Batuan Reservoar Potensi Hidrokarbon

Lapangan HYS terletak di Musi platform, Dimana merupakan salah satu tinggian purba yang terbentuk selama rifting extension. Lemat dan Lower Talang Akar di Musi platform. Talang Akar tipis diikuti oleh karbonat Baturaja yang mulai terendapkan di Musi dan platform lainnya selama waktu Akhir Miosen Awal. Sebagai bagian dari transgresi utama sepanjang Cekungan Sumatera Selatan lalu diikuti oleh sedimen laut Telisa dan formasi muda lainnya. PT. Medco EP Formasi tertua di lapangan HYS didasarkan oleh deskripsi dari litologi log baturaja. Itu terdiri atas batuan klastik di bagian bawah dan karbonat dibagian atas. Batuan klastik terdiri dari mineral lithic dari pelapukan basement dan dalam beberapa bagian. Terinterfingering dengan karbonat klastik. Distribusi dari batuan klastik dikontrol oleh permukaan basement. Karbonat di baturaja tumbuh di atas permukaan dari bidang topografi lebih tua. Formasi baturaja terbentuk selama Akhir Miosen Awal. Ketebalan formasi baturaja di lapangan HYS sekitar 240’TVT. Didasarkan oleh konfigurasi dari fitur regional. Tipe karbonat HYS diintepretasikan sebagai rimmed shelf dengan tipe tekstur embry-clovan sekarang. Formasi Telisa terendapkan di atas Formasi Baturaja dan terendapkan selama waktu maksimum transgresi laut. Formasi didominasi oleh shalegamping dan saling menyatu dengan limestonebatukapur . Formasi Telisa adalah perangkap efektif dari reservoar Baturaja. PT. Medco EP

BAB III TEORI DASAR

A. Petroleum System

Merupakan sebuah sistem yang menjadi panduan utama dalam eksplorasi hidrokarbon. Sistem ini digunakan untuk mengetahui keadaan geologi dimana minyak dan gas bumi terakumulasi. Koesoemadinata,1980

1. Batuan Sumber

Batuan sumber adalah batuan yang merupakan tempat minyak dan gas bumi terbentuk. Pada umumnya batuan sumber ini berupa lapisan serpih shale yang tebal dan mengandung material organik. Secara statistik disimpulkan bahwa prosentasi kandungan hidrokarbon tertinggi terdapat pada serpih, yaitu 65, batugamping 21, napal 12 dan batubara 2. Kadar material organik dalam batuan sedimen secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor Koesoemadinata,1980 antara lain lingkungan pengendapan dimana kehidupan organisme berkembang secara baik, sehingga material organik terkumpul, pengendapan sedimen yang berlangsung secara cepat, sehingga material organik tersebut tidak hilang