Membaca Katakana Menulis Katakana

27

2.4.1 Membaca Katakana

Rahim, 2005: 3 mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup: pertama, membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Kedua, membaca adalah strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Ketiga, membaca merupakan interaktif. Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami readable sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

2.4.2 Menulis Katakana

Menurut Tarigan dalam Hasani, 2005:1 menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Menurut Syamsudin Hasani, 2005 : 1-2 mendefinisikan bahwa : Menulis adalah aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh para pembacaā€¯. 28 Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktifdan ekspresif, sehingga penulis harus mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis, struktur bahasa, dan kosakata Hasani 2005:2 Menulis katakana tidak sembarangan karena ada aturanya juga mulai dari cara tarikan menulis dan urutan penulisan huruf. Jika saat menulis katakana maka akan terlihat jelas perbedaanya dengan huruf hiragana, dan pada saat dilihat huruf katakana cara dan bentuk penulisannya lebih tegas dari pada huruf hiragana. 1

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang metode penelitian secara umum. Menurut Sugiyono 2009 : 3 metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam buku yang sama pula Sugiyono 2009 : 3 memaparkan bahwa : Terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berati kegiatan peneliti itu didasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berate kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.Bedakan cara yang tidak ilmiah misalnya, mencari anak yang hilang saat memanjat gunung, atau mencari mobil yang hilang datang ke dukun, atau ingin menjadi kepala sekolah datang ke dukun, dan sejenisnya. Sistematis artinya, proses dan langkah-langkah yang digunakaan dalam penelitian huruf bersifat logis. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh data, dengan berdasarkan ilmiah, rasional, empiris dan sistematis. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol Yatim Riyanto, 1996:28