... 42

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. Komponen Analisis Data Model Interaktif ………………………... 36


viii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran
yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan bagi anak.Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional Bab I pasal I butir 14 dinyatakan bahwa “Pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia
6 tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. Berkaitan dengan
pemberian pendidikan bagi anak usia dini,maka diperlukan pula tenaga pendidik
profesional yang mampu dan dan berkompeten untuk memberikan pendidikan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan menyatakan bahwa “Pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,sehat
jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi yang dimaksud adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dan dibuktikan dengan ijazah
dan sertifikat yang relevan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

1

2

Menurut Yufiarti dan Chandrawati Titi (2008 : 332) Kompetensi sebagai
agen pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini meliputi empat
kompetensi, yaitu : (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian (3)
kompetensi profesional, (4) kompetensi sosial. Masalah kompetensi pedagogik
guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru
dalam jenjang pendidikan apapun.
Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap anak sebagai peserta didik,
kemampuan dalam merancang pembelajaran, kemampuan dalam melaksanakan
pembelajaran,kemampuan

dalam

merancang

dan

melaksanakan

evaluasi

pembelajaran, serta kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan pendidik dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam upaya
membantu murid untuk mencapai tujuan, maka pendidik harus memaksimalkan
peran sebagai pendidik yang berkompeten, diantaranya mengembangkan bahan
pelajaran dengan baik,meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak
pelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Pembelajaran
akan bejalan sesuai rencana jika pengkondisian kelas dan peserta didik diarahkan
sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya, sehingga tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai.
H. Brown Douglas (2000:7) mengemukakan bahwa “Teaching cannot be
defined part from learning. Teaching is guilding and facilitating learning,
enabling the learner, setting the conditions of learning your understanding of how

3

the learner learn will determine your philisophy of education your teaching style,
your approach,methods, and classroom techniques”.
Kegiatan itu melibatkan komponen-komponen yang antara satu dengan
yang lainnya saling menyesuaikan dan menunjang dalam pencapaian tujuan
belajar bagi anak didik. Dengan demikian, dalam kegiatan interaksi belajar
mengajar, metode bukanlah satu-satunya, tetapi faktor anak didik, pendidik, alat,
tujuan dan lingkungan juga turut menentukan interaksi tersebut. Dalam kaitannya
dengan peserta didik pada usia dini, maka pendidik hendaknya memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik.
Pendidik dituntut untuk memantau pertumbuhan fisik dan mengeksplorasi potensi
yang dimiliki anak, karena pada usia ini kecerdasan mereka berkembang dengan
pesat.
Salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan di negara ini adalah
disebabkan tenaga pendidik yang kurang berkompeten. Sehingga upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa sukar untuk diwujudkan dan pada akhirnya
kebodohan akan berdampak pada kemiskinan. Untuk itu, maka pendidik sebagai
komponen pendidikan harus menunjukkan kualitasnya sebagai tenaga pendidik
yang ahli dibidangnya. Pendidik profesional merupakan penampilan seorang
pendidik yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya. Seorang tutor PAUD yang
profesional mampu mengenali karaktristik dan kebutuhan anak PAUD, sehingga
pencapaian tujuan pendidikan di Paud dapat tercapai secara optimal. “Teacher is
the heart of quality education.”(Bahrulhayat,dalam Mariyana Rita 2007:2)
ungkapan ini mengisyaratkan bahwa guru merupakan salah satu indikator yang
menentukan kualitas pendidikan. Bagus tidaknya kualitas pendidikan akan terlihat

4

dari kinerja dan kompetensi guru sebagai pendidik yang melaksanakan proses
pembelajaran.
Tutor merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan yang
harus diperhatikan, kesalahan yang dilakukan oleh tutor dalam mendidik akan
memberikan dampak yang besar bagi peserta didiknya. Mendidik di PAUD
mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang malahan banyak yang berpendapat
bahwa menjadi tutor Paud tidaklah memerlukan pendidikan yang tinggi, cukup
dengan selesai SMA/SMK dan sederajat. Namun yang perlu kita pahami bersama
adalah bahwa guru tetaplah guru atau pendidik tetaplah pendidik, dimanapun
posisi dan jabatannya mereka haruslah memiliki kualifikasi dan kemampuan yang
memadai yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kompetensi sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah nomor
74 tahun 2008 tentang Guru dan Dosen pasal 2 ayat 1 merupakan “seperangkat
keterampilan, pengetahuan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai
dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”.
Standar Kompetensi untuk pendidik PAUD yang dikembangkan oleh The Child
Development Associate (CDA) yaitu berupa surat kepercayaan dari lembaga
perkembangan anak yang berada di Amerika.
Standar kompetensi ini terdiri dari enam kompetensi dasar yaitu :
a. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan belajar yang aman dan
sehat
b. Meningkatkan kompetensi intelektual dan fisik
c. Mendukung perkembangan emosi dan sosial serta memberikan bimbingan
yang positif

5

d. Mengadakan hubungan yang produktif dan positif dengan keluarga
e. Meyakinkan bahwa program mempunyai tujuan dan berjalan dengan baik
dan disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder (pengguna)
f. Mempertahankan komitmen dan profesionalisme
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap anak usia dini dan pengelolaan pembelajaran yang
partisipatif dan menyenangkan. Secara substansif kompetensi ini mencakup
kemampuan pemahaman tehadap anak usia dini untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Pendidik merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan. Maka dari
itu pendidik haruslah mempunyai standar kualifikasi akademik dalam bentuk
ijazah atau sertifikat keahlian sesuai dengan ketentuan undang-undang untuk
dapat meningkatkan mutu pendidik. Tutor PAUD yang berkualitas dalam
melaksanakan tugas, fungsi, peran dan kewajiban keguruannya untuk memajukan
PAUD harus memiliki empat kompetensi. Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat 3 yang berbunyi “pendidik
diharapkan memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini. Kompetensi yang
dimaksud antara lain meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi professional dan kompetensi sosial”. Sedangkan dalam pasal 29 ayat
2 menjelaskan bahwa: “Standar kualifikasi pendidik PAUD (TK/RA), harus
memiliki: (a) kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1, (b) latar belakang
pendidikan tinggi program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan, (c) sertifikasi profesi pendidik”.

6

Berdasarkan fakta empiris yang ditemukan oleh HIMPAUDI Wilayah
Sumatera Utara pada tahun 2014 dari sebanyak 1127 unit PAUD dengan berbagai
jenis program, terdapat sebanyak 4175 orang tutor PAUD tersebar di masingmasing unit PAUD yang ada. Dari data yang dihimpun oleh HIMPAUDI Wilayah
Sumatera Utara, sebanyak 13% tutor PAUD berpendidikan S1 (dari jurusan
pendidikan dan non-pendidikan), sekitar 0,8% berpendidikan S1 PG-PAUD,
selebihnya 87% berpendidikan SLTA ke bawah. Pemerintah daerah dan
HIMPAUDI Wilayah Sumatera Utara serta organisasi lainnya telah melakukan
pelatihan-pelatihan untuk tutor PAUD tersebut, tetapi sampai saat ini masih
sebesar 58% lagi tutor Paud belum pernah mengikuti/memperoleh pendidikan dan
latihan tentang ke-PAUD-an.
Hal ini dikarenakan masih kurangnya informasi kepada tutor PAUD
mengenai baik itu pelatihan ataupun seminar untuk tutor PAUD dari
penyelenggara PAUD yang sudah mengetahui informasi tersebut namun informasi
itu tidak direspon dengan baik. Permasalahan ini yang menjadi penyebab dan
sorotan oleh berbagai pihak tentang bagaimana mutu pendidik saat ini khusunya
tutor PAUD mengingat rendahnya mutu pendidik pada saat ini. Maka dari itu
dapat dijelasakan bahwa untuk meningkatkan mutu pendidik salah satu hal yang
perlu dimiliki seorang pendidik yaitu kompetensi.
Tutor harus mempunyai kompetensi, sebagaimana yang telah diuraikan
di atas. Apabila kompetensi tersebut telah dimiliki oleh seorang tutor, maka akan
tercipta standarisasi pendidik dan tenaga kependidikan. Adanya standarisasi
tersebut, maka tutor akan meningkatkan kompetensi dan kualitasnya sebagai
pendidik. Jika setiap tutor mampu meningkatkan kualitas dan kompetensinya

7

sebagai pendidik khususnya kompetensi pedagogik, maka tutor akan lebih baik
dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas dan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Kompetensi pedagogik secara utuh ditujukan untuk pengenalan peserta
didik secara mendalam. Keterampilan tujuan pembelajaran akan lebih terarah
apabila tutor mengenal peserta didik sebagai individu belajar maupun peserta
didik sebagai pribadi dalam masyarakat. Peserta didik sebagai individu belajar
menekankan pada pengenalan tutor tentang daya tangkap dan daya nalar peserta
didik dalam menerima materi ajar yang disampaikan oleh tutor. Peserta didik
sebagai individu dalam masyarakat lebih pada pengenalan terhadap dunia luar
(lingkungan) peserta didik yang diyakini sangat mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik. Pengenalan tersebut akan memperlancar proses pembelajaran secara
kompleks.
Dalam kegiatan belajar mengajar, interaksi antara tutor dan anak didik
merupakan kegiatan yang dominan. Dalam kegiatan itu, tutor tidak hanya
mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menstransfer nilai-nilai kepada anak
didik sebagai subjek yang belajar. Kegiatan itu melibatkan komponen-komponen
yang antara satu dengan yang lainnya saling menyesuaikan dan menunjang dalam
pencapaian tujuan belajar bagi anak didik. Dengan demikian, dalam kegiatan
interaksi belajar mengajar, metode bukanlah satu-satunya, tetapi faktor anak didik,
tutor, alat, tujuan dan lingkungan juga turut menentukan interaksi tersebut.
Dalam kaitannya dengan peserta didik pada usia dini, maka tutor
hendaknya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik dan kondisi
peserta didik. Pendidik dituntut untuk memantau pertumbuhan fisik dan mental

8

serta mengeksplorasi potensi yang dimiliki anak, karena pada usia ini kecerdasan
mereka sedang berkembang dengan pesat.
Fenomena yang sering terjadi, tenaga pendidik khususnya di tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), belum memenuhi kualifikasi sebagai tutor
yang berkompeten, khususnya kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan
pengelolaan pembelajaran. Misalnya tutor belum mampu memanfaatkan teknologi
pembelajaran atau belum mampu menyusun rancangan pembelajaran dengan baik.
Padahal tutor tidak lagi bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus
mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, maupun pembimbing yang
senantiasa berupaya memaksimalkan perkembangan potensi yang dimiliki peserta
didik.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, pengelola atau penyelenggara
pendidikan juga harus turut serta untuk memperhatikan kualitas tenaga pendidik
yang dimiliki oleh lembaganya, apakah para pendidik yang mereka miliki sudah
memenuhi kualifikasi dan standar yang sesuai dengan bidang yang ditekuni serta
berkompeten untuk melakukan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik agar
tujuan belajar peserta didik dapat tercapai dengan baik. Apabila di dalam proses
penyelenggaraan pendidikan tersebut masih terdapat pendidik yang kurang
berkompeten dan tidak memenuhi standard dan kualifikasi tersebut, maka
pengelola juga harus dapat mengatasi masalah ini dengan cara mencari solusi
masalah tersebut untuk dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki tutornya
khususnya kompetensi pedagogik.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada Paud di PKBM Gabriella
yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, tenaga pendidik belum

9

memenuhi kualifikasi sebagai guru yang berkompeten khususnya kompetensi
pedagogik yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran. Misalnya tutor
belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran atau belum mampu
menyusun rancangan pembelajaran dengan baik. Padahal tutor tidak lagi bertindak
sebagai penyaji informasi tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator,
motivator, maupun pembimbing yang senantiasa berupaya memaksimalkan
perkembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Selain itu, kualifikasi
akademik pendidikan guru PAUD minimal Diploma empat (D IV) atau Strata 1
(S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi.
Dengan demikian pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi yang
unggul dibidangnya. Baik itu kompetensi pedagogik,kepribadian,sosial maupun
kompetensi profesional harus dimiliki oleh seorang tutor selaku tenaga pendidik.
Menariknya,saat ini ditemui fakta bahwa ada tenaga pendidik di paud yang secara
standar kualifikasi akademik belum memenuhi standar tetapi mampu melaksanakn
pembelajaran dengan baik. Seperti yang terjadi di salah satu Paud yang ada di
Kabupaten Humbang Hasundutan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa ingin mengetahui upaya
dan usaha-usaha yang dilakukan pengelola untuk dapat meningkatkan kompetensi
pedagogik tutornya melihat dari permasalah di atas. Maka dari itu, penulis merasa
tertarik untuk meneliti tentang “Upaya Tutor PAUD dalam Meningkatkan
Kompetensi
Hasundutan”.

Pedagogik

di

PKBM

Gabriella,

Kabupaten

Humbang

10

1.2 Fokus Masalah
Dari banyaknya masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti
hanya memfokuskan pada “Upaya Tutor Paud dalam Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik di PKBM Gabriella, Kabupaten Humbang Hasundutan”.

1.3 Rumusan Masalah
Berangkat dari fokus masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Upaya Tutor Paud dalam
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik di PKBM Gabriella, Kabupaten Humbang
Hasundutan?”.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya tutor Paud
dalam meningkatkan kompetensi pedagogik di PKBM Gabriella, Kabupaten
Humbang Hasundutan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
A. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain yang ingin
melakukan penelitian yang sama, namun lokasi penelitian yang
berbeda
B. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNIMED

11

2. Secara Praktis.
A. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola agar senantiasa dapat
meningkatkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik lagi
B. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNIMED

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data mengenai upaya tutor paud dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik , dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tutor Paud Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat telah melakukan
upaya yang baik dalam meningkatkan kompetensi pedagogik di PKBM
Gabriella. Dimana

upaya yang dilakukan oleh tutor yaitu dengan

melakukan tindakan seperti, melaksanaan tugas dan tanggung jawab
sebagai tutor paud, menempuh pendidikan lanjut, mengikuti pendidikan
dan pelatihan, mengikuti kegiatan seminar, termotivasi untuk membuat
karya ilmiah, mendapat dan memberikan penghargaan, menyarankan rekan
tutor masuk organisasi keguruan, dan juga mengadakan rapat dengan
rekan tutor, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
pedagogik tutor, dapat menambah pengetahuan dan dapat menambah
wawasan tutor dalam menerapkan kompetensi pedagogik yang baik dan
efektif.
2. Upaya yang dilakukan tutor paud PKBM Gabriella dapat meningkatkan
kompetensi pedagogik tutor dan dapat membuat tutor untuk lebih
semangat lagi dalam melakukan kegiatan mengajar. Selain itu, tutor pun
juga akan mendapatkan hal yang positif terhadap lembaganya khususnya
kemajuan kompetensi pedagogik para tutornya.

66

67

3. Tutor Paud sangat berperan penting dalam meningkatkan kompetensi
pedagogiknya. Karena pentingnya tutor dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik, maka tutor haruslah memiliki respon yang tanggap terhadap
pimpinan,masyarakat dan rekan tutornya jika tutor tersebut memiliki
masalah di dalam mengajar khususnya kompetensi pedagogiknya, dengan
begitu maka masalah tersebut dapat dicari jalan keluarnya yang nantinya
akan berdampak terhadap meningkatnya mutu pendidik Paud khususnya
kompetensi pedagogik tutor.

68

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian, berikut ini diuraikan
saran peneliti sebagai berikut:
1. Aspek yang perlu ditingkatkan dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik tutor adalah upaya tutor paud dalam mengikuti tutor berbagai
kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) dan juga kegiatan seminar.
Hal ini perlu ditingkatkan karena kegiatan-kegiatan seperti itu dapat
merangsang dan meningkatkan cara mengajar tutor khususnya kompetensi
pedagogik dengan lebih efektif lagi.
2. Pemerintah diharapkan untuk lebih meningkatkan frekuensi kegiatankegiatan, pelatihan-pelatihan yang menyangkut tentang peningkatan mutu
pendidik Paud, maka dengan itu tutor dapat menambah pengetahuan
sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
3. Tutor paud hendaknya melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang
lebih tinggi khususnya ke jenjang pendidikan anak usia dini
4. Diharapkan agar tutor paud PKBM Gabriella juga harus dapat
meningkatkan kompetensi yang dimilikinya khususnya kompetensi
pedagogik dengan cara mereka sendiri dan tidak hanya tergantung kepada
pemerintah dan lembaga terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad, K.2005. Perlindungan dan Pengasuhan Anak Usia Dini. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi .
Ali, M. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara
Aisyah, Siti. 2009. Perkembangan dan Konsep dasar Pengembangan Anak Usia
Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsini.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
RefisiVI, Jakarta : Rineka Cipta
Avan. 2010. Ciri-ciri Anak Mandiri. Yogyakarta: Mentari Pustaka
Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian Edisi 1 Cetakan 1, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bahri, Syaiful. 2004. Pola Komunikasi Orang tua dan Anak Dalam Keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta
Badiran, dkk. 2008. Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Melalui Penerapan Teknologi Pendidikan. Medan: Ipti.
Brown,Douglas.2007. Teaching Education Methods. London : Oxfort Publisher
Fakultas Ilmu Pendidikan. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan : FIP
Unimed.
Faturaba, Hayatuddin. 2010. Kompetensi Pedagogik Guru. Media Interaktif Bagi
Peningkatan
Kualitas
Guru
Indonesia.
(online),
dalam
(http://taliabupomai.blogspot.com/2010/09/kompetensi-pedagogik-guru.html.
diakses 19 februari 2015).
Hamzah. 2007. Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Stuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

69

Kusmiadi, Ade. 2006. Pola Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Nonformal. Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF-Vol. 1, No. 1, 19, 19-26.
Maryana,Rita 2007. Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Elex Media Komputindo
Marsiyem. 2007. Memahami kompetensi pamong belajar menuju tenaga pendidikan
luar sekolah yang professional. Carangan Etam Edisi 04/IV/2007, 19-20, 1921.
Mark, Hughes, 2009.The Child Development Associate (CDA). Jakarta: Rajawali Pers
Ma’mur Asmani, Jamal. 2009. Tujuh Kompetensi Guru. Jogjakarta: Power Book
(Ihdina).

Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan
Praktek. Malang
Mudlofir, Ali. 2013. Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam
Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Munir, Abdullah. 2012. Membangun Komunikasi Efektif. Yogyakarta: Mentari
Pustaka
Mulyana. 2004. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta.
Mulyasa ,2013. Kompetensi Guru. Jogjakarta: Power Book (Ihdina).
Patmonodewo, Soemiarti. 2009. Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Prayitno, Elida. 1993. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
S. Rahman, Hibbana.2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta.
Sagala, PM 2013. Kompetensi Profesional Guru, Bandung: Pustaka Setia
Sudarma, Momon. 2013. Profesi Guru: Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sudjana, Djuju. 2006. Peranan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dalam
Pengembangan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non
Formal. Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF-Vol. 1, No. 1, 14-15, 14-18
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D). Bandung: Alfabeta.
70

Surya, Mohamad. 2004. Bina Keluarga. Semarang: Aneka Ilmu
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Titi, Yufiarti.2008. Agen Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Sinar Grafika, 2008.
Usman, Husaini. 2009. Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara
Yahya,Mahmud.2013.Kompetensi Pendidik. Bandung: Pustaka Setia
Yahya, Murip. 2013. Profesi Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Yusnadi,Dkk.2014. Pendidikan Orang Dewasa, FIP, UNIMED, MEDAN

71