Rumusan Masalah Batasan Masalah
keuletannya. Paduan dari beberapa unsur yang berbeda memberikan sifat khas dari baja. Misalnya baja yang dipadu dengan Ni dan Cr akan menghasilkan baja
yang mempunyai sifat keras dan ulet. Berdasarkan kadar paduannya, baja paduan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Baja paduan rendah Low alloy steel
Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 2,5 wt misalnya unsur Cr, Mn, S, Si, P dan lain-lain.
2. Baja paduan menengah Medium alloy steel
Baja paduan menengah merupakan baja paduan yang elemen paduannya 2,5- 10 wt, misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P dan lain-lain.
3. Baja paduan tinggi High alloy steel
Baja paduan tinggi merupakan baja paduan yang elemen paduannya lebih dari 10 wt, misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P dll Amanto dan Daryanto, 1999.
C-Mn steel merupakan baja yang sering digunakan dalam industri pembuatan pipa. Baja ini merupakan baja berkarbon rendah karena kadar karbon yang
dimilikinya di bawah 0,3. Baja jenis ini biasa digunakan dalam industri liquid, seperti air dan minyak serta dalam industri gas uap air. Komposisi kimia dari C-
Mn steel disajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Komposisi kimia C-Mn steel No Unsur
Komposisi 1
Karbon C 0,08
2 Mangan Mn
1,51 3
Silikon Si 0,30
4 Fosfor P
0,010 5
Sulfur S 0,003
6 Cuprum Cu
0,01 7
Nikel Ni 0,01
8 Molibden Mo
0,005 9
Krom Cr 0,02
10 Aluminium Al
0,030 11
Niobium Nb 0,02
12 Vanadium V
0,001 13
Titanium Ti 0,015
14 Nitrogen N
0,017 15
Kalsium Ca 0,0002
16 Boron B
0,0004 17
Niobium + Vanadium Nb+V 0,020
Sumber: SEAPI Laboratory, 2015.