Tujuan dalam penilaian kinerja dalam prestasi kerja
lainnya. Perbedaan ini desebabkan oleh perbedaan motif, tujuan, dan kebutuhan dari masing-masing karyawan untuk bekerja. Untuk itu kebutuhan karyawan baik
bersifat material maupun non material hendaknya dipenuhi sesuai dengan harapannya apabila prestasi kerja karyawan tinggi. Melihat akan pentingnya
pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan, maka sudah sepatutnya motivasi diberikan kepada setiap organisasi, baik organisasi swasta maupun
organisasi pemerintah. Sehingga pemberian motivasi adalah mutlak diperlukan untuk mendorong karyawan dalam berprestasi yang pada akhirnya akan
memperlancar tugas-tugas organisasi dalam Kalsum, 2008.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaannya. Seorang
karyawan yang menyatakan bisa tidak dengan sendirinya merupakan karyawan yang berprestasi tinggi melainkan sering hanya berprestasi biasa-biasa saja.
Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dalam Hartati dan Lina, 2008. Hal ini didukung oleh penelitian
Mudayen 2010
dengan hasil perhitungan menunjukkan bahwa kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja dan
pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan. Karyawan yang matang dalam pengalaman kerja cenderung memiliki keahlian
dan keterampilan kerja yang tinggi. Pengalaman kerja yang dimiliki seseorang kerap kali lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Selain
pengalaman kerja, peningkatan motivasi kerja juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain faktor-faktor lain misalnya besarnya penghargaan terhadap karyawan, promosi jabatan, perencanaan karir, kepemimpinan, dan lain-lain.
Semua faktor di atas sangat mendukung keberhasilan karyawan dalam menjalankan tugasnya, sehingga dalam kerjanya karyawan dapat selalu
meningkatkan motivasi kerjanya. Hal ini didukung oleh penelitian Kalsum 2008 bahwa motivasi berpengaruh positif secara simultan terhadap prestasi kerja,
artinya jika motivasi meningkat maka prestasi kerja akan meningkat. Hal ini didukung oleh penelitian
Hartati dan Lina 2008 menunjukkan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Klaten.
F.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mempunyai peran yang penting terhadap penelitian ilmiah yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai bahan acuan
dalam penelitian. Tabel 2.1 akan menjelaskan secara sistematis, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian akan
berfokus dengan variabel kompensasi, motivasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No. Judul Penelitian
NamaTahun Variabel
Teknik Analisis Data
Hasil 1.
Pengaruh Kompensasi
dan Motivasi Kerja
terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan
Pada PT. Karya Sejati
Vidyatama Evan 2008
Kompensasi, Motivasi
Kerja dan
Kepuasan Kerja
Regresi linear berganda dan
analisis jalur
Uji Path
dengan bantuan SPSS
for windows Hasil
penelitian menunjukan bahwa
pengujian regresi
diketahui terdapat
pengaruh positif
antara kompensasi
dan motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan.
2. Hubungan
Kepuasan Kerja
dengan Prestasi
Kerja Perawat di
Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Klaten
Hartati dan Lina 2008
Kepuasan Kerja
dan Prestasi
Kerja Analisis
univariat dan bivariat
dengan menggunakan
SPSS 17 for windows
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa
ada hubungan positif dan signifikan antara
kepuasan
kerja dengan prestasi kerja
perawat. Hasil ini ditunjukkan dengan
koefisien korelasi
Product Moment
pada variabel
kepuasan kerja
sebesar r = 0,393 yang berarti korelasi
yang rendah dengan p = 0,004. Hasil
penelitian
ini menunjukkan
nilai koefisien korelasi r
adalah 0,393 yang berarti
hubungan antara kepuasan kerja
dengan dengan
prestasi kerja
perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Islam Klaten berada pada tingkat
korelasi
yang rendahlemah.
3. Pengaruh
Budaya Organisasi
dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja dalam
Mempengar uhi Kinerja
Karyawan Kantor Unit
PT. Telkom Regional IV
Semarang Indraswari dan
indi 2010 Budaya
Organisasi, Motivasi,
Kepuasan Kerja
dan Kinerja
Karyawan Analisis untuk
menguji hipotesis, yang
dilakukan menggunakan
teknik analisis SEM
Structural Equation
Modelling yang
dioperasikan melalui
program AMOS
Hasil dalam
penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara motivasi kerja dengan
kepuasan kerja.
Sehingga hampir
sebagian dimensi
kepuasan kerja
dalam penelitian ini sesuai
dengan kebutuhan
dan motivasi
karyawan. Hubungan
yang positif antara budaya
organisasi dan kepuasan kerja,
hubungan positif
antara motivasi kerja dengan
kepuasan kerja.