8
2. Uraian Materi
Penyuluhan berasal dari kata Extension yang dalam bahasa ndonesia
diterjemahkan kedalam perluasan atau penyebarluasan Amri Jahi, 1984 dalam Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan, 2004. Berbagai kegiatan
penyuluhan yang berkembang di Indonesia bahkan diseluruh penjuru dunia terkait dengan kegiatan sosial, yaitu adanya keterlibatan sekelompok
masyarakat yang menjalankan kehidupannya di suatu lingkungan tertentu, dengan tujuan mempertahankan kehidupan dan lingkungannya. Dilingkungan
kawasan kehutanan terdapat sejumlah masyarakat yang kehidupannya tergantung pada usaha pertanian, sementara pemerintah mempunyai
kepentingan akan pelestarian lingkungan kawasan kehutanan agar keseimbangan alam tetap terjaga, dan masyarakatnya dapat hidup damai dan
sejahtera. Bertitik tolak pada kepentingan masyarakat kehutanan maka penyuluhan
kehutanan dimaksudkan sebagai proses pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat sehingga
menjadi tahu, mau dan mampu melakukan usaha kehutanan untuk meningkatkan
pendapatan dan
kesejahteraannya serta
mempunyai keperdulian dan partisipasi aktif dalam pelestarian hutan.
Dalam proses penyuluhan ada tiga falsafah pokok yang harus dipegang yaitu : a.
Penyuluhan merupakan proses pendidikan b.
Penyuluhan merupakan proses demokrasi c.
Penyuluhan merupakan proses yang terus-menerus. d.
Falsafah penyuluhan merupakan proses pendidikan, dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa pada dasarnya kelakuanperilaku dipengaruhi oleh
pengetahuan, kecakapanketrampilan dan sikap mentalnya. Dengan adanya penyuluhan, maka pengetahuan,
kecakapan ketrampilan dan sikap mental
9 masyarakat akan mengalami perubahan, yang berarti perilaku dan bentuk
kegiatannya akan berubah. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan,
kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk danatau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Saat ini sekitar separuh dari kawasan tersebut 49,19 tersebut,
telah mengalami kerusakan yang terus terjadi dengan berbagai alasan. Tercatat laju deforestasi secara nasional pertahun mencapai 2,83 juta ha. Selain itu
tercatat pula luas lahan kritis sebesar 23,24 juta hektar. Lahan kritis adalah lahan yang secara biofisik telah rusak karena terbuka dan mengalami erosi
berat. Lahan kritis ini 35 berada di dalam kawasan hutan dan 65 berada di luar kawasan hutan. Kerusakan hutan dan lahan berdampak pada tiga aspek
penting, yaitu aspek lingkungan,aspek ekonomi, dan aspek sosial. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, perubahan iklim global yang
menyebabkan menurunnya hasil hutan dan kurangnya pasokan kayu industri berkurang dan berakibat pada berkurangnya kesempatan lapangan
pekerjaan. Pendapatan masyarakat maupun pendapatan negara dari sektor kehutanan semakin menurun.
Gambar 1. Kerusakan Hutan