PENGUJIAN AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN Jatropha gossypifolia pada MENCIT (Mus musculus) DENGAN METODE GELIAT (Writhing Test)

SKRIPSI
DEWI RATNAWATI

PENGUJIAN AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI
ETIL ASETAT DAUN Jatropha gossypifolia pada
MENCIT (Mus musculus) DENGAN METODE
GELIAT (Writhing Test)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR

“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah

dan karunia-Nya penulis


berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul PENGUJIAN AKTIVITAS
ANALGESIK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN JATROPHA GOSSYPIFOLIA
PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) DENGAN METODE GELIAT
(WRITHING TEST), tepat pada waktunya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana farmasi
pada Program Studi Farmasi – Fakultas Ilmu Kesehatan – Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas
dari peran pembimbing dan bantuan seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT, Tuhan dari seluruh semesta alam yang memberikan
rahmat dan rejeki pada umat-Nya dan Nabi Muhammad SAW.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Kaprodi Farmasi Terima
kasih atas kesediaannya untuk memberikan arahan dan nasihatnya.
4. Siti Rofida, S.Si, M.Farm., Apt selaku Dosen Pembimbing I. Terima
kasih banyak, disela kesibukan ibu masih bisa meluangkan waktu
untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta semangat,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
5. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si, MP selaku Dosen Pembimbing II. Terima

kasih banyak atas semua bimbingan, arahan dan nasihat, sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Dra. Uswatun Chasanah., M.Kes., Apt dan

Engrid Juni Astuti

S.Farm., M.Farm., Apt selaku Dosen Penguji I dan Penguji II . Terima

kasih atas kesediaannya untuk menjadi penguji serta memberikan
arahan dan nasihatnya.
7. Sovia Aprina B, S.Farm., M.Si., Apt selaku Dosen Wali. Terima kasih
telah membimbing saya dalam melaksanakan kuliah dari semester satu
hingga sekarang.;
8. Kepada Kepala Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokterteran
Universitas Muhammadiyah Malang, serta seluruh staf pegawai yang
banyak membantu dalam proses penelitian baik perizinan dan
penggunaan laboratorium.
Serta seluruh teman-teman kos-kosan 28 yang sudah membantu
menyemangati saya selama proses skripsi, terima kasih banyak atas bantuan dan
doanya. Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalamdalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik

dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku, penulis menyadari semua tidak ada
yang sempurna sehingga butuh bimbingan, dukungan dan motivasi dari seluruh
pihak. penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga kesemuanya ini dapat
bernilai ibadah di sisi-Nya, Amin!
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 22 Juli 2016

Dewi Ratnawati

RINGKASAN
PENGUJIAN AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI ETIL
ASETAT DAUN Jatropha gossypifolia PADA MENCIT (Mus
musculus) DENGAN METODE GELIAT (Writhing Test)
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan pada saraf sensoris
dan pengalaman emosional yang dapat memberikan sinyal pada individu terhadap
kerusakan jaringan. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh rangsangan kimia,
mekanik, termal, dan kondisi patologis (contoh: tumor, inflamasi, kerusakan
syaraf, dll) (Brenner & Stevens, 2006).

Kandungan flavonoid yang terdapat pada Jatropha gossypifolia,
mempunyai kemampuan sebagai analgesik. Flavonoid dapat menghambat sintesis
enzim prostaglandin yang berperan dalam proses nyeri. Spesifiknya zat tersebut
merupakan Enzim endoperoxidase yang dilaporkan dapat menghasilkan efek antiinflamasi, sehingga dapat mengurangi nyeri yang dirasakan (Gaur et al, 2009).
serta dalam penelitian Hesti dkk (2003) tentang aktivitas analgetik umbi teki pada
mencit jantan, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa efek analgesik
disebabkan karena kandungan senyawa-senyawa kimianya yaitu minyak atsiri,
flavonoid dan triterpen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek analgesik dari
fraksi etil asetat daun Jatropha gossypifolia dengan dosis 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB dan 300 mg/kgBB pada mencit jantan (Mus musculus), serta untuk
mengetahui senyawa aktif yang memiliki aktivitas sebagai analgesik dari fraksi
etil asetat daun Jatropha gossypifolia. Dalam penelitian ini digunakan serbuk
daun Jatropha gossypifolia, awalnya diekstraksi dengan pelarut n-heksan,
kemudian dikeringkan sebelum difraksinasi dengan menggunakan pelarut etil
asetat, dari proses fraksinasi akan diperoleh ekstrak kental fraksi etil asetat,
selanjutnya dilakukan identifikasi kandungan senyawa aktif yang terdapat pada
fraksi etil asetat daun Jatropha gossypifolia serta dilakukan pengujian aktivitas
analgesik untuk diketahui pengaruhnya terhadap geliat mencit setelah pemberian
fraksi etil asetat daun Jatropha gossypifolia.

Hasil pemeriksaan identifikasi kandungan kimia fraksi etil asetat daun
Jatropha gossypifolia positif terhadap flavonoid, terpen, antrakuinon, polifenol
sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Khydes et al (2011). Hal
ini ditunjukkan dengan adanya spot warna pada Rf 1 = 0,5875 dengan warna
kuning intensif, Rf 2= 0,78 dengan warna ungu transparan Rf 3 = 0,8625 dengan
merah bata, Rf 4= 0,925 dengan warna ungu dan hitam.
Setelah melakukan identifikasi senyawa yang terkandung dalam tanaman
fraksi etil asetat daun Jatropha gossypifolia dilakukan pengujian aktivitas
analgesik. Pada proses ini mulanya mencit yang berjumlah 30 ekor diberikan
perlakuan sesuai kelompok masing-masing, kelompok kontrol negatif hanya
diberikan CMC Na 0,5 %, kelompok kontrol positif diberikan ibuprofen 200
mg/kg BB, kelompok perlakuan 1 diberikan ekstrak daun Jatropha gossypifolia

dosis 100 mg/kg BB, kelompok perlakuan 2 diberikan ekstrak daun Jatropha
gossypifolia dosis 200 mg/kg BB, dan kelompok perlakuan 3 diberikan ekstrak
daun Jatropha gossypifolia dosis 300 mg/kg BB. Setelah 30 menit, setiap
kelompok akan diberikan induser nyeri yaitu asam asetat glasial 0,1 %.
Perhitungan nyeri dimulai setelah pemberian rangsangan nyeri, dihitung setiap
interval 5 menit, selama 60 menit.
Hasil uji Two-Way ANOVA menunjukkan signifikasi p < 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh bermakna akibat pemberian ekstrak
daun Jatropha gossypifolia sebagai analgesik terhadap mencit yang diinduksi
asam asetat. Hasil Post Hoc Tukey menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan dari Kelompok kontrol positif terhadap semua kelompok, dapat dilihat
nilai signifikansinya < 0.05 berturut-turut yaitu kontrol negatif (0.000), Perlakuan
1 (0.002), perlakuan 2 (0.004), perlakuan 3 (0.017).
Dalam pengujian aktivitas analgesik ini terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi respon analgesik pada mencit yang dapat berasal dari dalam tubuh
(endogen) maupun luar tubuh (eksogen). Faktor endogen seperti endorfin,
serotonin, noradrenalin, serta faktor eksogen seperti kondisi lingkungan dan stress
(Lang, 2007). Perlu dilakukan pengujian aktivitas analgesik dengan menggunakan
metode lain serta dalam dosis berbeda serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
ke arah fitofarmaka untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kandungan kimia
yang berkhasiat sebagai analgesik.

ABSTRAK
PENGUJIAN AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI ETIL
ASETAT DAUN Jatropha gossypifolia PADA MENCIT (Mus
musculus) DENGAN METODE GELIAT (Writhing Test)
Latar Belakang: Nyeri didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan

emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan. Jatropha gossypifolia
mengandung flavonoid yang berpotensi untuk mengurangi rasa nyeri.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek analgesik
dari fraksi etil asetat daun Jatropha gossypifolia dengan dosis 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB dan 300 mg/kgBB pada mencit jantan (Mus musculus).
Metode: Subjek penelitian ini ialah 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5
kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (CMC Na), kelompok kontrol positif
(Ibuprofen) dan kelompok fraksi etil asetat daun Jatropha gossypifolia.
Pengujian efek analgesik ini menggunakan metode geliat yang dilakukan dengan
cara memberikan rangsangan nyeri pada hewan uji, berupa pemberian asam asetat
glasial. Pengamatan dilakukan setiap 5 menit, selama 60 menit.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil uji Two-Way Anova menunjukkan fraksi etil asetat
daun Jatropha gossypifolia dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300
mg/kgBB memiliki efek analgetik pada mencit jantan, terbukti dengan adanya
penurunan rata-rata jumlah geliat yaitu 6,2 , 5,4 dan 3,8, dengan nilai signifikansi
sebesar p < 0,05.
Kata kunci: analgesik, Jatropha gossypifolia, nyeri

ABSTRACT
THE ANALGESIC ACTIVITY OF ETHYL

ACETATE FRACTION IN Jatropha gossypifolia LEAF
TOWARD MICE (Mus musculus) BY USING WRITHING TEST
METHOD
Background: Pain is defined as a sensory and emotional experience that is not
associated with tissue damage. Flavonoid in Jatropha gossypifolia is traditionally
used as a pain reliever.
Aim: The objectives of this research were to find out analgesic effect of the ethyl
acetate fraction of Jatropha gossypifolia leaf with concentration 100 mg/kgBB,
200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB on male rat.
Method: The subject in this research were 30 male mice which divided into 5
groups. Negative control group were administered with CMC Na, positive control
group were administered with Ibuprofen, and experiment groups were
administered with the ethyl acetate fraction of Jatropha gossypifolia leaf with
concentration 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB. This research
using a method of writhing, analgesic test were examined by giving pain, such as
acetic acid glacial. The response which observed were mice writing. The
observation was conducted for 60 minute in every 5 minutes.
Result and Conclution: Two-way anova results shows that the ethyl acetate
fraction of Jatropha gossypifolia leaf with concentration 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB dan 300 mg/kgBB possess analgesic effect on male mice with

significantly p < 0,05, and prove by increase mean of the writhing 6,2 , 5,4 and
3,8.
Keywords: analgesic, Jatropha gossypifolia, pain

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN….....…………………………………………………ii
LEMBAR PENGUJIAN………………….………………………………………iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv
RINGKASAN………………………………………………………………….....vi
ABSTRAK……………………………………………………………………....viii
ABSTRACT………………………………………………………………………ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...x
DAFTAR TABLE…………………………………………………………….....xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...…..xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..……...xvi
BAB I PENDAHULUAN…....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Tinjauan Umum Tanaman Jarak Merah (Jatropha gossypifolia ) ....... 5
2.1.1 Taksonomi Tanaman ................................................................ 5
2.1.2 Morfologi ................................................................................. 6
2.1.4 Kandungan & Aktivitas Dari Tanaman Jatropha gossypifolia... 7
2.1.5 Manfat Tanaman ...................................................................... 9
2.2 Tinjauan Tentang Ekstrak.................................................................. 9
2.2.1 Faktor yang Berpengaruh Pada Mutu Ekstrak : ....................... 10
2.2.2 Metode Ekstraksi .................................................................... 10
2.3 Tinjauan Tentang Fraksinasi ........................................................... 12
2.4 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis.................................................. 13
2.5 Tinjauan Pelarut .............................................................................. 14
2.5.1 Pemilihan Pelarut ................................................................... 15

2.5.2 Pelarut Etil Asetat ................................................................... 15
2.6 Tinjauan Tentang Nyeri................................................................... 15
2.6.1 Definisi Nyeri ......................................................................... 15
2.6.2 Klasifikasi Nyeri .................................................................... 16
2.6.3 Fisiologis nyeri ....................................................................... 16

2.6.4 Mekanisme Nyeri ................................................................... 18
2.7 Tinjauan Tentang Analgetik ............................................................ 19
2.7.1 Penggolongan analgesik ......................................................... 19
2.7.2 Tinjauan tentang Ibuprofen .................................................... 23
2.9 Tinjauan Analgesik Dari Senyawa Metabolit Sekunder ................... 24
2.8 Tinjauan tentang Metode Pengujian Aktivitas Analgesik ................. 25
2.8.1 Metode Geliat (Writhing Test) ................................................ 26
2.9 Tinjauan tentang Hewan Uji ............................................................ 27
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 28
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................... 28
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 31
4.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 31
4.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 32
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 32
4.3.1 Populasi.................................................................................. 32
4.3.2 Sampel Penelitian ................................................................... 32
4.4 Besaran Sampel............................................................................... 32
4.5 Variabel Penelitian .......................................................................... 33
4.5.1 Variabel Bebas ............................................................................. 33
4.5.2 Variabel Terikat...................................................................... 33
4.6 Teknik Sampling ............................................................................. 33
4.6.1 Karakteristik sampel penelitian ............................................... 33
4.7 Definisi Operasional Penelitian ....................................................... 34
4.8 Alat dan Bahan................................................................................ 34
4.8.1 Alat Penelitian ........................................................................ 34

4.8.2 Bahan ..................................................................................... 35
4.9 Prosedur Penelitian ......................................................................... 35
4.9.1 Tahap Persiapan Bahan........................................................... 35
4.9.2 Tahap Persiapan Hewan Uji.................................................... 36
4.9.3 Tahap Perlakuan ..................................................................... 36
4.9.4 Perhitungan Dosis Ekstrak Daun Jatropha gossypifolia .......... 36
4.9.5 Perhitungan Dosis Ibuprofen .................................................. 37
4.9.6 Uji Efek Analgesik ................................................................. 37
4.10 Alur Penelitian .............................................................................. 38
4.11 Analisis Data ................................................................................. 39
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 40
5.1 Hasil Determinasi Daun Jatropha gossyphifolia .............................. 40
5.2 Hasil Fraksinasi............................................................................... 40
5.2.1 Hasil Serbuk Simplisia Daun Jatropha gossyphifolia.............. 40
5.2.2 Sifat Fisika Kimia Daun Jatropha gossypifolia ....................... 41
5.3 Hasil Fraksi Etil Asetat daun Jatropha gossypifolia......................... 41
5.4 Hasil KLT Fraksi Etil Asetat Daun Jatropha gossypifolia ............... 42
5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ........................... 42
5.4.2 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ......................... 43
5.4.3 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ......................... 44
5.4.4 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT...................... 45
5.4.5 Identifikasi Senyawa Polifenol dengan KLT ........................... 46
5.4.6 Hasil nilai Rf dari Kromatografi Lapis Tipis .......................... 47
5.3 Hasil Pengujian Aktivitas Analgesik Daun Jatropha gossypifolia .... 47
5.1.1 Analisis data ........................................................................... 52
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 54
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 63
7.1 Kesimpulan ..................................................................................... 63
7.2 Saran............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64

DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Kandungan Kimia dan Komponen Utama Yang Diisolasi…………..…….8
VI.1 Tabel Uji Efek Analgesik ……..………….........…………………………..37
V.1 Hasil serbuk yang lolos pada ayakan no 40 dan no 20……………………...40
V.2 Hasil Identifikasi Sifat Fisika Kimia Daun Jatropha gossypifolia………...41
V.3 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT flavonoid…………....43
V.4 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT terpenoid………...….44
V.5 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT antrakuinon…….…...45
V.6 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT polifenol………...….46
V.7 Hasil KLT Jarak Merah dengan Eluen N-Heksana : Etil Asetat………..…..47
V.8 Hasil pengamatan geliat mencit kelompok kontrol negatif.. …………….…48
V.9 Hasil pengamatan geliat mencit kelompok kontrol positif………………….49
V.10 Hasil pengamatan geliat mencit kelompok perlakuan 1…………………...50
V.11 Hasil pengamatan geliat mencit kelompok perlakuan 2…………………...51
V.12 Hasil pengamatan geliat mencit kelompok perlakuan 3…………………...52

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia.)………………………………....5
2.2 Pain Management…………………………………………………………………..18
3.1. Bagan Kerangka Konseptual………………………………………………...29
4.1 Design Penelitian.............. …………………………………………….....…32
4.2 Alur Penelitian....……………………………………………………………39
5.1 Daun basah dan daun kering Jatropha gossypifolia………………...…...….40
5.2 Hasil penimbangan serbuk setelah diekstraksi dengan n-heksan………......41
5.3 Ekstrak Kental daun Jatropha gossypifolia……………………………........42
5.4 Hasil Identifikasi golongan Alkaloid dengan Kromatografi Lapis Tipis…....42
5.5 Hasil Identifikasi golongan Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis…..43
5.6 Hasil Identifikasi golongan Terpenoid dengan Kromatografi Lapis Tipis….44
5.7 Hasil Identifikasi golongan Antrakuinon dengan Kromatografi Lapis Tipis .45
5.8 Hasil Identifikasi golongan Polifenol dengan Kromatografi Lapis Tipis...…46
5.9 Grafik geliat setiap kelompok……….....…...…………………………...….51
6.1 Penghambatan sintesis prostaglandin daun Jatropha gossypifolia.…………58

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup.....................................................................................68
2. Perencanaan Penelitian....................................................................................69
3. Rincian Anggaran Penelitian...........................................................................70
4. Perhitungan Pemberian Dosis..........................................................................71
5. Perhitungan......................................................................................................72
6. Hasil Perhitungan Two-way Anova..…………………………………………74
7. Surat Pernyataan Plagiasi…………………………………………………….78
8. Dokumentasi Penelitian………………………………………………………79

DAFTAR PUSTAKA
Agra, M., Silva., Bas´ılio., De Freitas., and Barbosa-Filho, J,M., 2008. Survey of
medicinal plants used in the region Northeast of Brazil. Brazilian Journal
of Pharmacognosy, vol. 18, no. 3, pp. 472–508.
Ajizah., 2004. Sensitivitas Salmonella typhium Terhadap Ekstrak Daun Jambu
Biji. Bioscientiae. Vol.I. No.1. Program Studi Biologi FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat.
Alcaraz, M.J., and Jimenez, M.I., 1988. Flavonoids as anti-inflammatory agents.
Fitoterapia, 59: 25.
Anief, M., 1995. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Apu, A. S., K. Ireen., S. Hossan Bhuyan et al., 2012. Evaluation of analgesic,
neuropharmacological and anti-diarrheal potential of Jatropha gossypifolia
(Linn.) leaves in mice. Journal of Medical Sciences, vol. 12, no. 8, pp.
274–279.
Aru, W.S., Bambang, S., Idrus, A., Marcellus, S.K., Siti, S., 2009. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5, Vol. 1. Jakarta : Interna Publishing. WHO
1990.
Auvin-Guette C., C. Baraguey., A. Blond., J. L. Pousset, and B. Bodo., 1997.
Cyclogossine B, a cyclic octapeptide from Jatropha gossypifolia. Journal
of Natural Products, vol. 60, pp. 1155–1157
Berger & Williams., 1992. Fundamental of nursing : collaborating for optimal
health. USA : Apleton & Lange
Bope, ET., Douglass, AB., Gibovsky, A., Jones, T., Nasil, L., Palmer, T., et al.,
2004. Paint Management by the Family Physician: the family practice
pain education project. J Am Board Fam Pract ; 17 : S1-S2
Bradley K., Taylor., David P. Finn., 2014. Behavioral neurobiology of chronic
pain. Springer. University of Kentucky Medical Center. Lexington, KY, USA.

Brenner, G.M., Stevens, W.C., 2006. Pharmacology. Saunders Elseiver Inc,
Philadelphia.
Brunner & Suddarth., 1996. Keperawatan Medical Bedah. Edisi ke-8. Jakarta:
EGC
Cowan, Marjorie, Murphy. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents.
Clinical Microbiology Reviews, 12 (4): 564-582.
Cragg, G. M., Newman D. J., Weiss R. B. & Dennis R. A., 2013. From Forest to
Pharmacy : Plant Based Traditional Medicines as Sources for Novel
Therapeutic Compounds. Academia Journal of Medicinal Plants 1 (6) :
101-110.
Danuatmaja, B., Mila, M., 2008. Persalinan Normal tanpa Rasa Sakit. Jakarta :
Puspa Swara, Anggota Ikapi.
Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Cetakan pertama. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas
Obat dan Makanan.
Ditjen POM., 2000. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Domer, F.R., 1971. Animal Experiments in Pharmacological Analysis. Charles
C. Thomas Publisher, USA.
Dominic, W., 2012. Pain management. 1 Mei 2012. http : // www. fastbleep. Com
/ medicalnotes / other / 15 / 31 / 511. Diakses pada 26/01/2016 pukul 7 : 04
Edreva, A.V., Velikova, T., Tsonev, T., Dagnon, S., Gurel, A., Atkas, L., et al.,
2008. Stress protective role of secondary metabolites : diversity of functions
and mecanism. General and Applied plant physiology, p. 34, 67-78
Ganong, W.F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerjemah: Kusumah,
J.W.. Jakarta: EGC.
Goodman & Gilman, A.G., 2008. The Pharmacological Basis of Therapeutics,
11th ed. Mc Graw Hill, Inc., New York, pp. 419-420.
Goskonda, S.R., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient. Sixht Edition.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Queen, M.E. (Editor). London.

Guenther, E., 1987. Minyak atsiri. Jakarta, UI Press.
Gulfraz, M., Qadir, G., Noshhen, F., Parveen, Z., 2007. Antihyperhlicemic Effects
of

Berberies

Lyceumroyle

In

Alloxan

Induced

Diabetic

Rats.

Diabetalogiacroatia, 36 (3) : 49 – 54.
Gunawan, S. G., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Guyton, A.C. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerjemah:
Andrianto, P. Jakarta: EGC.
Guyton., Arthur, C., Hall., John, E., 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 9. Jakarta : EGC.
Hadi, S., Bremner., JB., 2001. Studi awal pada alkaloid dari tanaman obat
Lombok. hal 6 , 117, 129.
Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia Penentuan cara modern menganalisis
tumbuhan. Edisi kedua. Bandung. Penerbit ITB Press.
Hesti, P., Shanti, L., Tetri, W., 2003. Aktivitas Analgetik Ekstrak Umbi Teki
(Cyperus Rotundus L.) Pada Mencit Putih (Mus Musculus L.) Jantan.
Surakarta : Biofarmasi.
Kalpesh, Gaur., et al., 2009. Anti-Inflammatory and Analgesic Activity of
Jatropha gossypifolia in Experimental Animal Models. Article In Global
Journal Of Pharmacology..
Katzung, B. G., 2007. Basic & Clinical Pharmacology 10th edition. The Mc
Graw-Hill Companies, Inc., North America.
Khyade, M.S., N.P, Vaikos., 2011. Pharmacognostical and phytochemical
evaluation of leaf of Jatropha gossypifolia L. International Journal of
Research in Ayurveda & Pharmacy, vol.2, no. 1, pp. 177–180.
Lang, F. 2007. Nyeri : Text dan Atlas Berwarna Patofisiologi. EGC. Jakarta :
320-321.
Lans C., T. Harper., K. Georges., and E. Bridgewater., 2001. Medicinal and
ethnoveterinary remedies of hunters in Trinidad. BMC Complementary
and Alternative Medicine, vol. 1, article 10.

Latief, S.A. 2009. Petunjuk praktis anestesiologi. Edisi Kedua. FK UI Press.
Jakarta.
Lucia, E.W. 2011. Eksperimen Farmakologik Orientasi Preklinik. Sandira
Surabaya. Surabaya.
Mans., Dennis R. A., 2013. From Forest to Pharmacy: Plant Based Traditional
Medicines as Sources for Novel Therapeutic Compounds. Academia
Journal of Medicinal Plants 1(6):101-110.
Martindale, 2005. The Complete Drug Reference 34th Edition. The
Pharmaceutical Press, London.
Mcgiff, J.C. 1983. Prostaglandin, Prostacyclin and Thromboxanes in Essentials
of Pharmacology. Philadelphia : Harper and Row Publishers.
Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat: Buku Ajar Farmakolog dan Toksikologi.
Penerjemah: Widianto, M. dan A.S. Kanti. Bandung: ITB.
Nafrialdi., Selawati, A ., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.
Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal. Penerjemah: Rasyid, R. dan Musadad, A.
Bandung: ITB.
Nowak, M.R., L.J, Paradiso., 1983. Walker’s Mammals Of The World 4 Th
Edition. Volume 2. London. The John Hopkins University press baltomor.
Nugraha, Wahyudi., 2008. Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi ke 3.
Jakarta : EGC.
Nurdiana; Kirana, C; Arifatin, R dan Mulyohadi. 2000. Uji efek analgesik ekstrak
kasar dan ekstrak flavonoid daun wungu (Graftophyllum pictum Grift)
pada tikus (Rattus rattus Wister). Jurnal Kedokteran Yarsi 8 (2): 56-57.
Nwokocha, N., A, Blessing., I.O, Agbagwa., B.E, Okoli., 2011. Comparative
phytochemical screening of Jatropha L. Species in the Niger Delta,
Research Journal of Phytochemistry, vol. 5,no. 2, pp. 107–114.
Panda, B.B., K. Gaur., M. L. Kori et al., 2009. Anti-inflammatory and analgesic
activity of Jatropha gossypifolia in experimental animal models. Global
Journal of Pharmacology, vol. 3, no. 1.

Plantamor, Your Database Plant., 2012. http : // www.plantamor.com / index.php?
plant = 728. Di akses tanggal 02 Februari 2016.
Pudjiastuti, B., Dzulkarnain, dan B. Nuratmi. 2000. Uji analgetik infus rimpang
lempuyang pahit (Zingiber amaricans BL.) pada mencit putih. Cermin
Dunia Kedokteran 129: 39-41.
Pudjiastuti, B., Dzulkarnain, dan Y. Astuti. 1996. Uji analgetik infus daun
sembung (Blumea Balsamifera DC.) pada mencit putih. Cermin Dunia
Kedokteran 28: 34-36.
R. K. Devappa, H. P. S. Makkar, and K. Becker, “Jatropha toxicity—a review,”
Journal of Toxicology and Environmental Health B: Critical Reviews, vol.
13, no. 6, pp. 476–507, 2010.
Randall, Anita., Et al., 2009. Bellyache Bush (Jatropha Gossypifolia)
management manual. Australia : Department of employment, Economic
development and Innovation.
Raymond, C. Rowe., Paul, J. Sheskey., Marian, E. Quinn., 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press.
Rios, M., F, Pastore Junior., 2011. Plantas da Amazˆonia: 450 Esp´ecies de Uso
Geral. Universidade de Bras´ılia—Biblioteca Central, Bras´ılia.
Sarjono, H., Santoso & Hadi, R, D., 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta.
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Indonesia.
Sastrohamidjojo, H., 1985. Kromatografi. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta :
Liberty.
Silva, S.D.N., I.C, Abreu., S.M.D.F, Freire., et al., 2014. Antispasmodic effect of
Jatropha gossypiifolia is mediated through dual blockade of muscarinic
receptors and Ca2 + channels. Brazilian Journal of Pharmacognosy, vol.
21, no. 4, pp. 715–720.
Siswandoo., 2008. Kimia medisinal. Edisi 2. Surabaya : universitas airlangga
press.
Smeltzer, Suzanne C & Bare., Brenda, G., 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Ed.8, Vol. 1,2. Jakarta : EGC.

Smith, J.B., Mangkoewidjojo., 1988. Pemeliharaan, pembiakan dan penggunaan
hewan percobaan di daerah tropis. Jakarta : UI press.
Soebagio., dkk., 2005. Kimia Analisis II. Malang : UM Press.
Stahl, E., 1985. Analisis obat secara kromatografi dan mikroskopi. Bandung.
ITB.
Subbarayappa., Sukenti et.al, 2004. The Roots of Ancient Medicine : An
Historical Outline. J. Biosci.
Subramanian dkk., 1971. Flavonoids of the Leaves of Jatropha gosssypifolia.
Phytochemistry.
Sukenti, K., Guhardja & Purwanto Y., 2004. Kajian Etnobotani Serat Centhini.
Journal of Tropical Ethnobiology. Vol.II(1). Januari 2004. LIPI. Bogor.
Sumardjo, D., 2009. Pengantar kimia. Cetakan I. Jakata : EGC.
Supranto., 2008. Statistika teori dan aplikasi. Edisi ketujuh. Jakarta : Erlangga.
Tamsuri, A., 2007. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
The State of Queensland, Department of Agriculture, Fisheries and Forestry.,
2013. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) management manual.
Thompson, E.B., 1990. Drug Bioscreening : Drug Evaluation Techniques in
Pharmacologi. VCH Publisher Inc.,New York.
Tjay, Tan Hoan & Kirana Rahardja., 2007. Obat-obat Penting Khasiat,
Penggunaan dan Efek Sampingnya. Edisi 6. PT. Alex Media
Komputindo, Jakarta.
Torrance, C. & Serginson, E., 1997. Surgical nursing. Bridgend, midglamorgan :
WBC Bokk Manufacturers Ltd.
Trease, G.E. dan W.C. Evans. 1978. Pharmacognosy. London: Billiere Tindall.
Turner, R.A. 1965. Screening Methods in Pharmacology. New York: Academic
Press.
Turner, R.A., 1965. Screening Methods in Pharmacology. New York : Academic
Press.
WHO., 2002. World Health Organization. 2002. WHO traditional medicine
strategy 2002-2005. Worl Health Organization. Geneva.

Yulianto, Dede., 2009. Inhibisi Xantin Oksidase Secara In vitro Oleh Ekstrak
Rosela (Hibiscus sabdariffa) dan Ciplukan (Physalis angulata). Bogor :
Skripsi

Departemen

Kimia.

Fakultas

Matematika

Dan

Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Zuhud, E.A.M., Siswoyo, E. Sandra, A. Hikmat & E. Adhiyanto. 2013. Buku
Acuan Umum Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid VI. Dian Rakyat. Jakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Nyeri merupakan pengalaman sensoris yang diakibatkan oleh kerusakan
jaringan. Nyeri dalam dunia kesehatan dapat terjadi karena adanya suatu proses
penyakit, dapat pula terjadi bersamaan dengan pemeriksaan diagnostik
pengobatan (Smeltzer, 2001). Nyeri terjadi setelah adanya rangsangan mekanis
atau kimiawi, kalor atau listrik akibat pelepasan beberapa mediator nyeri seperti
bradikinin, prostaglandin, histamin dan serotonin. Kerusakan jaringan yang terjadi
menyebabkan tubuh melepaskan zat mediator nyeri tersebut. Pelepasan mediator
nyeri merangsang ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir dan jaringan lain.
Ketika rangsangan telah mencapai tempat tersebut maka akan diteruskan ke
sistem saraf pusat oleh saraf sensoris melalui tulang belakang ke talamus (optikus)
atau pusat nyeri sehingga terbaca sebagai nyeri (Anief, 1995). Intensitas nyeri
yang dirasakan setiap individu bervariasi karena pengukurannya sangat subyektif
dan individual. Pengukuran intensitas nyeri yang obyektif dapat dilihat dengan
menggunakan respon fisiologi tubuh ketika diberi rangsangan nyeri (Tamsuri,
2006).
Analgesik merupakan obat yang mampu mengurangi atau menghilangkan
rasa sakit (nyeri) tanpa menurunkan kesadaran (Bonny & Mila, 2008).
Penatalaksanaan nyeri mengikuti petunjuk WHO 1990 dengan menggunakan obat
analgesik secara bertingkat, dari nyeri ringan menggunakan analgesik golongan
non-opioid, nyeri sedang menggunakan analgesik golongan opioid ringan,
sedangkan untuk nyeri berat atau kuat menggunakan analgesik golongan opioid
kuat ( Aru dkk, 2009).
Terapi farmakologi yang dapat diberikan untuk penatalaksanaan nyeri
dengan intensitas ringan sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, dan nyeri
lain, serta nyeri akibat proses inflamasi adalah aspirin, asetaminofen
(parasetamol), asam mefenamat, diklofenak, ibuprofen yang diberikan secara
peroral (Freddy & Sulistia, 2011).

1

2

Berbagai senyawa metabolit yang berasal dari tumbuhan berkhasiat
sebagai bahan baku obat. Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh tumbuhan (Cragg et al, 1997). Beberapa metabolit sekunder antara
lain adalah alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, saponin, polifenolat dan kuinon
(Ajizah, 2004). Metabolit sekunder berasal dari tumbuhan dan organisme lain,
namun paling banyak dihasilkan oleh tumbuhan. Metabolit sekunder tidak
diproduksi secara universal oleh tumbuhan, misalnya dalam kondisi tertekan atau
hanya diproduksi oleh spesies tertentu. Tumbuhan akan memproduksi metabolit
sekunder dalam jumlah sedikt dan bersifat bioaktif spesifik sebagai bentuk proses
pertahanan (Edreva et al, 2008). Metabolit sekunder secara farmakologi dapat
dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit yang menyerang manusia.
Kemajuan teknologi memudahkan manusia untuk dapat mensintesis sebagian
besar

metabolit

sekunder

dari

tumbuhan

dalam

laboratorium,

dengan

mengekstrak langsung metabolit sekunder dari tumbuhan (Mans, 2013).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh

Khyade & Vaikos

(2011) terhadap tumbuhan Jatropha gossypifolia, dapat diketahui bahwa senyawa
kimia yang diidentifikasi pada bagian daun tumbuhan ini diantaranya,
antraquinon, flavonoid, plobatanin, fenolik, saponin, tanin, pseudotanin dan
terpenoid. Kandungan Flavonoid yang telah diisolasi pada bagian daun Jatropha
gossypifolia yaitu vitexin, isocitexin dan apigenin (Subramanian et al, 1971).
Skrining kandungan fitokimia juga telah dilakukan oleh Nwokocha et al (2011)
dalam penelitiannya terhadap semua bagian tumbuhan Jatropha gossypifolia.
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa kandungan flavonoid terbanyak
ditemukan pada bagian daun (2,41 %) dan bagian batang (1,20 %), selain itu
flavonoid juga ditemukan pada bagian biji dan akar namun jumlahnya hanya
sedikit. Flavonoid dapat menghambat proses sintesis enzim prostaglandin yang
berperan dalam aktivitas analgesik (Alcaraz & Jimenez, 1988).
Penelitian yang telah dilaporkan oleh Kalpesh Gaur et al (2009),
menggunakan ekstrak metanol dan petroleum eter dari bagian “Aerial part”
(bagian akar yang tertanam dalam tanah) pada Jatropha gossypifolia,
menunjukkan aktivitas analgesik dengan pemberian oral pada dosis 100 dan 200
mg tikus yang sehat, dibuktikan dengan meningkatnya reaksi pada hewan coba

3

dengan menggunakan metode Eddy’s hot plate dan metode Tail-Flick. Pada
penelitian tersebut ekstrak metanol Jatropha gossypifolia menunjukkan aktivitas
yang lebih signifikan dibandingkan ekstrak petroleum eter dalam pengobatan rasa
sakit (nyeri) dan peradangan.
Penelitian aktivitas analgesik oleh Apu et al (2012) dari daun Jatropha
gossypifolia juga telah dilakukan dengan menggunakan metode geliat (Writhing
Test). Pemberian dosis oral 200 dan 400 mg/kg pada tikus yang diinduksi asam
asetat menunjukkan penghambatan aktivitas nyeri yang signifikan terlihat dari
hasil yang diperoleh yaitu 67,56 % dan 65,14 %.
Berdasarkan uraian diatas bahwa tanaman Jatropha gossypifolia memiliki
aktivitas sebagai analgesik, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan
metode yang sama namun menggunakan kontrol positif Ibuprofen, untuk
mengetahui efek analgesik dari daun Jatropha gossypifolia, maka perlu dilakukan
proses pemisahan senyawa kimia agar diperoleh fraksi aktif dari ekstrak daun
Jatropha gossypifolia, yang dapat bertanggungjawab sebagai senyawa analgesik,
dimana penelitian ini menggunakan pelarut etil asetat. Pelarut etil asetat
diharapkan dapat menarik senyawa-senyawa aktif yang bersifat semi polar dari
tanaman. Selain itu, senyawa-senyawa aktif dalam daun Jatropha gossypifolia
yang bertanggung jawab sebagai analgesik diharapkan juga dapat tertarik.
Penelitian ini menggunakan post test design, dimana hewan uji akan diinduksi
dengan asam asetat glasial. Induksi nyeri akan menyebabkan timbulnya geliat
(writhing) yang dapat diamati sebagai torsi menarik kaki ke belakang, sebelum itu
hewan uji diberikan ektrak daun Jatropha gossypifolia. Efek analgesik dari
ekstrak akan dapat mengurangi atau menghilangkan respon tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana efek analgesik fraksi etil-asetat daun Jatropa gossypifolia
pada mencit (Mus musculus) dengan menggunakan metode geliat ?
2. Golongan senyawa aktif apakah yang terdapat pada fraksi etil-asetat daun
Jatropa gossypifolia yang memiliki aktivitas Analgesik ?

4

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan data efek analgesik fraksi etil asetat daun Jatropa
gossypifolia pada mencit dengan menggunakan metode geliat.
2. Untuk mendapatkan data golongan senyawa aktif yang terdapat pada
fraksi etil-asetat daun Jatropa gossypifolia yang memiliki aktivitas
Analgesik.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi masyarakat
terhadap tumbuhan Jatropha gossypifolia
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk
pengembangan bahan alam indonesia lebih lanjut, serta pengembangan
obat baru dalam industri farmasi

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIMIKROBA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

0 5 24

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI ETIL ASETAT DARI DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

3 14 24

FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SERNAI ( WEDELIA BIFLORA) SEBAGAI ANALGESIK DENGAN METODE WRHITING ABDOMINAL PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)

1 3 1

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Polivinil Pirolidon Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

1 12 76

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Hidroksi Propil Metilselulosa Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

1 12 70

PENDAHULUAN Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test).

0 4 4

DAFTAR PUSTAKA Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test).

0 4 5

AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI AIR DAUN PUSPA (Schima wallichii Choisy.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT.

1 2 2

AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN AIR DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT.

0 0 2

SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANALGESIK SENYAWA 4-BROMOBENZOILUREA PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) DENGAN METODE WRITHING TEST

0 0 102