4
Dalam berinvestasi faktor penting lainnya yang mesti diperhatikan adalah risiko investasi, karena return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena
pertimbangan suatu investasi merupakan trade –off dari kedua faktor ini. Suatu
investasi yang mengandung risiko lebih tinggi seharusnya memberikan return yang diharapkan yang juga lebih tinggi. Semakin tinggi risiko semakin tinggi pula
return yang diharapkan Samsul, 2006. Konsep perataan laba mengasumsikan bahwa investor adalah orang yang menolak risiko. Oleh karena itu, investor lebih
menyukai aliran laba yang stabil. Perilaku investor yang demikian, menyebabkan manajemen melakukan perataan laba. Secara teoritis, manajemen yang melakukan
perataan laba bertujuan agar laba yang dilaporkan stabil tersebut menyebabkan risiko menjadi rendah Agriyanto, 2006.
Beberapa Penelitian mengenai perataan laba terhadap reaksi pasar dan risiko investasi telah dilakukan di Indonesia, diantaranya adalah :
Suzanti 2001 melakukan penelitian dengan judul analisis pengaruh perataan laba terhadap return saham dan risiko investasi pada perusahaan-
perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta diperoleh bahwa tidak tedapat perbedaan risiko investasi antara kelompok perusahaan perata laba dan
bukan perata laba. Khadafi 2002 melakukan penelitian dengan judul analisis income
smoothing: pengaruhnya terhadap reaksi pasar dan risiko investasi pada perusahaan publik di Indonesia dengan menggunakan cummulative
abnormal return dengan beberapa masa periode dengan hasil yang berbeda- beda.
Agriyanto 2006 melakukan penelitian dengan judul analisis perataan laba dan pengaruhnya terhadap reaksi pasar dan risiko investasi pada perusahaan
publik di Indonesia diperoleh hasil bahwa pasar tidak menunjukan reaksi atas diumumkannya laba dan tidak terdapat perbedaan reaksi antara
kelompok perata laba dan perusahaan bukan perata laba. Dan memperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan risiko investasi antara kelompok
perusahaan perata laba dan bukan perata laba.
5
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas ditemukan hasil yang berbeda yaitu, hasil penelitian Khadafi 2002, dengan Suzanti 2001 dan Agriyanto 2006.
Khadafi 2002 memperoleh hasil bahwa dengan menggunakan standar deviasi dalam penentuan risiko pasar diperoleh bahwa terdapat perbedaan risiko investasi
antara perusahaan perata laba dan perusahaan bukan perata laba. Sedangkan Agriyanto 2006 dan Suzanti 2001 dengan menggunakan standar deviasi
memperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan risiko investasi antara kelompok perusahaan perata laba dan bukan perata laba. Maka peneliti ingin melakukan
penelitian kembali tentang pengaruh perataan laba terhadap reaksi pasar dan risiko investasi. Penelitian yang dilakukan merupakan replikasi dan pengujian kembali
dari beberapa penelitian yaitu penelitian Khadafi 2002 dan Agriyanto 2006. Beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian Agriyanto 2006 yaitu
diantaranya: Pertama, penelitian terdahulu saat dilakukan pengumuman laba sampai dengan tiga hari setelah pengumuman laba, sedangkan penelitian ini
menggunakan periode pengamatan 15 hari sebelum pengumuman laba dan 15 hari setelah pengumuman laba. Kedua, penelitian ini menggunakan sampel
2007,2008,2009, 2010, dan 2011. Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian serupa
dengan judul: “Pengaruh Perataan Laba Terhadap Reaksi Pasar dan Risiko
Investasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
6
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di kemukakan
permasalahan sebagai berikut :
1 Apakah ada perbedaan reaksi pasar antara perataan laba dan bukan perataan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI ?
2 Apakah ada perbedaan risiko investasi antara perata laba dan bukan perata laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI ? 3 Apakah perataan laba berpengaruh terhadap reaksi pasar pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI ? 4 Apakah perataan laba berpengaruh terhadap risiko investasi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI ?
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya aspek pembahasan pada penelitian ini, serta keterbatasan waktu, kemampuan dan tenaga, maka dalam penelitian ini dibatasi pada :
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama kurun waktu 2007 sampai dengan 2011.
1. Periode pengamatan yang digunakan hanya selama 5 tahun, yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
2. Variabel yang diteliti meliputi perataan laba, reaksi pasar, dan risiko investasi.
7
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan reaksi pasar antara perusahaan
perataan laba dan bukan perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
2. Untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan risiko investasi antara perusahaan perata laba dan bukan perata laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI. 3. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh perata laba terhadap reaksi pasar
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 4. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh bukan perata laba terhadap reaksi
pasar pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
1.5. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis berharap mempunyai manfaat sebagai berikut 1 Bagi Penulis Akademis dan Peneliti Berikutnya
Penelitian ini diharapkan akan menambah ilmu dan pengalaman penulis tentang pasar modal terutama dalam penilaian laba, khususnya mengenai
pengaruh perataan laba terhadap reaksi pasar dan risiko investasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEI. Selain itu, penelitian
ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian serupa yang hendak dilakukan oleh peneliti-peneliti berikutnya di masa depan.
8
2 Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
investor dan calon investor, serta pelaku pasar lainnya dalam memandang laba yang diumumkan perusahaan dan risiko investasi antara perusahaan
perata laba dan bukan perata laba. Oleh karena itu, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat sebagai salah satu pertimbangan bagi para praktis tersebut
dalam membuat keputusan investasi, memberikan suatu pertimbangan mengenai pengaruh perataan laba terhadap reaksi pasar dan risikonya.
3 Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk memberikan penjelasan secara
empiris tentang pengaruh perataan laba terhadap reaksi pasar dan risiko investasi.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
Menurut Anthony dan Govindarajan 2005 dalam Dewi 2010 hubungan agensi ada ketika salah satu pihak prinsipal menyewa pihak lain agen untuk
melaksanakan suatu jasa dan melakukan hal itu, mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Dalam suatu korporasi, pemegang
saham merupakan prinsipal dan CEO adalah agen mereka. Pemegang saham menyewa CEO agar bertindak sesuai keinginan mereka. Jensen dan Meckling
dalam Watts dan Zimmerman 1986 menyatakan bahwa teori keagenan juga disebut teori kontraktual yang memandang suatu perusahaan sebagai suatu
perikatan kontrak antara anggota-anggota perusahaan. Lebih lanjut, mereka menyatakan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak jasa antara satu atau lebih
pihak prinsipal yang mempekerjakan pihak lain agen untuk melakukan suatu jasa untuk kepentingan mereka yang meliputi pendelegasian beberapa kekuasaan
pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Hubungan antara prinsipal dan agen dapat dijelaskan dengan teori keagenan,
Wolk at al. 2000 dalam Karsana dan Supriyadi 2004 menjelaskan bahwa teori keagenan menyusun perusahaan sebagai nexus hubungan agensi dan memahami