UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD.

(1)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI TUTOR PAUD

(Studi pada Program Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh : ADE ROSMIATI

1107556

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI TUTOR PAUD

(Studi pada Program Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

Oleh Ade Rosmiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

© Ade Rosmiati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ADE ROSMIATI 1107556

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI TUTOR PAUD

(Studi pada Program Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Uyu Wahyudin, M. Pd. NIP. 19600926 1985031003

Pembimbing II

Dr. Joni Rahmat Pramudia, M. Si. NIP. 19710614 1998031002

Mengetahui


(4)

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M. Pd. NIP. 19590826 198603 1 003


(5)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD pada program pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai: 1) kompetensi tutor PAUD pada program pelatihan; 2) upaya yang dilakukan instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD; 3) faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD.

Kajian pustaka yang digunakan, 1) konsep kompetensi, 2) konsep Instruktur, dan 3) konsep pelatihan PAUD sebagai program pendidikan luar sekolah, dimana konsep-konsep tersebut saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan triangulasi. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive yaitu: subjek 4 (empat) orang, yakni satu orang instruktur, satu orang penyelenggara program serta dua orang tutor PAUD yang diambil dari dua lembaga yang ada di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan, diperoleh hasil penelitian mengenai(1) kompetensi tutor PAUD dalam Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI, diantaranya: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. (2) upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD, diantaranya: 1) sebagai perencana pembelajaran: menyusun rencana materi pelatihan yang disusun berdasarkan GBPP, 2) sebagai pengajar: dengan cara menyajikan informasi berupa konsep-konsep, fakta-fakta, 3) sebagai motivator: yakni memotivasi menyusun tugas-tugas, 4) sebagai fasilitator: yakni menyediakan alat, bahan, 5) sebagai pembimbing: yakni memberikan bantuan melalui bimbingan dan membantu memecahkan masalah, 6) sebagai evaluator: dengan cara memberikan pos test dan pre test apakah itu dalam bentuk lisan, atau pun pengamatan. (3) faktor pendukung diantaranya: faktor internal meliputi minat, motivasi, kepribadian, keterampilan mengajar, latar belakang pendidikan, pengalaman dan faktor eksternal meliputi dukungan keluarga, lingkungan sosial, dukungan kebijakan dan organisasi HIMPAUDI, serta faktor penghambat diantaranya: faktor internal seperti kesibukan dan rencana tindak lanjut dan faktor eksternal yaitu rendahnya minat, motivasi dan partisipasi peserta.

Dari seluruh rangkaian penelitian tersebut dapat disimpulkan upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD adalah bahwa pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung telah dilakukan secara optimal dan hasilnya dapat meningkatkan kompetensi tutor PAUD.


(6)

Kata Kunci: Upaya Instruktur, Kompetensi Tutor, PAUD ABSTRACT

The problem in this research is how the instructor attempts to improve early childhood tutor competence in training programs organized by HIMPAUDI Cibeunying Kidul District of Bandung. The aim of this study is to obtain data on: 1) competence in early childhood tutor training program; 2) the efforts made to improve the competence of instructors in early childhood tutor; 3) supporting factors and obstacles faced by the instructor in improving early childhood tutor competence.

Literature review were used, 1) the concept of competence, 2) the concept of instructor, and 3) the concept of early childhood training as a non-formal education programs, where these concepts are complementary to one another. This study uses descriptive qualitative approach. Data collection techniques used were interviews, observation, and triangulation study documentation. The steps of data collection in this study starts from the preparation stage, the stage of implementation, reporting stage. The selection of research subjects using purposive namely: subject 4 (four) people, which is one instructor, one person and two-person program providers of early childhood education tutors drawn from the two institutions in the District Cibeunying Kidul Bandung.

Based on data processing and discussion, the result of research on the (1) competence in early childhood tutor training organized by HIMPAUDI, including: pedagogical competence, personal competence, professional competence, and social competence. (2) efforts to improve the competence tutor instructor in early childhood, including: 1) as a learning planner: plan training materials prepared by GBPP, 2) as a teacher: by presenting information in the form of concepts, facts, 3) as a motivator : namely motivating arrange tasks, 4) as a facilitator: namely to provide the tools, materials, 5) as a mentor: namely providing assistance through guidance and help solve the problem, 6) as evaluators: by providing post-test and pre-test whether it is in oral form, or observations. (3) supporting factors are: Internal factors include interest, motivation, personality, teaching skills, educational background, experience and external factors include family support, social environment, policy and organizational support HIMPAUDI, as well as inhibiting factors including: the internal factors such as the bustle and follow-up plan and external factors, namely lack of interest, motivation and participation.

From the whole set of these studies we can conclude instructor efforts to improve early childhood tutor competence is that the training organized by HIMPAUDI Cibeunying Kidul District of Bandung has performed optimally and the results can improve the competence of early childhood tutor.


(7)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv


(8)

DAFTAR ISI

Hal

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Kompetensi ... 5

1. Pengertian Kompetensi ... 5

2. Kompetensi Tutor PAUD ... 7

3. Komponen Kompetensi ... 9

4. Manfaat Kompetensi ... 10

5. Model Kompetensi ... 11

B. Upaya Instruktur ... 14

1. Pengertian Upaya ... 14

2. Tugas Pokok dan Fungsi Instruktur ... 15

C. Pelatihan PAUD Sebagai Program PLS ... 17

1. Pengertian Pelatihan ... 17

2. Tujuan Pelatihan ... 19

3. Manfaat Pelatihan ... 19

4. Pendekatan Pelatihan ... 20

5. Model-Model Pelatihan ... 20

6. Fungsi Pelatihan ... 21

7. PAUD Sebagai Program PLS ... 22

8. Konsep PLS ... 24

9. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 29

1. Tahap Persiapan ... 29

2. Tahap Pelaksanaan ... 30

3. Tahap Pelaporan ... 30

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 30

C. Pengumpulan Data ... 31


(9)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

2. Pengamatan (Observation) ... 31

3. Studi Dokumentasi ... 31

4. Proses Pengembangan Instrumen ... 32

D. Analisis Data ... 32

1. Langkah-Langkah Identifikasi ... 32

2. Kategorisasi ... 32

3. Kodifikasi ... 32

4. Reduksi ... 32

5. Pemetaan Pola ... 33

E. Definisi Operasional ... 33

1. Upaya ... 33

2. Instruktur ... 33

3. Pelatihan ... 34

4. Kompetensi ... 34

5. Tutor ... 34

6. PAUD ... 34

F. Triangulasi ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum HIMPAUDI ... 35

1. Sejarah ... 35

2. Maksud, Tujuan dan Fungsi HIMPAUDI ... 36

3. Program Kerja ... 36

B. Kondisi Objektif Pelatihan ... 40

1. Latar Belakang Program ... 40

2. Kondisi Awal Kompetensi Tutor PAUD ... 41

3. Waktu Pelaksanaan ... 41

4. Peserta ... 41

5. Panitia ... 41

6. Fasilitator ... 41

7. Sarana dan Prasarana ... 41

8. Pelaksanaan ... 42

C. Temuan ... 42

1. Identitas Informan ... 42

2. Pendapat Informan ... 45

a. Kompetensi Tutor PAUD dalam Pelatihan yang Diselenggarakan HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul ... 45

b. Upaya Instruktur dalam Meningkatkan Tutor PAUD ... 53

c. Faktor Pendukung dan Penghambat yang Dihadapi Instruktur Dalam Meningkatkan Kompetensi Tutor PAUD .... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

1. Kompetensi Tutor PAUD dalam Pelatihan yang Diselenggarakan HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul ... 71

2. Upaya Instruktur dalam Meningkatkan Tutor PAUD ... 74

3. Faktor Pendukung dan Penghambat yang Dihadapi Instruktur Dalam Meningkatkan Kompetensi Tutor PAUD ... 78


(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran/ Rekomendasi ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 86


(11)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Identitas Diri Informan ... 43

Tabel 4. 2 Menyusun Perencanaan Semester, Mingguan dan Harian ... 46

Tabel 4.3 Menyusun Rancangan yang Mendidik ... 47

Tabel 4. 4 Kompetensi Berperilaku yang Dapat Diteladani ... 48

Tabel 4.5 Kompetensi Bangga Menjadi Guru dan Percaya Diri ... 49

Tabel 4. 6 Kompetensi Berkomunkasi secara Efektif, Empatik, Santun .... 50

Tabel 4. 7 Kompetensi Komunikasi Hasil-hasil Inovasi Pembelajaran ... 51

Tabel 4. 8 Kompetensi Menguasai Penggunaan Berbagai Alat Permainan . 52 Tabel 4. 9 Kompetensi Memanfaatkan Hasil Refleksi ... 53

Tabel 4.10 Instruktur Sebagai Perencana Pembelajaran ... 54

Tabel 4.11 Upaya Instruktur Sebagai Pengajar ... 55

Tabel 4.12 Upaya Instruktur Sebagai Motivator ... 56

Tabel 4.13 Upaya Instruktur Sebagai Fasilitator ... 57

Tabel 4.14 Upaya Instruktur Sebagai Pembimbing ... 58

Tabel 4.15 Upaya Instruktur Sebagai Evaluator ... 59

Tabel 4.16 Minat yang Sesuai Timbul dari Diri Sendiri ... 60

Tabel 4.17 Motivasi sebagai Pendukung ... 60

Tabel 4.18 Kepribadian yang Dapat Diteladani ... 61

Tabel 4.19 Keterampilan Mengajar Instruktur ... 62

Tabel 4.20 Latar belakang Pendidikan Instruktur ... 63

Tabel 4.21 Pengalaman Mengajar Instruktur ... 64

Tabel 4.22 Dukungan Keluarga ... 65

Tabel 4.23 Dukungan Lingkungan Sosial ... 65

Tabel 4.24 Dukungan Kebijakan ... 66

Tabel 4.25 Dukungan Organisasi HIMPAUDI ... 67

Tabel 4.26 Kesibukan ... 67

Tabel 4.27 Rencana Tindak lanjut ... 68

Tabel 4.28 Minat Peserta Pelatihan ... 69

Tabel 4.29 Motivasi Berprestasi Peserta ... 70

Tabel 4.30 Partisipasi Peserta ... 70

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Komponen Kompetensi ... 10

Gambar 2.2 Aspek Dimensi Kompetensi ... 12


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... - 2. Lembar Bimbingan Skripsi ... - 3. Uji Plagiat ... -

4. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian ... 87

a. Kisi-Kisi Penelitian ... 87

b. Pedoman Wawancara ... 89

c. Pedoman Observasi ... 95

d. Data Hasil Wawancara ... 96

e. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 106

5. Data Peserta Pelatihan ... 122

6. Dokumentasi ... 123


(13)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat 1, tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional dilakukan melalui jalur pendidikan formal dan pendidikan nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan nonformal (PNF) merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan sekolah yang dilaksanakan secara terstruktur, berjenjang dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penekanan akademik dan kemampuan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian. Hal tersebut memberi masukan bahwa betapa pentingnya pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah (PLS), sebagai harapan untuk menangani persoalan bangsa, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang cakap, dalam hal ini yaitu tutor PAUD.

Pendidikan sepanjang hayat dapat didukung melalui program pendidikan nonformal sebagai alternatif untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga masyarakat yang tidak bisa dilayani di pendidikan formal. Salah satunya adalah program pelatihan tutor PAUD yang diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung, dimana penekanan program pelatihan ini adalah terletak pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian professional.

Dewasa ini, khususnya di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung, banyak didirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), latar belakang pendidikan tutor SLTA kebawah, kegiatan dalam pembelajaran lebih kepada belajar membaca, menulis dan berhitung, tutor belum terampil membuat RKM atau Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian (RKH), hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kompetensi yang dimiliki oleh tutor tersebut.


(14)

2

Dalam perkembangan yang begitu pesat, masyarakat dapat bersikap peduli terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun. Namun penyelenggaraannya belum sesuai dengan Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan satu kesatuan dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD.

Sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik PAUD dilaksanakan secara menyeluruh dari empat komponen utama yaitu Kompetensi Pedagogik; Kepribadian; Sosial dan Profesional, maka selain kompetensi dasar, tutor PAUD nonformal dapat menambah kompetensi khusus yang didapatkan dari berbagai bentuk pelatihan atau kursus. Hal ini untuk memberikan kesempatan agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam layanan PAUD nonformal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka secara teoritis upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI dapat dilaksanakan di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan di Kecamatan Cibeunying kidul telah terbentuk 22 Lembaga PAUD, dan melalui wawancara, pengamatan atau observasi dengan guru PAUD di lapangan, adalah sebagai berikut:

1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan untuk anak usia dini masih terbatas. Sedangkan jumlah anak usia dini yang belum terlayani masih banyak menurut data yang ada di HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul jumlah anak usia dini yaitu 2332 anak, jumlah tutor 44 orang maka perbandinganya yaitu 1 : 53, karena itu tutor yang berpendidikan SLTA dapat diberdayakan sebagai sumber daya manusia yang potensial, yang mempunyai keinginanan serta motivasi untuk ikut serta mengembangkan pendidikan anak usia dini melalui pelatihan sehingga mereka mempunyai keterampilan untuk mengajar di PAUD.


(15)

3

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk tutor PAUD masih kurang. Dari hasil wawancara dengan Ketua HIMPAUDI Kecamatan Cibeunting Kidul dalam satu periode kepengurusan Tahun 2006 – 2010 telah diselenggarakan satu kali pelatihan yaitu tanggal 26 Juni 2010 sebanyak 44 orang peserta dengan materi pelatihan yaitu tentang pembuatan Program Tahunan, Program Semester, RKM dan RKH berdasarkan Permen No. 58 Tahun 2009. Sedangkan periode Tahun 2010 – 2014 diselenggarakan satu kali pelatihan, jadi dalam dua periode ini hanya diselenggarakan dua kali pelatihan.

3. Tutor masih belum terampil membuat RKM atau Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

4. HIMPAUDI sebagai organisasi yang dapat menerima masukan dari tutor PAUD, meskipun relatif masih baru telah berupaya menyelenggarakan pelatihan tutor PAUD.

Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI?

2. Bagaimana upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam

meningkatkan kompetensi tutor PAUD?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI di Kecamatan Cibeunying Kidul.

2. Upaya yang dilakukan oleh instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD

3. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD.


(16)

4

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat diantaranya :

1. Teoritis:

Untuk Lembaga, membantu memecahkan pemanfaatan kualitas kompetensi tutor PAUD untuk kamajuan lembaga PAUD di Kecamatan Cibeunying Kidul.

2. Praktis:

Memberikan masukan kepada peneliti lain, untuk bahan rujukan dan bahan informasi dalam melakukan penelitian sejenis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI (2014, hlm. 23-38) dimaksudkan untuk mempermudah penulis dalam penyusunan dan pembahasan selanjutnya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Merupakan uraian tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian.

BAB II Kajian Pustaka. Berisi konsep-konsep, teori-teori dan gambaran umum tentang masalah yang diteliti.

BAB III Metode Penelitian. Berisi desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pegumpulan data, analisis data, dan issue etik.

BAB IV Temuan dan Pembahasan. Berisi tentang temuan penelitian berdasarkan hasilpengolahan data, dan pembahasan temuan penelitian unmtuk menjawab pertanyaan penelitian.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Merupakan penyajian penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan.


(17)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan mengenai prosedur penelitian dari mulai pendekatan penelitian, instrument yang digunakan, tahapan pengumpulan data, serta langkah-langkah analisis data. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 399), bahwa pada umumnya alasan mengggunakan metode kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.

Selanjutnya sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 15) adalah :

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekannkan makna dari pada generalisasi.

Selain itu alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin meneliti masalah upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD secara mendalam.

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan, tahapan tersebut sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan atau proposal penelitian yang diajukan kepada dewan skripsi untuk mendapatkan pembimbing dan persetujuan. Setelah rancangan disetujui kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing. Kegiatan selanjutnya mengurus perizinan, yang dimulai dari surat permohonan izin penelitian yang dikeluarkan oleh jurusan diketahui Dekan Fakultas, kemudian diteruskan pada HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung dan kepada lembaga PAUD yang dapat membantu tujuan penelitian ini.


(18)

30

Proses pengumpulan data diawali dengan mempersiapkan kelengkapan penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman observasi untuk peserta pelatihan, instruktur dan untuk penyelenggara.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pencarian serta penggalian mengenai jawaban-jawaban yang diinginkan dari informan, data secara keseluruhan dan mendalam dengan menelaah subjek penelitian, mengadakan pengamatan pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD di Kecamatan Cibeunying Kidul. Subjek penelitian mengenai partisipasi pembelajaran dengan melakukan wawancara kepada instruktur, peserta pelatihan, dan penyelenggara.

3. Tahap pelaporan

Dalam tahapan ini peneliti menyusun jawaban responden hasil penelitian dan wawancara lapangan.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Penelitian ini ditujukan kepada tutor PAUD yang mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD. Peneliti mengambil subjek penelitian terhadap 4 orang responden sebagai sampel yang diambil dari 2 lembaga PAUD yaitu dari PAUD Sauyunan dan PAUD Bintang Kecil yang berlokasi di Kelurahan Cikutra dan Kelurahan Padasuka yang berada di wilayah Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Penentuan sumber data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan

samplingpurposive, sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 124)

sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu“. Maksud pertimbangan tertentu disini adalah pemilihan informan yang dianggap dapat mewakili dan terpercaya untuk menjadi sumber data yang diharapkan dan memudahkan peneliti agar menemukan jawaban tentang upaya instrukstur dalam kegiatan pelatihan ini yang dapat meningkatkan kompetensi tutor PAUD. Peneliti memusatkan informasi kepada instruktur, tutor PAUD sebagai peserta pelatihan, dan pengelola pelatihan.


(19)

31

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan tutor sebagai subjek penelitian didasarkan atas: 1. Tutor yang belum memenuhi kualifikasi S1 PGPAUD.

2. Tutor yang mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD di kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

C. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi

1. Wawancara (Interview)

Merujuk kepada Sugiyono, (2009, hlm. 194), teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self- report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009, hlm. 194), bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut:

1) Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

2. Pengamatan (Observation)

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009, hlm. 203), mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Yang terpenting diantaranya yaitu proses pengamatan dan ingatan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Jadi studi dokumentasi merupakan proses pengumpulan dokumen-dokumen baik yang ada dari lembaga maupun yang terdapat di lapangan, hal ini selain


(20)

32

sebagai bahan pertimbangan bagi penulis juga sebagai bukti dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

4. Proses Pengembangan Instrumen

Peneliti melakukan beberapa tahapan dalam proses pengembangan instrumen, yaitu:

a. Membuat kisi-kisi

b. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara dan pedoman observasi

c. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang pedoman wawancara dan observasi

d. Melakukan penelitian lapangan

D. Analisis Data

1. Langkah-Langkah Identifikasi

Peneliti melakukan langkah identifikasi yaitu mengidentifikasi permasalahan dengan mengadakan studi pendahuluan ke lapangan. Kegiatan tersebut dilakukan peneliti dengan melihat secara langsung kegiatan pelatihan, mengobservasi kegiatan instruktur dalam menyajikan materi pelatihan, serta melakukan studi dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

2. Kategorisasi

Kategorisasi pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu instruktur, tutor sebagai peserta pelatihan, dan penyelenggara atau pengelola pelatihan.

3. Kodifikasi

Kodifikasi dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Instruktur diberi kode I

b. Tutor diberi kode T1 dan T2

c. Pengelola/ penyelenggara diberi kode P

4. Reduksi

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 338) reduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang


(21)

33

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penting, dicari tema dan pola dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Peneliti melakukan reduksi data dengan memfokuskan pada instruktur, tutor PAUD sebagai peserta pelatihan, dan pengelola atau penyelenggara pelatihan.

5. Pemetaan Pola

Peneliti menentukan tema dan pola penelitian kemudian membuang yang tidak diperlukan. Dari hasil wawancara peneliti menemukan tema yang sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu kompetensi tutor PAUD, upaya instruktur dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. Data hasil wawancara dari informan atau sumber data di triangulasi untuk meyakinkan bahwa semua data dari semua sumber mengarah pada simpulan yang sama, sehingga simpulan yang ditarik bisa kuat.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variable tersebut dapat diukur. Adapun penjabaran variable yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Upaya

Upaya adalah usaha yang dilakukan instruktur pelatihan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan yaitu meningkatkan kompetensi tutor PAUD di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

2. Instruktur

Instruktur dalam penelitian ini adalah seorang yang memberikan pelatihan terhadap tutor PAUD, mulai dari persiapan, pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) sampai dengan penilaian, memahami program belajar, media, APE dan sarana pendukung lainnya yang dapat menunjang kegiatan belajar.


(22)

34

3. Pelatihan

Pelatihan dalam penelitian ini adalah proses mengajar, menginformasikan, atau mendidik tutor PAUD sehingga menjadi lebih baik dan meningkat kompetensinya.

4. Kompetensi

Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Kompetensi dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

5. Tutor

Tutor dalam penelitian ini adalah orang yang memberikan bimbingan kepada anak usia dini pada Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

6. PAUD

PAUD dalam penelitian ini adalah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal yang berada di wilayah Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

F. Triangulasi (Keabsahan Data)

Triangulasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 372) diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada lalu mengecek atau membandingkan jawaban subjek apabila ada perbedaan dan hasil penelitian akan lebih meningkatkan data atau jelas. Sesuai dengan pendapat Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2012, hlm. 330) “tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan


(23)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 93

DAFTAR PUSTAKA

Ardiwinata, J S. (2008). Kompetensi Tenaga Pendidik pada PAUD. Bahan Ajar

Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar. Bandung: UPI.

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. PT. Ardadizya Jaya, Jakarta. Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan. (2010). Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Bandung: Fokus Media.

Kamil, M. (2011). Konsep Pelatihan. Bandung: Dewa Ruci

Kosasih, Engkos. (2012). Bahasa Indonesia (Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal). Bandung: Thursina.

Marzuki. (1992). Strategi dan Model Pelatihan. Malang: Jurusan PLS IKIP Malang

Pedoman Kerja HIMPAUDI Wilayah Propinsi Jawa Barat Tahun 2006 Pendidikan Nasional. Bandung: Thursina.

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pramudia. (2013). Belajar Sepanjang Hayat (Konsep, Kebijakan dan Aplikasi

dalam Pendidikan Nonformal Menuju Masyarakat Berpengetahuan.

Bandung: Edukasia Press

Rugaiyah. (2013). Profesi kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ruky (2003). Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sanghi, S. (2007). The Hand Book of Competency Mapping, Understanding, Desaining, and Implementating Competency Models in Organizations. Asia Fasific. Ltd: Sage Publications.

Sudjana, D. (2000). Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar

Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah


(24)

94

Sudjana, D. (2000). Sistem Manajemen Pelatihan Teori dan Aplikasi. Bandung: Falah Production.

Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Falsafah dan Wawasan). Bandung: Falah Production.

Sudjana, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan

Nonformal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bandung: Falah

Production

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, A. (2009). Mewujudkan Masyarakat Pembelajar (Konsep, Kebijakan & Implementasi). Bandung: Widya Aksara Press.

Sutisna, A. (2011). “Analisis Kualifikasi, Kompetensi Tutor/ Pendidik dan Profil Pengelola Pendidikan Kesetaraan pada PKBM di DKI Jakarta“. Jurnal

Ilmiah Visi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, 137.

Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

______ (2008). Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar. Bandung: UPI.

Sumber Lain:

Nurlaeli, F. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia: (http://fidanurlaeli.wordpress .com/2010/11/28). [akses: 15 Januari 2015] Setiawan, E. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia:


(1)

Penentuan tutor sebagai subjek penelitian didasarkan atas: 1. Tutor yang belum memenuhi kualifikasi S1 PGPAUD.

2. Tutor yang mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD di kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

C. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi

1. Wawancara (Interview)

Merujuk kepada Sugiyono, (2009, hlm. 194), teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self- report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009, hlm. 194), bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut:

1) Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

2. Pengamatan (Observation)

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009, hlm. 203), mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Yang terpenting diantaranya yaitu proses pengamatan dan ingatan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Jadi studi dokumentasi merupakan proses pengumpulan dokumen-dokumen baik yang ada dari lembaga maupun yang terdapat di lapangan, hal ini selain


(2)

32

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai bahan pertimbangan bagi penulis juga sebagai bukti dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

4. Proses Pengembangan Instrumen

Peneliti melakukan beberapa tahapan dalam proses pengembangan instrumen, yaitu:

a. Membuat kisi-kisi

b. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara dan pedoman observasi

c. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang pedoman wawancara dan observasi

d. Melakukan penelitian lapangan

D. Analisis Data

1. Langkah-Langkah Identifikasi

Peneliti melakukan langkah identifikasi yaitu mengidentifikasi permasalahan dengan mengadakan studi pendahuluan ke lapangan. Kegiatan tersebut dilakukan peneliti dengan melihat secara langsung kegiatan pelatihan, mengobservasi kegiatan instruktur dalam menyajikan materi pelatihan, serta melakukan studi dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

2. Kategorisasi

Kategorisasi pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu instruktur, tutor sebagai peserta pelatihan, dan penyelenggara atau pengelola pelatihan.

3. Kodifikasi

Kodifikasi dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Instruktur diberi kode I

b. Tutor diberi kode T1 dan T2

c. Pengelola/ penyelenggara diberi kode P

4. Reduksi

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 338) reduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang


(3)

penting, dicari tema dan pola dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Peneliti melakukan reduksi data dengan memfokuskan pada instruktur, tutor PAUD sebagai peserta pelatihan, dan pengelola atau penyelenggara pelatihan.

5. Pemetaan Pola

Peneliti menentukan tema dan pola penelitian kemudian membuang yang tidak diperlukan. Dari hasil wawancara peneliti menemukan tema yang sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu kompetensi tutor PAUD, upaya instruktur dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. Data hasil wawancara dari informan atau sumber data di triangulasi untuk meyakinkan bahwa semua data dari semua sumber mengarah pada simpulan yang sama, sehingga simpulan yang ditarik bisa kuat.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variable tersebut dapat diukur. Adapun penjabaran variable yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Upaya

Upaya adalah usaha yang dilakukan instruktur pelatihan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan yaitu meningkatkan kompetensi tutor PAUD di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

2. Instruktur

Instruktur dalam penelitian ini adalah seorang yang memberikan pelatihan terhadap tutor PAUD, mulai dari persiapan, pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) sampai dengan penilaian, memahami program belajar, media, APE dan sarana pendukung lainnya yang dapat menunjang kegiatan belajar.


(4)

34

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pelatihan

Pelatihan dalam penelitian ini adalah proses mengajar, menginformasikan, atau mendidik tutor PAUD sehingga menjadi lebih baik dan meningkat kompetensinya.

4. Kompetensi

Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Kompetensi dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

5. Tutor

Tutor dalam penelitian ini adalah orang yang memberikan bimbingan kepada anak usia dini pada Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

6. PAUD

PAUD dalam penelitian ini adalah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal yang berada di wilayah Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

F. Triangulasi (Keabsahan Data)

Triangulasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 372) diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada lalu mengecek atau membandingkan jawaban subjek apabila ada perbedaan dan hasil penelitian akan lebih meningkatkan data atau jelas. Sesuai dengan pendapat Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2012, hlm. 330) “tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan


(5)

ADE ROSMIATI, 2015

Ardiwinata, J S. (2008). Kompetensi Tenaga Pendidik pada PAUD. Bahan Ajar

Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar. Bandung: UPI.

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. PT. Ardadizya Jaya, Jakarta. Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan. (2010). Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Bandung: Fokus Media.

Kamil, M. (2011). Konsep Pelatihan. Bandung: Dewa Ruci

Kosasih, Engkos. (2012). Bahasa Indonesia (Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal). Bandung: Thursina.

Marzuki. (1992). Strategi dan Model Pelatihan. Malang: Jurusan PLS IKIP Malang

Pedoman Kerja HIMPAUDI Wilayah Propinsi Jawa Barat Tahun 2006 Pendidikan Nasional. Bandung: Thursina.

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pramudia. (2013). Belajar Sepanjang Hayat (Konsep, Kebijakan dan Aplikasi

dalam Pendidikan Nonformal Menuju Masyarakat Berpengetahuan.

Bandung: Edukasia Press

Rugaiyah. (2013). Profesi kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ruky (2003). Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sanghi, S. (2007). The Hand Book of Competency Mapping, Understanding, Desaining, and Implementating Competency Models in Organizations. Asia Fasific. Ltd: Sage Publications.

Sudjana, D. (2000). Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar

Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah


(6)

94

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, D. (2000). Sistem Manajemen Pelatihan Teori dan Aplikasi. Bandung: Falah Production.

Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Falsafah dan Wawasan). Bandung: Falah Production.

Sudjana, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan

Nonformal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bandung: Falah

Production

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, A. (2009). Mewujudkan Masyarakat Pembelajar (Konsep, Kebijakan & Implementasi). Bandung: Widya Aksara Press.

Sutisna, A. (2011). “Analisis Kualifikasi, Kompetensi Tutor/ Pendidik dan Profil Pengelola Pendidikan Kesetaraan pada PKBM di DKI Jakarta“. Jurnal

Ilmiah Visi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, 137.

Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

______ (2008). Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar. Bandung: UPI.

Sumber Lain:

Nurlaeli, F. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia: (http://fidanurlaeli.wordpress .com/2010/11/28). [akses: 15 Januari 2015] Setiawan, E. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia: