1
Artikel UUM
RELASI SOSIAL DALAM TINJAUAN KONSEP e-GOVERNMENT
SOCIAL RELATION IN THE POINT OF VIEW OF e-GOVERNMENT CONCEPT
Dewi Kurniasih
1
Abstrak
Pemanfaatan teknologi komputer dewasa ini diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang lebih baik good governance. Konsep e-Government muncul
sebagai upaya untuk mengembangkan aktivitas pemerintahan berbasis elektronik. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan publik yang lebih efektif
dan efisien. Namun, relasi antara manusia dan teknologi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Dalam konteks sosiologi tanpa disadari teknologi telah
mengubah relasi sosial aparatur.
Abstract
The usage of computer technology these days is expected in creating a better ’good governance’. The e-Government concept appeared as an effort to develop
electronic-based government activities. This concept is aimed to improve a more effective and more efficient public service quality. The relation between human
and technology, however, is not as simple as it can be imagined. In the context of sociology the technology has unconsciously changed the aparatus of social
relation.
1. Pendahuluan
Era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi komunikasi dan komputer, telah mempengaruhi penyelenggaraan
pemerintahan suatu negara. Pemerintah di belahan negara manapun, saat ini mulai memanfaatkan teknologi komputer sejalan dengan perkembangan jaman tersebut.
Pemanfaatan teknologi komputer ini diharapkan dapat menciptakan pemerintahan
1
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unikom Kandidat Doktor di Universitas Padjadjaran
2
yang lebih baik good governance. Penerapan tata pemerintahan yang baik akan berimplikasi terhadap pelayanan publik yang lebih baik pula kepada masyarakat.
Kondisi umum administrasi pelayanan publik saat ini masih ada yang menggunakan pola manual. Hal ini mengakibatkan kegiatan penyelenggaraan
administrasi pemerintahan berjalan lamban, tidak efektif dan tidak efisien baik dari segi waktu, maupun dalam pencapaian hasil secara optimal. Selain itu,
birokrasi yang ada cenderung tidak seperti apa yang diharapkan. Pola birokrasi yang ada belum dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja, sehingga
birokrasi sering dianggap menjadi penghambat untuk mencapai tujuan pemerintahan. Demi pencapaian cita-cita ideal tersebut, maka pemerintah perlu
memperbaiki sistem birokrasi yang ada. Teknologi, Informasi dan Komunikasi TIK merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki birokrasi, dalam rangka
menciptakan pemerintahan yang lebih baik. Tetapi yang terpenting adalah untuk memberikan pelayanan yang prima antar pemerintah dan dari pemerintah untuk
masyarakat. Pemerintah memiliki hak dan wewenang untuk mengatur kehidupan masyarakatnya karena pada dasarnya penyelenggaraan pemerintahan mengemban
tiga fungsi hakiki yaitu pelayanan service, pemberdayaan empowerment, dan pembangunan development.
Penerapan e-Government ini merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik yang lebih efektif dan efisien. Pembangunan Teknologi Informasi TI dapat dilakukan secara optimal, merata, dan menyebar keseluruh
lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemanfaatan TI ini
3
dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat setempat.
Dalam konteks sosiologi tanpa disadari teknologi telah mengubah kehidupan sosial aparatur. Penerapan e-Government telah mengubah pola
komunikasi aparatur Pemerintah dalam melakukan rutinitas mereka secara bertatap muka. Interaksi sosial yang selama ini terjadi pun mengalami perubahan.
Teknologi telah mengubah ikatan sosial kultural yang kuat diantara aparatur, sebuah ikatan yang membentuk aparatur sebagai sebuah komunitas baru. Kondisi
ini adalah sebuah parameter modernitas yang menunjukkan bagaimana sebuah tatanan sistem sosial mengalami perubahan dengan adanya intervensi teknologi.
Relasi antara manusia dan teknologi tidaklah sesederhana mengatakan bahwa teknologi adalah media untuk mengubah manusia. Manusia tidak pernah
bersikap pasif terhadap teknologi. Respons imajinatif senantiasa mewarnai interaksi timbal balik antara manusia dan teknologi, sebuah interaksi yang selalu
melibatkan dimensi sosial, politik, dan kultural. Pada titik inilah relasi antara manusia dan teknologi menjadi diskursus menarik sekaligus penting. Menarik
karena kompleksitasnya. Penting karena teknologi selalu menjadi bagian dari setiap episode sejarah kehidupan manusia.
Sosiologi teknologi telah membangun berbagai model sosial untuk menjelaskan perkembangan teknologi dan mencari tahu apa dan bagaimana
faktor-faktor sosial bekerja dalam proses tersebut. Salah satu konsep dalam sosiologi teknologi saat ini adalah Social Construction Of Technology SCOT
dengan Wiebe Bijker dan Trevor Pinch sebagai pelopornya. SCOT sendiri
4
diilhami oleh sosiologi pengetahuan ilmiah yang sangat kental dengan muatan konstruktivisme. Tidak heran apabila pendekatan konstruktivisme dalam studi
sains diimpor ke dalam SCOT dan menjadi inti dari konsep ini. Seperti diketahui sebelumnya bahwa gagasan SCOT berpusat pada tesis
yang menyatakan bahwa perkembangan teknologi dalam suatu sistem sosial melewati tiga fase melalui interaksi kelompok sosial relevan yang memiliki
kepentingan dan memberi makna terhadap suatu artifak teknologi. Pada fase pertama terjadi fleksibilitas interpretatif dimana sejumlah kelompok sosial
menginterpretasikan suatu artefak teknologi secara berbeda. Pada fase kedua terjadi proses stabilisasi melalui interaksi antarkelompok sosial. Fase ini diwarnai
dengan konflik dan negosiasi antara kelompok sosial yang berujung pada sebuah kompromi. Fase ketiga tercapai setelah para kelompok sosial mencapai suatu
persetujuan akan makna dari artifak teknologi tersebut. Pada fase ini desain dari artefak teknologi menjadi stabil.
Penerapan e-Government pada lembaga pemerintahan diharapkan dapat menciptakan suatu hasil kerja yang efisien, partisipatif, berkeadilan, demokratis,
transparan dan bertanggung jawab. Hal tersebut di atas, merupakan unsur penting dalam sistem aparatur negara yang modern, yang dilandasi oleh derajat
rasionalitas yang tinggi. Harapan yang muncul adalah penerapan e-Government akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Namun, untuk
penerapannya memang tidak mudah, karena memerlukan proses dan tahapan- tahapan seperti halnya meningkatkan hasil kerja birokrasi.
5
2. Maksud