aspirin dapat menginduksi kerusakan lambung pada minggu-minggu pertama pemakaian obat Brunton et al., 2006.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah tikus jantan galur Sprague dawley, umur 3-4
bulan, berat badan 150-200 gram yag diperoleh dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Sampel penelitian sebanyak 25 ekor
dipilih secara acak dan dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan sesuai dengan rumus Frederer Kurrahman, 2012.
Menurut rumus Frederer, rumus penentuan besar sampel untuk uji
eksperimental yakni tn-1 15. Dimana t merupakan kelompok perlakuan dan n adalah besar sampel setiap kelompok.
5n-1 15 5n-5 15
5n 20 n4
jadi, sampel yang digunakan tiap kelompok percobaan sebanyak 5 ekor n4 dan jumlah kelompok yang akan digunakan adalah 5 kelompok
sehingga penelitian ini akan menggunakan 25 ekor tikus putih dari populasi yang ada.
Kriteria inklusi: a.
Sehat rambut tidak kusam, rontok, botak, dan aktif. b.
Memiliki berat badan 150-200 gram.
c. Berjenis kelamin jantan.
d. Berusia sekitar 3-4 bulan.
Kriteria eksklusi : a.
Sakit penampakan rambut kusam, rontok atau botak dan aktivitas kurang atau tidak aktif.
b. Terdapat penurunan berat badan lebih dari 10 setelah masa adaptasi
di laboraturium. c.
Mati selama masa pemberian perlakuan.
D. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan yaitu asprin dengan aspirin 90 mg, dekok temulawak dengan dosis 1,3gkgBB, 2,6gkgBB dan 5,2gkgBB,
aquadest, alkohol 96, tikus putih jantan dewasa galur Sprague dawley, pakan dan minum tikus.
2. Bahan Kimia
Bahan yang digunakan untuk membuat preparat histologis dengan metode paraffin meliputi: larutan formalin 10 untuk fiksasi, alkohol
70, alkohol 96, alkohol absolut, etanol, xylol, pewarna Hematoksisilin dan Eosin, dan entelan Unila, 2011.
3. Alat Penelitian
a. Alat Penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah neraca analitik metler toledo,dengan tingkat ketelitian 0,01gram untuk
menimbang berat tikus, spuit oral 1cc dan 5cc, minor set untuk membedah perut tikus laparatomi, kandang tikus, botol minum
tikus, mikroskop cahaya, gelas ukur dan pengaduk, dan kamera digital.
b. Alat pembuat preparat histopatologi
Alat pembuat preparat histopatologi yang digunakan adalah object glass, deck glass, tissue cassette, rotary microtome, oven,
waterbath, platening table, autotechnicome processor, staining jar, staining rack, kertas saring, histoplast, dan paraffin dispenser.
E. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Pemberian Dosis Aspirin
Penentuan dosis yang diberikan berdasarkan hasil konversi dari
manusia berat badan 70 kg ke tikus dengan berat badan 200 gram Ngatidjan, 2006. Angka konversi dari manusia ke tikus adalah 0,018.
Dosis aspirin pada manusia dewasa dengan berat badan 70 kg adalah 5 ghari. Berdasarkan Brunton et al., 2006 pemakaian dosis harian
aspirin sebesar 4-5 gram dapat menimbulkan kerusakan lambung dari dispepsia ringan, nyeri ulu hati sampai ulser lambung dan duodenum
dalam minggu-minggu pertama pemakaian. Sehingga, dosis aspirin yang diberikan pada tikus dengan berat 200 gram adalah 0,018 x 5.000