FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUTUS BEROBAT (DROP OUT) PADA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI SELURUH PUSKESMAS KOTA MALANG

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) paru adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah

sangat lama dikenal manusia, misalnya dihubungkan dengan tempat tinggal di
daerah urban, lingkungan yang padat, dibuktikan dengan adanya penemuan
kerusakan tulang vertebra toraks yang khas tuberkulosis dari kerangka yang digali
di Heidelberg dari kuburan zaman neolitikum, begitu juga penemuan yang berasal
dari mumi dan ukiran dinding piramid di Mesir kuno pada tahun 2000-4000 SM.
Walaupun pengobatan tuberkulosis yang efektif sudah tersedia tapi sampai
saat ini tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia yang utama. Pada
bulan Maret 1993 World Health Organization (WHO) mendeklarasikan
tuberkulosis sebagai global health emergency. Tuberkulosis dianggap sebagai
masalah kesehatan yang penting karena lebih kurang 1/3 penduduk dunia
terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1998 ada 3.617.047 kasus

tuberkulosis yang tercatat di seluruh dunia. Sebagian kasus tuberkulosis ini (95%)
dan kematiannya (98%) terjadi di negara-negara yang sedang berkembang.
Diantara mereka 75% berada pada usia produktif. Karena penduduk yang padat
dan tingginya prevalensi maka lebih dari 65% dari kasus-kasus tuberkulosis yang
baru dan kematian yang muncul di Asia (Amin, Bahar, 2006).

2

Penyakit tuberkulosis sebagian besar menyerang kelompok usia kerja
produktif, kelompok ekonomi lemah, dan berpendidikan rendah (GEDURNAS
TB, 2005). Data penyebaran umur dan jenis kelamin, kelompok umur spesifik
yang terkena wabah tuberkulosis rata-rata terjadi pada usia 15-54 tahun (WHO
Indonesia, 2009).
Dari hasil pengumpulan data penderita tuberkulosis paru yang putus
berobat (drop out) di BP4 Kebumen, sebagian besar adalah laki-laki 80 (60,2%)
dengan kelompok umur terbanyak diatas 31 tahun 75 (54,4%) dengan tingkat
pendidikan terbanyak tidak tamat Sekolah Dasar 51 (38,3%). Jarak rumah
reseponden yan putus berobat (drop out) paling banyak berjarak lebih dari 10 KM
atau di katagorikan jauh 81 (39,1). Pendapatan paling banyak reseponden
sebagaian besar berpenghasilan rendah 122 (91,7%), dengan tingkat pengetahuan

tentang tuberkulosis paru cukup baik 95(71,4%), sika penderita terhadap penyakit
tuberkulosis paru adalah baik 99 (74,4%) dan pratek penderita yang putus berobat
(drop out) adalah kurang 53 (39,8%). Dari 33 jumlah penderita yang putus
berobat (drop out) yang didampingi oleh Pegawas Menelan Obat (PMO) adalah
hanya 18 orang (Anas, 2005).
WHO melaporkan bahwa setiap tahunnya di Indonesia terdapat 583.000
kasus tuberkulosis dimana 265.000 diantaranya adalah penderita menular
tuberkulosis dan jumlah kematian akibat tuberkulosis setiap tahun sekitar 140.000
orang, sehingga Indonesia menempati urutan ketiga terbesar penderita
tuberkulosis di dunia setelah India dan Cina yaitu 10% dari total penderita di
dunia. Berdasarkan hasil Survei Prevalensi Tuberkulosis tahun 2004 di Indonesia

3

diketahui bahwa dari 100.000 penduduk ditemukan 110 orang menderita
tuberkulosis (Hasanah, 2008).
Dengan strategi DOTS, maka tujuan pengobatan yang sesungguhnya
dapat

dipenuhi


yaitu

menyembuhkan,

mencegah

kematian,

mencegah

kekambuhan atau timbulnya resistensi terhadap OAT dan memutuskan rantai
penularan. (Susilo, 2008). Bagaimanapun baiknya OAT yang akan diberikan, bila
tidak sampai ke tangan penderita dan diminum secara benar, maka tujuan
pengobatan akan masih jauh dicapai. Sebagai treatment observer atau dalam
program nasional dikenal sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) bisa petugas
kesehatan, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau anggota keluarga
sendiri. Diminum tidaknya obat-obat tersebut penting karena ketidakteraturan
berobat akan menyebabkan timbulnya masalah resistensi. Karena semua
tatalaksana yang telah dilakukan dengan baik akan menjadi sia-sia, bila tanpa

disertai dengan sistem evaluasi yang baik pula. Oleh karena itu peranan
pendidikan mengenai penyakit dan keteraturan berobat sangat penting (Indonesian
Nutrision Network, 2004).
Dinas Kesehatan Jatim 2006 melaporkan bahwa jumlah penderita
tuberkulosis paru di Malang yang ditemukan mengalami peningkatan yang sangat
pesat dari kasus baru yang diobati tahun 2005 berjumlah 568 pasien menjadi
2.559 pasien pada tahun 2006 yang berarti Malang merupakan wilayah dengan
penderita tuberkulosis paru terbesar kedua setelah Surabaya yang mencapai 3.005
pasien. Data Dinas Kesehatan kota Malang pasien tuberkulosis paru periode Juni
2006 – Juli 2007 mencapai 1.358 pasien.

4

Di Indonesia, pasien sering tidak berobat hingga tuntas karena jenuh, efek
samping obat seperti mual, merasa lebih baik setelah dua bulan pertama.
Penyebab lain yaitu faktor ekonomi dan hambatan transportasi (Rachmawati,
2009).
Penelitian

ini


dilakukan

untuk

mengetahui

faktor-faktor

yang

mempengaruhi putus berobat (drop out ) pada pengobatan tuberkulosis paru di
Puskesmas Kota Malang sebagai peran serta dalam upaya mengurangi angka
morbiditas, mortalitas, dan mencegah terjadinya resistensi pada Obat Anti
Tuberkulosis (OAT).

1.2

Rumusan Masalah
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi putus berobat (drop out) pada

pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Kota Malang?

1.3

Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi putus berobat (drop out)
pada pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Kota Malang.
1.3.2 Tujuan khusus
1.

Mengetahui angka kejadian (prevalensi) putus berobat pada pengobatan
tuberkulosis paru dengan obat anti tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kota
Malang.

2.

Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan putus berobat (drop out)
pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Kota Malang.


5

3.

Mengetahui faktor yang paling berpengaruh yang menjadi penyebab putus
berobat (drop out) di Puskesmas Kota Malang.

1.4

Manfaat

1.4.1 Manfaat Klinis
1.

Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas penderita tuberkulosis.

2.

Sebagai


tambahan

masukan

kepada

petugas

kesehatan

untuk

meningkatkan perhatian dalam menangani dan menanggulangi kasus
tuberkulosis.
1.4.2 Manfaat Bagi Puskesmas di Kota Malang
1.

Sebagai tambahan masukan kepada petugas kesehatan di puskesmas Kota
Malang


untuk

meningkatkan

perhatian

dalam

menangani

dan

menanggulangi kasus tuberkulosis.
2.

Sebagai sarana untuk dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
masyarakat di wilayah puskesmas Kota Malang akan pentingnya
pengobatan tuberkulosis sesuai anjuran WHO dan DEPKES RI.


3.

Sebagai penyuluhan kesehatan.

1.4.3 Manfaat Akademis
1.

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi titik awal dan sumber untuk
penelitian selanjutnya.

2.

Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan
terutama tentang tuberkulosis paru.

3.

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam
masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan.


6

1.4.4 Manfaat Bagi Masyarakat
1.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tuberkolusis.

2.

Memberikan informasi kepada penderita tentang pentingnya kepatuhan
minum obat untuk mencapai kesembuhan yang optimal.

KARYA TULIS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUTUS BEROBAT (DROP
OUT) PADA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI SELURUH
PUSKESMAS KOTA MALANG

Oleh:
Retno Ayu Larasati
03020039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010

HASIL PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUTUS BEROBAT (DROP
OUT) PADA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI SELURUH
PUSKESMAS KOTA MALANG

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menylesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
Retno Ayu Larasati
03020039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 2 September 2010

Pembimbing I

dr. Djaka Handaya, MPH

Pembimbing II

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Retno Ayu Larasati ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 2 September 2010

Tim Penguji

dr. Djaka Handaya, MPH

, Ketua

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

, Anggota

dr. Rahayu, Sp.S

, Anggota

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah...
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayahNyalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Putus Berobat (Drop Out) Pada Pengobatan Tuberkulosis
Paru Di Seluruh Puskesmas Kota Malang”.
Dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi putus berobat (drop out) pada pengobatan
tuberkulosis paru dan penulis menyadari dengan segala kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki, masih terdapat kekurangtepatan. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun. Semoga karya ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang,

September 2010

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Alhamdulillahhirrabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT. atas petunjuk
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Putus Berobat (Drop Out) Pada Pengobatan
Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kota Malang”. Pada penulisan tugas akhir ini,
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati Mkes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Djaka Handaya, MPH, selaku pembimbing I, atas kesabaran, saran dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik.
3. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK., selaku pembimbing II, atas saran, ide dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku penguji, atas kesediaannya memberikan saran dan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
baik.
5. Karyawan TU dan Laboran yang dengan sabar membantu hingga
terselesainya tugas akhir ini.
6. Papaku tercinta Drs. H. Tadjuddin Noor dan ibuku tercinta Dra. Hj. Lilik
Nurhayati yang selalu memberikan kasih sayang, selalu berdoa, dan
memberikan dukungan untuk kesuksesan dan keberhasilan penulis.
7. Kakakku tersayang Rara Astari Wulan Ayu, SE, MM. dan suamiku
tercinta Trias Ardhi Yudana, S.AB yang selalu memberikan dukungan dan
kasih sayangnya.
8. Adikku Ali Rosyadi, S.T yang selalu membantuku dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
9. Keluarga besarku yang selalu memberikan semangat untuk
keberhasilanku.
10. Sahabatku yang selalu ada di saat suka dan duka Aryani Rustiningrum,
Erik Hidajaya Putra, Fachriza Effendi, Linda Hapsari, Alfian Yuniarta,
Sun Fatayati, dan Sri Indriawati.
11. Dan akhirnya semua pihak yang turut serta membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri untuk saran dan kritik dari pembaca sekalian.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Malang, Agustus 2010
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
i
LEMBAR PENGUJI ...............................................................................
ii
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................
iv
ABSTRAK ..............................................................................................
v
ABSTRACT ............................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xiv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................
xv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................

4

1.3.1 Tujuan Umum..........................................................

4

1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................

4

1.4 Manfaat............................................................................

5

1.4.1 Manfaat Klinis .....................................................

5

1.43.2 Manfat Bagi Puskesmas Kota Malang............

5

1.4.3 Manfaat Akademis.............................................

5

1.4.4 Manfaat Bagi Masyarakat................................

6

TINJAUAN PUSTAKA .................................................
Tuberkulosis Paru............................................................
2.1.1 Definisi Tuberkulosis Paru.................................
2.1.2 Kuman Tuberkulosis..........................................
2.1.3 Cara Penularan...................................................
2.1.4 Resiko Penularan................................................
2.1.5 Resiko Menjadi Sakit Tuberkulosis................
2.1.6 Patogenesis Tuberkulosis................... ...............
2.1.6.1 Infeksi Primer........................................
2.1.6.2 Tuberkulosis Pasca Primer..... ...............
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi.... ...............

7
7
7
7
9
10
11
12
12
14
14

BAB 2
2.1

2.1.8

2.2

2.3

2.4

BAB 3
BAB 4

Gejala Tuberkulosis Paru................... ...............
2.1.8.1 Gajala Utama......................... ...............
2.1.8.2 Gejala Tambahan.................................
2.1.9 Diagnosis Tuberkulosis.....................................
2.1.9.1 Diagnosis Tuberkulosis Paru ...............
2.1.9.2 Diagnosis Tuberkulosis Ekstra
Paru.........................................................
2.1.10 Tipe Penderita Tuberkulosis.............................
Program Pengobatan......................................................
2.2.1 Tujuan Pengobatan...........................................
2.2.2 Jenis, Sifat, dan Dosis OAT..............................
2.2.3 Prinsip Pengobatan............................................
2.2.4 Paduan OAT di Indonesia................................
2.2.5 Hasil Pengobatan Tuberkulosis.......................
2.2.6 Tuberkulosis Yang Resisten Obat...................
2.2.7 Efek Samping OAT..........................................
2.2.8 Permasalahan Pengobatan Tuberkulosis
Paru..................................................................
2.2.9 Faktor Penyebab Kegagalan Pengobatan...... .
2.2.10 Vaksin BCG......................................................
Konsep Faktor Pengaruh Dropout...............................
2.3.1 Pengetahuan.......................................................
2.3.2 Karakteristik Sosial Ekonomi..........................
2.3.2.1 Tingkat Pendidikan...............................
2.3.2.2 Pekerjaan................................................
2.3.2.3 Penghasilan Keluarga............................
2.3.3 Minum Obat Tidak Sesuai Petunjuk ................
2.3.4 Merasa Sudah Sembuh......................................
2.3.5 Merasa Tidak Ada Perubahan..........................
2.3.6 Malas Berobat atau kurang Motivasi .................
2.3.7 Efek Samping Obat.............................................
2.3.8 Ketaatan Berobat................................................
2.3.9 Hubungan Tuberkulosis dengan
Ketaatan Berobat.................................................
Konsep Puskesmas...........................................................
2.4.1 Definisi.................................................................
2.4.2 Visi Puskesmas.....................................................
2.4.3 Misi Puskesmas....................................................
2.4.4 Program Puskesmas..............................................
2.4.4.1 Program Dasar........................................
2.4.4.2 Program Pengembangan.......................
2.4.5 Menejemen PuskesmasJenis
Penelitian.......................................................
KERANGKA KONSEP..................................................
METODOLOGI PENELITIAN .....................................
4.1
Jenis Penelitian ..................................................

15
15
15
16
16
18
18
22
22
23
25
26
29
31
32
35
36
37
38
38
40
40
41
41
42
43
43
43
44
44
45
51
51
52
52
53
53
54
54
55
56
56

4.2
4.3

BAB 5

BAB 6

Lokasi dan Waktu Penelitian.............................
Populasi dan Sampel ..........................................
4.3.1 Populasi ...................................................
4.3.2 Sampel .....................................................
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ................
4.3.4 Definisi Operasional.................................
4.4
Alat dan Bahan Penelitian...................................
4.5
Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan
Data........................................................................
4.6
Alur Penelitian.......................................................
HASIL PENELITIAN .....................................................
5.1
Gambaran Umum Tuberkulosis di Seluruh
Puskesmas Kota Malang ......................................
5.2
Deskripsi Sampel.....................................................
5.3
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi ......
5.3.1 Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Jenis Kelamin.......................
5.3.2 Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Status Perkawinan ...........
5.3.3 Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Pekerjaan...........................
5.3.4 Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Pendidikan..........
5.3.5 Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Penghasilan...........
5.4
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan.........................
5.5
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Ketaatan Berobat..........
5.6
Faktor Yang Paling Berpengaruh
Yang Menyebabkan Putus Berobat (Drop Out).
PEMBAHASAN .............................................................
6.1
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Jenis Pekerjaan...............................
6.2
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)

56
56
56
56
57
57
59
60
60
61
61
61

61

62

62

63

64

64

66

67
68
70

70

Berdasarkan Tingkat Pendidikan........................
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Penghasilan Keluarga....................
6.4
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan.....................
6.5
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Ketaatan...........................
6.6
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Jenis pekerjaan & Penghasilan....
6.7
Deskripsi Penderita Tuberkulosis Paru
Yang Putus Berobat (Drop Out)
Berdasarkan Tingkat Pendidikan & Pengetahuan
6.8
Faktor Yang Paling Berpengaruh
Yang Menyebabkan Putus Berobat (Drop Out).
PENUTUP ........................................................................
7.1
Kesimpulan ..........................................................

71

77
78
78

7.2

Saran.....................................................................

78

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................

80
86

6.3

BAB 7

71

72

73

74

76

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kuman Tuberkulosis ..........................................................

8

Gambar 2.2 Penyebaran Bakteri Tuberkulosis ......................................

9

Gambar 2.3 Alur Diagnosis Tuberkulosis Paru Pada Orang Dewasa ....

17

Gambar 2.4 Obat Fase Intensif...............................................................

28

Gambar 2.5 Obat Fase Lanjutan.............................................................

28

Gambar 5.1 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis
Kelamin ..............................................................................

62

Gambar 5.2 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Status
Perkawinan .........................................................................

63

Gambar 5.3 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis
Pekerjaan ............................................................................

64

Gambar 5.4 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ..........................................................................

65

Gambar 5.5 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat
Penghasilan ........................................................................

66

Gambar 5.6 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan .......................................................................

67

Gambar 5.7 Diagram Batang Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat
Ketaatan Berobat ................................................................

68

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis, Sifat, dan Dosis OAT ....................................................

23

Tabel 2.2 Berbagai Paduan Pengobatan Alternatif untuk
Setiap Kategori Pengobatan....................................................

29

Tabel 2.3 Efek Samping Ringan OAT ....................................................

33

Tabel 2.4 Efek Samping Berat OAT .......................................................

33

Tabel 5.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ..................

62

Tabel 5.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Status Perkawinan ...........

63

Tabel 5.3 Karakteristik Sampel Bedasarkan Jenis Pekerjaan .................

64

Tabel 5.4 Karakteristik Sampel Bedasarkan Tingkat Pendidikan ...........

65

Tabel 5.5 Karakteristik Sampel Bedasarkan Tingkat Penghasilan .........

66

Tabel 5.6 Karakteristik Sampel Bedasarkan Tingkat Pengetahuan ........

67

Tabel 5.7 Karakteristik Sampel Bedasarkan Tingkat Ketaatan Berobat .

68

Tabel 5.8 KMO and Bartlett’s Test .........................................................

69

Tabel 5.9 Communalities ........................................................................

69

DAFTAR SINGKATAN

AIDS
ARTI
BCG
BP4
BTA
CIDA
DEPKES RI
DFID
DOT
DOTS
DST
GBHN
GF ATM
GI
HIV
INH
IPTEK
IUATLD
JPKM
LSM
MDR
MIC
OAT
OAT KDT
PMO
Puskesmas
RS
SPS
TB
UPK
USAID
WHO

: Acquired Immune Deficiency Virus
: Annual Risk of Tuberculosis Infection
: Bacille Calmette-Guérin
: Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit Paru
: Basil Tahan Asam
: Canadian International Development Agency
: Depertemen Kesehatan Republik Indonesia
: Department for International Development
:Directly Obsereved Therapy
:Directly Obsereved Treatment Short-course
: Drug Sensitivity Testing
: Garis-garis Besar Haluan Negara
: The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria
: Gastrointestinal
: Human Immunodeficiency Virus
: Isoniazid
: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
: International Union Against Tuberculosis and lung Disease
: Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
: Lembaga Swadaya Masyarakat
: Multi Drug Resistant
: Minimal Inhibitory Concentration
: Obat Anti Tuberkulosis
: Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Tetap
: Pengawas Minum Obat
: Pusat Kesehatan Masyarakat
: Rumah Sakit
: Sewaktu Pagi Sewaktu
: Tuberkulosis
: Unit Pelayanan Kesehatan
: United States Agency International Development
: World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA

Aditama TY, 1990, Pola Gejala Dan Kecenderungan Berobat Penderita
Tuberkulosis Paru, Malang, cermin Dunia Kedokteran.
Amin Zulkifli, Bahar Asril, 2005, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2, Edisi
IV, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Halaman: 999.
Azwar A, Prihartono J, (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Binnarupa Aksara
Brainard D, 1997, Long Term Outcome of Inpatient With Tuberculosis Assigned
to Outpatient Teraphy at A Local Clinic in New Orleans, J Investing
Med.
Center for Disease Control and Prevention, 2008, TB Elimination, Tuberculosis:
General Information, Departement of Health and Human Services
USA, viewed May.1.2009, http://cdc.gov/TB/pubs/tbfactsheets/tb.pdf.
Page: 2.
Crofton, Horne, Miller, 2002, Tuberkulosis Klinis, Edisi 2, Widya Medika,
Jakarta, Halaman: 172.
Davey, Patrick, 2005, At A Glance Medicine, Erlangga Medicine Series, Jakarta.
Halaman: 297.

Departemen

Kesehatan

Republik

Indonesia,

2005,

Pedoman

Nasional

Penanggulangan Tuberkulosis, Cetakan ke-9, Jakarta, Halaman: 1011.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Ketika Obat Tak Mampu Lagi
Melawan

TB,

viewed

16

April

2009,

http://www.

depkes.go.id/index.php. Halaman: 1.
Departemen

Kesehatan

Republik

Indonesia,

2007,

Pedoman

Nasional

Penanggulangan Tuberkulosis, Edisi ke-2, Cetakan Pertama, Jakarta,
Halaman: 4-6,25-30.
Departemen Teknilogi dan Informasi RSI Sultan Agung, 2009, Gejala Dan Tanda
TBC, RSI Sultan Agung Semarang, viewed 7 April 2009,
http://www.rsisultanagung. co.id/v1.1/. Halaman: 1.
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2007,Laporan Triwulan Penemuan Kasus Baru
Dan Kambuh Per UPK Periode Juni 2006 – Juli 2007.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009, Mengenal TBC, viewed 7
April

2009,

fkuisu.ac.id/index2.php?option=com-content&do-

pdf=1&id=15– Halaman: 1.
Fauzi, Anas, 2005, Gambaran Ksrskteristik Penderita TB Paru Yang Drop Out di
BP4

Kebumen

Tahun

2003,

viewed

Desember

9

2009,

http://www.undip.ac.id
Gedurnas TB, 2007, Sejarah Penanggulangan TBC di Indonesia, viewed 14 Maret
2009, http://tbcindonesia.or.id/tb/index.php. Halaman: 1.

Hasan Hamid, 2004, Tuberculosis, viewed 14 Juli 2009, http://www.
lampungpost.com/cetak/ cetak.php?id=20040426 06062676
Hasanah, Mien H, 2008, Tiga Hal Penting Tentang TBC, Portal Komunikasi
Pemerintah

Provinsi

Jawa

Barat,

viewed

7

April

portalkomunikasi.jabarprov.go.id/index2.php?option=com_

2009,
content

&do_pdf=1&id=194 – Halaman: 1.
Hidayat D, 2005, Lingkungan Penentu Status Kesehatan Warga Garut, viewed 14
Juli

2009,

http://www.garutkab.go.id/

pub/article/

plain/24-

lingkunganpenentu-status-kesehatan-warga-garut.html, Halaman: 1.
Hiswani, 2004, Tuberkolusis Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi
Masalah Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas

Sumatera

Utara,

viewed

March.29.2009,

http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name =Downloads
&file=index&req=getit&lid=1242. Page: 3.
Indonesian Nutrision Network, 2004, Pengobatan Tuberkulosis Paru Masih
Menjadi Masalah, viewed 16 April 2009mailto:gklinis@gizi.net.
Halaman:1.
Itqiyah,

Nurul

H,

2006,

Tuberkulosis

(TB),

viewed

7

April

2009http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guide ID
=11#judul. Halaman: 1.
Latipun, 2003, Psikologi Konseling, Malang, Universitas Muhammadiyah
Malang.

Manginte, Johanis, 2000, Pengobatan Rasional Tuberkulosis Resisten Multi Obat,
Majalah Medika No.8 Tahun XXVI.
Melamed, Siegel, 1980, Behavior Medcine: Practical Application In Health Care,
New York, Spinger Publishing.
Misnadiarly, AS, 2006, Tuberkulosis Dan Mikobakterium Atipik, Cetakan
Pertama, Dian Rakyat, Jakarta. Halaman: 81.
Muttaqin, Arif, 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan, Salemba Medika, Jakarta. Halaman: 73-74.
New York State Departement of Health, 2007, Tuberculosis, viewed
May.5.2009http://www.health.state.ny.us/diseases/communicable/
tuberculosis/docs/factsheet.pdf. Page: 1.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
Oswari S, 2006, Penyakit Dan Penanggulangannya, Cetakan Ke-6, Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Halaman: 260.
Permatasari, Amira, 2005, Pemberantasan Penyakit TB Paru dan Strategi DOTS,
Bagian Paru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, viewed
14 Juli 2009, http://library.usu.ac.id/download/fk/paru-amira.pdf.
Halaman: 2-3.
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam
Jilid II Edisi Ketiga, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, Halaman: 844.
Price, Sylvia A, Standridge, Mary P, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit, Edisi Ke-6, EGC, Jakarta. Halaman: 852.

Prihatini, Sri B, 1999, Pedoman Penatalaksanaan TB Paru Dan DOTS, Balai
Pengobatan Dan Pemberantasan Penyakit Paru, Surabaya.
Purwadarminto, 1997, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Rachmawati, Evy, 2009, Waspadai Batuk Berdahak, viewed 14 Juli 2009
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/03/03271987/
batuk.

berdahak,http://

waspadai.

www.garutkab.go.id/pub/article/plain/24-

lingkungan-penentu-status-kesehatan-warga-garut.html.
Silva, Almeida da Pedro, Aínsa, José A, 2007, Drugs And Drug Interactions,
Tuberculosis

2007

From

Basic

Science

To

Patients

Care.

Tuberculosis Text Book, Institute of Tropical Medicine Antwerp. First
Edition, Page: 593. Viewed May.1.2009.
Siswanto, 1998, Upaya Menurunkan Angka Putus Berobat Pada Penderita
Tuberkulosis Dengan Menggunakan Kartu Berobat TBC (Studi
Eksperimental Lapangan di Rumah Sakit dan Puskesmas Malang),
Majalah Kedokteran, 106-15
Soedarsono, 2002, TB UPDATE 2002 Global Management of Tuberculosis to
Reach an Indonesian Health for All in The Year 2010, Lab-SMF
Penyakit Paru FK Unair RSUD DR. Soetomo Surabaya.
Soeparman, Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Jakarta, Balai Penerbit
FKUI.
Susilo, Lili T, 2008, Masalah Disiplin Pada Penyembuhan Penyakit TBC Paru,
viewed 7 April 2009.ww.berbagisehat.com/index.php?option=com_

content&view=article&id=208:masalah-disiplintbc - 32k – Halaman:
1.
Sysinfokes Kota Balikpapan, 2008, Tuberkulosis, viewed 7 April 2009,
www.dkk-bpp.com/index2. php?option=com_content&do_ pdf= 1&id
=176– Halaman: 2.
Taufan, 2008, Pengobatan Tuberkulosis Paru Masih Menjadi Masalah. Viewed 20
Juni 2009, www//http: gizi.net.
World Health Organization, 2009, Tuberculosis And HIV, Viewed May.1.2009,
http://www.who.int/ hiv/topics/tb/en/index.html. Page: 1.
World Health Organization Indonesia, 2009, Tuberculosis, Viewed May.6.2009,
http://www.ino.searo. who.int /EN/Section4/ Section21.htm. Page: 1.
World Health Organization Indonesia, 2009, Country Situation, Viewed
May.6.2009,
133.htm.

http://www.ino.searo.who.int/EN/Section4/Section21-