Bentuk Alat Peraga Kampanye

18 e. Pemasangan alat peraga oleh Peserta Pemilu baik partai politik, calon anggota DPR, DPRD Provinsi, danatau DPRD KabupatenKota atau calon anggota DPD hanya diperkenankan dilakukan dalam media pemasangan alat peraga yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud huruf d. 2 Peserta Pemilu wajib membersihkan alat peraga kampanye paling lambat 1 satu hari sebelum haritanggal pemungutan suara. 3 KPU, KPUKIP Provinsi, dan atau KPUKIP KabupatenKota berwenang memerintahkan Peserta Pemilu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf a dan ayat 2 untuk mencabut atau memindahkan alat peraga tersebut. 4 Dalam hal Peserta Pemilu tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Pemerintah Daerah setempat dan aparat keamanan berdasarkan rekomendasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi atau Panwaslu KabupatenKota berwenang mencabut atau memindahkan alat peraga kampanye dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Peserta Pemilu tersebut. 2.3.2 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Tata Cara Perizinan Reklame Pemasangan alat peraga kampanye di Kota Bandar Lampung tidak dipungut pajak sehingga setiap peserta pemilu dapat memasang alat peraga kampanye selama masa kampanye. Namun, alat peraga kampanye berupa spanduk, baliho, poster banner, selebaran, dan stiker tergolong sebagai reklame karena belum ada aturan yang membedakan antara reklame komersial dan reklame politik sehingga sesuai 19 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008 tentang Tata Cara Perizinan Reklame Pasal 10 ayat 1 memuat ketentuan yaitu: 1 Penyelenggara reklame dilarang menempatkan dan memasang reklame: a. Pada persil-persil milik pemerintah yang digunakan untuk kantor pemerintah; b. Pada lokasisarana pendidikan, tempat bangunan bersejarah atau kawasan monumental; c. Pada trotoar, pohon-pohon penghijauanpelindung jalan, pagar taman, taman kota, dekorasi kota dan alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas APIL; d. Pada bangunan tempat ibadah, termasuk pagar halaman, terkecuali untuk acara seremonial keagamaan; e. Pada bangunan umum berupa stiker dan menggunakan teknik pengecetan pada bangunan; f. Pada jembatan, sungai untuk semua jenis reklame besar, sedang maupun kecil termasuk spanduk dan umbul-umbul; g. Melintang jalan untuk semua jenis reklame kain; h. Melintang sungai untuk semua jenis reklame besar, sedang, maupun kecil termasuk spanduk dan umbul-umbul. 2.4 Komisi Pemilihan Umum KPU KabupatenKota 2.4.1 Kedudukan, Susunan, dan Keanggotaan KPU KabupatenKota Komisi Pemilihan Umum KabupatenKota, selanjutnya disingkat KPU KabupatenKota, adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di kabupatenkota. KPU KabupatenKota mempunyai tugas pokok 20 melakukan pengawasan terhadap tahapan penyelenggaraan pemilu, diwilayah kerjanya masing-masing baik pemilu anggota DPR, DPD, DPRD, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. KPU KabupatenKota berkedudukan di ibu kota kabupatenkota. Susunan dan keanggotaan anggota KPU 1. Jumlah anggota: a. KPU sebanyak 7 tujuh orang; b. KPU Provinsi sebanyak 5 lima orang; dan c. KPU KabupatenKota sebanyak 5 lima orang. 2. Keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota terdiri atas seorang ketua merangkap anggota dan anggota. 3. Ketua KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota dipilih dari dan oleh anggota. 4. Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota mempunyai hak suara yang sama. 5. Komposisi keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen. 6. Masa keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota 5 lima tahun terhitung sejak pengucapan sumpahjanji. 7. Sebelum berakhirnya masa keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota sebagaimana dimaksud pada ayat 6, calon anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota yang baru harus sudah diajukan dengan memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang ini. 21

2.4.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU KabupatenKota

Tugas dan wewenang KPU KabupatenKota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi: 1. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupatenkota; 2. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupatenkota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; 4. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; 5. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi; 6. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu danatau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; 7. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara; 8. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupatenkota yang 22 bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK; 9. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu KabupatenKota, dan KPU Provinsi; 10. menerbitkan keputusan KPU KabupatenKota untuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota dan mengumumkannya; 11. mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di kabupatenkota yang bersangkutan dan membuat berita acaranya; 12. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu KabupatenKota; 13. mengenakan sanksi administratif danatau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU KabupatenKota, dan pegawai sekretariat KPU KabupatenKota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu KabupatenKota danatau ketentuan peraturan perundang- undangan; 14. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu danatau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU KabupatenKota kepada masyarakat;

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

ANALISIS TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP ALAT KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 (Studi kasus pada alat kampanye luar ruang calon legislatif di Kota Bandar Lampung)

0 15 74

PENGUMUMAN PEMENANG ALAT PERAGA KAMPANYE

0 1 1

Pemenang Alat Peraga Kampanye

0 0 1

DOK LELANG ALAT PERAGA KAMPANYE

4 13 113

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Kecamatan Medan Sunggal - Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Keca

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

0 0 27

IMPLEMENTASI PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBATASAN ALAT PERAGA KAMPANYE (Studi: Komisi Pemilihan Umum Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal) Fran Sabda Ginting 100906040

0 0 17

EVALUASI PELAKSANAAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA MALANG DAN KABUPATEN PASURUAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 19

PELAKSANAAN PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE PADA PEMILUKADA KABUPATEN LUWU 2018 (Studi Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum KPU No 4 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Kampanye)

0 0 88