Pengertian Kekerasan dan Ancaman Kekerasan

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum pembuktian merupakan seperangkat ketentuan yang mengatur mengenai proses pembuktian, yang mana proses pembuktian tersebut harus dilakukan di depan sidang pengadilan.

B. Pengertian Kekerasan dan Ancaman Kekerasan

Penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan kekerasan atau ancaman kekerasan tidak terdapat di dalam KUHP. Yang ada yaitu apa yang disamakan dengan menggunakan kekerasan. Pasal 89 KUHP menyatakan bahwa membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunkan kekerasan. Uraian apa yang dimaksud dengan kekerasan diberikan oleh para sarjana. Yang dimaksud dengan kekerasan adalah setiap perbuatan dengan menggunakan tenaga terhadap orang atau barang dapat mendatangkan kerugian bagi si terancam atau mengagetkan orang yang dikerasi. Sedangkan yang dimaksud dengan ancaman kekerasan adalah membuat seseorang yang diancam itu ketakutan karena ada yang sesuatu yang akan merugikan dirinya dengan kekerasan. Ancaman itu dapat berupa penembakan keatas, penodongan senjata tajam, sampai suatu seruan dengan mengutarakan akibat-akibat yang merugikan jika tidak dilaksanakan. 16 Mengenai unsur dengan kekerasan atau ancaman dengan kekerasan ini, H.A.K. Mochtar memberikan uraian sebagai berikut kekerasan adalah suatu sarana untuk memaksa, atau sarana yang mengakibakan perlawanan dari orang yang dipaksa 16 S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya Jakarta: Alumni AHM– PTHM,1996, hal. 63 menjadi lemah. Apabila kekerasan menjadikan seorang wanita menjadi lemas atau tidak berdaya karena tenaga atau kekerasan mematahkan kemajuannya karena terjadi persentuhan antara kedua jenis kemaluan, perlawanan dari wanita terhenti, maka perbuatan memaksa dengan kekerasan tetap terjadi, wanita itu menyerahkan diri karena dipaksa dengan kekerasan. 17 Sesuai dengan ketentuan Pasal 285 KUHP tentang Kejahatan Tentang Kesusilaan, kekerasan atau ancaman kekerasan yang digunakan si pelaku dalam memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia mengakibatkan si wanita tersebut tidak dapat melakukan perlawanan lagi sehingga terpaksa menyerahkan kehormatannya. Kekerasan atau ancaman kekerasan yang dimaksud Pasal 285 KUHP tentang Kejahatan Kesusilaan adalah ditujukan untuk memaksa seorang wanita untuk bersetubuh dengan dia. Memaksa berarti melakukan tekanan kepada seseorang, sehingga orang itu berbuat sesuatu yang tidak akan diperbuatnya bila tekanan tidak ada. 18 Sedangkan menurut Sianturi yang dimaksud dengan memaksa adalah suatu tindakan yang memojokkan seseorang sehingga tiada pilihan lain yang lebih wajar baginya selain daripada mengikuti kehendak si pemaksa, dengan perkataan lain tanpa tindakan si pemkasa itu si terpaksa tidak akan melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak si pemaksa . 19 Dalam hal ini tidak diharuskan bagi si terpaksa untuk mengambil resiko yang sangat merugikannya, misalnya lebih baik mati atau luka-luka berat atau kesakitan daripada mengikuti kehendak si pemaksa. 17 H.A.K. Mochtar, Hukum Pidana Bagian Khusus Bandung: Alumni, 1986 hal. 43 18 R. Soesilo, Teknik Berita Acara Ilmu Pembuktian dan Laporan Bogor: Politea, 1985 hal 167 19 S.R Sianturi, op.cit., hal. 81

C. Pengertian dan Jenis Perkosaan

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor :829/PID.Sus/2010/PN.Jr.)

1 2 16

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (Putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi Nomor : 133/Pid.B/2010/PN.Bwi)

0 12 15

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK YANG MENGALAMI CACAT MENTAL (Studi Putusan Pengadilan Negeri Sampang Nomor : 216/Pid.B/2008/PN.Spg)

0 6 16

ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA BERSAMASAMA DI MUKA UMUM MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG (Putusan Pengadilan Nomor 21/Pid.B/2012/PN.Kd.Mn)

0 4 17

ANALISIS YURIDIS VISUM ET REPERTUM DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (Putusan Nomor: 999/Pid.B/2004/PN.BB)

1 6 16

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT ( Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Menggala Nomor 199/PID.B/2011/PN.MGL )

0 12 64

ANALISIS PEMBUKTIAN UNSUR DENGAN KEKERASAN ATAU ANCAMAN KEKERASAN PADA TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Menggala Nomor 92/Pid.B/2008/PN.Mgl)

2 21 63

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan PN Nomor : 195/PID.B/2012/PN.GS)

0 7 61

PENERAPAN TINDAK PIDANA RINGAN KASUS (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.KIS)

0 0 12

ANALISIS YURIDIS PENGGUNAAN BARANG BUKTI TERHADAP PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (STUDI PUTUSAN NOMOR 215/PID.B/2013/PN.KLD)

0 0 10