Pembangunan Aplikasi Pengolah Data Appraisal di KJPP. Gunawan Sebagai Rekanan dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Berbasis Client Server

(1)

PEMBANGUNAN APLIKASI PENGOLAH DATA APPRAISAL DI

KJPP. GUNAWAN SEBAGAI REKANAN DARI PT BANK

TABUNGAN NEGARA (Persero) BERBASIS CLIENT SERVER

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ROBI SISWARA

10108849

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

(5)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DATFAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 3

1.5.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9


(6)

vi

2.1.1 Struktur Organisasi ... 9

2.1.2 Deskripsi Pekerjaan ... 10

2.1.3 Logo ... 11

2.1.4 Badan Hukum ... 11

2.1.5 Visi dan Misi ... 12

2.2 Landasan Teori ... 12

2.2.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) ... 12

2.2.2 Appraisal ... 12

2.2.3 Standar Penilai Indonesia (SPI) ... 13

2.2.4 Basis Data ... 13

2.2.4.1 Tujuan Basis Data ... 13

2.2.4.2 Tahap Perancangan Basis Data... 13

2.2.5 Kualitas Sistem (System Quality) ... 14

2.2.6 Kualitas Informasi (Information Quality)... 15

2.2.7 Sistem Informasi ... 17

2.2.7.1 Komponen sistem Informasi ... 17

2.2.7.2 Kegiatan sistem Informasi ... 18

2.2.8 Flow Map (Bagan Alir) ... 18

2.2.9 Konsep Perancangan Basis Data ... 20


(7)

vii

2.2.9.1.1 Notasi ERD... 21

2.2.9.1.2 Derajat Relasi atau Kardinalitas ... 22

2.2.10 Konsep Perancangan Sistem Informasi ... 22

2.2.10.1 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DF)... 22

2.2.10.1.1 Tujuan DFD ... 23

2.2.10.1.2 Manfaat DFD ... 24

2.2.10.1.3 Simbol DFD ... 24

2.2.10.1.4 Syarat Membuat DFD ... 26

2.2.10.2 Kamus Data ... 26

2.2.11 Database Mangement System (DBMS) ... 27

2.2.11.1 Fitur-Fitur Database Mangement System (DBMS)... 27

2.2.11.2 Keunggulan Database Mangement System (DBMS) ... 28

2.2.11.3 Kelemahan Database Mangement System (DBMS) ... 29

2.2.11.11 Boralnd Delphi 7 ... 30

2.12 MYSQL ... 32

2.13 Pengertian Client Server ... 33

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1. Analisis Sistem... 35

3.1.1 Analisis Masalah... 35

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 36


(8)

viii

3.1.2.2 Prosedur Pembuatan Laporan ... 38

3.1.3 Analisis Penilaian Properi Bangunan ... 39

3.1.3.1 Analisis Pengkodean...40

3.1.3.2 Aturan Bisnis ... 46

3.1.4 Analisis Kebutuhan Nonfungsional ... 46

3.1.4.1 Analisis Perangkat Keras ... 47

3.1.4.2 Analisis Perangkat Luank ... 48

3.1.4.3 Analisis Pengguna ... 49

3.1.4.4 Analisis Jaringan... 49

3.1.5 Analisis Basis Data ... 54

3.1.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD)... 55

3.1.5.1.1 Kamus Data ERD ... 56

3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57

3.1.6.1 Diagram Konteks ... 57

3.1.6.2 Data Flow Diagram(DFD) ... 58

3.1.6.2.1 Diagram Nol Level 1 ... 59

3.1.6.2.2 Diagram 3.0 Level 2 ... 60

3.1.6.2.3. Diagram 4.0 Level 2 ... 61

3.1.6.2.4 Diagram 5.0 Level 2 ... 62

3.1.6.2.5 Diagram 9.0 Level 2 ... 63


(9)

ix

3.1.6.3 Spesifikasi Proses ... 64

3.1.6.4 Kamus Data ... 76

3.2 Perancangan Sistem ... 83

3.2.1 Perancangan Data ... 84

3.2.1.1 Skema Relasi ... 84

3.2.2. Struktur Tabel ... 89

3.2.3. Perancangan Struktur Menu ... 99

3.2.3.1 Struktur Menu Pada Bagian Pemilik ... 99

3.2.3.2 Struktur Menu Pada Bagian Admin... 99

3.2.3.3 Struktur Menu Pada Bagian Surveyor ... 100

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 100

3.2.4.1 Perancangan Antarmuka Pada Form Login Pemilik ... 101

3.2.4.2 Perancangan Antarmuka Pada Form Login Admin ... 105

3.2.4.3 Perancangan Antarmuka Pada Form Login Surveyor ... 109

3.2.5 Perancangan Pesan ... 110

3.2.6 Jaringan Semantik ... 115

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 118

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 123

4.1 Implementasi Sistem ... 123

4.1.1 Analisi Perangkat keras Lunak ... 123


(10)

x

4.1.3 Implementasi Basis Data dan Anatrmuka ... 124

4.1.3.1 Implementasi Basis Data ... 125

4.1.3.2 Implementasi Antarrmuka ... 135

4.2 Pengujian Alpa ... 154

4.2.1 Pengujian Sistem ... 155

4.2.1.1 Pengujian Login Admin... 156

4.2.1.2 Pengujian Pengolahan Data Komponen Material ... 158

4.2.1.3 Pengujian Pengolah Data Bank ... 160

4.2.1.4 Pengujian Pengolahan Data Petugas Bank ... 162

4.2.1.5 Pengujian Pengolahan Data Pemohon Kredit ... 164

4.2.1.6 Pengujian Pengolahan Penugasan Surveyor ... 166

4.2.1.7 Pengujian Pengolahan Laporan ... 168

4.2.1.8 Pengujian Logn Surveyor ... 169

4.2.1.9 Pengujian Pengolahan No Penugasan... 170

4.2.1.10 Pengujian Pengolahan Data Detail Objek ... 170

4.2.1.11 Pengujian Pengolahan Data Detail Marketabilitas ... 171

4.2.1.12 Pengujian Pengolahan Data Detail Agunan ... 172

4.2.1.13 Pengujian Pengolahan Data Detail Bangunan ... 172

4.2.1.14 Pengujian Pengolahan Data Detail Tanah ... 173

4.2.1.15 Pengujian Login Pemilik ... 174


(11)

xi

4.2.1.17 Pengujian View Data Surveyor ... 176

4.2.1.18 Pengujian View Data Surat Penugasan ... 176

4.2.1.19 Pengujian View Data Survey ... 177

4.2.1.20 Pengujian View Data Petugas Bank ... 177

4.2.1.21 Pengujian Pengujian View Data Pemohon Kredit ... 178

4.2.1.2.2 Pengujian Pengolahan Surat Penugasan ... 179

4.2.2 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 181

4.3 Pengujaian Beta ... 181

4.3.1 Wawancara Pengujian Beta Untuk Pemilik ... 181

4.3.2 Wawancara Pengujian Beta Untuk Admin ... 182

4.3.3 Kuisioner Untuk Surveyor... 182

4.3.4 Kesimpulan Pengujian Beta ... 184

BAB 5 PENUTUP... 185

5.1 Kesimpulan ... 185

5.2 Saran ... 186


(12)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi dengan judul “PEMBANGUNAN APLIKASI PENGOLAH DATA

APPRAISAL DI KJPP GUNAWAN SEBAGAI REKANAN DARI PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) BERBASIS CLIENT SERVER”.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi mata kuliah wajib dan syarat menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan, masukan, dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Entoy Saptari, Sp. dan Ibu Atik selaku kedua orangtua saya yang selalu memberikan doa dan kasih sayang serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Tedy Ruhaedi dan Ipit Maryati selaku kakak-kakak penulis yang selalu memberi semangat dan doa selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Inne Novitasari, S.Si., M.Si., selaku pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. selaku reviewer dan bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom selaku penguji tiga yang telah


(13)

iv

memberikan arahan serta masukan saat penyempurnaan laporan skripsi ini.

5. Bapak Irfan Maliki, S.T, M.T., selaku Dosen Wali, yang telah memberi arahan untuk persiapan penelitian ini.

6. Riza Ramdhani, Ilham Mugni, Mahathir Muhammad Putra, Ari Irawan, Pahlawanto Pancawindu, Dimas Permadi, Mang Adul yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini dan selalu memberikan nasehat dan motivasi serta setia menemani penulis dikala penulis mengalami kesulitan dan setia menjadi pendengar yang baik.

7. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan kemampuan, maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang memerlukannya.

Bandung, 13 Juni 2013


(14)

187

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.

[2] Jogiyanto, HM. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

[3] Kadir Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

[4] Kadir Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySql. Andi. Yogyakarta.

[5] Darmayuda, Ketut. (2007). Pemrograman Client Server Dengan Borland Delphi 7.0. Informatika. Bandung.

[6] Ichwan, M. (2011). Pemrograman Basis Data Delphi 7 & MySQL. Informatika. Bandung.

Standar Penilai Indonesia (SPI), PT. Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bandung Timur, PT. Bank Tabungan Negara (persero) cabang Tanggerang Selatan.

[7] DeLone,W., and McLean E.R.”Information System Success : The Quest for The Dependent Variable”. Information System Research, 1992, pp 60-95.


(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN adalah salah satu konsultan yang bergerak di bidang jasa penilai publik atau appraisal sebagai rekanan dari PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) yang didirikan pada tanggal 1 Desember tahun 2008, Kantor jasa penilai publik ini berlokasi di Taman Pagelaran Blok G 5, Jl Mawar V No.8, Padasuka, Ciomas –Bogor yang telah memiliki kantor perwakilan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Appraisal atau penilaian didefinisikan sebagai proses mengestimasi nilai properti bangunan. Penilaian meliputi deskripsi atas properti yang dinilai, opini penilai tentang kondisi properti yang bertujuan untuk mendapatkan nilai finansial properti berdasar data pasar pada tahun yang relatif baru. Sekalipun Appraisal

didasarkan pada data lapangan , penilaian tetap merupakan opini.

Dalam melakukan penilaian aset, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN akan mengutus seorang surveyor turun ke lapangan untuk mendata dan menilai aset yang di ajukan oleh klien, proses appraisal meliputi mendata, menilai suatu aset dan setelah nilai aset yang diperoleh akan digunakan untuk memutuskan, layak atau tidaknya aset tersebut untuk di jadikan jaminan oleh pihak klien. Permasalah yang terjadi di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN saat ini, penyimpanan laporan penilain appraisal masih tersimpan di surveyor masing-masing belum adanya integrasi data laporan dari setiap surveyornya, hal ini mengakibatkan kesulitan dalam hal mendelegasikan atau penunjukan penugasan surveyor unuk melakukan penilaian di KJPP GUNAWAN saat ini, masih menggunakan cara-cara yang tidak akurat atau tidak merata kesemua surveyornya.

Selain itu pimpinan KJPP masih belum mempunyai informasi yang akurat mengenai pengawasan semua laporan / outputan mengenai hal penilaian properti bangunan dikarenakan informasi yang berjalan sekarang masih kurang kurang


(16)

2

ketat sehingga akan rentan sekali terhadap penyelewengan ataupun penyalahgunaan wewenang dalam melakukan penilaian properti bangunan yang di lakukan oleh surveyor di KJPP GUNAWAN.

Berdasarkan hal tersebut maka di bangunlah suatu aplikasi yang dapat mengolah data appraisal yang berbasis Client Server,agar para surveyor beserta pimpinannya di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN lebih terbantu dalam proses pengolahan penilaian aset properti bangunan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, di dapat suatu rumusan masalah yaitu bagaimana cara membangun aplikasi pengolah data Appraisal yang berbasis Client Server di Kantor Jasa Penilai (KJPP) GUNAWAN.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk membangun dan menginplementasikan aplikasi pengolah data appraisal yang berbasis Client Server berfungsi untuk memudahkan para surveyor dan pimpinannya dalam pengelolaan data dan perekapan laporan penilaian aset properti bangunan.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membantu pimpinan KJPP GUNAWAN dalam memberikan informasi semua laporan penialain properti bangunan.

2. Membantu dalam mendelegasikan atau penunujukan penugasan penilaian surveyor di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN. 3. Membantu dalam proses penyimpanan, perekapan dan pengelolaan

data laporan penilaian aset properti bangunan di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN.


(17)

3

1.4 Batasan Masalah

Karena Appraisal ruang lingkupnya cukup luas maka harus adanya pembatasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Sumber data berasal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN.

2. Data yang diolah hanya berkaitan dengan penilaian properti bangunan Rumah Tinggal saja.

3. Penilaian properti bangunan berdasarkan letak strategis yang telah di tetapkan oleh pihak SPI (Standar Penilai Indonesia).

4. Dalam lingkup penilaian ini status properti diasumsikan dalam kondisi kepemilikan yang sah dan bebas dari sengketa, perjanjian khusus serta murni dari beban hutang piutang.

5. Penilaian Properti Bangunan ini hanya mencakup 2 wilayah atau kota saja yaitu Tanggerang Selatan dan Bandung.

6. Penentuan data nilai aset tanah, data nilai aset komponen bangunan, data nilai aset komponen material diambil dari data nilai aset yang telah di tentukan oleh SPI (Standar Penilai Indonesia).

7. Aplikasi ini berbasis desktop Client & Server.

8. Pendekatan anilisis perangkat lunak yang digunakan dalam pembanguanan aplikasi ini adalah dengan pendekatan anilisis Terstruktur.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(18)

4

a. Studi Literatur.

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian. b. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN sebagai rekanan dari PT.Bank Tabungan Negara (persero). Untuk Bank BTN cabang Bandung Timur dan Tangerang Selatan.

c. Wawancara

wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanyajawab secara langsung dengan para surveyor Appraisal di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN sebagai rekanan dari PT.Bank Tabungan Negara (persero). Untuk Bank BTN cabang Bandung Timur dan Tangerang Selatan.

d. Kuisioner

Teknik pengumpulan data dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para surveyor dan pimpinan KJPP yang ada di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN untuk dijawab. 1.5.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak

Pembangunan aplikasi ini menggunakan metodologi Waterfall dengan gambar sebagai berikut:


(19)

5

Gambar 1.1: Skema Waterfall

(Sumber : Pressman Roger S., 1997)

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pembuatan suatu perangkat lunak, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analysis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak. Dimulai dengan menganalisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk perancangan perangkat lunak, seperti kebutuhan fungsional, kebutuhan nonfungsional, serta kebutuhan yang diperlukan oleh badan amil zakat dalam aplikasi yang akan dibangun.

c. Design

Merupakan tahap dimana dilakukannya perancangan sistem yang merupakan terjemahan dari perangkat lunak yang akan dibangun kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user, dimulai dari Sistem

Engineering

Analysis

Design

Coding

Testing


(20)

6

perancangan sistem database, perancangan antarmuka pengguna, kemudian perancangan jaringan client server.

d. Coding

Merupakan tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan. Bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun sistem informasi zakat ini adalah Pascal.

e. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. Setelah diuji, maka akan didapatkan kesimpulan, apakah perangkat lunak tersebut sudah layak digunakan atau tidak. Metode yang digunakan pada tahap pengujian ini adalah metode black-box. Meliputi pengujian GUI (Graphical User Interface), pengujian arsitektur jaringan

client server, pengujian struktur database, pengujian sistem, dan lain-lain.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan ini membahas tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan maksud, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.


(21)

7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang sejarah KJPP. GUNAWAN dan segala sesuatu tentang konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam membagun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB 4.IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemrograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi suatu kesimpulan-kesimpulan dari perancangan sistem yang diperoleh dari hasil pengolahan data penelitian apakah sudah memenuhi dari maksud dan tujuan dari pembuatan sistem aplikasi ini dan juga saran-saran untuk pengembangan aplikasi ini kearah yang lebih sempurna untuk menunjang dan melengkapi kebutuhan akan teknologi dan informasi.


(22)

(23)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN

Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Gunawan dengan penanggung jawab penilai bersertifikat Ir. P. Gunawan Eka Sutanta yang telah berprofesi sebagai penilai sejak 1995. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 406/KMK.06/2004 dan Peratutan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008 maka didirikanlah Kantor Jasa Penilai Publik yang berbadan hukum perseorangan atau persekutuan perdata yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Gunawan pada tanggal 1 Desember 2008.

2.1.1 Struktur Organisasi


(24)

10

2.1.2 Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan dari tiap-tiap bagian pada struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut.

1. Pimpinan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN, yang bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan berkaitan penialain di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN.

2. Market and Development, yang bertanggung jawab atas segala pemasaran dan pengembangan dalam hal penilian publik.

3. Accounting, bertanggung jawab atas segala kegiatan penyusunan anggaran per tahunnya untuk biaya-biaya kegiatan penilaian publik per tahunnya. 4. Keuangan, yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan. 5. Asisten Penilai I, Asisten Penilai II yang bertanggung jawab terhadap

urusan teknis yaitu penilain.

6. Riset and Agency, yang bertanggung jawab terhadap penelitian teknis dalam kegiatan penilaian.


(25)

11

2.1.3 Logo

Gambar 2.2 Logo Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN

Arti Logo :

1. Lingkaran bulat yang mengelilingi hurup G yang berwarna biru yaitu melambangkan bahwa para penilai/surveyor appraisal di lingkungan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN di tuntut untuk menjadi penilai/surveyor yang menjunjung tinggi sikap profesionalisme dalam menjalankan perannya sebagai penilai/surveyor yang melayani semua klien dari seluruh Indonesia dan mentaati hukum-hukum KEPI (Kode Etik Penilai Indonesia).

2. Huruf G yang berwarna kuning yang artinya GUNAWAN yaitu melambangkan bahwa KJPP GUNAWAN ini mampu mencetak pribadi-pribadi penilai/surveyor yang berwawasan dan berintelektual tinggi di bidang penilaian publik untuk dapat bersaing dengan penilai/surveyor di seluruh Indonesia untuk menjadi yang terdepan sebagai penilai/surveyor Indonesia.

2.1.4 Badan Hukum

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 406/KMK.06/2004 dan Peratutan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008 maka didirikanlah Kantor Jasa Penilai Publik yang berbadan hukum perseorangan atau persekutuan perdata yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Gunawan pada tanggal 1 Desember 2008.


(26)

12

2.1.5 Visi, dan Misi

Visi

Kualitas Tinggi dari Appraisals terpercaya dan Jasa Konsultasi Properti Misi

- Tumbuh bersama-sama dengan semua Stakeholder kami - Sumber daya manusia pemberdayaan

- Integritas dan peningkatan profesionalisme - Pasar dan orientasi pelanggan

2.2 Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.

2.2.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK)

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

2.2.2 Appraisal

Appraisal atau penilaian yang didefinisikan sebagai proses mengestimasi nilai. Penilaian meliputi deskripsi atas property yang dinilai, opini penilai tentang kondisi properti yang bertujuan untuk mendapatkan nilai finansial properti berdasar data pasar pada tahun yang relatif baru. Dalam proses penilaian diperlukan kepiwaian penilai dalam mempergunakan berbagai pendekatan yang tepat untuk menghasilkan nilai yang akurat berdasar berbagai data faktual di lapangan. Sekalipun Appraisal didasarkan pada data lapangan , penilaian tetap merupakan opini.


(27)

13

2.2.3 Standar Penilai Indonesia (SPI)

Standar penilai Indonesia adalah sebuah pedoman yang dasar pelaksanaan tugas penilaian secara professional yang sangat penting arinya bagi para penilai untuk menghasilkan kajian berupa analisa, pendapat, dan saran-saran dengan menyajikannya dalam bentuk laporan penilaian sehingga tidak terjadi salah tafsir bagi para pengguna jasa dan masyarakat pada umumnya. Dalam pelaksanaan tugas penilaian, penilai menerapkan nilai pasar yang di tetapkan oleh SPI sendiri, tetapi apabila melakukan penyimpangan, penilai yang bersangkutan menjelaskan pertimbangannya secara rinci dalam laporan penilaian.

2.2.4 Basis Data (Database)

Basis data merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.[2]

2.2.4.1Tujuan Basis Data

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi,

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya,

3. Mengurangi duplikasi data (data redudancy),

4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability),

5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.2.4.2 Tahap Perancangan Basis Data

Perencanaan database harus terintegrasi dengan strategi dari sistem informasi. Tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi sistem informasi :[2]

1. Apa yang harus dikerjakan

2. Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan misi 3. Dana yang dibutuhkan


(28)

14

2.2.5 Kualitas Sistem (System Quality)

Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Menurut DeLone dan McLean dalam Livari (2005) kualitas sistem merupakan sistem ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi karakteristik produk. Kualitas sistem ini juga berarti kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi (DeLone dan McLean, 1992) [7]

Kualitas sistem memerlukan indikator untuk dapat mengukur seberapa besar kualitas dari sistem. Indikator diperlukan karena kualitas sistem merupakan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.

1. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika system tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Kemudahan penggunaan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan menggunakan suatu system, tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan secara manual. Pengguna sistem informasi mempercayai bahwa sistem informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

2. Response Time (Kecepatan Akses)

Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas system informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.


(29)

15

3. Reliability (Keandalan Sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasitersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

4. Flexibility (fleksibilitas)

Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa system informasi yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik. Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan perubahan-perubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

5. Security (keamanan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan system tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas.

2.2.6 Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh system informasi. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Menurut Shannon dan Weaver dalam DeLone dan McLean (2003), Kualitas informasi dalam suatu sistem informasi menunjukkan sebagai kesuksesan semantik. Level semantik ini merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang diharapkan. Kualitas informasi juga berarti menentukan kesuksesan desain dari suatu website. Berikut ini merupakan indikatorindikator dari kualitas informasi.


(30)

16

1. Completeness (Kelengkapan)

Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Jika informasi yang tersedia dalam sistem informasi lengkap maka akan memuaskan pengguna. Pengguna mungkin akan menggunakan sistem informasi tersebut secara berkala setelah merasa puas terhadap sistem informasi tersebut.

2. Relevance (Relevan)

Kualitas informasi suatu sistem informasi dikatakan baik jika relevan terhadap kebutuhan pengguna atau dengan kata lain informasi tersebutmempunyai manfaat untuk penggunanya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap pengguna satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan kebutuhan.

3. Accurate (Akurat)

Menurut DeLone dan McLean (1992), informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berperan bagi pengambilan keputusan penggunanya. Informasi yang akurat berarti harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud informasi yang disediakan oleh sistem informasi. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

4. Timeliness (Ketepatan Waktu)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi sebagai pengguna suatu sistem informasi tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan sistem informasi baik jika informasi yang dihasilkan tepat waktu.


(31)

17

5. Format (Penyajian informasi)

Format sistem yang memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika penyajian informasi disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas sehingga memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi.

2.2.7 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah:[2]

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suati tujuan yaitu menyajikan suatu informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.7.1 Komponen Sistem Informasi

Terdapat 5 komponen pada Sistem Informasi yang diklasifikasikan sebagai berikut :[2]

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.


(32)

18

2.2.7.2 Kegiatan Sistem Informasi

1. Input : Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses : Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output : Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4. Penyimpanan : Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Control : Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi

tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2.2.8 Flow Map (Bagan Alir)

Flowmap atau bagan alir adalah bagan yang menunjukan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Pembuatan flowmap ini harus dapat memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. Adapun pedoman-pedoman dalam pembuatan flowmap adalah sebagai berikut:

1. Flowmap sebaiknya digambarkan dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam flowmap harus ditunjukan dengan jelas.

3. Harus ditunjukan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir.

4. Masing-masing kegiatan didalam flowmap sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan didalam flow map harus didalam urutan yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus ditunjukan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.


(33)

19

Tabel 2.1 Simbol Flowmap

No Simbol Keterangan

1

Dokumen

Menunjukan dokumen sebagai masukan/keluaran baik secara

manual/melalui komputer

2

Proses Manual Menunjukan proses yang dikerjakan secara manual

3

Penyimpanan Dokumen Digunakan untuk menyimpan data sebagai arsip secara manual

4

Aliran Data Menunjukan aliran data

antarproses

Flowchart (Diagram Alur)

Flowchart adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input, dan diakhiri dengan penampilan output.


(34)

20

Tabel 2.2 Simbol Flowchart

2.2.9 Konsep Perancangan Basis Data

Perancangan basis data sangat diperlukan dalam membangun suatu sistem agar sistem yang akan dingangun tersebut sesuai dengan yang kita inginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut.[3]

2.2.9.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model

(ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship

adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat


(35)

top-21

down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut

Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.[3] 2.2.9.1.1 Notasi ERD

Ada sejumlah konvensi mengenai notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah

IDEF1X.[3]

Gambar 2.3 Model ERD

Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :[3]

1. Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.

2. Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.


(36)

22

3. Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. 4. Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan

himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis. 2.2.9.1.2 Derajat Relasi atau Kardinalitas

Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:[3]

1. Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya. 2. Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat

berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.

3. Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.

2.2.10 Konsep Perancangan Sistem Informasi

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem. Berikut ini akan dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup sistem yang akan dirancang dengan memanfaatkan alat bantu sebagai berikut.[3]

2.2.10.1 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.[3]


(37)

23

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”[3]

2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya

data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, symbol „*’ dapat ditambahkan pada akhir nomor proses.[3]

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.[3]

2.2.10.1.1 Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :

1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem.

2. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.


(38)

24

2.2.10.1.2 Manfaat DFD

1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. 2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

2.2.10.1.3 Simbol DFD

1. Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).

Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

Gambar 2.4 Notasi Terminator/Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.


(39)

25

2. Arus data (Data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.[3]

Arus Arus data dapat berbentuk sebagai berikut.

a. Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan

b. Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem

c. Output dilayar komputer

d. Masukan untuk komputer komputer e. Komunikasi ucapan

f. Surat atau memo

g. Data yang dibaca atau atau direkam di file

h. Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain 3. Proses (Proccess)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.[3]


(40)

26

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : a. Proses harus memiliki input dan output.

b. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.

c. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

4. Simpanan Data (Data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.[3]

Gambar 2.6 Simbol dari Simpanan Data di DFD

2.2.10.1.4 Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah : 1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD 2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat 4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika 2.2.10.2 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. [3]


(41)

27

Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang

input, merancang laporan-laporan dan database. 2.2.11 Database Management System (DBMS)

Database manajemen sistem (DBMS) merupakan pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data akan diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu, sistem ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian dan secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya

dBase II+, dBaseIV, FoxBase, Rbase, MS-Access, dan Borland Paradox atau Borand Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle, Informix, dan

Sybase.

2.2.11.1 Fitur-fitur Database Management System (DBMS)

Pada dasarnya DBMS mampu menyediakan berbagai fitur-fitur untuk memudahkan dalam pemrograman, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Independensi data – program

Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis, sehingga tidak bergantung pada stuktur data dalam basis data. Dengan kata lain program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah. 2. Keamanan

Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang.


(42)

28

3. Integritas

Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang valid dan konsisten.

4. Konkurensi

Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah.

5. Pemulihan (recovery)

DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak.

6. Katalog sistem.

7. Perangkat produktivitas.

2.2.11.2 Keunggulan Database Management System (DBMS)

Selain memiliki fitur-fitur, DBMS juga memiliki keunggulan, di bawah ini adalah keunggulan dari DBMS :

1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data. 2. Menjaga konsistensi dan integritas data.

3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tidak berwenang. 5. Memaksakan penerapan standar.

6. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen.

7. Menanggulangi konflik kebutuhan antarpemakai karena basis data di bawah kontrol administrator basis data.

8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.

9. Meningkatkan produktivitas pemrograman.


(43)

29

11. Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.

12. Meningkatkan layanan back up dan recovery.

2.2.11.3 Kelemahan Database Management System (DBMS)

DBMS selain memiliki keunggulan, juga memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan dari DBMS :

1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.

2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.

3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal.

4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu, sehingga diperlukan biaya tambahan.

5. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.

6. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami, karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.

7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

Administrator basis data (DBA atau database administrator) adalah orang yang bertanggung jawab terhadap manajemen basis data. Secara lebih detail, DBA bertugas sebagai :


(44)

30

1. Mendefinisikan basis data.

2. Mendefinisikan pemeliharaan basis data secara rutin. 3. Menentukan keamanan basis data.

Setiap pemakai diberi hak akses terhadap basis data secara tersendiri. Tidak semua bisa menggunakan data yang bersifat sensitif. Penentuan hak akses disesuaikan dengan wewenang pemakai dalam organisasi.

2.2.11.11 Borland Delphi 7

Borland delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrograman yang terstruktur. Keunggulan lain delphi adalah dapat dipergunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis windows.[4]

1. Komponen Delphi

Component palette terdiri dari beberapa komponen yang dapat dipilih yang digunakan untuk menangani beberapa tugas pemrograman. Komponen-komponen yang terletak pada bagian component palette sudah ditata dalam beberapa tab yang masing-masing menunjukan maksud dan fungsi. Masing-masing tab ditampilkan dalam konfigurasi default yang semua juga tergantung pada versi delphi yang digunakan

2. Fitur Pada Delphi 7

Fitur baru dan perbaikan yang ada pada Borland Delphi 7 ini adalah :[5] a. IDE (Interface Development Environtment)

Lingkungan pengembangan aplikasi (IDE) Borland Delphi 7 telah mengalami perubahan dari versi sebelumnya. Diantaranya, terdapat Compiler Message, perubahan pada Component Pallete, Code Insight dan Debugger.


(45)

31

b. Web

Borland Delphi 7 menyediakan Intraweb buatan AtoZed Software, yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi web server dengan sarana standar. Borland Delphi 7 juga mendukung pada Apache 2. Borland juga menghilangkan Win-CGI sebagai target aplikasi web server dan web service. Fasilitas untuk Web server juga mengalami perbaikan – perbaikan.

c. COM

Sekarang ini dengan Delphi 7, dapat membuat CoClass wrapper bagi pengembangan – pengembangan .NET dengan cara menggunakan kotak dialog

Import Type Library. Dengan adanya resulting wrapper, maka fitur interoperabilitas dari Microsoft’s .NET Framework dapat digunakan.

d. Database

Pada Delphi 7 driver dbExpress telah diupdate bagi Informix SE, Oracle 9i, DB2 7.2, InterBase 6.5, dan MySQL 3.23.49. Driver baru bagi 30 MSSQL 2000 juga tersedia. Disamping itu, beberapa hal baru dan perubahan juga dilakukan pada komponen database. Borland juga telah membuang SQL Links. Borland merekomendasikan pemakaian dbExpress bagi database SQL Server yang diakses di Delphi.

e. Component Library

Jika ditelusuri komponen librari Delphi 7, maka akan ditemukan komponen baru, unit baru, komponen yang berubah, komponen yang hilang dan komponen yang mendukung bagi tema Windows XP.

f. Runtime Library

Beberapa perubahan di Runtime Library antara lain ialah perubahan pada unit Classes, Math, StdConv,StrUtils, SysUtils, VarCmplx, dan Variants.

g. Compiler

Kompiler Delphi dcc32 sekarang ini support terhadap tiga warning

kompiler tambahan, yaitu Unsafe_Type, Unsafe_Code, dan Unsafe_Cast. Warnings tersebut defaultnya adalah disabled, tetapi dapat di-enabled. Fitur ini


(46)

32

sangat membantu kita ketika akan mem-port kode ke lingkungan eksekusi terkendali di platform Microsoft’s .NET.

h. Model Maker

Sarana baru yang disebut ModelMaker dapat membantu memudahkan proses desain, konstruksi, dan pengelolaan class dan interface. ModelMaker juga memiliki sarana untuk pembuatan diagram UML-style, yang dapat dipakai untuk membuat dan memodifikasi source code project.

2.12 MYSQL

MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur, untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone

maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Suatu database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MYSQL berasal dari “Structured Query Language” bahasa paling umum yang dipergunakan untuk

mengakses database, [4].

Beberapa perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagai berikut :[6]

1. Create Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat database baru. Sintaks : Create database database_nama database 2. Drop Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus database. Sintaks : Drop Tabel Tabel_name


(47)

33

3. Create Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru.

Sintaks : Create Tabel tabel_name (create_definition) 4. Describe

Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel atau logam Sintaks : Describe (Desc) tabel [colum].

5. Alter Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel Sintaks : Alter [Ignor] Tabel table_name

6. Drop Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus tabel Sintaks : Drop Tabel tabel_name [tabel_name..] 7. Delete

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel Sintaks : Delete From tabel_name Where Where_definiition 8. Select

Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database Sintaks : Select * from tabel_name.

2.13 Pengertian Client Server

Semakin berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini terdapat kecenderungan sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling berhubungan. Dalam jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang disebut server, dan beberapa komputer yang disebut client, dalam pendistribusian suatu aplikasi.

Komponen client sering disebut juga sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna


(48)

34

dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk

request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server

akan menerima request dari client, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Atau dengan kata lain, server adalah komputer yang dapat memberikan

service ke server, sedangkan client adalah komputer yang mengakses beberapa

service yang ada di client. Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di

server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service

1. Kelebihan model hubungan Client Server :

a. Terpusat ( Sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server). b. Skalabilitas.

c. Fleksibel.

d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.

e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2. Kekurangan model hubungan Client Server :

a. Mahal.

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

c. Perbaikan ( Jaringan besar membutuhkan seorang staf untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

d. Berketergantungan.

Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.


(49)

185

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian terakhir ini akan dibahas tentang kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran yang bersifat membangun.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam pembuatan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini sudah berjalan sesuai dengan tujuannya yaitu, memudahkan pimpinan KJPP dalam memberikan informasi pengawasan data appraisal supaya tidak rentan akan penyelewengan data.

2. Aplikasi ini membantu pihak dari KJPP GUNAWAN dalam hal pembuatan laporan dari data yang telah diolah dan penyimpanan laporannya lebih terorganisir.

3. Aplikasi ini membantu dalam hal penunjukan penugasan penilaian kepada surveyor di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN yang lebih merata. Dan mendukung digunakannya lebih dari satu komputer yang saling terintegrasi dengan baik.


(50)

186

1.2 Saran

Aplikasi pengolah data Appraisal di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN yang berbasis Client Server ini masih terdapat banyak kekurangan dan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

1. Diharapkan untuk pengembangan tampilan antarmuka dibuat lebih menarik dan powerfull.

2. Aplikasi yang sudah dibangun, database-nya menggunakan MySQL dengan kapasitas penyimpanan data yang sangat kecil jika digunakan untuk penyimpanan data appraisal, hendaknya jika data yang ditangani berjumlah besar dapat dikembangakan database-nya menggunakan oracle, karena oracle mempunyai kapasitas penyimpanan yang sangat besar. 3. Aplikasi ini hendaknya dilengkapi dengan sistem keamanan data yang

lebih baik karena data Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN bersifat rahasia rahasia.

4. Aplikasi ini hendaknya dilengkapi dengan fitur backup data, guna menanggulangi jika terjadi data corrupt atau kehilangan data hasil penilaian.


(51)

D A T A P R I B A D I

Nama : Robi Siswara

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat & Tgl Lahir : Majalengka, 28 September 1989

Golongan Darah : O

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Hobi : Main Drum

Alamat Domisili : Desa Padahanten Blok Kemis RT 05 / RW 05 Kec : Sukahaji, Kab : Majalengka, 45471 Alamat KTP : Blok Kemis RT/RW 05/05

Desa Padahanten, Kecamatan Sukahaji Hand Phone : 085 322 286 283

E-mail : siswararobi@yahoo.co.id

P E N D I D I K A N F O R M A L

1995 – 1996 : Taman Kanak-kanak Budi Asih Padahanten 1996 – 2002 : Sekolah Dasar Negeri II Padahanten

2002 – 2005 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sukahaji 2005 – 2008 : Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Maja 2008 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia

Jurusan Teknik Informatika

P E N D I D I K A N N O N F O R M A L / S E M I N A R

1. TOEFL (Score 457), English Department Indonesia University of Computer, May 12, 2012

2. CompTIA Security+, BeLogix Indonesia

3. Seminar Cakrawala Augmented Reality, Universitas Komputer Indonesia, 07 Juni 2012


(52)

4. Seminar Overclocking with AMD’ers, Universitas Komputer Indonesia, 2010

Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya


(1)

3. Create Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru.

Sintaks : Create Tabel tabel_name (create_definition) 4. Describe

Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel atau logam Sintaks : Describe (Desc) tabel [colum].

5. Alter Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel Sintaks : Alter [Ignor] Tabel table_name

6. Drop Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus tabel Sintaks : Drop Tabel tabel_name [tabel_name..] 7. Delete

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel Sintaks : Delete From tabel_name Where Where_definiition 8. Select

Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database Sintaks : Select * from tabel_name.

2.13 Pengertian Client Server

Semakin berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini terdapat kecenderungan sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling berhubungan. Dalam jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang disebut server, dan beberapa komputer yang disebut client, dalam pendistribusian suatu aplikasi.

Komponen client sering disebut juga sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna


(2)

34

dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk

request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server

akan menerima request dari client, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Atau dengan kata lain, server adalah komputer yang dapat memberikan

service ke server, sedangkan client adalah komputer yang mengakses beberapa

service yang ada di client. Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di

server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service

1. Kelebihan model hubungan Client Server :

a. Terpusat ( Sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server). b. Skalabilitas.

c. Fleksibel.

d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.

e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2. Kekurangan model hubungan Client Server :

a. Mahal.

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

c. Perbaikan ( Jaringan besar membutuhkan seorang staf untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

d. Berketergantungan.

Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.


(3)

185

Pada bagian terakhir ini akan dibahas tentang kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran yang bersifat membangun.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam pembuatan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini sudah berjalan sesuai dengan tujuannya yaitu, memudahkan pimpinan KJPP dalam memberikan informasi pengawasan data appraisal supaya tidak rentan akan penyelewengan data.

2. Aplikasi ini membantu pihak dari KJPP GUNAWAN dalam hal pembuatan laporan dari data yang telah diolah dan penyimpanan laporannya lebih terorganisir.

3. Aplikasi ini membantu dalam hal penunjukan penugasan penilaian kepada surveyor di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN yang lebih merata. Dan mendukung digunakannya lebih dari satu komputer yang saling terintegrasi dengan baik.


(4)

186

1.2 Saran

Aplikasi pengolah data Appraisal di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN yang berbasis Client Server ini masih terdapat banyak kekurangan dan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

1. Diharapkan untuk pengembangan tampilan antarmuka dibuat lebih menarik dan powerfull.

2. Aplikasi yang sudah dibangun, database-nya menggunakan MySQL dengan kapasitas penyimpanan data yang sangat kecil jika digunakan untuk penyimpanan data appraisal, hendaknya jika data yang ditangani berjumlah besar dapat dikembangakan database-nya menggunakan oracle, karena oracle mempunyai kapasitas penyimpanan yang sangat besar. 3. Aplikasi ini hendaknya dilengkapi dengan sistem keamanan data yang

lebih baik karena data Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN bersifat rahasia rahasia.

4. Aplikasi ini hendaknya dilengkapi dengan fitur backup data, guna menanggulangi jika terjadi data corrupt atau kehilangan data hasil penilaian.


(5)

Nama : Robi Siswara Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat & Tgl Lahir : Majalengka, 28 September 1989

Golongan Darah : O

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Hobi : Main Drum

Alamat Domisili : Desa Padahanten Blok Kemis RT 05 / RW 05 Kec : Sukahaji, Kab : Majalengka, 45471 Alamat KTP : Blok Kemis RT/RW 05/05

Desa Padahanten, Kecamatan Sukahaji Hand Phone : 085 322 286 283

E-mail : siswararobi@yahoo.co.id

P E N D I D I K A N F O R M A L 1995 – 1996 : Taman Kanak-kanak Budi Asih Padahanten

1996 – 2002 : Sekolah Dasar Negeri II Padahanten

2002 – 2005 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sukahaji 2005 – 2008 : Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Maja 2008 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia

Jurusan Teknik Informatika

P E N D I D I K A N N O N F O R M A L / S E M I N A R 1. TOEFL (Score 457), English Department Indonesia University of Computer, May

12, 2012

2. CompTIA Security+, BeLogix Indonesia

3. Seminar Cakrawala Augmented Reality, Universitas Komputer Indonesia, 07 Juni 2012


(6)

4. Seminar Overclocking with AMD’ers, Universitas Komputer Indonesia, 2010

Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya