Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh
pembinaan. Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta
memperkaya keterampilannya. Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar, dan segala macam
dipelajarinya. Belajar dan keceriaan merupakan dua hal penting dalam masa kanak- kanak, termasuk upaya mempelajari tubuhnya dan berbagai kemungkinan geraknya.
Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kian banyak bergerak, kian banyak hal yang ditemui dan dijelajahi, kian pula kualitas
pertumbuhannya. Gerak, gembira, dan belajar merupakan tiga kata kunci. Anak-anak suka
bergerak dan suka belajar. Bagi anak, gerak semata-mata untuk kesenangan, bukan didorong oleh maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu, gerak adalah kebutuhan
mutlak anak-anak. Husdarta, 2009:17.
2.3 Pendidikan Jasmani
2.3.1 Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pada dasarnya penjasorkes merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan proses pendidikan anak secara keseluruhan. Hal itu menjadikan kedudukan
pendidikan jasmani disekolah sangat penting Nono Hardinoto, 2004:180. Pendidikan jasmani adalah bagian yang terpadu dari proses pendidikan yang
menyeluruh: bidang dan sasaranya yang diusahakan adalah perkembangan
jasmaniah, mental, emosional, dan sosial bagi bagi warga negara yang sehat, melalui media kegiatan jasmaniah Abdullah Effendi, 2009:5.
Kurikulum pendidikan yang dikembangkan disekolah sampai saat ini, mendudukkan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai
salah satu kelompok bidang studi yang harus diajarkan sejak sekolah dasar sampai sekolah menengah atas atau sederajat. Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan nasional pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah salah satu diantaranya adalah mata pelajaran penjasorkes. Dalam keputusan pemerintah tahun 1987 SK.Mendikbud no. 413V87
Penjasorkes adalah bagian integral dari -pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual,
emosional. Penjasorkes diartikan sebagai pendidikan melalui dan dari aktivitas jasmani. Siedentop mengatakan sebagai “education through and of phsycal
activities” . Permainan rekreasi ketangkasan olahraga kompetisi dan aktivitas –
aktivitas fisik lainnya, merupakan materi – materi yang terkandung dalam pendidikan jasmani, karena diakui mengandung nilai – nilai pendidikan yang hakiki.
Siswa pada dasarnya memiliki kecenderungan ingin selalu bergerak. Bergerak bagi siswa merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bahkan sebagian dari
waktunya dihabiskan untuk bergerak dan bermain. Berbagai bentuk dan corak gerakan yang diperoleh siswa melalui penjasorkes merupakan dasar dalam
pengetahuan dan sikap, maupun ketrampilan gerak yang memberikan perhatian pada
perkembangan semua domain pendidikan, yaitu psikomotorik, kognitif dan afektif Pangrazi, 2004:4.
Perkembangan psikomotorik merupakan pokok dari program penjas dan harus dipandang sebagai saran untuk memacu kedua kompetisi lainnya yaitu kognitif
dan afektif. Perkembangan psikomotorik mengacu pada belajar bergerak dengan sadar dan efisien dalam ruang gerak.perkembangan kognitif adalah proses
pendewasaan dan pengalaman yang mengakibatkan anak berkembang dengan kecepatan
masing-masing. Perkembangan
afektif mencakup
peningkatan kemampuan anak-anak untuk bertindak interaksi dan reaksi secara efektif dengan
orang lain maupun dengan diri sendiri atau seringkali disebut perkembangan emosional sosial Abdulkadir Ateng , 1992:126-133.
2.3.2 Tujuan Pendidikan Jasmani