2.5. NOR Gate
Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal
keluaran ingin tinggi 1 maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan rendah 0. Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua
bitnya bernilai nol. intinya gerbang NOR ini adalah apabila kedua inputannya sama dengan NOL maka Outputan bernilai satu, tetapi apabila ada salah satu
inputan satu 1 maka outputan akan bernilai NOL 0. Gerbang ini aslinya
adalah gerbang OR yang dimodifikasi diawal ditambahi gerbang NOT Gate.
Gambar 2.11 NOR Gate
Tabel kebenaran dari NOR Gate ini adalah seperti berikut ; NOR GATE
A Input
B Input
Y Output
1 1
1 1
1
2.12 Gambar Tabel Kebenaran Dari NOR Gate
2.6. EX-OR Gate
Gerbang EX-OR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 tinggi dalam jumlah ganjil
untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi 1. intinya gerbang XOR ini adalah apabila dari kedua inputan nilainya sama maka output bernilai nol
0 apabila kedua atau lebih inputan tidak sama maka outpunya bernilai satu 1
2.13 Gambar EX-OR Gate Dan Untuk tabel kebenaran dari EX-OR Gate sendiri adalah seperti gambar
dibawah ini ;
EXOR GATE
A Input
B Input
Y Output
1 1
1 1
1 1
2.14 Gambar Tabel kebenaran EX-OR Gate
2.7 Multimeter
Pada umumnya multimeter terbagu menjadi dua jenis yaitu :
1. Multimeter Analog, merupakan multimeter yang menggunakan jarum dalam pembacaannya
2.15 Gambar Multimeter Analog
2. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya berupa digit angka.
2.16 Gambar Multimeter Digital
Fungsi Multimeter : 1.
Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur
HFE
transistor type tertentu 11.
Mengukur suhu type tertentu
A.
Cara M
enggunakan Multimeter Analog 1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan
angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol 0.
2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke
arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan
DC. 3.
Untuk mengukur tahanan
resistor
, sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif
dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok
warna hidam ke jolok negatif. 5.
Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya karena
bisa menyebabkan alat ukurnya rusak
.
2.8 Protoboard