1. Baja Paduan Rendah. MATERI PEMBELAJARAN
temperatur pemberian panas yang rendah. Ferrite dapat diubah menjadi fase sigma pada temperatur tinggi, dengan tambahan
bahwa temperatur tinggi dapat menimbulkan masalah percepatan pembentukan karbida carbide precipitation. Adanya fase sigma
ini dapat mengurangi keuletan besi dan percepatan karbida dapat mendorong timbulnya korosi intergranular.
Tabel 1, dibawah ini adalah merupakan daftar baja tahan karat. Baja tahan karat type 201 dan 202 adalah sama dengan tipe 301
dan 302
kecuali jika
manganese ditambahkan
untuk menggantikan Nikel.
Baja tahan karat austenitik memiliki kekuatan yang sangat baik dan tahan korosi pada temperatur yang tinggi. Molybdenum
ditambahkan untuk meningkatkan kekuatannya pada suhu yang tinggi. Baja tahan karat austenitik juga baik untuk penerapan pada
temperatur yang rendah. Tabel 1. Komposisi baja tahan karat austenitik.
A I S I Type
C Cr
Ni Other dalam
201 202
301 302
304 304 L
308 309
310 316
316 L 317
0,15 0,15
0,15 0,15
0,08 0,03
0,08 0,20
0,25 0,08
0,03 0,08
16 – 18
17 – 19
16 – 18
17 – 19
18 – 20
18 – 20
19 – 21
22 – 24
24 – 26
16 – 18
16 – 18
18 – 20
3,5 – 5,5
4,0 – 6,0
6,0 – 8,0
8,0 – 10,0
8,0 – 12,0
8,0 – 12,0
10,0 – 12,0
12,0 – 15,0
19,0 – 22,0
10,0 – 14,0
10,0 – 14,0
11,0 – 15,0
N. 0,25 ; Mn. 5,5 – 7,5 ;
P. 0,06 N. 0,25 ; Mn. 7,5
– 10 ; P. 0,06
- -
- -
- -
- Si. 1,50
347 0,08
17 - 19 9,0
– 13,0 Mo. 2,0
– 3,0 Mo. 2,0
– 3,0 Mo. 3,0
– 4,0
Baja Tahan Karat Martensitik Matensitic stainless steel.
Baja tahan karat martensitik adalah sangat keras dan tidak terlalu getas. Martensite dihasilkan dengan mendinginkan baja secara
cepat dari fase austenite. Baja tahan karat martensitik memiliki kandungan Khrom yang
cukup sehingga bila didinginkan di udara akan membentuk martensite. Baja tahan karat tersebut memiliki kandungan Khrom
sekitar 12 hingga 18 dan sedikit Nikel, dan biasanya tanpa Nikel. Dan juga memiliki kandungan karbo lebih tinggi yang
membuat baja tersebut dapat diperkeras, berbeda dengan ferritic dan austenitic stainless steel.
Martensitic stainless steel dipakai karena kekuatan mekanikal dan dan ketahanan terhadap korosinya. Akan tetapi baja ini lebih sukar
dilas dari pada baja ferritic, karena terjadi pengerasan oleh udara yang selalu terdapat pada daerah yang keras atau kadang rapuh
pada logam induk dekat sambungan las. Untuk menghindari hal tersebut perlu dilaksanakan adanya preheating, dan proses
pengelasannya dilakukan pada suhu yang rendah dan tetap, dan jika hal ini tidak diketahui maka akan terdapat resiko hot cracking,
hydrogen cracking dan pecahan yang rapuh pada daerah pengaruh panas HAZ.
Martensite dipanaskan untuk mempertinggi kekerasannya. Baja tahan karat martensitik sering kali dilas dengan memakai logam