Studi Ketersediaan dan Pemanfaatan Keong Gondang (Pila Scutata Mousson) dan Tutut (Bellamya javanica van den Bush) sebagai Sumber Protein Hewani

r

STUD1 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN
KEONG GONDANG (Pila scutata Mousson) dan
TUTUT (Bellamyajavanica van den Bush)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI
(Studi Kasus di Desa Bantar Karet, Kecarnatan Nanggmg dan
Keca~natanDannaga, Kabupaten Bogor)
Desa Siildangbara~~g,

Oleh :
VlCi RlVlClA RISJAD
A 26.1 378

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

VICI RIVICIA RISJAD. Studi Ketersediaan dan Pemanfaatan
Keong Gondang (Pila scutata Mousson) dan Tutut (Bellamya

javanica van den Bush) sebagai Sumber Protein Hewani (Studi Kasus di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan Desa
(Di
Sindangbarang, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor).
bawah bimbingan HIDAYAT SYARIEF dan ASEP RUSTIAWAN).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan keong gondang dan tutut di sawah, jumlah keong
gondang dan tutut yang dimanfaatkan oleh rumah tangga,
preferensi dan cara pengolahannya di masyarakat dan zat
gizi yang terkandung dalam kedua jenis keong tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan Desa Sindangbarang, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Kimia Gizi, Jurusan
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB dari bulan Januari sampai Desember 1995.
Data yang diperoleh berasal dari hasil survei lapang
berupa data primer terdiri atas identitas keluarga, budidaya pertanian yang digunakan, ketersediaan keong di sawah, jumlah keong yang dimanfaatkan di rumah tangga, preferensi dan cara pengolahannya dengan menggunakan kuisioner. Analisis di laboratorium untuk memperoleh data kadar
air, abu, karbohidrat, lemak, protein, kalsium, besi dan
fosfor. Data primer ini dianalisis secara statistik dan
deskriptif kecuali data analisis kimia.
Data sekunder berupa data potensi desa dan kecamatan
dari kantor desa dan kecamatan setempat serta data dari
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berupa tingkat teknologi
pertanian yang digunakan. Data ini dianalisis secara deskriptif.
Jumlah keong yang dapat diperoleh dan dimanfaatkan

petani di Desa Sindangbarang rata-rata 970 gram/musim, sedangkan di Bantar Karet 1447 gram/musim. Hasil analisis
statistik menunjukkan bahwa jumlah keong yang dimanfaatkan
masyarakat di kedua desa berbeda nyata. Bila dilihat berdasarkan potensi ketersediaannya, jumlah keong di Desa
Sindangbarang lebih sedikit (2869 gram/hektar/musim) dibandingkan dengan Desa Bantar Karet (34585 gram/hektar/musim). Demikian pula dengan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jumlah keong yang tersedia di sawah kedua
desa berbeda nyata.
Tingkat kesukaan petani di Sindangbarang terhadap
keong sawah adalah tidak suka (3,33%); biasa (66,67%) dan
suka (16,67%), dengan alasan telah menjadi kebiasaan turun
menurun (26,67%); rasanya enak (26,67%); menganggap tidak
ada makanan lain yang dapat dimakan (26,67%) dan menganggap bergizi (6,67%). Tingkat kesukaan petani di Bantar

Karet adalah biasa (53,33%) dan suka (46,67%), dengan
alasan telah menjadi kebiasaan turun menurun (40%); rasanya enak (53,33%) dan menganggap bergizi (6,67%).
Cara menyiapkan atau memasak keong ini di kedua desa
umumnya sama. Setelah dibersihkan dari lumpur sawah, dipotong ujung kulit luarnya (cangkang), dan dibersihkan
lagi kemudian direbus atau dibuat oseng-oseng dengan diberi bumbu sesuai keinginan (kunyit, bawang merah, bawang
putih, salam, sereh, garam dan bumbu penyedap).
Hasil analisis kandungan zat gizi terlihat bahwa daging keong memiliki beberapa keunggulan, seperti kandungan
lemak yang rendah, kandungan kalsium dan besi yang tinggi.


STUD1 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN
KEONG GONDANG (Pila scutata Mousoon) dan
TUTUT (Bellamya javanica van den Bush)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI
(Studi Kasus di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan
Desa Sindangbarang, Kecamatan Damaga, Kabupaten Bogor)

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
VICI RIVICIA RISJAD
A 26.1378

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 9 9 6


Judul Penelitian : STUD1 KETERSEDIMN DAN PEMANFAATAN KEONG
OONDANG ( P i l a s c o t a t a Mousson) dan TUTUT
(Bellamya jawarnica van den Bush) SEBAGAI
SUMBER PROTEIN HEWANI (Studi Kasus di
Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan
Desa Sindangbarang, Kecamatan Darmaga,
Kabupaten Bogor)
Nama Mahasiswa

: VICI RIVICIA RISJAD

Nomor Pokok

:

A 26.1378

Menyetujui :


Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Hidayat Syarief, M.S.
NIP. 1 3 0 5 1 6 8 7 1

Tanggal Lulus : 22 Juni 1 9 9 6

Drh. Asep Rustiawan, M.S.
NIP. 1 3 1 8 0 3 6 5 0

r

STUD1 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN
KEONG GONDANG (Pila scutata Mousson) dan
TUTUT (Bellamyajavanica van den Bush)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI
(Studi Kasus di Desa Bantar Karet, Kecarnatan Nanggmg dan
Keca~natanDannaga, Kabupaten Bogor)
Desa Siildangbara~~g,


Oleh :
VlCi RlVlClA RISJAD
A 26.1 378

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

VICI RIVICIA RISJAD. Studi Ketersediaan dan Pemanfaatan
Keong Gondang (Pila scutata Mousson) dan Tutut (Bellamya
javanica van den Bush) sebagai Sumber Protein Hewani (Studi Kasus di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan Desa
(Di
Sindangbarang, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor).
bawah bimbingan HIDAYAT SYARIEF dan ASEP RUSTIAWAN).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan keong gondang dan tutut di sawah, jumlah keong
gondang dan tutut yang dimanfaatkan oleh rumah tangga,
preferensi dan cara pengolahannya di masyarakat dan zat
gizi yang terkandung dalam kedua jenis keong tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan Desa Sindangbarang, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Kimia Gizi, Jurusan

Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB dari bulan Januari sampai Desember 1995.
Data yang diperoleh berasal dari hasil survei lapang
berupa data primer terdiri atas identitas keluarga, budidaya pertanian yang digunakan, ketersediaan keong di sawah, jumlah keong yang dimanfaatkan di rumah tangga, preferensi dan cara pengolahannya dengan menggunakan kuisioner. Analisis di laboratorium untuk memperoleh data kadar
air, abu, karbohidrat, lemak, protein, kalsium, besi dan
fosfor. Data primer ini dianalisis secara statistik dan
deskriptif kecuali data analisis kimia.
Data sekunder berupa data potensi desa dan kecamatan
dari kantor desa dan kecamatan setempat serta data dari
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berupa tingkat teknologi
pertanian yang digunakan. Data ini dianalisis secara deskriptif.
Jumlah keong yang dapat diperoleh dan dimanfaatkan
petani di Desa Sindangbarang rata-rata 970 gram/musim, sedangkan di Bantar Karet 1447 gram/musim. Hasil analisis
statistik menunjukkan bahwa jumlah keong yang dimanfaatkan
masyarakat di kedua desa berbeda nyata. Bila dilihat berdasarkan potensi ketersediaannya, jumlah keong di Desa
Sindangbarang lebih sedikit (2869 gram/hektar/musim) dibandingkan dengan Desa Bantar Karet (34585 gram/hektar/musim). Demikian pula dengan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jumlah keong yang tersedia di sawah kedua
desa berbeda nyata.
Tingkat kesukaan petani di Sindangbarang terhadap
keong sawah adalah tidak suka (3,33%); biasa (66,67%) dan
suka (16,67%), dengan alasan telah menjadi kebiasaan turun
menurun (26,67%); rasanya enak (26,67%); menganggap tidak

ada makanan lain yang dapat dimakan (26,67%) dan menganggap bergizi (6,67%). Tingkat kesukaan petani di Bantar

Karet adalah biasa (53,33%) dan suka (46,67%), dengan
alasan telah menjadi kebiasaan turun menurun (40%); rasanya enak (53,33%) dan menganggap bergizi (6,67%).
Cara menyiapkan atau memasak keong ini di kedua desa
umumnya sama. Setelah dibersihkan dari lumpur sawah, dipotong ujung kulit luarnya (cangkang), dan dibersihkan
lagi kemudian direbus atau dibuat oseng-oseng dengan diberi bumbu sesuai keinginan (kunyit, bawang merah, bawang
putih, salam, sereh, garam dan bumbu penyedap).
Hasil analisis kandungan zat gizi terlihat bahwa daging keong memiliki beberapa keunggulan, seperti kandungan
lemak yang rendah, kandungan kalsium dan besi yang tinggi.

STUD1 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN
KEONG GONDANG (Pila scutata Mousoon) dan
TUTUT (Bellamya javanica van den Bush)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI
(Studi Kasus di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan
Desa Sindangbarang, Kecamatan Damaga, Kabupaten Bogor)

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
VICI RIVICIA RISJAD
A 26.1378

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 9 9 6

Judul Penelitian : STUD1 KETERSEDIMN DAN PEMANFAATAN KEONG
OONDANG ( P i l a s c o t a t a Mousson) dan TUTUT
(Bellamya jawarnica van den Bush) SEBAGAI
SUMBER PROTEIN HEWANI (Studi Kasus di
Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung dan
Desa Sindangbarang, Kecamatan Darmaga,
Kabupaten Bogor)
Nama Mahasiswa


: VICI RIVICIA RISJAD

Nomor Pokok

:

A 26.1378

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Hidayat Syarief, M.S.
NIP. 1 3 0 5 1 6 8 7 1

Tanggal Lulus : 22 Juni 1 9 9 6

Drh. Asep Rustiawan, M.S.
NIP. 1 3 1 8 0 3 6 5 0