Metode Pengujian Sistem Gaya Guling Straddle

batasan operasionalnya dan pengujian validasi data internal. Konsep Pengujian Basis Path sebagai berikut: 1. Merupakan bagian dari pengujian whitebox dalam hal pengujian prosedur- prosedur. 2. Mempergunakan notasi aliran graph node, link untuk merepresentasikan sequence, if, while, until dan sebagainya. 3. Konsep kompleksitas cyclomatic antara lain cara perhitungan daerah tertutup pada graph planar dimana dapat menghubungkan batas atas jumlah pengujian yang harus direncanakan dan dieksekusi untuk menjamin pengujian seluruh statement program. 4. Memunculkan kasus-kasus yang akan diuji dengan membuat daftar lintasan kasus pengujian berdasarkan kompleksitas dan cyclomatic yang didapat. 5. Membuat alat bantu graph matriks yang membantu pengawasan pengujian.

2.9.2 Pengujian Blackbox

Pengujian yang dilakukan untuk antarmuka perangkat lunak, pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik. Metode pengujian blackbox memfokuskan pada requirement fungsi dari perangkat lunak, pengujian ini merupakan komplenetari dari pengujian whitebox. Pengujian whitebox dilakukan terlebih dahulu pada proses pengujian, sedangkan pengujian blackbox dilakukan pada tahap akhir dari pengujian perangkat lunak. Proses yang terdapat dalam proses pengujian blackbox antara lain sebagai berikut: 1. Pembagian kelas data untuk pengujian setiap kasus yang muncul pada pengujian whitebox. 2. Analisis batasan nilai yang berlaku untuk setiap data

2.10 Skala Likert

Menurut Sugiyono [6], Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadian sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata-kata antara : 1. Sangat setuju 1. Setuju 2. Setuju 2. Sering 3. Biasa Saja 3. Kadang-kadang 4. Kurang Setuju 4. Hampir tidak pernah 5. Tidak Setuju 5. Tidak pernah Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya : 1 Sangat SetujuSelaluSangat positif diberi skor 5 2 SetujuSeringPositif diberi skor 4 3 Ragu – Ragu kadang – kadang Netral diberi skor 3 4 Tidak Setuju Hampir tidak pernah Negatif diberi skor 2 5 Sangat Tidak Setuju Tidak PernahSangat Negatif diberi skor 1 29 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala permasalahan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk diusulkannya perbaikan-perbaikan. Tahap analisis sistem ini sangat penting karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya, untuk itu diperlukan tingkat ketelitian dan kecermatan yang tinggi untuk dapat mendapatkan kualitas kerja sistem yang baik. Untuk dapat melakukan analisis sistem maka dilakukan beberapa buah langkah yaitu sebagai berikut : 1. Analisis Masalah 2. Analisis Game Sejenis 3. Analisis Game yang Dibangun 4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional 5. Analisis Kebutuhan Fungsional

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah yang didapat adalah kurangnya pengetahuan anak-anak terhadap peraturan olahraga atletik, hal ini berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan.