Pemaknaan Simbol Komunikasi pada Komunitas Sepeda Tua di Kota Medan

(1)

PEDOMAN WAWANCARA KARAKTERISTIK INFORMAN

Nama :

Tempat Tanggal Lahir:

Pekerjaan :

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Sejak kapan anda mulai bergabung dalam kegiatan KOSTI? 2. Apakah anda rutin mengikuti setiap kegiatan KOSTI? 3. Mengapa anda mengikuti kegiatan KOSTI?

4. Apa hobi anda?

5. Bagaimana anda mengetahui tentang KOSTI? 6. Bagaimana pertama kali anda mengikuti KOSTI? 7. Apa yang membuat anda tertarik mengikuti KOSTI?

8. Bagaimana anda mengatur waktu anda dengan kegiatan KOSTI? 9. Apa kegiatan anda sehari-hari?

10.Apa pendapat orang di sekeliling anda ketika anda mengikuti kegiatan KOSTI?

Interaksionisme Simbolik - Penampilan

1. Bagaimana penampilan anda ketika melakukan kegiatan KOSTI? 2. Adakah penampilan khusus?

3. Mengapa anda berpakaian seperti itu disaan melakukan kegiatan KOSTI? 4. Bagaimana pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda

berpenampilan seperti itu?

5. Apa anda terpengaruh terhadap pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

- Bahasa

6. Adakah sebutan khusus untuk sesama anggota?


(2)

- Simbol

8. Apakah ada benda khusus yang digunakan saat melakukan kegiatan KOSTI? Sebutkan.

9. Apakah anda mengetahui makna di dalam simbol tersebut? 10.Bagaimana anda memaknai simbol tersebut?


(3)

WAWANCARA KARAKTERISTIK INFORMAN

Nama : Bapak Rozak

Tempat Tanggal Lahir: Medan, 4 Mei 1960 Pekerjaan : Pensiunan

PERTANYAAN WAWANCARA

Peneliti: Sejak kapan anda mulai bergabung dalam kegiatan KOSTI?

Informan: Kalau kosti bergabung ya... berdirinya kosti itu tanggal 28 januari 2013. Kalau gabung ke kosti, ya kalau gabung ke kosti adanya kosti di sumatera utara tapi kalau kosti pusat itu dari tahun 2009. Kita udah kesana tapi kita sebagai tamu peninjau kita belum punya suara di kosti untuk menghadiri kongres pertama di bandung kongres kedua di jogja kongres ketiga di bali 2014 baru punya suara. Jadi, kalau gabung sumatera utara itu di 2014.

Oh kalau pribadi 2009 di kosti.. ya itu di kosti pusat karena kita belum berdiri di sini kan. Dari awal kosti berdiri kita gabung kesana cuman kita belum sebagai anggota masih sebagai peninjau, anggota kehormatan. Kalau pas di kosti sumut sendiri berdiri yah pada tanggal 28 januari 2014, disitulah seluruh kita gabung kesitu.

P: Apakah anda rutin mengikuti setiap kegiatan KOSTI?

I: Kalau kegiatan kosti hampir seluruhnya kita ikutin termasuk yang di luar sumatera utara, jadi pertama dulu kunjungan ke aceh 2015 eh dua ribuu iya 2015 kita ke aceh. 2015 akhir kita buat acara di sini kan. Kalau kegiatan-kegiatan yang di luar sumatera itu termasuk di bali, di jawa semua kita ikuti, jawa timur, jawa barat, semua kita ikutin.


(4)

I: Karena kosti itu suatu wadah dari pada seluruh ontelis, jadi kosti itu wadahnya dari klub-klub dan para ontelis. Jadi, ada satu wadah.. ada satu yang bisa membuat kita berkumpul makanya kita kesitu. Karena kosti itu kan lebih luas dari klub, kalau klub itukan lingkungan hanya beberapa dari anggota-anggota. Kalau kosti kan dari seluruh klub-klub yang ada berkumpul di kosti, jadi lebih banyak anggotanya, lebih banyak interaksi kepada teman-teman, lebih banyak sharing, bertukar pendapat.

P: Apa hobi anda?

I: Kalau hobi kita itu, kita bersepeda gitu. Jadi di samping bersepeda kita juga melestarikan peninggalan-peninggalan jaman dulu jangan sampe punah gitu dan menularkan pada generasi muda agar dia lebih mencintai peninggalan-peninggalan tempo dulu kan termasuk cikal-bakalnya yang sekarang naik motor juga kan kakek dan neneknya dulu naik sepeda gitu. Dan juga untuk kesehatan, juga kita kan juga kitakan kan bersepeda untuk olahraga gitu yang dimana olahraga sepeda kan olahraga rekreasi, olah raga seneng-seneng bukan olahraga yang.. yang apalah kita bilangkannya yang masa.. yang apa yang seperti ketentuan-ketentuan... kompetisi gitu. Jadi kita Cuma untuk seneng-seneng, ya untuk apa namanya.. berwisata gitu.

P: Bagaimana anda mengetahui tentang KOSTI?

I: Ya kosti kita tau dari kosti ya dari informasi media gitu. Terutama dari media – media internet, dari media massa juga berita di TV juga kana da kegiatan-kegiatan mereka. Kita dapat info-info ya dari teman-teman yang sudah ada di jakarta sana, di jawa gitu, kita kan ada suka telefon atau apa... ini lo adanya kosti, kosti itu untuk menyatukan kita, wadah kita gitu.. untuk kita berorganisasi. Cuma kan organisasinya kita bukan organisasi berpolitik, namun organisasi melestarikan budaya, melestarikan peninggalan dan untuk kesehatan kita. Yaa.. yaaa kita kan jadi ontelis dulu, dari ontelis main sendiri yaa, dari sendiri terus jumpa temen.. gimana? Enak ga bersepeda pake ini gitu gimana kalau dengan sepeda yang lain. kita bersepeda tua melestarikan yang lama gitu. Memang tidak semudah apa yang kita lihat gitu. Karena sepeda tua juga, cari sparepartnya juga susah, mau cari


(5)

barangnya juga kita harus menelusuri kemana.. kemana.. ke kampung kemana gitu kan, sampe ke luar kota, jadi kita dari satu ke satu temen, dari satu temen maka adalah klub yang namanya klub kita bergabung di satu klub. Di klub itu ada kita buat kepengurusan-kepengurusan jadi setiap minggu itu teratur jadwal kita gitu kemana kita atur di klub. Kalau sekarang kegiatan kita itu udah di kosti gitu. Jadi kosti kegiatan kosti stiap minggunya kita pantau, kemana kosti. Ya tidak lepas juga kalau ada klub yang mengadakan kegiatan-kegiatan ya kita nimbrung aja di situ. Karena juga klub itukan yang bergabung juga kita sama-sama di kosti, ya klub lain pun dukung gitu.

P: Bagaimana pertama kali anda mengikuti KOSTI?

I: Kalau itu kita lihat pertama, kitakan melihat gimana kosti itu. Apasih yang dinamakan kosti itu. Rupanya kosti itukan komunitas sepeda tua indonesia, berarti kita bergabung dari seluruh indonesia gitu. Walaupun kita dari daerah yang terpencil sama sekali pun kalau kita punya klub bisa kita gabungkan dengan kosti. Jadi kosti itu tidak melulu mesti anggotanya sekian orang, puluhan orang baru bisa masuk kosti, ngga itu ngga begitu. Jadi kemauan kita membentuknya, jadi kita lihat dulu, kita tinjau apa sih kegiatannya, apa sih latar belakangnya, apasih untuk kedepannya gitu, jadi itulah dari situ baru kita rencanakan bagaimana kalau di daerah ini kita buat gitu makanya sampe 6 tahun kita mengadakan eee survei gitu yaa melihat apa kegiatan postitifnya apa gimana-gimana. Nah, kalau kita ajukan ke pusat gitu, tapi kita sosialisasi dulu ke temen-temen yang ada di sini yang punya klub ke daerah gitu. Jadi semua itu yaa tergantung niat kita aja sih.

Ya itu pasti itu karena kalau kita ga tau misinya apa tujuannya apa masa kita masuk kesitu dan di kosti pun tidak berpolitik, tidak di politisir gitu. Semua wadah kosti, anggota kosti boleh berpolitik tapi tidak boleh mempolitisir anggotanya gitu dan tidak membawa sepeda ini ke ranah politik gitu. Makanya ada beberapa juga kita dulukan mengajak kita gitu, cuman kita ngga mau. Karena kita udah tau di ADARTnya itu juga sudah diterangkan, jadi aturan-aturannya itu sudah ada gitu.


(6)

P: Apa yang membuat anda tertarik mengikuti KOSTI?

I: Kita tertarik sama kosti itu yang pertama kali ya dari tadi yaa visi dan misi dia itu apa tujuannya dan juga itu berkumpul dengan teman-teman dari seluruh daerah yaa dari seluruh kalau kita bilang ya dari sumatera utara. Kalau di tingkat nasionalnya di seluruh indonesia. Sekarang sudah berada di 23 puluh provinsi kosti ini. Jadi kita yang tidak kenal jadinya kita kenal ya banyak sih yang.. yang kita main ke tempat lain ke daerah lain gitu kita dapat respon dari mereka gitu. Contohnya, kosti ini suatu saat kita berjalan misalnya bawa kenderaan terjadi bannya kempes gitu di jalan, kita tidak bawa peralatan anu, ya kita telpon temen ang ada di daerah itu, ya alhamdulillah mereka bantu gitu. Jadi, macam pergaulan tapi pergaulan yang luaslah gitu. Jadi tidak hanya ruang lingkupnya di daerah aja gitu

P: Bagaimana anda mengatur waktu anda dengan kegiatan KOSTI?

I: Kalau kegiatan kosti itu kan umumnya di hari minggu ya hari libur. Cuman, persiapan-persiapannya itu kan misalnya kegiatan sebelum hari minggu udah ada atau misalnya kegiatan yang lebih besari itukan sebulan dua bulan sebelum... sebelum hari kegiatannya itu kita sudah rencanakan gitu, udah kita rencanakan gimana kegiatan-kegiatan itu akan kita buat. Jadi ya, umumnya itu di setelah hari kerja, setelah jam kerjalah gitu.

P: Apa kegiatan anda sehari-hari?

I: Kalau saya kan yang paling pertama saya pensiunan, yang kedua yah bisnis ddi bidang sepeda, perlengkapan-perlengkapan dan aksesorisnya, jadi kalau waktunya.. tidak mengikat terhadap pekerjaan. Makanya saya bisa ikut gabung ke sini gitu. Kalau mungkin yang terikat pekerjaan.. sulit yaa, untuk membagi waktunya. Karena kan, kegiatan itu kadang-kadang hari kerja gitu. Jadi kadang mereka mau.. kegiatan di luar jam kerja eh di dalam jam kerja kan juga kan repot yaa, kebanyakan itu di apa ini.. di sepeda ini kan dari kalangan bawah sampe kalangan atas ada istilah dari tukang babat sampai pejabat gitu.


(7)

I: Yaaa respon positif ajalah dari mereka. Mereka juga seneng mereka juga melihatnya satu keanehan. Kadang-kadang berpakaian yang aneh gitu, kadang pun membuat mereka juga ee.. tertarik gitu, mau ikut. Cumankan prasarana mereka itu kan tidak ada begitu, cuma mereka kan ingin melihat apa kegiatan-kegiatan itu dan juga nah di kosti ini eh di sepeda ini kan penuh pengorbanan yah.. satu, pengorbanan itu waktu. Kedua, korban perasaan, perasaan kita itu jadi korban karena yaa ga semua manusia itu sama ya gitu yaa. Belum tentu sama pendapatnya dan juga pemikirannya tentang apa yang untuk apa melestarikan yang telah ada aja sulit gitu apalagi yang sudah hilang punah itu di bangkitkan kembali gitu. Yang ketiga korban materi gitu yang udah jelas kalau kesana kmari pake ongkos. Yaa namanya kosti itu berdiri bukan karena adanya istilahnya pendapatan yang setiap bulannya itu.. ada masuk gitu yakan. Ini kan swadaya, swadaya dari anggota, jadi itu tadilah korban , 3 korban tadi itu sebagai anggota ontelis, harus di punyai. Kalau engga punya, dia bukan seorang ontelis. Berarti dia hanya ikut-ikutan aja, hanya ikut-ikut menyenangkan yaa.. ontelis ikut-ikutan lah istilahnya.

P: Kalau perasaan itukan satu yaa keluarga. Gimana tantangan keluarga itukan pasti ada kan gitu. Ga semuanya mungkin setuju atau apa gitu. Tapi bagaimanapun keluarga juga harus kita ajak gitu. Jadi harus mengetahui apa kegiatan kita gitu. Jadi yaa, di samping kita bersepeda sendiri ya kita ajak keluarga supaya keluarga itu mengetahui gitu. Kalau untuk misalnya kita berpakaian anu dibilang orang begini-begitu itukan perasaan korban perasaan aja yang dibilang maaf cakapnya aja oo itu orang kerjaan itu, ngga ada anunya, berpakaian kaya orang gendheng gitu, kaya orang ga waras gitu aaa itu udah biasa itu. Tapi yaa, namanya kita senang di situ, hobinya di situ ya gimana.. gitu. P: Bagaimana penampilan anda ketika melakukan kegiatan KOSTI?

I: Kalau penampilan itu saya lebih banyak penampilan di... secara berpakaian itu di seni ya. Karena kita juga bersepeda kalau bisa seni itu jangan punah, walaupun ada kebudayaan-kebudayaan ataupun musik-musik yang dari barat sana diserap oleh generasi sekarang ini tetap kita melestarikan. Budaya-budaya lama itu, budaya yang sudah hampir punah itu yang sekarang tidak di respon lagi oleh


(8)

anak-anak yang muda ini. Jadi kita itu yaa, kebanyakan saya itu berpakaian tradisionil sambil bersepeda melestarikan budaya itu tadi. Niat awalnya pu begitu.

P: Adakah penampilan khusus?

I: Kalau penampilan khususs.. biasanya kalau kegiatan saya sendiri itu saya sendiri lebih ke ini kebudayaan jawa yaa. Budaya berpakaian jawa gitu. Contohnya seperti, apa namanya.. warok gitu yaa kalau bahasa jawa timurnya itu warok gitu, yang kesenian di reog gitu dan berpakaian seperti pejuang-pejuang apa namanya.. pejuang jawa jaman dulu gitu. Cuman pakaiannya itu tradisionil bukan military. Kebanyakan kan kalau temen-temen ini lebih cenderung ke military gitu. Memang di sepeda ini kan budaya itu sebenarnya kedua gitu. Jadi yang banyak di pakai sepeda ini dulukan militer. Jadi makanya saya gabungkan, saya berpakaian tradisionil supaya ada ciri khas sendiri tidak sama dengan yang lain.

Ooo kalau kongres itukan kita sudah ada ketentuan-ketentuan dari panitia yang umumnya itu berpakaian rapi dengan kemeja gitu yaa. Cuman sekarangkan udah ada baju kosti. Jadi setiap kongres itu kita harus pakai seragam kosti gitu karena kita sebagai pengurus harus mematuhi aturan-aturan itu gitu, aturan dari kosti. Nah, kalau di kosti itu sendiri kan seperti rapat munas ataupun kongres itu udah ada ketentuannya berpakaiannya itu udah ada ketentuannya dari mereka. Jadi kita selama ini kan waktu pertama kedua kan dulu belum ada seragam kosti ya sekarang udah ada seragam kosti. Jadi kita pakai seragam kosti.

P: Mengapa anda berpakaian seperti itu disaan melakukan kegiatan KOSTI? I: Ya itu tadi, saya ingin mengangkat budaya itu kembali gitu. Contohnya juga berpakaian adat batak juga saya pakai, tapi saya pakai itu diluar pulau sumatera gitu. Karena kalau kita bawa pakaian adat jawa disana, dijawa sana lebih banyak mereka berpakaian itu. Cuma kita bawakan daerah kita. Jadi daerah kita, kita tunjukkan keluar. Ini loh budaya yang ada di sumatera gitu dan juga seperti pakaian melayu adat melayu juga kita pakain di luar. Tapi kalau untuk di dalam sini hampir rata itu kita pakai lantaran karena ada kesenian jawa itu tadi kita pakai


(9)

jawa gitu karena identik sekali sepeda itukan dikalangan yang banyak pakai dulu di kalangan di pulau jawa gitu. Kalau sini kan rata-rata itu pemakainya itu petani, perkebunan, gitu. Jadi mereka tidak membawakan budaya itu, hanya sebagai alat transportasi aja gitu. Jadi di jawa kita lihatkan pakai ke sekolah , berdagang, ke kantoree dan di jaman setelah kemerdekaan pun sebelum kemerdekaandi kerajaan-kerajaan itu umumnya rata-rata para pra.. priyayi itu ya pada petinggi-petinggi itu rata-rata pakaian adat jawa naik sepeda.

P: Bagaimana pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Ya merasa aneh aja gitu, merasa aneh melihat ya lucu lah. Lucu-lucuan gitu yah. Karena penampilannya gini. Karenakan tidak semua orang berani berpakaian seperti itu. Apalagi seperti pakai kumis, jenggot brewok, apa gitu. Pakaian yang aneh gitu kadang buka baju ga pake baju hanya celana pakek ikat pinggang besar atau pakek eee kain kemben gitu atau kain apa namanya kain wiron gitu dan tidak semua orang bisa pakek itu gitu. Karena apa, kurang mencintai budaya itu tadi. Orang jawa sendiri pun dia ga pintar pakenya karena dia tidak, tidak mencintai budaya itu tadi. Makanya itulah pada yang muda-muda pada orang lain gitukan agar dapat dilestarikan makanya kita membangun kesenian-kesenian itu tadi supaya menularkan itu, dan sekarang itu sudah temen-temen sudah banyak yang nempah pakaian seperti itu kepingin mereka ikut yaa kaya gimana saya pakai gitu. Agar jangan punahlah biar lestari.

P: Apa anda terpengaruh terhadap pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Ooo ndak saya ngga.. ngga ini, itu biasa yaa orang berpendapat macem-macem karena tidak semua suka yang begitu kan. Tapi rata-rata.. rata-rata semua menyukainya gitu. Karena seperti gimana yaa, jarang mereka lihat gitukan. Jarang di lihat jarang ada gitu, jadi yah mereka berpos.. berpendapat yang postif aja masalah itu


(10)

P: Adakah sebutan khusus untuk sesama anggota?

I: Kalau sebutan khusus sih ngga ada. semua itu biasa aja yaa. Berbahasa yang sopan santunlah yang biasa gitu tidak ada sebutan yang macem-macemlah. arena kadang-kadang di salah sebutan nanti malah salah arti gitukan. Misalnya si a penampilannya begini woah jadinya ini, gitu. Kita ga ada gitu sama aja semua. Yaa berpakaian apapun kita ya dia seorang ontelis gitu. Itu aja sih penyebutan-penyebutan untuk, untuk... gelar-gelarnya gitu ga ada, ga ada itu.. sama semua. Karena juga anggota dengan kita itu sama. Semua pengurus pun sama anggota sama ontelis lain mau pun di yang baru sama semua. Biasa, kalau dia naik sepeda tua dia seorang ontelis gitu.

Kaya bro atau apa gitu, yaa itu jarang kita di sini, karena kita semua itu ngga ada yang buat gitu. Kecuali di pulau jawa ada yang dia yang penampilannya sehari-hari itu seperti soekarno seperti hatta itu ya bung hatta bung karno itu gitu. Itu di sana kalau di sini kita ga ada, sama semua.. hanya ya sebutannya ya sebutannya yaa ontelis aja, ngga ada ya.. yang biasa saja. Tegur sapanya yaa biasa aja, ngga ada gelar-gelar yang anu gitu. Jadi pun kalau ada yang di ankgat jadi panglima gitu dia itu ga ada kita panggil.. panglima gitu ga ada. walaupu gelar itu kita dapat dari kerjaan kan, kita gada sebutkan itu. Contohnya misalnya dari eee kantor budaya.. seni budaya di pariwisata.. nias gitukan kemarin berikan gelarnya panglima dari nias gitukan panglima ontel dari niaa. Cuman kita ga pakai itu, kita tetep biasa aja. Karena nanti kalau kita sebut-sebut begitu nanti prediksi orang lain gitu

P: Adakah istilah/bahasa tertentu yang digunakan saat berbicara? Sebutkan. I: Bahasa sih tetep kita bahasa ada yang bahasa daerah juga ada yang bahasa indonesia. Ya masing-masing itu punya.. punyaa apa namanya tegur sapanya mungkin dia orang jawa sama orang jawa dia bahasa jawa. Nanti orang bataknya dengan bahasa jawa kadang-kadang ya bahasa jawa gitu. Contohnya saya sendiri gitukan walaupun separuh batak separuh jawa bahasanya itu yaa kadang bahasa jawa, kadang bahasa indonesia sama aja bahasanya sih ngga ada.. yang.. kalau tegur sapanya yang biasa. Ga da bahasa-bahasa yang... isitilah ga ada, ga kita


(11)

pakai istilah-istilah itu.bahkan kita terapkan sendiri apapun ceritanya, tetap juga pakai namanya aja gitu mau bapak atau apa.kalau misalnya bung atau apa gitu jarang kita pakek, ga ada kita pake itu. Punya kita walaupun di anggap orang itu bersepeda tua itu kalangan bawah tapi bersepeda itu kita udah kelas dunia, dari sepeda onthel kita udah di akui dunia, bahkan di asia kita udah di asia tenggara kita sendiri. Kalau di asia kita nomor 2 seluruh asia gitu. Jadi untuk sepeda itu yaa dianggap orang kalangan bawah yaa biarlah. Tapi kita tetap sudah mendunia, karena mereka belum tau kan, kalau mereka tau baru apa sih sebenarnya onthel itu. Karena onthel ini tidak di produksi di indonesia, contohnya gitu kan tidak ada di produksi di indonesia. Semua itu di eropa.

P: Apakah ada benda khusus yang digunakan saat melakukan kegiatan KOSTI? Sebutkan.

I: Kalau benda-benda khusus gitu.. yaa pastinya sepeda itukan alat yang utama kalau ga ada sepedakan ga onthelis dia. Kalau yaa biasanya aksesoris lah. Aksesoris-aksesoris itu aja. Kalau lambang itu yang di pakaian yaa. Ooo kalau seperti itu simbol itu yang umumnya ya sepeda yaa. Iyaa sepeda, sepeda yang kita anukan. Karena kitakan kegiatannya di sepeda gitu, dan kelas dunia pun lambangnya sepeda.

Kalau bendera itu khusus misalnya kegiatan kosti yah harus pakai bendera kosti. Dan kalau kegiatannya itu ya silahkan aja masing-masing bawa ada lambang klub, ada bawa bendera klub. Tapi bendera kostinya tetap dibawa, dan ada peraturan yang kita sudah anukan kemarin waktu kita di munas juga tidak sembarangan juga pakai bendera kosti, ada aturannya. Dia musti di kegiatan-kegiatan yang diadakan kosti kan. Karena kalau tidak dia harus memakai surat izin ke kosti. Makanya kita kalau ada kegiatan di lapangan merdeka ga ada kegiatan ksotinya kita tidak boleh memakai bendera kosti. Dan kita berkunjungan ke klub mana gitu misalnya ke tanjung morawa atau ke mana gitu, kita kalau ga atas nama kosti tidak boleh pakai bendera kosti dan pakaian pun tidak boleh seperti military yaa tidak boleh pakek yang asli atau pun tanda pangkat, ngga boleh pakai yang asli. Kalau dia mencontohkan tentara jaman dulu ya boleh aja silahkan aja tentara jaman duku,


(12)

tapi simbol pangkat dan kesatuan tidak boleh di pakai. Karena itu udah ada aturannya

P: Apakah anda mengetahui makna di dalam simbol tersebut?

I: Itu tadi saya bilang, kalau kita melakukan kegiatan itu kan kegiatan kosti. Nah, kita wajib bawa bendera kosti gitu. Yaa makna dari lambang itu kan harus kita pahami sebagai pengurus atau anggota kosti gitu. Juga lambang-lambang yang tertera disitu juga kan kita harus tau dan paham apa yang maknanya apa artinya. Kok ada gambar sepeda gambar pulau seluruh indonesia ada gambar bendera merah putih udah itu ada orang berangkul tangan sam abis itu kan maksdunya itukan kita semua sama, se indonesia itu sama sama orang sepeda tua, makanya sepedanya ada lambangnya ada pulau indonesia, jadi seluruh indonesia itu sama semua dan kita bergandeng tangan untuk menyatukan, menyatukan yaa seluruh ontelis sluruh kru sepeda tua itu kita kumpulkan menjadi satu gitu makanya kita buat wadahnya gitu ada kosti. Jadi tidak hanya di daerah tapi harus seluruh indonesia kita harus bersatu gitu, jadi satu kesatuan.

P: Bagaimana anda memaknai simbol tersebut?

I: Kalau makna dari simbol itu, apa yaa membawa kita kepada satu kesatuan yang kokoh dan kuat. Jadi kita saling bergandeng tangan menyatukan seluruh peminta sepeda tua, seluruh pecinta sepeda tua kalau sekarang di sebut sebagai ontelis, kita ajak bersama-sama untuk menjadi satu kesatuan yang kuat dan kokoh dalam mempertahankan eeee peninggalan-peninggalan tempo dulu dan juga untuk seni dan budaya kita gitu.


(13)

WAWANCARA KARAKTERISTIK INFORMAN

Nama : Ibu Khairani

Tempat Tanggal Lahir: Medan, 2 Oktober 1961 Pekerjaan : Pensiunan

PERTANYAAN WAWANCARA

Peneliti: Sejak kapan anda mulai bergabung dalam kegiatan KOSTI?

Informan: Udah... lama juga yaa. Kira-kira udah tiga tahun. Dari...Kosti sumut.. dia kan ada tiga tahun, kosti medan berapa yaa, satu tahun ya buk? Satu tahun P: Apakah anda rutin mengikuti setiap kegiatan KOSTI?

I: Kalau rutin setiap minggu

P: Mengapa anda mengikuti kegiatan KOSTI?

I: Kita gini yaa.. kita naik sepeda ini biar sehat, teruus me.. berkumpul sama teman-teman, kenal sama satu lainnya. Namanya kan satu sepeda sejuta saudara P: Apa hobi anda?

I: Hobi ibu yaa banyak.. masak ya hobi, joget ya hobi, naik sepeda ya hobi, ya gitu ya jalan-jalan hobii.. jalan-jalan naik sepeda. Gak hari minggu, ibu juga naik sepeda sore, ya jalan-jalan aja.

P: Bagaimana anda mengetahui tentang KOSTI?

I: Ibukan sebelum di kosti ibu di klub, dari temen di klub, dari temen-temen di sepeda. Ya sebelum masuk ke kosti kita kan udah dari klub sendiri jadi setelah itu terbentuk lah kosti.


(14)

I: Ya seneng aja sih, temen-temen banyak, ramah-ramah. Mengikuti kegiatan di kosti ya kumpul dulu, ya kumpul sama teman-teman terus bermusyawarahlah, musyawarah bersama, nanti kita jalan kemana.. kemana gitu. Apa aja bersepeda aja.

P: Apa yang membuat anda tertarik mengikuti KOSTI?

I: Orangnya ramah-ramah, sopan-sopan. Ya tentunya banyak teman gitu loo. P: Bagaimana anda mengatur waktu anda dengan kegiatan KOSTI?

I: Ooh bisa karenakan kegiatan di kosti setiap minggu, jadikan minggu ga kerja. kalau kerja kan dari senin sampai sabtu, gitulah mengatur jadwalnya. Ikut juga latihan biasanya kan sore ibu pulangnya ngga sore..

P: Apa kegiatan anda sehari-hari?

I: Kegiatan ibu sehari-hari yaaa ibu rumah tangga lah sama bekerja

P: Apa pendapat orang di sekeliling anda ketika anda mengikuti kegiatan KOSTI? I: Ngga ada yaaa, ngga ada yang komen-komenin gitu in. Kalau keluarga semua dukung, anak-anak yaa dukung.

P: Bagaimana penampilan anda ketika melakukan kegiatan KOSTI?

I: Oh ada! ginilah pakaian kartini kan gitu, karena hari kartini. Kalau disuruh pakai jadul ya noni belanda pake pakaian apa yaa.. yaa macem-macem

P: Adakah penampilan khusus?

I: Ya memang khususlah untuk event-event gini, sesuai event, kan ketua yang minta. Kalau MW.. ya pakai baju olahraga biasa.

P: Bagaimana pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda

I: Heran-heran lah, yaa lucu ajalah lucu hahahaha. Orang itu ketawa ajalah, pakai sepeda kok pake pakaian itu.


(15)

P: Apa anda terpengaruh terhadap pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Ngga ada pengaruhnya yaa, enak ajaa.. he‟eh senang-senang ajaa.. P: Adakah sebutan khusus untuk sesama anggota?

I: Oh ngga! Kita sama aja ngga ada sebutan-sebutan khusus

P: Adakah istilah/bahasa tertentu yang digunakan saat berbicara? Sebutkan. I: Ngga ada bahasa-bahasa khusus kita semua, semua sama aja.

P: Apakah ada benda khusus yang digunakan saat melakukan kegiatan KOSTI? Sebutkan.

I: Ya paling kalung, kalung batu. Ya biar cantik ajaa. Oh iya pin. P: Apakah anda mengetahui makna di dalam simbol tersebut? I: Kurang tau

P: Ibu ada sepeda?

I: Ada dibawah, satu. Satu ntek wes aku tak jual, ngga ada yang mainin. Anak gamau mainin lagi.


(16)

WAWANCARA KARAKTERISTIK INFORMAN

Nama : Bayu

Tempat Tanggal Lahir: Medan, 2 Oktober 1993

Pekerjaan : -

PERTANYAAN WAWANCARA

Peneliti: Sejak kapan anda mulai bergabung dalam kegiatan KOSTI?

Informan : Kosti sendiri dibentuk baru dua tahun belakangan ini sebelumnya.. dua tahun ini di sumut. Tahun berdirinya kosti di pusat tahun 2008 akhir gitu.. deklarasinya di bogor, dibentuk disini masih sebagai peninjau aja. Orang kami kan masih berdiri dari klub klub klub.. jadi ibaratnta main-main masih dalam klub gitu belum jadi satu wadah. Mulai di bentuknya kosti.. orang kita sebagai pendiri juga, penggagas. Dari mulai pembentukan sampai sekarang. Ibaratnya kita pengurus perdanalah gitu, yang disini pengurusnya masih pada perdana semua. Angkatan pertama belum angkatan kedua. Belum diganti nanti mulai pra 2016 lah baru di ganti, angkatan kedua.

P:Apakah anda rutin mengikuti setiap kegiatan KOSTI?

I: Kalau untuk kegiatan kosti sendiri... keseringan kegiatan umum-umum aja kayak.. setaunan dua kali.. kaya munas-munas. Itu yang biasanya tingkat nasional sih, kalau ga berhalangan hadir, kalau ga berhalangan.. ya pending dulu. Cuman ya kalau untuk yang tiap minggunya event per klub-klub ada.. selalu di bikin event-event per klub gitu.

P: Mengapa anda mengikuti kegiatan KOSTI?

I: Kenapa yaaa, sebelum dibentuk kosti aja sudah main sepeda sih. Dari klub sepeda tua itukan jadi ya mau tak mau ibaratnya udah kaya air mengalir kesitu juga induknya kan gitu. Jadi udah ibaratnya kita udah punya jalur Cuma waduknya belum dapet, naaah karena kostinya udah terbentuk jadi waduk yauda


(17)

makanya kami kesitu muaranya kan gitu. Yaa karena bersepeda tua namanya juga komunitas sepeda tua kalau motor tua namanya maci hahaha

P: Apa hobi anda?

I: Hobinya? Ku hobinya sih gambar.. gambar realis. Kaya kontruksi bangunan gitu loh, nyata dia. Sempet kepikiran mau ikut komunitas gambar.. Cuma ah.. gitu aja. Kebanyakan yang ada disitu ga realis, dia kaya komikus, kaya yang abstrak-abstrka gitu suka.. kita lebih arsitekturnya lagi lebih suka.. dari pada yang kesitu. P: Kenapa suka melukis taoi ikutnya kegiatan sepeda?

I: Agak membayang gitu yakan.. Cuma soulnya dapat di sepeda.. di sepeda itu bisa tumbuh imajinasi. Beneran.. suntuk nih.. suntuk nih.. mau menggambar ga dapat ide.. tiba-tiba dayung kaya orang gila seep... sendirian.. begitu sampai rumah.. tengah jalan dapet enak dia gambarnya..

P: Kenapa sepeda tua? kenapa ga mtb atau sepeda lainnya?

I: Itu awalnya dilema.. cobaannya dua antara sepeda fixie sama onthel. Anti mainstream hahaha... kemaren gitu juga. Kalau anak muda naik fixie kayanya udah banyak kali ya.. aku mau cari yang bedalah. Dari coba-coba.. sampai keterusan nah ini.. awalnya coba-cpba sebenarnya Cuma karena ketemu orang-orang kaya gini, kaya gini, kaya gitu jadi tiap minggu hawanya itu rindu aja pingin datang, jumpa, ketawa-ketawa.

P: Emang suka naik sepeda?

I: Awalnya BMX dari mulai pertama kali naik sepeda sampai gede. Masih ada tu dirumah hahahaha...

P: Bagaimana anda mengetahui tentang KOSTI?

I: Pertama tau kosti, pandangan dari luar itu guyub, solid, kuat. Ngga membeda-bedakan siapa pun. Pertama kali tau dari luar, dari jawa. Dari media juga iyaa, dari kawan-kawan juga iyaa, dibuktikan langsung juga iyaa, makanya tau pas di sumatra ini di bentuk eyaa langsung suppor terus. Dari yang duluan naik sepeda


(18)

lah, tau gimi-gini.. apa gitu-gitu.. timbul rasa ingin tau opp.. nyari informasi sendiri-sendiri gitu..

P: Bagaimana pertama kali anda mengikuti KOSTI?

I: Kalau untuk yang besar sekaligus yang pertama di sumatera utara pas munas di bali.. 2014.. baru terbentuk kosti disini.. begitu di bentuk langsung kami turun di munas. Selang dibentuknya kosti sama munas itu bulaaan Cuma dua bulan.. P: Apa yang membuat anda tertarik mengikuti KOSTI?

I: Sebenarnya... tertariknya... ya karena kerinduan ngumpul tadi. Iya.. soalnya orangnya beda-beda.. dari yang satu ini.. yang satu itu, yang satu ini, satu itu. Kumpul rasanya warnanya rame, kalau bombon itu kaya nano-nano hahaha... P: Bagaimana anda mengatur waktu anda dengan kegiatan KOSTI?

I: Aman-aman aja sih selama ini. aman-aman aja.. mudah –mudahan bisa dibagi. Paling kendala kita Cuma di finansial aja kadang, kalo pas event luar kota atau cemana pas hari H nya. Dana kurang mencukupi, soalnya itu dana pribadi gitu. Kalau di medannya mudah-mudahan rutin. Kalau ga ada halangan pagi karena hujan kadang, cuaca.. kehendak tuhan..

P: Apa kegiatan anda sehari-hari?

I: Picker.. pickerss.. mmm kaya apa namanya itu wak? Kalau di amerika namanya american pickers wak.. yang barang bekas itu wak.. disini apa namanya? Loa‟an yaa? Haaa tukang butut.. cocok. Itulah bahasanya.. haaa Cuma kita cari barang sendiri, kita turun langsung.. makanya pengangguran. Dibilang ada kerjaan ga mungkin, kerjaannya suka-suka ati kita.. itu namanya kolekdol wak.. yaiyaa hobi yang menguntungkan wak..

P: Apa pendapat orang di sekeliling anda ketika anda mengikuti kegiatan KOSTI? I: Tanggapannya sii selama ini postitif yaa.. ga ada halang rintang lah. Ga ada larangan ga ada apa pokoknya positif aja tanggapannya. Pokoknya selama ga


(19)

berbau dengan kriminal, narkoba dan sebagainya.. siiih di dukung 100 persen. Yaa biasa-biasa aja..

P: Bagaimana penampilan anda ketika melakukan kegiatan KOSTI?

I: Adakah penampilan khusus? Kalau penampilan khusus tergantung eventnya sih sebenarnya. Kadang pakaian ala militer, kadang pakaian ala pejuang, kadang pakaian ala pahlawan.. pakai baju tradisional sering juga.. cenderungnya tradisional sih.. kalau pakai militer kan tergantung juga.. kalau tiap minggu pakai baju jawa, pakai lurig itu laaa.. selain ngaku juga kalau aku orang jawa..

P: Mengapa anda berpakaian seperti itu disaan melakukan kegiatan KOSTI? I: biar sama kaya sepedanya.. di matchingkan.. yaa ga mungkin kan gayanya anak fixie pake kaos-kaos taun tinggi, sepatu tahun tinggi.. naiknya sepeda tua.. ga sopan katanya.. orang tua di naiki anak muda hahaha.. di tuakan juga lah hahaha.. P: Bagaimana pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Merdeka! Katanya.. iya tanggapannya aneh aja sambil senyum-senyum bilang merdeka! Merdeka! Gitu aja.. pantang lewat orang nengok pasti bilangnya merdeka!

P: Apa anda terpengaruh terhadap pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Biasa aja sih, pertamanya aneh.. Cuma udah keseringan-keseringan udah biasa aja.. udah ga menjadi hal yang aneh lagi.. Cuma orang itu nyatain aneh awak pun makin gila juga, jadi tambah gila, udah gila, jadi udah ga kerasa lagi.. udah putus urat malunya bener..

P: Adakah sebutan khusus untuk sesama anggota?

I: Ngga ada sih, terang-terangan aja. Itu yang ngomong.. itu..


(20)

I: Istilah.. ontelis untuk yang naiki sepeda itu.. untuk selama ini ngga ada merasa ada istilah-istilah tertentu.. atau singkatan-singkatan. Yaa paling onthelis yaa itu aja..

P: Apakah ada benda khusus yang digunakan saat melakukan kegiatan KOSTI? Sebutkan.

I: Kalau aku ngga ada sih.. tapi gatau juga kalau orang lain yaa.. kalau aku ngga ada.

P: Apakah anda mengetahui makna di dalam simbol tersebut?

I: Kalau yang ujung itu.. naaah, yang biru di samping ini melambangkan kebersamaan dan kesolidaritas tanpa ada apa namanya tanpa ada gap-gap apaa.. haa batasan. Kalau sepeda disini itu mewakili kalau ini adalah klub sepeda tua. peta indonesa itulah keseluruhannya di indonesia.. merah putih lambang kita.. ya sebenarnya simple aja.. ini logo keempat sebenarnya.


(21)

WAWANCARA KARAKTERISTIK INFORMAN

Nama : marwan

Tempat Tanggal Lahir: medan 5 mei 1983 Pekerjaan : arsitek

PERTANYAAN WAWANCARA

Peneliti: Sejak kapan anda mulai bergabung dalam kegiatan KOSTI?

Informan: Saya pertama kali masuk itu tahun 2013. Bulan enam kalau ga salah itu.. mau puasa, kalau ga salah. 2013 Medan itu belum ada.. itu saya masih di klub aja. Begitu lahir kosti medan, saya disitu di percaya jadi pengurus bagian humas, jadi direkrut sama mereka. Untuk dalam susunan kepengurusan. Jadi mulai dari undangan.. sama admin facebook saya yang pegang. Awalnya saya di bagian penggalangan dana.. tetapi karena yang disitu ga aktif jadi saya yang menggantikannya.. gitu.

P: Apakah anda rutin mengikuti setiap kegiatan KOSTI?

I: Hampir sama sekali saya ga pernah absen.. memang anggota biasa taunya tu kita kegiatan hari minggu. Nah, kita pengurus harus tiap hari kita bertemu.

Kita susun agenda selama seminggu itu, minggu depan mau buat apa atau beberapa bulan nanti? contohnya ni kaya di palladium, jauh-jauh hari sudah di buat, udah dibahas, udah dirapatkan. Tempatnya kumpulnya di bicarakan lewat telpon. Kalau misalnya acara besar ya harus disiapkan misalnya acara formal.. yang diundangpun pembesar-pembesar kosti”

P: Mengapa anda mengikuti kegiatan KOSTI?

I: Karena.. sebenarnya saya itu senang sejarah. Dari kuliah saya sudah.. mengikuti kegiatan sejarah.. kebetulan di kampus saya itu ada pula yang bisa menyalurkan hobi saya itu. Jadi kalau ga salah itu namanya BWS.. badan warisan sumatera


(22)

utara. Jadi kerjanya kita.. mendata bangunan-bangunan yang tua.. yang masih berdiri di kota medan itu apa-apa aja. Terus kita analisis itu. Misalnya lonsum, kapan dibangun? Siapa arsitekntya? Kapan siap? Dipakai untuk apa? Itu kan sebelum merdeka, setelah merdeka itu untuk apa? Abis itu kami melakukan pembugaran misalnya ada yang mulai rusak kita perbaiki, kalau catnya pudar kita cat. Itu biayanya dari mahasiswa.. nah jadi setelah selesai kuliah kan ga mungkin kita teruskan kembali, kan udah ga mahasiswa lagi. Biarlah adek-adek kelas yang meneruskan. Tapi saya tetep mau ini.. ini.. meneruskan hobi sejarah saya. Nah sepeda tua ini lah ia kan juga ada sejarahnya backgroundnya pas memang.. disitulah kenaknya.. di sepeda tua ini juga ga sepedanya aja yang tua.. tapi mereka juga pakai-pakaian yang tua..

P: Apa hobi anda?

I: Hobi saya itu sepak bola.. cuman karena mmm kalau lari kan nanti bisa cedera.. jadi saya bersepeda. saya suka naik sepeda dari kecik sudah suka naik sepeda. P: Bagaimana anda mengetahui tentang KOSTI?

I: Taunya.. cari taunya dariii awal.. kita tauu di sini ada sepeda tua. Cuma saya gatau kalau mau masuk hubungi siapa.. orang saya kenal pun ngga sama orang sepeda tua itu. Cuma karena ga tau siapa yang dihubungi saya mencari di media sosial. Rupanya ada.. saya cari tau kemana-mana. Nomornya dimana, kantornya dimana.. Cuma kalau gabung yaa kan dari klub. Misalnya ada klub ini dan ada klub itu, nah nanti di rekrut dari klub..

P: Bagaimana pertama kali anda mengikuti KOSTI?

I: Pertama kali saya ikut it.. dari silatda.. silaturrahmi daerah. Kapan yaa saya itu..lupa.. pertama kali kenal-kenal sama orang kostilah. Itu belum jadi anggota kosti tapi sudah ikut acara kosti.

Senang, pengalamannya, senangnya gini.. kalau kita ikut kegiatan klub, kitakan orangnya ya ke kawan-kawan klub kita. Tapi begitu kita ngikutin kegiatan di kosti seperti silatnas dan silatda itu.. orang-orangnya kan dari klub ini, klub ini bersatu gitu. Nah jadinya kita kenal dari klub lain gitu, bahkan.. di luar kota juga gitu, dari


(23)

yang jauh-jauh dari yang dijawa-jawa itu kan datang semua kemari. Melihatnya kan awalnya lewat media sosial, begitu ketemu waah salam-salaman bisa berjabat tangan langsung dengan mereka. Kan jadinya kawan kita makin banyak gitu. Tak hanya kawan klub aja, jadi setelah berkumpul makin banyak kawannya..

P: Apa yang membuat anda tertarik mengikuti KOSTI?

I: Saya tertarik itu.. karenaa lebih ke apa yaa.. sosial yaa. Karena kita melakukan kegiatan sosial kaya ke panti asuhan, ngga lebih ke politik gitu kalau disini. Partai gitu ngga ada. kita lebih ke masyarakatlah gitu.. kalau pun dia orang partai dia gaboleh bawa-bawa kemari.. dan karena tujuannya itu Cuma satu, yaitu melestarikan kebudayaan.

P: Bagaimana anda mengatur waktu anda dengan kegiatan KOSTI?

I: Yaa kalau bagi waktu antara kerja dan keluarga. Yaa yang paling penting keluarga .. jangan sampai.. gara-gara kegiatan ini jadi lupa sama keluarga. Ya tapi kalau untuk kegiatan tiap minggu yaa saya selalu ikut kalau ga ada halangan... kan jugaa kerja kadang lembur gitu ngga pulang-pulang. Tapi sejauh ini siii kalau ada event besar saya untungnya selalu ikut. Baik latihannya juga kan.. kadang mereka buat di waktu selepas jam kerja diupayakan.. kaya.. jam lapanmalam kumpul gitu abis kerja.

P: Apa kegiatan anda sehari-hari?

I: Eeee. Ngga ada sih kerja aja. Kadang ngga pulang, sampe pagi. Jam lapan pagi kadang sampe sore, kadang ga pulang. Misalnya kita mau monitor atau mau masang apa kita ngga pulang, di proyek aja.

P: Apa pendapat orang di sekeliling anda ketika anda mengikuti kegiatan KOSTI? I: Sering di ketawain di bilang orang gila juga sering. Bikin orang senyum itu waaah itu suatu kebanggan untuk kami. Kan sampai di ketawain geli kali gitu waaah sukses, kalau belum ketawa belum sukses. Kalau sitri bilang kaya orang dulu aja gitu.. Ya semua dianggap positif aja. Awalnya sih juga istri kurang setuju kan kenapa setiap hari minggu pergi gitu. Cuma saya langsung jelasin.. kegiatan


(24)

kita kaya gimana.. jelasin kalau kegiatan itu ya.. positif. Saya juga pernah bawa istri saya ikut. Saya bilang sama orang-orang ini buat jelasin ke istri saya.. jadi mbakyu gini loh kalau kegiatan kita positif, gitu.. ya jadi istri saya percaya.

P: Bagaimana penampilan anda ketika melakukan kegiatan KOSTI? I: Tergantung suasana.. kalau pas lagi tujublasan kita pakai baju pejuang.. P: Adakah penampilan khusus?

I: kalau hari biasa ya Cuma pakai kaos.. yang tangan panjang. Kalau saya ya hari biasa kaya orang-orang biasa ajalah. Kalau ada event baru.

P: Mengapa anda berpakaian seperti itu disaan melakukan kegiatan KOSTI? I: Ya kan kembali ke orangnya, biasanya orang pakai.. pakaian adat atau pejuan.. kkan Cuma sah-sah saja.. kalau menurut saya kan lebih nyaman pakai kaos tangan panjang dan celana pendek..

P: Bagaimana pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Kalau emang ada acara yaah emang pakai pakaian itu dari rumah.. eee. Di.. di.. di bencadain gitu.. pernah dulu tahun kemaren kalau ga salah kita buat lapangan pertempuran medan area kita buat di simpang limun. Di dekat situ kita buat treatrikal. Setelah selesai, kita kan dari rumah ga bawa baju ganti. Sepanjang jalan ya di ketawain orang.. sampai ada yang nyetop, nyetop bilang gini eee belanda udah merapat, belanda sudah mendekta. Tapi ngga apa juga. Itu berarti sukses, berarti kita berhasil..

P: Apa anda terpengaruh terhadap pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Ngga lah malah senang. Berarti apa yang kta lakukan berhasi. Ya itu ga berpengaruh sama saya. Udah ga malu lagi.


(25)

I: Ngga ada, ya kami kalau manggil sebaya ya namanya aja kalau yang lebih tua manggil mas, bapak. Ya kalau panggilan paling ontelis dan ontelista tapi kalau cewe lebih seneng di panggil srikandi.

P: Adakah istilah/bahasa tertentu yang digunakan saat berbicara? Sebutkan. I: Ya ngga ada. kami kalau berbicara ya seadanya aja. Ya kalau bahasa bahasa, bahasa indonesia..

P: Apakah ada benda khusus yang digunakan saat melakukan kegiatan KOSTI? Sebutkan.

I: Bendera lah atau pin. Buat nunjukin kalau kita ini dari klub mana gitu. Nih kaya pin saya gini.

P: Apakah anda mengetahui makna di dalam simbol tersebut?

I: Mm tau, pernah buka di adart Cuma ga baca kali. Ngga semua anggota tau kecuali dia baca adart. Dia gambarnya merangkul ya, merangkul antara yang satu dengan yang lain. kalau yang sesungguhnya saya belum liat.. paling gitu kalau saya liat dari simbolnya sekilas.. tujuannya merangkul, mempererat apa yaa satu sama yang lain ya gitukan. Itu artinya persaudaraan, kekeluargaan gitulah. Karena gambarnya saling bergandengan tangan, jadi merangkul

P: Bagaimana anda memaknai simbol tersebut?

I: Maknanya ya ya kebersamaan. Rasa kebersamaannya cukup tinggi.. tidak membedakan ras, siapa dia, mau dia polisi mau dia hanya kuli bangunan kalau kita udah kumpul ya kita sama-sama orang tetep sama biar ga canggung gitu satu sama lain.


(26)

WAWANCARA KARAKTERISTIK INFORMAN

Nama : Dila

Tempat Tanggal Lahir: Medan, 30 April 1995

Pekerjaan : Mahasiswa PERTANYAAN WAWANCARA

Peneliti: Sejak kapan anda mulai bergabung dalam kegiatan KOSTI?

Informan: Kalau di kosti sih udah dari SMA kalau ga salah dua ribu sebelas itu masih sma sih di sekolah. Ya jadi waktu dua ribu sebelas itu memang udah ikut sepeda, namanya waktu itu bukan kosti, kemaren itu namanya mesac, klub sepeda medan sepeda antik klub gitu yakan, belum jadi kosti. Kalau kostikan emang dua ribu tiga belas kalau ga salah.

P: Apakah anda rutin mengikuti setiap kegiatan KOSTI?

I: Cuman kan semenjak bekerja jarang ikut tapi sering jugalah tapi ga terlalu aktif lagi karena udah kerja

P: Mengapa anda mengikuti kegiatan KOSTI?

I: Alasannya karena hobi satu.. karena orang tua juga sih. Kan awalnya ngeliat orang tua, cuman kok kayanya asik gitukan banyak temen, dah gitu relasi makin meluas jadinya pengen ikut-ikut yaudah dapet kenalan juga. Rupanya ada juga yang sebaya-sebaya gitu jadi makin semangat. Awalnya kan dipikir udah tua-tua, rupanya tiba udah gabung ada anak mudanya juga, kuliah juga kan yaudah jadinya malah makin semangat

P; Apa hobi anda?


(27)

P: Bagaimana anda mengetahui tentang KOSTI?

I: Ya, dari ibu saya. Kalau ibu saya luar biasa aktifnya. Dia pun jadi kalau saya ga salah jadi bendahara gitu. Kalau di sumut sama di medannya kan kurang tau. Cuman rumah saya itu sering raaame gitu di datengi orang, karena.. sering ngumpul gitu kan kak nanti dari luar kota pun ngumpul disitu, tidurnya disitu di tempat penampungan juga. Kalau ada acara itu di rumah nanti ada masak-masak P: Bagaimana pertama kali anda mengikuti KOSTI?

I: Yaaang kemarin itu ada.. acara.. acaranya lupa itu di lapangan jipur. Oh itu kalau ga salah ini kalau tiap tahun itu kan ada.. mereka buat di tiap kota, misalnya tahun ini di kota medan, nanti di bali. Jadi kemaren itu kebetulan di kota medan, kalau ga salah... silatnas kak. Jadi di rumah itu.. rame kak hehe, masak-masak disitu, terus saya juga ada bantuin bingkis.. apa bungkus.. hadiah-hadiah. Jadi saya bantuin bungkusin kado-kado gitu lah kaaan untuk yang.. yang ikut-ikut acara gitu.

P: Apa yang membuat anda tertarik mengikuti KOSTI?

I: Tertarik, alasannya gimana yaaa... kalau kita naik sepeda tua itu, eee jadi semua orang kan tertuju ke kita gitukan. Jadi awalnya sih emang... ngga pedee yakan, cuman dengan pakaian yang jadul gitukan, aksesoris yang ala-ala belanda juga kadang ya, jadinya kok semakin keren gitu. Banyak yang meliput, sampe wartawan-wartawan banyak moto gituuu. Yaa antimainstream, yaaaa jadi paling-paling depan gitu selalu diistimewakan kalau kosti diantara sepeda-sepeda yang lain, beneran ehe.

P: Bagaimana anda mengatur waktu anda dengan kegiatan KOSTI?

I: Kalooo kegiatan kosti itu seringnya diadakan hari minggu, jadi waktu itu saya lagi ga ada kegiatan, saya ikut kosti. Cuman karena kerjaannya pun relawan, kadang hari minggu pun masuk itulah yang membuat saja ga ajak lagi gitu. Karena setiap minggu kerja juga.


(28)

I: Kegiatan sehari-hari.. pagi sampai sore kerja, setelah kerja sore sampai malam kuliah lah kak.

P: Apa pendapat orang di sekeliling anda ketika anda mengikuti kegiatan KOSTI? I: Pendapatnyaaa ada sih.. maksudnya orang bertanya gitukan, kadang kan jumpa temen dijalan. Jadi mereka penasaran.. itu siapa sih kok aneh banget haha pake sepeda tua, dandanannya kaya gitu. Rupanya kenal gitukan temen, jadi mereka tanya emang apasih keuntungannya? Kan yang iya dapat panas, dapet cape naik sepedakan tapi ya sebee inilah untuk olahraga juga bagus.. nambah relasi lah kak. Dan mereka pun akhirnya ada juga yang tertarik karena ku ajak hehe. Negatifnya ada juga sih, negatifnya gimana yaaa.. contohnya gini suka kadang mungkin karena udah orang tua juga ada juga kadang faktor iri-irian gitu hehehe. Bisa jadi ih! Bajunya cantik banget gitu kan hehehe, beli dimana sih.. disini.. disini... gitu. Mungkin dari itu aja sih kak. Iri-irian mungkin ada yang sebagian ada yang diliput televisi, aku kok ngga diliput sih hahaha...

P: Bagaimana penampilan anda ketika melakukan kegiatan KOSTI?

I: Ada! contooh gini.. tergantung acara misalnya waktu hari kartini, misalnya... jadi penampilan itu disesuaikan.. cewe-cewe pake kebayaa.. yang cowonya emm terserah mau pakean apapun gitu. Sama dengan kaya tujuh belas agustus pakai baju jadul, semasa penjajahan gitu la kak hehehe. Kalau setiap minggunya itu kan bebas Cuma ya inisiatif sendiri. Kalau kita mau tampil keren ee yaudah. Tapi kalau sepedaa tua ini mereka udah terbiasa gitu dari dulu, jadi emang bawaanya yang jadul-jadul. Sepatunya pun sepatu yang jaman dulu, baju-bajunya.

P: Adakah penampilan khusus?

I: Kalau saya pakai model dress gitu kan.. yaa dicari yang agak jadul yang udah lama.. yaudah sama pakai sepatu, pake kaca mata ya‟yang paling penting itu pakai kacamata.. alasannya.. karena unik, jujur yaa dulu awalnya sih ga pede, waktu orang tua udah pake pakaian jadul aku tetep pakaian biasa. Kemeja gitukaan. Jadi awalnya kemaren itu coba-coba dulu pakai dress gitu kaaan. Lama-lama kok semakin jadul semakin unik dan semakin diikuti wartawan gitukan. Semakin


(29)

gimana yaa.. jadi bahan eengg gimana yaa bahan utama gitukan orang ngeliatin kita. Memang awalnya ngga pede, jadi itulah gunanya kaca mata hahaha pakai kacamata yaa pakai topi.. malah kalau sekarang pengennya kalau ga unik bajunya malah ngga pengen keluar hahaha

P: Bagaimana pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda

I: Ada.. kebanyakan sih memuji katanya kaya orang belanda gitu, keren, unik, tampil beda. Ngga ada sih yang bilang jelek, makanya makin semangat pakai baju itu.

P: Apa anda terpengaruh terhadap pendapat orang di sekeliling anda ketika melihat anda berpenampilan seperti itu?

I: Eee semakin senanglah kan di puji gitu kan kak hahaha.. jadinya kan pengen aja setiap minggunya.. pengen tampil baru lagi gitu. Kalau gaya kaya gini udah pernah, mana nih baju yang belum pernah dipake, aksesorisnya apa

P: Dimana biasanya anda membeli pakaian itu?

I: Beli sendiri sih... atau ngga bongkar.. lemari lah baju-baju jadul, kalau ada yang masih muat ya alhamdulillah. Belinya biasanya di pajak melati, itu rame-rame he sama ibu-ibu rombongan ngga mau kalah, nyari sepatu baju.. jadi kadang gini hari minggu ini ada acara jadi.. sebelum hari minggu itu udah langsung ke pajak melati rame-rame. Jadikan sempat tuh di cuci dulu. Kan pajak melati kan cantik-cantik kak, ya walaupun monja gitukan hahaha. Iyaloo malah kadang gini yang.. di kosti itukan.. menyeluruh ya dari.. mulai dari menengah kebawah sampai yang paling atas itu pun ada bergabung kan.. jadi kadang ibu-ibu yang dibilang.. gimana yaa ibu-ibu orang kaya gitu pun malah penasaran kan.. beli dimana siiih katanya kan... pajak melati.. iiih mau dong katanya.. malah dia kadang mau ikut gabung. Malah kami kan.. ibu yakin mau ikut? Iiih maulah katanya.. semangat kali hahaha

P: Adakah sebutan khusus untuk sesama anggota?

I: Sebutan khusus? Buat orang-orangnya gitu? Aaa ada sih.. ee tetapi gini ga ga semuanya, misalnya ni ada yan tua gitu kan.. itu kadang di panggil romo ada


(30)

pakde.. ada juga yang kaya gimana yaa yang agak centil ada kayanya cuman lupa ngga ada memikirkan kesitu.

P: Adakah istilah/bahasa tertentu yang digunakan saat berbicara? Sebutkan. I: Bahasa? Ooh kalau bahasa.. itu... campurkan. Tapi alhamdulillnya lebih banyak orang jawa dan yang bukan orang jawa pun mengerti. Iyaa seringnya ke jawa.. batak ngga ada, ya bahasa indonesia sama bahasa jawa. Istilah mmm kayanya ngga ada kak.. atau saya yang ngga tau...

P: Apakah ada benda khusus yang digunakan saat melakukan kegiatan KOSTI? Sebutkan.

I: Bendanya.. contoh gini, kalau di sepeda gitukan.. sering pakai kerincingan-kerincingan gitu kak supaya biar lebih kompakkan. Jadi kadang satu ngidupin.. idupin semuaa.. sama aksesoris bendera lah, merah putih. Ada juga yang ini.. macam-macam sih.. ada tas khususnya juga.. nempah jadi.. sama ini setiap kota mereka ada kasih kaya pin gitu kan kalau kita udah berkunjung. Contoh ke tebing tinggi mereka.. ibaratnya oleh-oleh tangan gitukan, mereka kasih pin. Jadi kakak liat aja pasti itu banyak, nanti disininya itu hahaha pake pin dari ini.. dari ini.. itulah nambah-nambah koleksi jugaaa. Sama kaya ada kaosnya juga.. nempah.. baju, baju sekarang alhamdulillah semakin berkembang pesat. Sekarang udah seragam udah kompak.. sama kaya ada baju kompeni gitu juga ibu saya haha sering lihat di rumah


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad (2010). Jelajah Sepeda Kompas, Melihat Indonesia dari Sepeda. Jakarta: Kompas.

Arikunto, S (2002). Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi RevisiKelima. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Cangara, Hafied (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Effendy, Onong Uchjana (1993). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kriyantono, Rachmat (2009). Teknik Praktis, Riset Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Miller, Katherine (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy (2007). Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya

_____________ (2010). Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya

Pujileksono, Sugeng (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing.

Siamima, dkk (2015). Onthel: Sejarah, Edukasi & Budaya. Jakarta: KOSTI Press

West, dkk (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika


(32)

Sumber lain:

Kompas. Minggu, 17 Januari 2016. Jakarta

http://www.republika.co.id/berita/komunitas/sweet-iron-low-rider-bicycle- club/13/12/12mxn178-gowes-malam-merah-putih-bareng-beberapa-komunitas-sepeda


(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Dari asal kata, metodologi terbentuk dari kata “metodos” (cara, teknik atau

prosedur) dan “logos”(ilmu). Metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur

atau teknik-teknik tertentu (Kriyantono, 2009:49). Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Dalam konteks ilmu sosial, kegiatan penelitian diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu (Bungin, 2004:41).

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenoma dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mecari sampling lainnya. Dalam penelitian ini ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2009:56)

3.2Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah informan yang dipilih secara sengaja oleh peneliti. Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik snowball. Teknik snowball sesuai dengan namanya teknik ini bagaikan bola salju yang mengelinding dari puncak gunung ke lembah, semakin lama semakin membesar ukurannya. Jadi, teknik ini merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan sampel pertama diminta untuk menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya, sampai jumlahnya lebih banyak (Kriyantono, 2009:158).


(34)

Pada penelitian kualitatif subjek penelitian disebut sebagai informan. Sesuai dengan judul penilitian ini maka yang menjadi subjek penilitian ini adalah anggota-anggota dari KOSTI Kota Medan.

3.3Objek Penelitian

Objek penelitian merujuk berdasarkan masalah yang diteliti., dimana objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuranyang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda.Di dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah makna simbol komunikasi yang terjadi saat melakukan kegiatan di Komunitas Sepeda Tua Indonesia di Kota Medan.

3.4Teknik Pengumpulan data

Teknik atau atau metode pengumpulan data merupakan kelengkapan atau pengembangan metode riset yang dipilih, agar data bisa dikumpulkan (Kriyantono, 2009:84). Dalam penelitian ada dua bentuk data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

data primer dalam penelitian ini dikumpul dengan beberapa cara, yaitu: 1. Wawancara mendalam atau informasi dengan cara langsung bertatap

muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam (Kriyantono, 2006:100). Wawancara mendalam adalah salah suatu cara mengumpulkan data.

2. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung , tanpa mediator untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. b. Data Sekunder

Data sekunder didapat dengan cara mengumpulkan data melalui literatur sumber naskah yang relevan dan mendukung penelitian.


(35)

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data ini dilakukan secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya sudah jenuh.

Analisis data model Miles dan Huberman dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Reduksi data merupakan proses pemilihan , pemusatan perhatian melalui penyederhanaan,

pengabstrakan , dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan

-catatan tertulis di lapangan. Tahapan-tahapan reduksi data meliputi: (1) Membuat ringkasan, (2) Mengkode, (3)Menelusur tema, (4) Membuat gugus-gugus, (5) Membuat partisi, (6) Menulis memo

b. Penyajian Data

Penyajian data berarti mendisplay/menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Kesimpulan penelitiaan kualitatif merupakan temuan baru yang disajikan berupa deskripsi atau gambaran yang awalnya belum jelas menjadi jelas dan dapat berupa hubungan kasual/interaksi dan hipotesis/teori. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan setelah dari lapangan. (Pujileksono, 2015:152)


(36)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian

Bab ini memaparkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti, dengan melakukan observasi serta wawancara yang mendalam pada Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) di Kota Medan. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, dengan melakukan pendekatan terhadap informan. Wawancara yang dilakukan peneliti ada dibeberapa lokasi yaitu di lapangan, di rumah informan, Barn Cafe, dan di Mall Palladium, Supermarket Suzuya dan di kampus USU. Adanya alasan peneliti memilih tempat ini adalah karena tempat tersebut merupakan temapt yang nyaman untuk dilakukannya wawancara, selain itu juga peneliti melakukan wawancara sekaligus observasi di satu tempat yaitu Mall Palladium.

Penelitian pertama kali dilakukan pada tanggal 6 Maret 2016 di lapangan merdeka, pada saat itu sedang berlangsungnya kegiatan pengangkatan ketua umum baru dari salah satu klub sepeda tua yang berada dalam naungan KOSTI dan juga acara pengenalan reog Ponorogo KOSTI Sumut yang baru. Dalam kegiatan ini peneliti bertemu dengan informan pertama yang sudah peneliti tetapkan sekaligus melakukan observasi. Namun, karena kesibukan informan pertama dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut peneliti tidak dapat melakukan wawancara saat itu. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara di lain hari. Pada tanggal 31 Maret 2016 akhirnya peneliti melakukan wawnacara setelah beberapa kali mencoba untuk bertemu dengan Informan Pertama yaitu Bapak Rozak. Wawancara dilakukan di rumah informan bersama dengan istri dan anak bungsunya. Wawancara yang dilakukan sangat menarik karena informan sangat antusias memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Setelah melakukan wawancara yang pertama, ada hal-hal baru yang ingin ditanyakan oleh peneliti. Sehingga peneliti memustuskan untuk melalukan wawancara yang kedua. Wawancara yang kedua ini dilakukan di


(37)

rumah informan pada tanggal 20 April 2016. Sama halnya dengan wawancara pertama, wawancara ini dianggap menarik oleh peneliti karena antusiasme informan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dan juga rasa kekeluargaan yang ditunjukkan oleh keluarga informan.

Pada tanggal 24 April informan pertama mengajak peneliti untuk mengikuti acara April Seru di Grand Palladium Mall yang mengajak KOSTI Sumut dan KOSTI Kota Medan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Acara yang bertemakan “Jaman Dulu” tersebut menyediakan beberapa rangkaian acara seperti kontes pakaian jaman dulu, kontes menghias sepeda tua dan juga lelang sepeda tua. Dalam kegiatan tersebut informan mengenalkan enam orang informan untuk menjadi narasumber dari penelitian ini. Namun peneliti memilih beberapa dari enam orang tersebut yaitu Bayu, Marwan dan Ibu Khairani. Pada saat itu juga peneliti langsung berkenalan dan langsung melakukan wawancara dengan salah satu diantara 3 informan tersebut. Wawancara yang dilakukan peneliti saat acara tersebut kurang kondusif karena keramaian acara yang sedang berlangsung. Informan yang peneliti wawancara pada saat itu adalah Ibu Khairani. Lebih dari itu yang peneliti lakukan adalah meminta nomor telepon dari ketiga informan yang sudah peneliti tetapkan untuk melakukan wawancara di lain waktu.

Setelah melakukan beberapa janji untuk melakukan wawancara akhirnya peneliti melakukan wawancara dengan Informan ketiga yaitu Bayu. Wawancara dilakukan di Barn Cafe pada tanggal 25 Mei 2016, saat itu informan datang bersama temannya. Wawancara yang dilakukan cukup menarik, hanya saja pada saat wawancara hujan turun sehingga kurangnya kekondusifan saat melakukan wawancara. Peneliti dapat bersahabat dengan informan karena jarak umur yang sangat dekat sehingga peneliti dan informan dapat berkomunikasi dengan lancar. Pada saat melakukan wawancara dengan informan ketiga peneliti meminta nomor telepon dari informan keempat, karena pada saat itu nomor telepon yang diberikan oleh peneliti keempat salah sambung. Setelah mendapatkan nomor informan keempat dari informan ketiga, peneliti langsung menghubungi informan keempat dan akhirnya melakukan perjanjian untuk bertemu di lokasi kerja informan keempat. Wawancara dengan informan keempat kahirnya dapat dilakukan pada


(38)

tannggal 31 Mei 2016 di Supermarket Suzuya. Pada awalnya ingin dilakukan di tempat kerja informan, namun karena pekerjaan informan adalah seorang arsitek bangunan sehingga lokasi kerja informan tidak boleh untuk dimasuki oleh orang umum. Wawancara yang dilakukan dengan informan keempat cukup panjang karena banyaknya pernyataan yang di luar dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, pada saat itu informan juga mengeluarkan keluh kesahnya yang kini harus di sibukkan oleh dua hal yaitu pekerjaan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas sepeda tua ini.

Dari keempat informan yang sudah peneliti wawancara, data yang peneliti miliki dianggap masih belum untuk menyelesaikan penelitian. Akhirnya peneliti memutuskan untuk mencari satu informan lagi untuk menjadi subjek dari penelitian ini. Peneliti pun meminta bantuan informan ketiga untuk memberikan rujukan, akhirnya dapatlah informan yang kelima bernama Dilla. Pada awalnya informan ketiga hanya memberikan nomor telepon ibu dari informan kelima yang merupakan seorang bendahara umum ddi kepengurusa KOSTI Sumut. Pada saat menghubungi ibu dari informan kelima, ibu dari informan kelima enggan memberikan nomor telepon informan kelima karena mengetahui bahwa anaknya sibuk bekerja dan kuliah. Namun setelah itu peneliti menghubungi informan ketiga untuk meminta rujukan kembali, ternyata pada saat itu informan melakukan upaya untuk mencari akun media sosial dari informan kelima yang bisa dihubungi. Akhirnya peneliti menghubungi informan kelima melalui media sosial tersebut dan bertemu untuk wawancara pada tanggal 17 Juni 2016. Pada saat itu informan kelima sedang bekerja menjadi seorang relawan palang merah indonesia di sebuah acara buka bersama organisasi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam yang menggelar acara donor darah. Wawancara yang dilakukan dengan informan kelima kurang kondusif karena keramaian acara pada saat itu, namun komunikasi yang dibangun lancar dan bersahabat karena informan kelima berusia 21 tahun.

Dari proses wawancara yang peneliti paparkan diatas, banyak hal yang peneliti dapatkan saat melakukan wawancara dengan informan yang sudah peneliti tetapkan. Hal yang peneliti dapatkan seperti teman-teman baru dan juga


(39)

keluarga baru. Wawasan dan ilmu baik itu tentang sepeda maupun di luar sepeda juga peneliti dapatkan dari kegiatan wawancara. Banyak hal positif yang peneliti dapatkan selama kegiatan wawancara seperti memilki jiwa saling tolong menolong, kekeluargaan, dan kerja sama dan pesan-pesan moril lainnya. Baik itu yang tersurat ataupun yang bersifat tersirat, yang dialami peneliti saat melakukan penelitian.

Hambatan yang peneliti temukan selama melakukan penelitian adalah keterbatasan waktu dan tempat informan untuk bertemu langsung dengan peneliti. Kelima informan yang menjadi subjek penelitian ini memiliki aktifitas yang berbeda-beda, selain itu juga lokasi kelima informan yang bervariasi. Sehingga peneliti sulit untuk mencocokkan waktu dan tempat dengan informan.

Setelah wawancara selesai, maka peneliti melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap analisis data. Pada tahap ini peneliti menganalisa hasil wawancara terhadap kelima informan penelitian, setelah itu peneliti melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban informan tersebut berdasarkan penuturan informan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

4.1.1 Karakteristik 4.1.1.1 Informan I

Nama : Bapak Rozak

Tempat Tanggal Lahir: Medan, 4 Mei 1960

Usia : 56 tahun

Pekerjaan : Pensiunan

Agama : Islam

Informan pertama dalam penelitian ini adalah Bapak Rozak, seorang pensiunan yang berumur 55 tahun. Ia lahir di Kota Medan pada tanggal 4 Mei 1960. Kini ia menetap di Medan bersama dengan istri dan anak bungsunya yang duduk di bangku kelas dua sekolah menengah atas (SMA). Sebelumnya ia pernah bekerja dan menetap di Jawa tengah, namun karena ia berpindah tugas ke Medan maka Pak Rozak dan keluarga pindah dan menetap di Medan. Bapak ini memiliki empat orang anak yang dimana tiga diantara anaknya berada di luar kota. Anak


(40)

pertamanya dan ketiganya adalah laki-laki yang kini sedang bekerjadi di luar kota. Sedangkan anaknya yang nomor dua adalah perempuan yang kini tinggal bersama suaminya di pulau Jawa.

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh Bapak Rozak ialah berbisnis sepeda tua di rumahnya. Pak Rozak menjual sepeda, onderdil sepeda tua, tas kulit, lampu sepeda, bel sepeda dan aksesoris-aksesoris sepeda lainnya. Barang-barang yang di jualnya ini berbentuk orderan yang harus di pesan terlebih dahulu.

“Kalau saya kan yang paling pertama saya pensiunan, yang kedua yah

bisnis di bidang sepeda, perlengkapan-perlengkapan dan aksesoris, jadi kalau waktunya.. tidak mengikat pekerjaan”

Harga yang ia berikan untuk para pembeli bervariatif ada yang mulai dari ratusan ribu rupiah sampai jutaan ribu rupiah, harga yang diberikannya tergantung barang yang akan di beli serta originalitas dan kualitas barang tersebut.

“Ya... tergantung yaaa. Ada yang jenisnya golongan gold nah itu mahal, dibawahnya sikit itu silver ya tidak gitu mahal.. ada juga yang murah mulai dari delapan ratus ribuan gitu.. tapi umumnya sejutaan.. ya tergantung jenis-jenisnya lah”

Biasanya ia menjual sepeda tua dan perlengkapannya dari teman ke teman. Selain sibuk untuk menjalankan bisnis sepeda tua, ia juga sibuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di komunitas sepeda tua yang sedang ia geluti sekarang ini. Saat melakukan pengumpulan data peneliti bertemu beberapa kali dengan Bapak Rozak di dalam kegiatan bersepeda yang diadakan setiap minggu dan beberapa event seperti acara pelantikan ketua umum salah satu klub yang berada di naungan KOSTI Kota Medan dan acara April Seru yang diadakan di Grand Palladium. Dalam beberapa pernyataan juga ia menyatakan bahwa dia turut andil dalam mengikuti latihan yang dilakukan beberapa hari sebelum acara itu akan diselenggarakan.

Pada awalnya ia sangat menyukai sepak bola, namun kondisi fisik yang melemah karena usia yang semakin bertambah saat ini ia lebih memilih bersepeda. Selain itu sepeda merupakan olahraga yang baik untuk menjaga kebugaran tubuh di usianya yang sekarang.


(41)

“Dulu hobi saya itu sepak bola, tapi kan kalau sekarang ga mungkin.. banyak pertimbangannya kalau jatuh nanti bisa cedera.. memungkin cedera lebih besar di banding bersepeda..”

“... kita kan bersepeda untuk olahraga gitu yang dimana bersepeda itu

kan olahraga rekreasi, olahraga seneng-seneng bukan olahraga yang.. yang apalah kita bilanglannya yang masa.. yang apa yang seperti ketentuan-ketentuan.. kompetisi gitu”

Kegiatan sepeda ini pun merupakan salah satu sarana nostalgia bagi Bapak Rozak untuk mengenang masa-masa saat ia masih sekolah dasar (SD) di Medan. Saat masih SD ia sering menggunakan sepeda untuk pergi ke sekolah atau pergi bermain-main bersama teman-teman. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa Pak Rozak sangat menyukai sepeda tua, selain sepeda tua menjadi sarana nostalgia, baginya sepeda tua juga merupakan salah satu budaya pada jaman dulu yang harus dilestarikan.

“Jadi disamping bersepeda kita juga melestarikan peninggalan

-peninggalan zaman dulu jangan sampe punah gitu dan menularkan pada generasi muda agar dia lebih mencintai peninggalan-peninggalan tempo dulu kan termasuk cikal bakalnya naik motor juga kan kakek dan neneknya dulu naik sepeda gitu..”

Kesukaannya pada sepeda tua awalnya dilakukannya sendiri. Ia sudah menggunakan sepeda tua pada tahun 1989, ketika ia sudah menetap dan bekerja di Medan. Kegemarannya dalam bersepeda tua kini sudah menjadi kebiasaan yang dilakukannya sehari-hari. Biasanya setiap hari ia selalu bersepeda dengan sepeda tuanya lima kilometer atau minimal lima menit dalam waktu sehari. Baginya kegiatan bersepeda ini merupakan salah satu bentuk sikap untuk menjaga kelestarian alam. Baginya kegiatan bersepeda tua ini memiliki banyak hal positif seperti menjaga kelestarian alam, mengurangi penggunaan emisi yang berasal dari sumber daya alam, melestarikan budaya dan membiasakan diri untuk hidup sehat. Awalnya kegiatan bersepeda ini dilakukannya sendiri untuk pergi ke kantor atau berjalan-jalan di sekitar kota. Pada saat melakukan perjalanan bersepeda ternyata ia menemukan orang-orang yang juga menggunakan sepeda tua. Berawal dari situ ia menemukan adanya penyuka sepeda tua, dimulai dari sebuah pertemanan akhirnya ia membentuk sebuah klub sepeda tua.


(42)

Kegemaran terhadap sepeda tua ini tidak hanya sampai pada saat menggunakan sepedanya saja. Tetapi mengoleksi beberapa jenis sepeda tua dan bermacam-macam aksesoris sepeda tua adalah cara para pecinta sepeda tua menggemari sepeda tua ini. Bapak Rozak sendiri pun kini memiliki banyak sepeda tua, sejauh ini sudah ada 60 sepeda tua yang pernah ia miliki. Namun, untuk saat ini sepeda yang dimilikinya tinggal 14 sepeda tua dan satu diantara 14 sepeda tua itu adalah sepeda anak bungsunya, lain dari itu sudah ia perjual-belikan.

“Ada empat belass tuh di depan ada tuh diluar yang di dalam juga masih ada lagi.. jadi rumah isinya sepeda semua.. kalau yang ini punya yona sendiri”

“selama ini... udah.. adalah itu 60 sepeda”

“Cuma kalau yang sering di pake itu gazelle tahun lima dua sama fongers

itu tahuun enam empat biasanya buat jalan jauh.. kalau di dalam kota aja radium tahun lima dua sama hercules yang tahun lima sembilan”

Selain alasan bisnis, ia memperjual belikan sepeda tua ini biasanya atas permintaan teman-teman atau menjualnya untuk membeli sepeda yang baru. Biasanya Bapak Rozak akan membeli sepeda sesuai dengan kualitas dan originalitas sepeda tersebut, selain hal itu juga ia akan melihat sepeda tua yang akan dibelinya berdasarkan merk dan tahun pembuatan sepeda.

Dari jual beli sepeda itulah yang akhirnya membawa ia dan teman-teman klubnya menemukan penyuka sepeda tua lainnya yang berada di luar dari Kota Medan. Terjalinnya komunikasi yang baik antar sesama penyuka sepeda tua, baik yang di luar klub bahkan di luar kota membuatnya banyak mengetahui informasi-informasi mengenai sepeda tua. Termasuk salah satunya adalah informasi-informasi mengenai adanya Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Setelah mendapat informasi dari temannya yang berada di luar kota bahwa ada wadah untuk para penyuka sepeda tua di Indonesia, ia pun langsung mencari informasi mengenai komunitas tersebut melalui beberapa media massa dan juga internet.

“Ya kosti tau dari informasi media gitu. Terutama dari media-media internet, dari media massa juga berita di tv juga kan ada


(43)

kegiatan-kegiatan mereka. Kita dapat info dari teman-teman yang sudah ada di jakarta sana, di jawa gitu, kita kan ada suka telfon atau apa.. ini lo ada kosti, kosti itu untuk menyatukan kita gitu.. untuk kita berorganisasi” Melihat visi dan misi KOSTI yang merupakan wadah untuk mempersatukan penyuka sepeda tua yang berada di seluruh nusantara. Bapak Rozak pun berniat mengikuti rangkaian kegiatan di KOSTI Pusat pada tahun 2009.

“Kita tertarik sama kosti itukan yang pertama kali ya dari tadi yaa visi

dan misi dia itu apa tujuannya dan juga itu berkumpul dengan teman-teman dari seluruh daerah yaa dari seluruh kalau kita bilang ya dari sumatera utara”

Pada saat itu ia datang sebagai tamu peninjau dari Sumatera Utara karena pada saat itu KOSTI SUMUT dan KOSTI MEDAN belum ada. Selang empat tahun kemudian tepatnya pada tanggal 28 Januari 2013 akhirnya KOSTI SUMUT dibentuk sebagai cabang dari KOSTI Pusat untuk para penyuka sepeda tua yang berada di Sumatera Utara, yang kemudian juga merupakan payung dari klub-klub sepeda tua yang ada di Sumatera utrara. Kini sudah ada 33 klub sepeda tua yang bergabung di komunitas tersebut. Pada saat itu ia dipercayakan sebagai salah satu pengurus di komunitas ini sebagai ketua harian dalam komunitas tersebut.

Bapak Rozak selalu hadir dalam mengikuti setiap kegiatan yang ada di komunitas sepeda tua ini. Saat melakukan pengumpulan data peneliti bertemu dua kali dalam 2 event yaitu acara April Seru di Grand Palladium Mall dan acara pengangkatan salah satu ketua klub sepeda tua di kota Medan. Di luar dari itu juga ia mengaku selalu ikut serta dalam setiap kegiatan di komunitas sepeda tua tersebu tbaik itu event, formal maupun mingguan yang rutin dilakukan setiap hari minggu di pusat Kota Medan. kegiatan event yang dilakukannya seperti event budaya yang di selenggarakan oleh instansi pemerintahan, perusahaan-perusahaan dan event yang di selenggarakan di berbagai kampus di Kota Medan. Kegiatan formal yang diikuti olehnya yaitu seperti silaturrahmi nasional, kongres dan rapat-rapat kepengurusan.


(44)

eh dua ribuuu iya duaribu lima belas kita ke aceh. Dua ribu lima belas akhir kita buat acar di sini kan. Kalau kegiatan-kegiatan yang di luar sumatera itu termasuk di bali, di jawa semua kita ikuti, jawa timur, jawa barat, semua kita ikutin”

Selain itu ia juga aktif kegiatan beberapa dari KOSTI di luar kota medan seperti kunjungan ke beberapa kota yaitu, nias, aceh, bandung, jogja dan kota-kota lainnya. Keaktifannya dalam mengikuti kegiatan di komunitas ini juga sangat antusias ia ikuti. Bapak Rozak juga menyukseskan beberapa agenda yang ada di KOSTI Kota Medan dan beberapa agenda klub-klub yang berada di bawah KOSTI Kota Medan. Hal ini ditunjukkannya dengan mengikuti latihan-latihan untuk menyukseskan event-event besar di komunitas ini yang biasanya dilakukan setiap hari rabu dan jumat.

“Kalau kegiatan di kosti itu umumnya kan hari minggu ya hari libur. Cuman, persiapan-persiapannya itukan misalna kegiatan sebelum hari minggu udah ada atau misalnya kegiatan yang lebih besar itukan sebulan dua bluan sebelum.. sebelum kegiatan itu sudah rencakanan gitu”

Keaktifan dan antusiasnya dalam mengikuti setiap kegiatan, menjadikan ia cukup dikenal oleh banyak anggota-anggota di komunitas tersebut. Hal ini dikarenakan hubungan baik dan intens yang dilakukan nya dan beberapa anggota yang aktif dan rutin mengikuti kegiatan-kegiatan komunitas tersebut di sela-sela aktifitasnya sehari-hari. Di dalam komuitas tersebut adapun anggota yang dekat dan akrab dengannya. Bapak Rozak mengaku memiliki enam orang teman akrab yaitu Bapak Rusdi, Bapak Andi Surahman, Bapak Jimmy, Bapak Hadi Sukoco, Bapak Jul, Bapak Djaelani yang biasanya ia hubungi atau temui saat melakukan kegiatan bersepeda bersama. Namun, baginya tidak ada kedekatan khusus yang dimilikinya dengan anggota-anggota di komunitas tersebut, kedekatan itu merupakan hanya sebatas keakraban dalam komunitas itu saja, karena bagi ia setiap anggota yang berada di komunitas itu semua sama. Bahasa yang digunakan dalam setiap komunikasi yang ada di komunitas tersebut juga baginya biasa saja, tidak ada hal yang dikhususkan ketika menyebutkan sesuatu atau memanggil seseorang.


(45)

“Kalau teman akrab gitu ga ada ya... Paling ada beberapa yang dekat di komunitas itu Cuma lebih sering ngobrol aja tentang sepeda, selebihnya sih ngga ada. di luar pun ya kita biasa sajalaa..”

“Gada bahasa khusus yang.. istilahnya ga ada, ga kita pakai isti

lah-istilah itu bahkan kita terapkan sendiri apapun ceritanya, tetap juga pakai namanya aja gitu may bapak atau apa. Kalau misalnya bung atau apa gitu jarang kita pake, ga ada kita pake itu.”

Dalam mengikuti setiap aktifitas bersepeda tiap minggu maupun biasanya Bapak Rozak sering memakai pakaian adat. Pakaian adat yang dipakainya biasa pakaian adat jawa seperti lurik atau kain warok dan beberapa aksesoris lainnya seperti kain jarik, blangkon dan lain-lain. Hal itu dilakukannya untuk menunjukkan rasa cinta terhadap budaya-budaya di Indonesia, sehingga baginya ia bisa menunjukkan rasa tersebut sambil bersepeda. Pakaian jawa ini juga ia pilih karena baginya pemakaian pakaian ini simple dan lebih enak dipakai dibanding pakaian adat yang lain.

“Kalau penampilan khususs.. biasanya kalau kegiatan saya sendiri itu

saya sendiri lebih.. ke ini budaya jawa yaa. Budaya berpakaian jawa gitu. Contohnya seperti, apa namanya.. warok gitu yaa kalau bahasa jawa timurnya itu warok gitu..”

Namun untuk beberapa event tertentu ia juga menggunakan pakaian seperti militer, pekerja di perkebunan, veteran atau pakaian-pakaian yang seperti baju pada masa lampau sesuai dengan tema acara dari kegiatan tersebut. Bapak Rozak juga memilki penampilan khusus saat melakukan kegiatan formal komunitas tersebut, seperti kegiatan Kongres KOSTI Pusat.

“Ooo kalau kongres itukan kita sudah ada ketentuan-ketentuan dari

panitia yang umumnya itu berpakaian rapi dan kemeja gitu yaa. Cuman sekarangkan udah ada baju kosti. Jadi setiap kongres itu kita harus pakai seragam kosti gitu karena kita sebagai pengurus harus mematuhi aturan-aturan itu gitu, aturan-aturan dari kosti.”

Pada kegiatan tersebut ia selaku seorang pengurus di KOSTI Sumut, ia diharuskan memakai pakaian seragam resmi dari KOSTI Pusat. Hal itu harus dilakukannya karena sudah tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komunitas tersebut.


(1)

ABSTRACT

Ther reasearch is about “Meanings Symbol Communication On Indonesian Old Bicycle Community”. This research purposes to knowing characteristics of symbol user and meaning of communication symbols on Indonesian Old Bicycle Community called KOSTI. the theory used in this research is communication, verbal communication, nonverbal communication, symbol and symbolic interaction which is using qualitative method analysis. The result of this research found there is diversity charactheristic of comunnity members these include age, occupation, the first use of a bike, reason to follow community activities This reasearch also found symbols stood out in every community activities and symbols found within the community in the form of verbal and nonverbal, these include bicycle ownership, atribute and language. The symbols has a different meanings and effect for every participant behaviour. This research indentified identify there are obstacles when following community activities. There are two obtacles that found is dividing of time and financial.


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat ridho dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa hormat dna kasih saying yang tidak terhingga kepada Ibunda tersayang Dra.Hj.Siti Farah Diba, serta Ayahanda tersayang Dr.Drs.H.Surya Utama,MS yang telah memberikan doa, dukungan, serta semangat yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih banyak buat kakak tersayang Fannisa Utami atas dukungan serta doanya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat agar dapat menyelesaikan pendidikan Strata-I pada Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Dalam pelaksanan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, nasehat, dukungan dan bantuan dari beberapa pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara beserta seluruh staf dan jajarannya,

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis M.A, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara,

3. Ibu Dra. Dayana, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara,

4. Ibu Dr. Nurbani, M.Si, selaku dosen pembimbing, terima kasih atas waktu, saran, kritik dan bantuan yang telah diberikan kepada saya dalam penyusunan skripsi ini, 5. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

atas ilmu dan pelajaran yang saya dapatkan semasa perkuliahan baik secara langsung maupun tidak langsung,

6. Seluruh staf Departemen Ilmu Komunikasi yang membantu saya dalam setiap proses administrasi,

7. Seluruh teman-teman di Departemen Ilmu Komunikasi, Angkatan 2012 „Gentong‟, terkhusus 16 Bersaudara yang memberikan memori tersendiri bagi saya di masa perkuliahan


(3)

8. Sahabat saya Deby Dessarah, Chaca Lukmand dan Sera Green yang sudah yang selalu mengisi hari-hari saya di kampus,

9. Sahabat-sahabat berlian saya (Ebi, Lala, Lia, Puput, Nabila, Aca, Fira, Ninis, Oel, Sasa, Kiki, Niken, Dara, Muti, Ulla), and my mate Bryan Alan Reed yang sudah memberikan banyak dukungan dan motivasi kepada saya,

10.Seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat FISIP USU, terima kasih yang sebesar-besarnya atas proses belajar yang telah diberikan kepada saya dan menjadi pengalaman yang amat berharga. Proses belajar di HMI Komisariat FISIP USU adalah pengalaman hidup yang tidak akan saya lupakan. Semoga HMI Komisariat FISIP USU tetap menjadi wadah yang kaya akan ilmu dan pengetahuan,

11.KOSTI Sumut dan KOSTI Kota Medan, terkhusus kepada kelima informan yaitu Pak Rozak, Bu Khairani, Bang Bayu, Bang Marwan dan Kak dila terima kasih telah memberikan banyak bantuan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi,

12.Seluruh pihak-pihak yang secara tidak langsung mendorong saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.


(4)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………..……… ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL………. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Konteks Masalah………... 1

1.2Fokus Masalah………... 5

1.3Tujuan Penelitian………. 5

1.4Manfaat Penelitian………... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Penelitian……… 6

2.2 Kerangka Teori………. 6

2.2.1 Komunikasi………... 7

2.2.2 Komunikasi Verbal………. 9

2.2.3 Komunikasi Nonverbal………... 11

2.2.4 Simbol……….. 13

2.2.5 Interaksionisme Simbolik..……….. 14

2.3 Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI)………... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian……….... 18

3.2 Subjek Penelitian………... 18

3.3 Objek Penelitian………... 19

3.4 Teknik Pengumpulan Data………... 19


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian...……….……… 21

4.1.1 Karakteristik………..………... 24

4.1.1.1 Informan I………... 24

4.1.1.2 Informan II………... 31

4.1.1.3 Informan III………... 34

4.1.1.4 Informan IV………... 38

4.1.1.5 Informan V………... 43

4.1.2 Makna Penggunaan Smbol ………...……….…………... 49

4.1.3 Hambatan Saat Melakukan Kegiatan……….. 59

4.2 Pembahasan………. 61

4.2.1 Karakteristik……….….………... 61

4.2.1 Makna Penggunaan Simbol….………... 62

4.2.2 Interaksionisme Simbolik………... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 68

5.2 Saran……….... 70 DAFTAR REFERENSI


(6)

DAFTAR TABEL

No. Tabel halaman

1. Karakteristik Informan………... 48

2. Makna dan Perilaku Manusia………. 55

3. Simbol yang Digunakan………... 58