35
3 Tes Kemampuan Daya Tahan, a Jarak lintasan sepanjang 400 meter, b Marker atau kun sebagai penanda, c Rompi sebagai penanda, d Stopwatch,
e Peluit, f Form hasil data pengukuran.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengetahui kondisi fisik atlet, kemudian diprediksikan dengan tabel norma penilaian setiap instrumen tes. Adapun tahap
dalam melakukan tes fisik dijelaskan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut ini: 1 Presensi kehadiran atlet, sekaligus membagi nomor urut tes dan pembagian
kelompok tes agar lebih cepat dan terpantau. 2 Sebelum tes dimulai terlebih dahulu melakukan pemanasan.
3 Selanjutnya diberikan arahan atau penjelasan selama 5 menit. Arahan atau pengantar tersebut berisi tentang penjelasan materi yang dilakukan peserta di
saat penelitian. 4 Peserta melakukan tes pertama tes kemampuan daya tahan aerobik, yaitu
dengan menggunakan lari balke vo
2
max test. 5 Pada tes daya tahan aerobik menggunakan lari balke vo
2
max test, atlet melakukan lari sekuat-kuatnya selama 15 menit.
6 Setelah melewati tes daya tahan aerobik pada hari selanjutnya atlet melakukan tes kecepatan gerak yaitu illinois agility run test dan 30 metre
acceleration test. 7 Tahapan pelaksanaan tes kelincahan ini untuk mengetahui tingkat kelincahan
atlet yang dimana atlet harus berlari sesuai dengan lintasan yang sudah dibuat peneliti. Pemain start berdiri dibelakang garis start, dengan aba-aba dan tester
menyalakan stopwatch pemain berlari mengikuti arah garis yang sudah ditandai dengan marker setiap tandanya kemudian belok dan zig zag hingga
36
sampai garis akhir yang dicatat dengan stopwatch. Pemain diberikan dua kali kesempatan untuk memperoleh catatan waktu terbaik.
8 Setelah melakukan illinoist agility run test pemain melanjutkan ke tes selanjutnya yaitu tes kecepatan dengan melakukan lari sepanjang lintasan
yang telah dibuat dengan penanda untuk memperoleh waktu tercepat. Pemain melakukan dengan start berdiri dibelakang garis start, lalu aba-aba mulai dan
pemain berlari mencapai garis akhir dengan secepat-cepatnya dan tester mencatat perolehan waktu terbaik. Setiap pemain diberikan kesempatan dua
kali untuk memperoleh hasil yang paling baik dan maksimal. 9 Untuk tes terakhirnya yang dilakukan pada hari ketiga yaitu tes kemampuan
kekuatan yang instrumennya menggunakan standing long jump test. Pemain melakukan tes ini dengan cara melakukan lompatan tanpa awalan. Pemain
bersiap melakukan lompatan dengan awalan berdiri kemudia melompat sejauh-jauhnya untuk memperoleh lompatan terjauh dengan lintasan yang
sudah ditandai dengan meteran oleh tester. Penilaian tes kondisi fisik bagi atlet futsal Pra PON Jawa Tengah Tahun
2015 yang telah dilakukan dengan beberapa tes kemudian untuk mengetahui kemampuan kondisi fisik setiap atlet diprediksi dengan tabel norma.
3.7 Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian