Assosiasi Pelaku Usaha Dan Analisis Perilakunya Berdasarkan Prinsip-Prinsip Hukum Persaingan

ASOSIASI PELAKU USAHA DAN ANALISIS PERILAKUNYA
BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM PERSAINGAN

DISERTASI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Ilmu Hukum Pada
Program PascaSarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Ningrum Natasya Sirait
9933001006

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2003

Ningrum Natasya Sirait : Assosiasi Pelaku Usaha Dan Analisis Perilakunya Berdasarkan Prinsip…, 2003
USU Repository © 2007


ASOSIASI PELAKU USAHA DAN ANALISIS PERILAKUNYA BERDASARKAN PRINSIPPRINSIP HUKUM PERSAINGAN
RINGKASAN
Indonesia dikenal sebagai sebagai salah satu negara yang mengalami kemajuan
ekonomi yang pesat pada sekitar tahun 1908 dan diklasifikasikan sebagai salah satu
negara berkembang yang berorientasi pada industri. Krisis ekonomi berkepanjangan yang
dialami oleh Indonesia menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab rapuhnya
perekonomian bahwa selama ini Indonesia tidak mengenal kebijakan persaingan
(competition policy) yang sejalan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat..
Persaingan sendiri dianggap sesuatu yang secara kultural tidak sejalan dengan budaya
Indonesia.
Persaingan akan menghasilkan kesejahteraan umum dan efisiensi dengan alokasi
sumber daya yang optimal secara ekonomi. Dalam mekanisme persaingan proses
produksi akan dikombinasikan dengan upaya inovasi dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dan efisiensi. Persaingan adalah suatu proses yang
menguntungkan, oleh sebab proses tersebut akan membantu mendapatkan kesejahteraan
masyarakat dan memberikan kesempatan kepada konsumen secara individual untuk
menentukan pilihan mereka dalam upaya mendapatkan barang atau jasa yang mereka
inginkan.
Pemerintah dikenal menjalankan peranan ekonomi yang cukup ekstensif dalam
beberapa tahun perekonomian melalui peraturan atau pemberikan proteksi pada beberapa

group pelaku usaha tertentu. Kebijakan ini dapat dijalankan melalui pelaku usaha ataupun
asosiasi pelaku usaha sebagai mitra pemerintah. Asosiasi pelaku usaha sendiri dapat
menciptakan hambatan dalam persaingan atau perdagangan melalui peraturannya
terhadap pelaku usaha yang akan masuk kesatu pasar. Asosiasi pelaku usaha juga dapat
berperan dalam memfasilitasi kolusi atau kolaborasi diantara para pesaing baik secara
terang-terangan ataupun secara diam-diam. Perilaku seperti ini dapat merusak proses
persaingan dan pada akhirnya akan mengakibatkan alokasi sumber daya yang tidak pada
temptnya serta tidak terciptanya efisiensi yang mengakibatkan hilangnya kesejahteraan
umum. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak perilaku asosiasi pelaku usaha dan
keputusannya adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip Hukum Persaingan dengan
jalan telah mengakibatkan hambatan masuk kepasar.
Indonesia yang sedang menjalankan transisi menuju proses liberalisasi ekonomi
menuju ekonomi pasar (market economy) banyak mengadakan deregulasi dalam
menjalani proses tersebut dan dalam upaya untuk menghadapi persaingan global. Salah satu
upaya untuk memperbaiki dan mengawasi mekanisme persaingan di Indonesia adalah
dengan mengundangkan Undang-Undang No.5/1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. UU No.5/1999 juga memberikan kewenangan
untuk membentuk suatu lembaga independen yang bernama Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan penegakan
Hukum Persaingan.

Jalan keluar atau solusi yang dapat ditawarkankan untuk memperbaiki
perekonomian tidak harus dengan memberikan hukuman ataupun memberikan efek

Ningrum Natasya Sirait : Assosiasi Pelaku Usaha Dan Analisis Perilakunya Berdasarkan Prinsip…, 2003
USU Repository © 2007

penjera terhadap dunia usaha. Adalah tidak mudah untuk merubah suatu perilaku yang
selama ini telah menjadi praktek yang dilakukan secara bersama dan dianggap sebagai
suatu praktek yang wajar. Dimana daripada menghadapi persaingan tetapi pelaku usaha
justru memilih untuk menghindari persaingan. KPPU sebagai lembaga independen
pengawas persaingan usaha di Indonesia dapat memberikan penyelesaian masalah dengan peran
advokasinya kepada pemerintah untuk mengadopsi kebijakan perekonomian yang mendukung
persaingan. Dengan memberikan sosialisasi, masa pengampunan dan proses pembelajaran
untuk suatu waktu tertentu maka dunia usaha akan mendapatkan kemampuan untuk
menghadapi persaingan ditingkat global. Sebagai hasil akhirnya adalah tercapainya
efisiensi dan kesejahteraan konsumen menuju perekonomian yang lebih baik.
Kata Kunci

:


-

asosiasi pelaku usaha

-

perilaku

-

hukum persaingan

Ningrum Natasya Sirait : Assosiasi Pelaku Usaha Dan Analisis Perilakunya Berdasarkan Prinsip…, 2003
USU Repository © 2007

T R A D E A S S O C I A T I O N A N D I T S B E H A V I O R A N A L Y S I S BASED ON
COMPETITION LAW PRINCIPLES
ABSTRACT
Indonesia hailed as one of the Asia's success stories in by the late 1980's and was being
classified among the select group of developing countries destined shortly to become

newly industrialized economies. However this success story could not hold when the economic
crisis hits the country in the 1998. Many researches have proven that one of the factors, which
influenced the crisis that Indonesia did not have a clear competition policy. Competition is
something to believe that is not embedded within the Indonesian culture. Competition
provides society with the maximum output that can be achieved at any given time with the
resources as its command. Under a competitive regime, productive resources are
combined and separated, shuffled and reshuffled in search for greater profits through greater
efficiency. Competition is desirable, therefore, because it assists in achieving prosperous
society and permits individual consumers to determine by their actions what goods and
services they want most.
For many years, the government play important role in controlling the economy
through regulation and protections to certain groups. This policy could be executed
through business actors or their association as the Government's partner. Trade
associations can also by itself create a restraint of trade through its decision by causing
artificial barrier to entry to a new player in the market. Also trade association could
facilitate a collusion or collaboration among competitors officially or tacitly. The
behavior could impede competition process and at the end would injure consumer
welfare, resources allocation and efficiency. Research has proved that many associations
behavior and its decree indicated that they have violated the principles adopted in the
Competition Law and create a restraint of trade or increase barrier to entry. The conduct could

either be executed through tacit collusion, with or without written agreement or could be
facilitated through the trade association decision.
As the country under the transition process from regulated to market economy,
Indonesia has adopted and enacted the new competition law (Law No.5/1999). The law also
designated to form an independent commission as Komisi Pengawas Persaingan Ussuha
(KPPU) to enforced the law. By moving to a new approach to the system of market
economy, KPPU face difficult tasks in trying to change the policy towards competitive
markets.
The remedy can be offered to improve the economy is not necessarily through punishment
or providing deterrent effect to the business. It is not easy to transform the attitude or
behavior of doing business, which existed for so long and has become a common
standard of practice of doing business in Indonesia. Instead of facing the competition, the
business actors choose the way of eliminating or avoiding competition. KPPU could offer its
best effort through its advocacy role to the government by approaching to adopt and
support competition on their policy level. By providing grace period and continuing learning
process, the business world would learn that competition would empower and strengthen its ability
to compete in the global trade. As the end

Ningrum Natasya Sirait : Assosiasi Pelaku Usaha Dan Analisis Perilakunya Berdasarkan Prinsip…, 2003
USU Repository © 2007


result, the consumer would benefit and gain consumer welfare through innovation and
efficient way of production and this will lead to better economy.

Keywords:

-

trade association

-

behavior

-

competition law

Ningrum Natasya Sirait : Assosiasi Pelaku Usaha Dan Analisis Perilakunya Berdasarkan Prinsip…, 2003
USU Repository © 2007