xvi
DAFTAR SIMBOL
1. Simbol Flow Map
SIMBOL NAMA
KETERANGAN
Proses Merupakan proses komputer yang terjadi
didalam aliran dokumen
Keyboard Menunjukkan input menggunakan
keyboard
Aliran Menunjukkan data – data yang mengalir
pada sistem
Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam
Flow Map
Dokumen Dokumen yang ada dalam Flow Map
Offline Storage
Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip
2. Simbol Entity Relationship Diagram
SIMBOL NAMA
KETERANGAN
Entity Menunjukkan himpunan entitas
xvii Garis
Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan
entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
Belah ketupat Relationship
Menunjukkan himpunan relasi
Atribut Menunjukkan karakter atau sifat dari
entitas.
3. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL NAMA
KETERANGAN
Proses Menunjukkan kegiatan kerja yang
dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Terminator Menunnjukkan bagian dari luar
Arus Aliran data
Menunjukkan arus dari proses
Data store Menunjukkan simpanan dari data yang
dapat berupa suatu file database di sistem komputer
xviii Proses
Terdefinisi Menunjukkan suatu operasi yang
rinciannya ditunjukkan ke tempat lain.
4. Simbol Flowchart
SIMBOL NAMA
KETERANGAN
Titik Terminal Menunnjukkan Awal dan Akhir dari
suatu proses
Proses Mewakili Suatu Proses
InputOutput Menunnjukkan data inputOutput
Keputusan Menunjukkan suatu penyelesaian dalam
suatu program
Garis Alir Menunjukkan arus dari proses
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tampilan Antar Muka..................................................................... A-1 Lampiran B Listing Program ...............................................................................B-1
Lampiran C Hasil Kuesioner................................................................................C-1 Lampiran D Surat Penelitian............................................................................... D-1
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini kemajuan teknologi informasi berkembang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi informasi komputer. Sebagai alat bantu, komputer juga memiliki
kelebihan, diantaranya kecepatan, keakuratan, serta efisiensi dalam pengolahan data bila dibandingkan dengan pengolahan data secara manual. Komputer juga
telah merambah dunia bisnis dan menciptakan persaingan yang ketat antar para pelaku bisnis. Di samping sebagai salah satu fungsi pelayanan, pengolahan data
juga berfungsi untuk memenuhi tuntutan manajemen. Sistem informasi data yang baik senantiasa dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi serta dapat
menghasilkan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Permasalahan yang terjadi pada PT. Gunung Mas Parahyangan adalah mereka
masih menggunakan sistem pengolahan data inventory yang masih manual. Hal ini menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan manajemen data, sebagai
contoh tercecernya data supplier dan customer, sulitnya dalam proses untuk mengetahui berbagai data penting lainnya maupun untuk mengetahui pendapatan
serta pengeluaran yang telah dijalani perusahaan, juga berbagai masalah lain yang muncul yang disebabkan karena masih diterapkannya sistem manual dalam
pengolahan setiap data.
Berdasarkan masalah yang muncul diatas dan dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka Penulis bermaksud membangun sebuah aplikasi sebagai
alat pengolahan data inventory control pada PT. Gunung Mas Parahyangan berbasis client-server.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi masalah yang ada adalah bagaimana membuat aplikasi pengolahan data inventory pada PT.
Gunung Mas Parahyangan berbasis client-server.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun perangkat lunak yang nantinya akan menjadi alat pengolahan data inventory control
PT. Gunung Mas Parahyangan.
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mempermudah staf pada PT. Gunung Mas Parahyangan, dalam
melakukan pengolahan data. b. Memberikan kemudahan bagi beberapa pihak yang membutuhkan
informasi dengan cepat dan akurat
c. Untuk mempermudah pengecekan data stock barang agar informasi yang dihasilkan selalu up to date.
1.4 Batasan Masalah
Pembuatan Perangkat Lunak pengolahan data inventory ini memiliki batasan masalah sebagai berikut:
1. Perangkat lunak ini akan digunakan oleh staf bagian pemesanan, bagian gudang dan bagian produksi, tetapi dibatasi hak aksesnya.
2. Perangkat lunak ini dibangun khusus untuk mengolah data pemesanan, data pelanggan, data supplier, data bahan mentah, data produksi, data
pengguna, data barang, data login, data laporan. 3. Tidak ada costumize barang
4. Report yang dikeluarkan adalah berupa laporan dari keseluruhan data- data tersebut
5. Perangkat lunak yang akan dibangun berbasis client-server 6. Tools yang digunakan adalah Delphi dan MySQL sebagai DBMS
1.5 Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Inventory adalah sebagai berikut :
1.5.1 Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur Pengumpulan data dan membaca beberapa literature yang mendukung
baik dari studi pustaka maupun sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
b. Studi Lapangan 1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap perusahaan dengan mengamati
secara langsung proses kerja karyawan. 2. Interview
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan terhadap permasalahan yang
diteliti.
1.5.2 Tahap pengembangan sistem
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses seperti
berikut ini : 1. Sistem Information Engineering
Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan
perangkat lunak. 2. Analisys
Tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.
3. Design Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user. 4. Coding
Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing Tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
6. Maintenance Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
Gambar 1.1 Model Incremental dengan pengembangan dari model Waterfall
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisannya adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang analisis dari model penelitian, dari hasil analisis dilakukan perancangan mencakup perancangan basis data, pemodelan
sistem yang dibuat, seperti Konteks Diagram, Data Flow Diagram. Selain itu juga terdapat perancangan antar muka dari sistem yang akan dibangun.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas tentang implementasi sistem dalam bentuk program aplikasi yang dikembangkan berdasarkan tahapan analisis dan perancangan.
Kemudian dilakukan tahapan pengujian sehingga sistem sesuai dengan kebutuhan perancangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran tentang penelitian tugas akhir yang dilakukan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1
Gambaran Umum Perusahaan
PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin
tekstil. Perusahaan yang kini semakin berkembang ini, berlokasi di Jalan Raya Barat no. 49A Cicalengka Bandung. Dalam bidang penjualan spare
part, PT. Gunung Mas Parahyangan sudah memiliki banyak pelanggan tetap maupun pelanggan yang tidak tetap. Untuk ukuran perusahaan skala
menengah, PT. Gunung Mas Parahyangan sudah dapat dikatakan sebagai perusahaan yang berkembang dengan penghasilan yang lumayan besar.
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi.
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dari suatu lingkungan
kerjasama. Dan pada umumnya struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit dalam organisasi serta
garis-garis wewenang yang ada.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Gunung Mas Parahyangan
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya marupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan
yang melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. “ Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu ”. Komponen-komponen atau
subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen- komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk
satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan
maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan goal dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran objective. Suatu sistem pada dasarnya
merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan
memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem, atau bagian- bagian dari sistem.
2. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menujukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan goal atau sasaran objective. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2.3 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian event yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.
2.2.3.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai
input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Gambar 2.2. Siklus Informasi
2.2.4 Konsep dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan.
Proses model
Input Data
Hasil Tindakan
Output Information
Penerima
Keputusan Tindakan
Dasar Data
Data Ditangkap
2.2.5 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu : 1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, mengasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanpulasinya. Data perlu disimpan di
dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. 6. Blok Kendali
Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diingikan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian. Beberpa
pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atapun bila terlanjur
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2.6 Pengertian Data
Data merupakan suatu fakta atau keterangan yang jika berdiri sendiri belum mempunyai arti atau nilai serta data dapat dijadikan kajian analisis atau
kesimpulan. Data juga merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Pemggambaran fakta tersebut direkam
dalam bentuk simbol seperti angka, tulisan atau gambar. Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data data item. Elemen data
adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pihak yang menggunakannya user. Dalam suatu sistem basis data, elemen data ini disebut dengan field.
2.2.6.1 Data Flow Diagram
Diagram aliran data atau data flow diagram DFD adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi yang diaplikasikan pada saat
bergerak dari input menjadi output. Data flow diagram merupakan gambaran secara logika dan tidak tergantung pada hardware, software, struktur data, ataupun
organisasi file yang digunakan. Data flow diagram dapat digunakan secara logika untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat yang
mempresentasikan dan memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi.
Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi didalam sistem data flow diagram menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti
tersendiri dalam menerangkan : a. Eksternal Entity
Eksternal entity dapat merupakan kesatuan entity dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang
memberikan input-output dari sistem.
Gambar 2.3 simbol eksternal entity
b. Data Flow Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar.
Arus data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.
Gambar 2.4 simbol data flow c. Proses Proces
Untuk physical data flow diagram PDFD, data dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram
LDFD, suatu proses hanya menujukkan proses dari komputer.
Gambar 2.5 simbol proses d. Penyimpanan Data
Simpanan data data store merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal
paralel.
Gambar 2.6 simbol data store
2.2.6.2 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang
melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dari sistem.
Suatu konteks diagram selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Konteks diagram ini
menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya kesatuan luar.
2.2.6.3 Entity Relationship Diagram ERD
Entitas relational diagram digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, sehingga kita dapat mengetahui data apa saja yang
diperlukan dan bagaimana data yang satu dengan data yang lain saling berhubungan, dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses
yang dilakukan. Antar entitas selalu ada tiga hubungan biner, yaitu : 1. Satu ke Satu One To One Relationship
Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding satu.
1 1
Gambar 2.7 ERD one to one 2. Satu ke Banyak One To Many
Himpunan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih entity pada himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.
1 N
Gambar 2.8 ERD one to many
Kode Obat Nama
Nama Obat
Siswa Wali Kelas
Memiliki
3. Banyak ke Banyak Many To Many Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan dengan
banyak entity pada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya.
N N
Gambar 2.9 ERD Many to Many
2.2.6.4 Flow Map
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian pelaku proses, proses manual atau berbasis komputer dan aliran data dalam bentuk dokumen
keluaran dan masukan. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam flow map, adalah :
Tabel 2.1 Simbol Flow Map Simbol
Fungsi Dokumen
Prosedur yang menggunakan mesin atau komputer.
Penghubung dalam satu halaman
Konsumen Obat
Memiliki
Pengarsipan manual
Aliran dokumen atau proses Prosedur manual
Kondisi
Penghubung pindah halaman
Penyimpan data
2.2.6.5 Kamus Data
Kamus data data dictionary merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tepat dan
teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan emmiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpan, dan bahkan kalkulasi inter-
mediate [Pres, hal 388]. Meskipun format kamus bervariasi dari peranti satu ke peranti yang lain, sebagian besar berisis informasi berikut ini:
1. Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data, atau entitas eksternal.
2. Where-used how-used – suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau item control dan bagaimana dia digunakan misalnya, input ke proses,
output dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagai suatu entitas eksternal.
3. Content description - suatu notasi untuk merepresentasikan isi. 4. Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga
presetbila diketahui, batasan, dan lain-lain.
2.3 Pengertian Inventory
Inventory merupakan kata lain dari persediaan, istilah persediaan disini maksudnya menujukkan barang-barang yang dimiliki perusahaan. beserta bahan
pembantu, persediaan barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran penjualan dan pemasukan pembelian barang-
barang. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai
persediaan yang
ada di
gudang. Dengan
demikian adanya
pembukuanpencatatan persediaan barang-barang yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan barang-barang. Ada dua metode
yang dapat digunakan dalam unit mencatat persediaan barang-barang, yaitu dengan metode perpetual inventarisasi terus menerus dan inventarisasi fisik
metode physical. Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan
yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan, yang secara
berkelanjutan digunakan dalam kegiatan penjualan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan barang.
2.4 Topologi
Topologi secara fisik dari suatu jaringan local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel,komputer,dan perangkat lainnya.
2.4.1Topologi linear bus
Topologi Linear bus Garis Lurus terdiri dari suatu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan
sebuah terminator.
Semua nodes
pada jaringan
file server,workstation,dan perangkat lainnya terkoneksi sebuah kabel
utama backbone.
Gambar 2.10 Topologi Linear Bus
2.4.2 Topologi Star
Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang
terjadi. Terminal-terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat.
Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus untuk dua terminal yang akan berkomunikasi. Topologi ini mudah untuk
dikembangkan, baik untuk penambahan maupun pengurangan terminal. Banyaknya terminal yang dapat terhubung tergantung
pada jumlah port yang tersedia pada hub yang digunakan. Pada port star ini, hub yang digunakan akan menjadi titik kritis, sehingga perlu
adanya perhatian dan pemeliharaan terhadap hub tersebut.
Gambar 2.11 Topologi Star
2.5 Sekilas tentang MySQL dan Borland Delphi
1. MySQL MySQL sebenarnya merupakan susunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL Structure Query Languange. Keandalaan suatu sistem database DBMS dapat diketahui dari cara kerja
optimezernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server,
MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server
lainnya dalam query data. MySQL adalah satu dari sekian banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database.
2. Borland Delphi Dalam pembuatan sebuah program, Delphi menggunakan sistem yang
disebut RAD Rapid Application Development. Sistem ini memanfaatkan bahasa pemrograman visual yang mempermudah bagi pemakainya
mendesain tampilan program user interface. Cara ini sangat bermanfaat untuk membuat program yang bekerja dalam sistem windows yang
memang tampilan layarnya lebih rumit dibandingkan dengan sistem DOS dulu.
Program Delphi dikembangkan dengan Bahasa Pascal dan bekerja dalam lingkungan Windows 95 atau lebih. Delphi menjadikan pemakai tidak
perlu membuat tampilan kotak layar, dialog, perangkat control yang rumit dan menyita waktu dalam penulisan program. Beberapa keunggulan
lainnya adalah kecepatan eksekusinya yang cepat, serta kemudahan akses berbagai format database.
Borland Delphi memiliki keunggulan dibandingkan dengan aplikasi pemrograman visual berbasis windows lainnya, diantaranya:
1. Borland Delphi memiliki RAD Rapid Application Development,
yaitu perangkat pengembang yang mampu dengan mudah dan cepat mengahasilkan program aplikasi.
2. Borland Delphi dapat membangun suatu program aplikasi dengan tatanan GUI Graphical User Interface, yaitu program aplikasi yang
menggunakan perantara untuk berinteraksi dengan pemakai user. 3. Borland Delphi dapat dipakai untuk merancang program aplikasi
sesuai dengan yang kita inginkan, serta mudah dan cepat diakses.
25
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Sistem yang akan dianalisa dan akan dibuat rancangannya adalah
mengenai sistem informasi stok barang di gudang, pengecekan ketersediaan barang di gudang, pemesanan barang, produksi barang, pembelian bahan mentah
dari supplier, pengiriman barang, perubahan harga barang produksi, pelaporan.
3.1.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Dalam hal ini analisis sistem yang sedang berjalan terpusat pada sistem Inventory Control pada PT. Gunung Mas Parahyangan yang masih menggunakan
sistem manual, dengan semua proses-proses yang masih menitikberatkan kepada sistem manual yang menggunakan buku besar dan dengan prosedur-prosedur yang
terlibat didalamnya begitu padat sehingga ketelitian serta kecermatan dalam menangani setiap proses atau prosedur akan menjadi rendah, selain itu semua
proses dan prosedur yang biasa dilakukan kurang bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal.
Dokumen-dokumen yang digunakan dan dihasilkan sistem, baik itu dari atau entitas luar sistem maupun untuk dipergunakan dalam sistem itu sendiri
masih dikelola secara manual dengan hanya didokumentasikan atau diarsipkan ke dalam suatu bentuk buku laporan dan disimpan pada suatu tempat tertentu. Sistem
yang ada saat ini memiliki enam prosedur yaitu prosedur pemesanan barang, prosedur produksi barang, prosedur pemebelian bahan mentah, prosedur
pengiriman barang, prosedur perubahan harga barang, prosedur pelaporan.
3.1.1.1 Prosedur Pemesanan Barang
Prosedur pemesanan barang merupakan proses pemesanan barang yang dilakukan oleh pelanggan. Prosedur pemesanan barang pada PT. Gunung Mas
Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses Gambar 3.1, sebagai berikut :
1. Staff pemesanan memberikan formulir data pesanan kepada pelanggan, kemudian pelanggan mengisi formulir tersebut, jika telah terisi maka
formulir tersebut dikembalikan kepada staff pemesanan untuk dicek kelengkapannya.
2. Jika belum lengkap formulir tersebut dikembalikan kepada pelanggan untuk dilengkapi dan jika telah lengkap maka staff pemesanan akan
mengecek apakah pelanggan tersebut telah terdaftar pada arsip daftar pelanggan atau belum, jika belum maka akan dilakukan pencatatan data
pelanggan pada arsip data pelanggan tetapi jika telah terdaftar maka staff pemesanan akan melakukan perhitungan data pesanan.
3. Staff pemesanan membuat kwitansi untuk diberikan kepada pelanggan dan membuat laporan data pemesanan yang kemudian disahkan oleh
pemimpin. 4. Laporan data pemesanan yang telah disahkan diberikan kembali kepada
staff pemesanan untuk diarsipkan.
keterangan : A1 = arsip data pelanggan A2 = daftar harga barang
A3 = arsip laporan data pemesanan yang disahkan
Gambar 3.1 flowmap prosedur pemesanan barang
3.1.1.2 Prosedur Produksi Barang
Prosedur produksi barang merupakan proses pembuatan barang yang tealah dipesan oleh pelanggan. Prosedur produsi barang pada PT. Gunung Mas
Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses Gambar 3.2, sebagai berikut :
1. Staff produksi membuat dua rangkap daftar bahan mentah yang diperlukan yang kemudian satu diberikan kepada staff gudang dan satu disimpan
oleh staff produksi 2. Staff gudang mengecek bahan yang diperlukan, jika tidak tersedia maka
akan dibuat daftar bahan mentah yang akan dibeli. Jika tersedia maka akan membuat daftar barang yang akan diproduksi dan diberikan kepada
staff produksi 3. Staff produksi mengecek kesesuaian antara daftar bahan yang diperlukan
dengan daftar bahan yang akan diproduksi 4. Jika sesuai maka akan disahkan, diberikan kepada staff gudang untuk di
update dan diarsipkan dan bagian produksi akan memproduksi barang yang akan dibuat lalu dibuat data hasil produksi yang kemudian diberikan
kepada pemimpin perusahaan untuk disahkan. Setelah disahkan diberikan kembali kepada staff produksi untuk diarsipkan dan dibuat laporan
pengiriman barang yang kemudian diberikan kepada staff gudang unyuk diarsipkan.
Keterangan : A3 = arsip data pesanan A4 = arsip stock bahan mentah
A5 = arsip daftar bahan mentah yang akan diproduksi A6 = arsip data hasil produksi yang telah disahkan
A7 = arsip laporan barang yang harus dikirim
Gambar 3.2 flowmap prosedur produksi barang
3.1.1.3 Prosedur Pembelian Bahan Mentah
Prosedur pembelian bahan mentah merupakan proses pembelian bahan mentah untuk pembuatan barang produksi. Prosedur pembelian bahan mentah
pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses Gambar 3.3, sebagai berikut :
1. Staff gudang melakukan pengecekan pada daftar stok bahan mentah
2. Jika bahan mentah habis maka akan membuat dua rangkap daftar
pembelian bahan mentah 3.
Satu daftar pembelian bahan mentah tersebut diberikan kepada supplier dan satu disimpan oleh staff gudang, lalu supplier memberikan faktur
pembelian 4.
Staff gudang mengecek kesesuaian antara daftar barang yang akan dibeli dengan faktur pembelian
5. Jika sesuai maka akan dilakukan pembayaran dan pengesahan dan akan
diarsipkan, jika tidak sesuai maka faktur tersebut dikembalikan lagi kepada supplier
6. Staff gudang akan memperbaharui daftar persediaan bahan mentah dan
diarsipkan.
Keterangan : A4 = arsip daftar stock barang mentah A8 = arsip faktur pembelian
A9 = arsip daftar pembelian bahan mentah Gambar 3.3 flowmap prosedur pembelian bahan mentah
3.1.1.4 Prosedur Pengiriman Barang
Prosedur pengiriman barang merupakan proses pengiriman barang yang telah dipesan kepada pelanggan oleh staff pengiriman. Prosedur pengiriman
barang pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses Gambar 3.4, sebagai berikut :
1. Staff gudang membuat laporan bukti penerimaan barang yang akan ditandatangani oleh pelanggan sebagai bukti barang sudah diterima
2. Bukti penerimaan yang telah ditandatangani dikembalikan kepada staff gudang dan diarsipkan
Keterangan : A7 = arsip daftar barang yang harus dikirim A10 = arsip laporan bukti penerimaan yang disahkan
Gambar 3.4 flowmap prosedur pengiriman barang
3.1.1.5 Prosedur Perubahan Harga Barang Produksi
Prosedur perubahan harga barang produksi merupakan proses perubahan harga barang yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan. Prosedur perubahan
harga pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses Gambar 3.5, sebagai berikut :
1. Pemimpin mengadakan rapat bulanan bersama perwakilan semua staff
2. Dari hasil rapat tersebut dibuat pembaharuan terhadap harga barang
yang diproduksi dan diarsipkan oleh staff gudang
keterangan : A2 = arsip daftar harga barang
Gambar 3.5 flowmap prosedur perubahan harga barang
3.1.1.6 Prosedur pelaporan
Prosedur pelaporan pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses Gambar 3.6, sebagai berikut :
1. Staff pemesanan membuat laporan pemesanan untuk diberikan kepada pemimpin perusahaan dan diarsipkan oleh pemimpin perusahaan
2. Staff produksi membuat laporan data produksi untuk diberikan kepada pemimpin perusahaan dan diarsipkan oleh pemimpin perusahaan
3. Staff gudang membuat laporan stok bahan mentah untuk diberikan kepada pemimpin perusahaan dan diarsipkan oleh pemimpin perusahaan
Keterangan : A3 = arsip daftar pemesanan A4 = arsip stock bahan mentah
A6 = arsip daftar produksi A11=arsip laporan
Gambar 3.6 flowmap prosedur pelaporan
3.1.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan
untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi
elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis
kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk
mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi beberapa analisis yaitu analisis
perangkat keras, perangkat lunak dan analisis pengguna.
3.1.2.1 Analisa Perangkat Keras
PT. Gunung Mas Parahyangan pada saat ini masih bekerja dengan menggunakan buku besar. Adapun perangkat keras yang dibutuhkan dalam
implementasi program aplikasi yang akan dibuat adalah dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Prosesor : Intel Pentium IV
2. Memory : RAM DDR 256 MB
3. Harddisk 40GB
4. VGA Card 64 MB
5. Keyboard dan Mouse
6. Kartu jaringan Ethernet Card
Dengan demikian kebutuhan perangkat keras telah terpenuhi sebagai syarat dapat berjalannya aplikasi yang akan dibangun.
3.1.2.2 Analisis Perangkat Lunak
Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan pada aplikasi sistem inventory Control pada PT. Gunung Mas Parahyangan :
1. sistem operasi Windows Xp Profesional 2. Software MySQL dan Delphi 7
Dengan demikian kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi sebagai syarat dapat berjalannya aplikasi yang akan dibangun.
3.1.2.3 Analisis Pengguna
User atau pengguna yang akan mengoperasikan aplikasi ini adalah karyawan dari PT. Gunung Mas Parahyangan, adapun maksud dari analisis ini
adalah untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat serta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap
komputer. Karakteristik user yang akan mengelola aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian Pemesanan a. Pendidikan : D3
b. Kemampuan dalam menggunakan komputer : menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.
2. Bagian Produksi a. Pendidikan : D3
b. Kemampuan dalam bidang komputer : menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.
3. Bagian Gudang a. Pendidian : D3
b. Kemampuan dalam bidang komputer : menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.
4. Bagian IT a. Pendidian : D3
b. Kemampuan dalam bidang komputer : menguasai Delphi, Microsoft Word dan Microsoft Excel.
Berdasarkan hasil analisis terhadap user yang akan menggunakan aplikasi dengan latar belakang komputer yang terbiasa menggunakan Microsoft Office,
maka disimpulkan bahwa user dapat menggunakan aplikasi pengolahan data inventori pada PT. Gunung Mas Parahyangan.
3.1.2.4 Analisis Jaringan
PT. Gunung Mas Parahyangan pada saat ini masih berkerja dengan sistem manual sehingga belum ada jaringan komputer untuk pembangunan perangkat
lunak sistem inventory control. Usulan untuk gambaran jaringan pada PT. Gunung Mas Parahyangan yaitu digunakannya tiga komputer sebagai client yang masing-
masing akan digunakan oleh staf gudang, staf produksi dan staf pemesanan dan satu komputer sebagai server yang akan digunakan oleh staff IT. Gambar berikut
ini adalah arsitektur jaringan di PT. Gunung Mas Parahyangan :
Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan PT. Gunung Mas Parahyangan
3.1.3 Analisis Basis Data
Dalam memodelkan data dan hubungan-hubungan data yang ada di dalam Sistem Informasi Inventory Control dapat digunakan alat bantu yaitu diagram E-
R. Gambar dibawah menggambarkan bagaimana relasi antar entitas yang saling berhubungan pada Sistem Informasi Inventory Control, yang akan dibangun di
PT. Gunung Mas Parahyangan.
Memiliki Memiliki
Pelanggan Pemesanan
Barang Pembelian
Supplier
Memiliki
Produksi Memiliki
Detail Pemesanan
Detail Pembelian
Mengelola
Mengelola Pengguna
Mengelola Detail Produksi
N
1 N
1
N
1 N
1 1
N
1 N
1 N
N N
N N
Bahan mentah Memiliki
Memiliki Detail Barang
Memiliki Memiliki
N
1 1
N
1
N 1
N
Gambar 3.8.Entity Relationship Diagram Keterangan :
1. Pengguna
: { nama_pengguna + kata_sandi + nip + nama + status+bagian}
2. Pelanggan
: { kd_pelanggan + nama + alamat + no_tlp + jenis_kelamin}
3. Pemesanan
: { kd_pemesanan +
kd_pelanggan+nama_pelanggan+tanggal+status_produksi+status_kir im }
4. Detail Pemesanan
: { kd_pemesanan + kd_barang + jumlah + harga_satuan+sub_total+total}
5. Barang
: { kd_barang + nama_barang + harga_barang + ukuran}
6. Detail barang
: {kd_barang + kd_bhn_mentah +jumlah}
7. Supplier
: {kd_supplier + nama_supplier +alamat+no_tlp }
8. Pembelian