26
8. Fungsional Pranata Teknologi Informasi mempunyai fungsi merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi urusan database, perangkat lunak jaringan dan teknis perangkat keras dalam lingkup Kantor Wilayah.
9. Fungsional Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi membantu Pemimpin
Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan Perusahaan, kehumasan dan protokol di Kantor
Wilayah dan Kantor Cabang. 10.
Fungsional Legal Officer mempunyai fungsi membantu Pemimpin Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi
kegiatan hukum Perusahaan, penanganan aspek hukum dan hubungan industrial di Kantor Wilayah, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Syariah.
D. Kinerja Usaha Terkini PT Pegadaian Persero Medan
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai semua itu, begitu juga
PT Pegadaian Persero. Pihak perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu
semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah
menyalurkan pinjaman kepada masyarakat atass dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan non formal
yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Masyarakat yang
sedang memerlukan pinjaman atau pun mengalami kesulitan keuangan cenderung
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
dimanfaatkan oleh lembaga keuangan seperti lintah darat dan pengijon untuk mendapatkan sewa dana atau bunga dengan tingkat bunga yang sangat tinggi.
Untuk menghindari kegiatan merugikan tersebut Pegadaian memberikan beberapa bentuk penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai seperti dalam UU Hukum
Perdata Pasal 1150. Menurut kitab UU Hukum Perdata pasal 1150 , Gadai adalah suatu hak
yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang. Barang tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai
utang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak
yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Wanprestasi
Kata “wanprestasi” berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, tidak memenuhi, terlambat, ceroboh, atau tidak lengkap memenuhi suatu
perikatan. Wanprestasi yang dimaksud disini adalah wanprestasi yang dilakukan oleh suatu pihak yang dapat menimbulkan pembatalan perjanjian dari pihak lain
secara hukum. Wanprestasi seseorang dapat berupa: a.
Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya b.
Melakukan apa yang diperjanjikan, tapi tidak sebagaimana yang diperjanjikan itu
c. Melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan
Dalam perjanjian gadai, jika benda gadai tidak ditebus dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka benda gadai dilelang pada waktu yang
ditentukan oleh kepala PT Pegadaian. Lelang dilakukan sendiri oleh PT Pegadaian dan tidak boleh Balai Lelang. Pertimbangan untuk hal ini ialah karena
PT Pegadaian diperkirakan lebih mengetahui harga benda gadai dari pada Balai Lelang.
Sebelum lelang dimulai sebulan sebelumnya PT Pegadaian mengumumkan kepada masyarakat bahwa lelang akan dilaksanakan. Pada hari
yang ditentukan, lelang dilakukan dan pembeli yang berhak adalah yang menawar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
dengan harga tertinggi, setelah kepada umum dinyatakan penawaran itu dua kali tetap tidak disambut dengan tawaran yang lebih tinggi oleh penawar lain.
Lelang benda gadai yang termasuk golongan A dan B dilakukan pada awal bulan kedelapan bulan kalender terhitung mulai bulan digadaikan. Sedangkan
benda gadai yang termasuk golongan pinjaman C dan D dilakukan pada awal bulan kelima bulan kalender terhitung mulai bulan digadaikan.
B. Akibat Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai