56 Biaya pemeliharaan mahal.
Kehilangan tinggi energi besar. Bangunan ini ada masalah dengan benda-benda hanyut.
Dilihat dari segi kelebihan dan kekurangan, maka alat ukur debit Romijn sangat cocok digunakan.
2.5.5 Saluran Kantong Lumpur
Kantong lumpur merupakan pembesaran potongan melintang saluran sampai panjang tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran dan kesempatan pada
sedimen untuk mengendap. Untuk menampung endapan sedimen tersebut dasar bagian saluran tersebut diperdalam dan diperlebar. Tampungan ini dibersihkan
setiap jangka waktu tertentu dengan cara membilas sedimennya kembali ke sungai dengan aliran super kritis. Kantong lumpur ditempatkan dibagian awal dari
saluran primer tepat dibagian belakang pengambilan. n
n
Gambar 2.7a Potongan Memanjang Kantong Lumpur
Gambar 2.7b Potongan Melintang Kantong Lumpur
B
hn
1:2
hs
57 Keterangan :
H = Kedalaman aliran di saluran, m
W = Kecepatan endap partikel sedimen, mdt
L = Panjang kantong lumpur, m
B = Lebar rerata kantong lumpur, m
Vn = Kecepatan aliran, mdt
Q = Debit kebutuhan, m3dt
hn = Kedalaman normal saluran
hs = Kedalaman saluran kantong lumpur
Perhitungan kantong lumpur diasumsikan sama dengan saluran primer. Perhitungan Kemiringan Saluran Kantong Lumpur i
n
Perhitungan kemiringan saluran kantong lumpur menggunakan rumus:
2 1
3 2
1
n
i x
Rn x
n Vn
= .............................................................................. 2.24
Standar Perencanaan Irigasi KP-02
VnxAn Qn
=
dimana : Vn
= kecepatan rata-rata selama eksploitasi normal = 0,40 mdet n
= koefisien kekasaran Manning Rn
= jari-jari hidrolis m
i
n
= kemiringan saluran Qn
= kebutuhan pengambilan rencana m
3
det An
= luas penampang basah m
2
Perhitungan Kemiringan Saluran Kantong Lumpur i
S
Agar pengambilan dapat dilakukan dengan baik, maka kecepatan aliran harus tetap kritis dimana Fr = 1.
Rumus yang digunakan: Kedalaman kritis hc =
3 2
g q
dimana B
Q q
=
maka : hc =
3 2
1 g
B Q ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛
58 Vs =
hs g
Fr = 1
= hs
g Vs
Kemiringan saluran I
S
=
2 3
2 2
1 ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ Rs
n Vs
S
Perhitungan Panjang Kantong Lumpur menggunakan rumus: Vn
L w
hn = w = kecepatan endap, diambil berdasarkan hubungan antara diameter saringan
dan kecepatan endap untuk air tenang KP-02 hal 145. Dengan diameter sedimen 0,07 mm dan suhu air sebesar 20
o
C maka didapat kecepatan endap sebesar 0,004 mdet. Grafiknya dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.8 Kecepatan Endap Lumpur untuk Air Tenang
2.5.6 Pintu Penguras Kantong Lumpur