ANALISIS BIAYA Biaya Pokok Penyusutan Titik Impas Produksi

9 Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pendirian bangunan packing house http:www.moa.gov.jmServicesPlantHealthPacking_House_Requirements.php, diantaranya : 1. Bangunan harus jauh dari rumah atau tempat tinggal. 2. Bangunan sebaiknya memiliki konstruksi yang baik. 3. Pondasi lantai harus terbuat dari beton untuk memudahkan pencucian atau pembersihannya setelah proses pengemasan. 4. Luas ruangan minimal 55 m 2 . 5. Peralatan dan perlengkapan yang tepat untuk grading dan penanganan produk harus tersedia, seperti meja untuk sortasi dan grading, tangki untuk pencucian dan bahan kimia, serta rak pengeringan atau pallets. 6. Bangunan harus mempunyai pencahayaan yang cukup, saluran air yang memadai, fasilitas pembuangan limbah yang tepat, serta ruang penyimpanan yang memadai untuk bahan pengemas dan bahan – bahan kimia yang digunakan. 7. Packing house harus jauh dari aktivitas yang dianggap tidak sesuai dengan penanganan produk segar. 8. Bangunan dilengkapi dengan fasilitas telekomunikasi. 9. Harus terdapat ruang yang memadai untuk bongkar muat produk. 10. Bangunan harus terlindung dari serangga, burung, tikus, dan hama lain yang dapat mencemari produk. 11. Harus terdapat persediaan bahan yang cukup dalam packing house. 12. Semua operasi harus berada dalam packing house.

D. ANALISIS BIAYA

Tujuan suatu usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diterima. Untuk dapat memperkirakan biaya produksi maka dilakukan suatu analisis biaya dari proses produksi sehingga akan didapat biaya produksi per satuan output produk Pramudya dan Dewi, 1992.

A. Biaya Pokok

Biaya tetap adalah jenis - jenis biaya yang selama satu periode kerja jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya – biaya yang dikeluarkan pada saat alatmesin beroperasi dan besarnya ditentukan oleh jumlah produksi Pramudya dan Dewi, 1992. Biaya total merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya total dapat dihitung menggunakan persamaan 2.1. B = BT + BTT 2.1 Dimana : B = Biaya total Rp tahun BT = Biaya tetap Rp tahun BTT = Biaya tidak tetap Rp tahun Biaya pokok produksi adalah jumlah biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk barang. Biaya pokok dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.2. 10 Dimana : BP = Biaya pokok Rpunit B = Biaya Total Rptahun PT = Produksi total unit tahun

B. Penyusutan

Penyusutan adalah penurunan nilai dari suatu alatmesin akibat dari pertambahan umur pemakaian. Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai penyusutan dari peralatan dan mesin yang dipergunakan yaitu metode garis lurus. Metode tersebut dirumuskan dalam persamaan 2.3. 2.3 Dimana : D = Penyusutan Rptahun P = Harga awal Rp S = Harga akhir Rp N = Perkiraan umur ekonomis tahun

C. Titik Impas Produksi

Analisis titik Impas break even point adalah suatu titik dimana terjadi kesetimbangan antara dua alternatif yang berbeda. Suatu perusahaan dikatakan mencapai titik impas, apabila dari suatu analisis perhitungan laba dan rugi dalam suatu periode kerja kegiatan tertentu, perusahaan itu tidak memperoleh untung, tapi juga tidak menderita rugi impas. Atau juga dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut menghasilkan tingkat produksi tertentu, dimana jumlah penerimaannya sama dengan seluruh biaya yang telah dikeluarkan. Dalam hal ini analisis titik impas digunakan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapakah suatu perusahaan mulai mendapat keuntungan. Analisis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kaitan antara volume produksi, harga jual, biaya produksi, keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh pada suatu tingkat produksi tertentu. Menurut Limbong dan Sitorus 1987, kegunaan dari analisis titik impas produksi antara lain a. Untuk mengetahui kaitan antara volume produksi dan penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya serta laba dan rugi. b. Sebagai landasan untuk merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba tertentu. c. Sebagai landasan untuk mengendalikan kegiatan yang berjalan. d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga penjualan. Dengan adanya asumsi tersebut, maka dalam gambar titik impas, garis hasil penjualan dan garis biaya total akan berupa garis lurus, karena semua perubahan dianggap sebanding dengan volume 11 penjualan. Titik impas produksi dapat ditentukan setelah diadakan pengklasifikasian biaya tetap dan biaya variable. Untuk menghitung titik impas produksi dapat menggunakan persamaan 2.4. 2.4 Dimana : TIP = Titik Impas Produksi unittahun BT = Biaya Tetap RPtahun HJ = Harga Jual Rpunit BTT = Biaya tidak Tetap Rpunit

E. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI