- Sampling penarikan contoh : pengukuran hanya dilakukan pada sebagian elemen
dari populasi.
Syarat Data Ilmiah
Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Dalam mengukur fakta validitas pengukuran harus diusahakan sebaik mungkin. Pada umumnya setidaknya
ada dua syarat yang harus dipenuhi agar data dapat dipakai sebagai dasar penarikan kesimpulan, yaitu :
1. Sifat kesasihan atau keabsahan data data validity
Dicirikan oleh kemampuan data untuk menerangkan permasalahan yang dihadapi. Semakin tinggi kemampuan data dalam menerangkan permasalahan
yang diselidiki maka semakin tinggi tingkat keabsahan data tersebut. Keabsahan data umumnya dicirikan oleh macam dan banyaknya sifat yang diambil untuk
menerangkan permasalahan yang dihadapi. Pada kenyataannya tingkat keabsahahan data akan sangat ditentukan oleh batasan permasalahan yang
diselidiki dan pada kadar tertentu akan sangat tergantung dengan peneliti berhubungan dengan latar belakang disiplin ilmu yang didalami.
2. Sifat keterandalan data data reliability
Tingkat keterandalan data menyatakan ketelitian data yang diperoleh dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. Tingkat keterandalan data
biasanya dicirikan oleh faktor yang diduga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat ketelitian dalam mendapatkan data yang diamati, yaitu alat yang dipakai,
tingkat keterampilan pengamat atau pengukur dan metode yang dipakai dalam pengamatan atau pengukuran data.
Bila digambarkan dalam bentuk target lemparan anak panah, perbedaan akurasi dan presisi menjadi seperti ini:
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar a sebaran data cukup baik dan mendekati data aslinya. Hasil data dikatakan presisi dan tidak bias atau tidak menyimpang. Gambar b menunjukkan
sebaran data yang presisi, tetapi menyimpang dari target yang sebenarnya berarti data dikatakan bias. Gambar c menunjukkan sebaran data yang meluas berarti data yang
diperoleh tidap presisi. Data c tersebut tidak bias relatif jika dibandingkan dengan data d yang sama-sama tidak presisi. Faktor-faktor presisi dan bias ini sangat ditentukan oleh
terjadinya faktor-faktor kesalahan yang terjadi selama pengukuran.
Satuan Pengukuran
Pengukuran adalah pengamatan terhadap suatu besaran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dalam suatu lokasi dengan beberapa keterbatasan yang tertentu.
Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Pengukuran adalah serangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka kuantitatif. Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan
obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang
diukur. Sistem pengukuran merupakan sekumpulan aktifitas, prosedur, alat ukur, software
dan orang yang bertujuan mendapatkan data pengukuran terhadap karakteristik yang
Universitas Sumatera Utara
sedang diukur. Manfaat pengukuran adalah sebagai sarana untuk mendapatkan data guna mengambil keputusan perlutidaknya meng-adjust proses manufaktur atau sarana untuk
menentukan keterkaitan antara 2 variable atau lebih. Satuan pengukuran meliputi satuan panjang, satuan berat, satuan luas, satuan volume dan satuan waktu. Beberapa ukuran
standar pengukuran adalah meter, kilogram, detik, ampere, derajat Kelvin, Candela, Mole serta beberapa satuan ukuran lain yang merupakan turunan dari ketujuh satuan ukuran
standar tersebut. Sistem pengukuran terdiri atas :
1. Sistem metrik metric system