PEMBERIAN PROBIOTIK MIGROSUPLEMEN DALAM PAKAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN DAN AKTIFITAS FAGOSITOSIS UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus vannamei ) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Vibrio sp
PEMBERIAN PROBIOTIK MIGROSUPLEMEN DALAM PAKANTERHADAP
KELULUSHIDUPAN DAN AKTIFITAS FAGOSITOSISUDANG VANNAMEI (
Litopenaeus vannamei ) YANGDIINFEKSI DENGAN BAKTERI Vibrio sp
Oleh: MARIA DE ASSUNÇÃO DIAS XIMENES ( 08930017 )
Animal Fishery
Dibuat: 2010-11-25 , dengan 7 file(s).
Keywords: KELULUSHIDUPAN DAN AKTIFITAS FAGOSITOSIS
UDANG VANNAMEI
RINGKASAN
Penelitian dengan judul Pemberian Probiotik Migrosuplemen dalam Pakan Terhadap
Kelulushidupan dan Aktifitas Fagositosis Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang
diinfeksi dengan bakteri Vibrio sp ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik
Migrosuplemen dalam pakan terhadap kelulushidupan dan aktifitas fagositosis udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) serta mengetahui aktifitas fagositosis dalam hemolimfe udang vannamei
setelah diinfeksi bakteri vibrio harveyi.
Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau ( UPTPBPAP) Bangil Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 5 maret 2010 sampai dengan 5 April 2010.
Materi yang digunakan adalah udang vannamei dengan size 120 dengan panjang 10 cm
berjumlah 150 dan sampel hemolimfe udang dan probiotik Migrosuplemen.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) sedangkan analisa data dilakukan dengan sidik ragam. Perlakuan dalam penelitian ini
terdiri dari 5 perlakuan yaitu dosis 0 ml/kg pakan, 1,5 ml/kg pakan, 3 ml/kg pakan, 4,5 ml/kg
pakan, 6 ml/kg pakan dimana masing- masing perlakuan diulang 3 kali. Parameter utama udang
digunakan adalah kelulushidupan dan aktifitas fagositosis hemolimfe udang. Sebagai parameter
penunjang adalah kualitas air media pemeliharaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis probiotik migrosuplemen dalam pakan
terhadap kelulushidupan berpengaruh sangat nyata yang ditunjukkan dengan nilai F hitung >
nilai F tabel 5%, tapi tidak berpengaruh nyata terhadap aktifitas fagositosis. Dosis yang
memberikan kelulushidupan pada udang vannamei yang terbaik didapat pada perlakuan E
dengan dosis 6 ml/kg pakan dan tingkat kelulushidupan pada perlakuan E sebesar 96,67%, dosis
yang memberikan aktifitas fagositosis yang tertinggi didapat pada perlakuan C dengan dosis 4,5
ml/kg pakan dan tingkat fagosistosis pada perlakuan C sebesar 4.33%. Kualitas air selama
penelitian masih berada pada kisaran yang layak bagi kehidupan udang vannamei yaitu rata-rata
suhu air 29-32˚C, pH 7,53-7,6, salinitas 5,1-5,6 ppt, dan DO antara 7,0-7,3 mg/l.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian probiotik
Migrosuplemen pada pakan berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat kelulushidupan pada
udang vannamei dosis yang terbaik untuk kelulushidupan yaitu pada dosis 6 ml/kg pakan dengan
SR sebesar 96,67% dan pemberian probiotik Migrosuplemen pada pakan tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap aktifitas fagositosis. Aktifias fagositosis tepada perlakuan C (3 ml/kg
pakan) yaitu sebesar 4,33 %. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian probiotik
Migrosuplemen dalam pakan terhadap aktifitas fagositosis dengan range dosis yang lebih besar
serta penelitian tentang pemberian probiotik Migrosuplemen yang diaplikasikan dalam media air.
SUMMARY
A study on the provision of the Animal Feed Probiotics Migrosupplement on survival and
activity phagocytic of vannamei shrimp (Litopneaeus vannamei) infected by Vibrio sp aims to
determine the effect of probiotics in feed migrosuplement on the survival and phagocytic activity
of vannamei shrimp (Litopenoeus vannamei) and to find out the phagocytic activity in
hemolimph vannamei shrimp after infection by Vibrio harveyi.
This research was conducted at the Technical Implementation Unit Brackish Water Aquaculture
Development Bangil Pasuruan, East Java on March 5, 2010 to 5 April 2010. The material was
vannamei shrimp with sizes 120 and 10 cm of body length and about 150 samples of shrimps and
probiotics migrosuplement hemolymphs.
The research method used was based on experiment with completely randomized design, and the
analysis done by variance analysis. The treatment consisted of five treatments, such as 0 ml / kg
of feed, 1.5 ml / kg feed, 3 ml / kg of feed, 4.5 ml / kg of feed, 6 ml / kg of feed in which each
treatment repeated 3 times. The main parameters used were viability and phagocytic activity of
hemolymph shrimp.
Water quality supported the maintenance of media.
Results showed that dose of probiotic in feed migrosuplement survival significantly different
from that shown by the calculated F value > F table value of 5%, but had no significant
difference in phagocytic activity. Dose that gives the the best survival on vannamei shrimp was
obtained by treatment E with a dose of 6 ml / kg of feed and the survival rate of 96.67%, which
gives the highest phagocytic activity in treatment C, 4.33% .. Water quality during the study was
still within the range of feasible, which was the average water temperature 29 - 32oC, 7:53 0 pH
7.6, salinity 5.1 - 6.5 ppt, DO between 7.0 - 3.7 mg / l.
Might be concluded from the result that administration of probiotic in feed migrosuplement had a
very significant effect on the balance of vannamei shrimp survival at dose of 6 ml / kg of feed
with a SR of 96.67% and by giving probiotic on feed migrosuplement had no real influence on
the phagocytic activity of treatment C (3ml/kg feed) 4.33%. Further investigation needed to
deliver migrosuplement feed probiotics on the activity levels of phagocytosis with larger doses,
as well as research about the provision of probiotic migrosuplement in an aqueous medium.
KELULUSHIDUPAN DAN AKTIFITAS FAGOSITOSISUDANG VANNAMEI (
Litopenaeus vannamei ) YANGDIINFEKSI DENGAN BAKTERI Vibrio sp
Oleh: MARIA DE ASSUNÇÃO DIAS XIMENES ( 08930017 )
Animal Fishery
Dibuat: 2010-11-25 , dengan 7 file(s).
Keywords: KELULUSHIDUPAN DAN AKTIFITAS FAGOSITOSIS
UDANG VANNAMEI
RINGKASAN
Penelitian dengan judul Pemberian Probiotik Migrosuplemen dalam Pakan Terhadap
Kelulushidupan dan Aktifitas Fagositosis Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang
diinfeksi dengan bakteri Vibrio sp ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik
Migrosuplemen dalam pakan terhadap kelulushidupan dan aktifitas fagositosis udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) serta mengetahui aktifitas fagositosis dalam hemolimfe udang vannamei
setelah diinfeksi bakteri vibrio harveyi.
Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau ( UPTPBPAP) Bangil Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 5 maret 2010 sampai dengan 5 April 2010.
Materi yang digunakan adalah udang vannamei dengan size 120 dengan panjang 10 cm
berjumlah 150 dan sampel hemolimfe udang dan probiotik Migrosuplemen.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) sedangkan analisa data dilakukan dengan sidik ragam. Perlakuan dalam penelitian ini
terdiri dari 5 perlakuan yaitu dosis 0 ml/kg pakan, 1,5 ml/kg pakan, 3 ml/kg pakan, 4,5 ml/kg
pakan, 6 ml/kg pakan dimana masing- masing perlakuan diulang 3 kali. Parameter utama udang
digunakan adalah kelulushidupan dan aktifitas fagositosis hemolimfe udang. Sebagai parameter
penunjang adalah kualitas air media pemeliharaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis probiotik migrosuplemen dalam pakan
terhadap kelulushidupan berpengaruh sangat nyata yang ditunjukkan dengan nilai F hitung >
nilai F tabel 5%, tapi tidak berpengaruh nyata terhadap aktifitas fagositosis. Dosis yang
memberikan kelulushidupan pada udang vannamei yang terbaik didapat pada perlakuan E
dengan dosis 6 ml/kg pakan dan tingkat kelulushidupan pada perlakuan E sebesar 96,67%, dosis
yang memberikan aktifitas fagositosis yang tertinggi didapat pada perlakuan C dengan dosis 4,5
ml/kg pakan dan tingkat fagosistosis pada perlakuan C sebesar 4.33%. Kualitas air selama
penelitian masih berada pada kisaran yang layak bagi kehidupan udang vannamei yaitu rata-rata
suhu air 29-32˚C, pH 7,53-7,6, salinitas 5,1-5,6 ppt, dan DO antara 7,0-7,3 mg/l.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian probiotik
Migrosuplemen pada pakan berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat kelulushidupan pada
udang vannamei dosis yang terbaik untuk kelulushidupan yaitu pada dosis 6 ml/kg pakan dengan
SR sebesar 96,67% dan pemberian probiotik Migrosuplemen pada pakan tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap aktifitas fagositosis. Aktifias fagositosis tepada perlakuan C (3 ml/kg
pakan) yaitu sebesar 4,33 %. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian probiotik
Migrosuplemen dalam pakan terhadap aktifitas fagositosis dengan range dosis yang lebih besar
serta penelitian tentang pemberian probiotik Migrosuplemen yang diaplikasikan dalam media air.
SUMMARY
A study on the provision of the Animal Feed Probiotics Migrosupplement on survival and
activity phagocytic of vannamei shrimp (Litopneaeus vannamei) infected by Vibrio sp aims to
determine the effect of probiotics in feed migrosuplement on the survival and phagocytic activity
of vannamei shrimp (Litopenoeus vannamei) and to find out the phagocytic activity in
hemolimph vannamei shrimp after infection by Vibrio harveyi.
This research was conducted at the Technical Implementation Unit Brackish Water Aquaculture
Development Bangil Pasuruan, East Java on March 5, 2010 to 5 April 2010. The material was
vannamei shrimp with sizes 120 and 10 cm of body length and about 150 samples of shrimps and
probiotics migrosuplement hemolymphs.
The research method used was based on experiment with completely randomized design, and the
analysis done by variance analysis. The treatment consisted of five treatments, such as 0 ml / kg
of feed, 1.5 ml / kg feed, 3 ml / kg of feed, 4.5 ml / kg of feed, 6 ml / kg of feed in which each
treatment repeated 3 times. The main parameters used were viability and phagocytic activity of
hemolymph shrimp.
Water quality supported the maintenance of media.
Results showed that dose of probiotic in feed migrosuplement survival significantly different
from that shown by the calculated F value > F table value of 5%, but had no significant
difference in phagocytic activity. Dose that gives the the best survival on vannamei shrimp was
obtained by treatment E with a dose of 6 ml / kg of feed and the survival rate of 96.67%, which
gives the highest phagocytic activity in treatment C, 4.33% .. Water quality during the study was
still within the range of feasible, which was the average water temperature 29 - 32oC, 7:53 0 pH
7.6, salinity 5.1 - 6.5 ppt, DO between 7.0 - 3.7 mg / l.
Might be concluded from the result that administration of probiotic in feed migrosuplement had a
very significant effect on the balance of vannamei shrimp survival at dose of 6 ml / kg of feed
with a SR of 96.67% and by giving probiotic on feed migrosuplement had no real influence on
the phagocytic activity of treatment C (3ml/kg feed) 4.33%. Further investigation needed to
deliver migrosuplement feed probiotics on the activity levels of phagocytosis with larger doses,
as well as research about the provision of probiotic migrosuplement in an aqueous medium.