Merupakan bahan hukum yang erat hubunganya dengan hukum primer dan membantu untuk menganalisis bahan hukum primer terdiri dari
: buku-buku ilmiah di bidang hukum,putusan hakim, makalah atau hasil- hasil ilmiah para sarjana, serta literatur yang berhubungan dengan
penyelesaian sengketa perbankan syariah.
3.4.3. Bahan hukum Tertier
Merupakan bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, berupa kamus-kamus
seperti kamus-kamus hukum, serta kamus-kamus keilmuan lainnya.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, akan diteliti data sekunder. Dengan demikian ada dua kegiatan utama yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu
mengiventarisasi, mempelajari, dan mencatat ke dalam kartu penelitian tentang asas-asas dan norma hukum yang menjadi obyek permasalahan ataupun yang
dapat dijadikan alat analisis pada masalah penelitian dan yang kedua dilakukan dengan cara menelusuri literatur-literatur ilmu hukum ataupun hasil-hasil
penelitian hukum yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah : a. Studi Kepustakaan
Menurut Soerjono Soekanto studi kepustakaan adalah studi dokumen yang merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan atas data
tertulis dengan mempergunakan “content analysis” atau yang biasa disebut
dengan analisis muatan.dalam hal ini peneliti mencari, membaca, dan mempelajari dari bahan-bahan kepustakaan yang berupa buku-buku,
dokumen, dan bahan tulisan lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan Soekanto, 1986:21
Terhadap data primer dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan serta mengkaji
peraturan perundang-undangan, rancangan undang-undang, hasil penelitian, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, dan makalah seminar yang berhubungan
dengan kewenangan penyelesaian sengketa perbankan syariah di lingkungan Peradilan Agama dan Peradilan Negeri.
b. Wawancara Dalam penelitian hukum yang menggunakan metode pendekatan
yuridis normatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan paling utama adalah penelitian kepustakaan library research. Sementara
wawancara berfungsi sebagai data pendukung sekunder, sehingga data yang diperoleh hanya berasal dari nara sumber.
Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu, Moleong, 2007:186. Dalam penelitian ini, penulis juga menambahkan
hasil wawancara dengan beberapa narasumber yang dipilih dari lingkungan peradilan Agama dan peradilan Negeri.
3.6. Teknik Analisis Data