Model Konservasi Levine mempunyai keunggulan dibandingkan dengan teori keperawatan lain sebagai kerangka berfikir dalam penelitian ini,
dikarenakan Model Konservasi Levine memandang manusia secara holistic. Model Konservasi Levine yang memandang manusia secara wholism tersebut,
menawarkan penyelesaian masalah secara menyeluruh meliputi segala aspek yang mempengaruhi individu. Segala aspek yang mempengaruhi kehidupan
manusia individu ditampilkan secara jelas dengan prinsip konservasi, sehingga bisa menjadi panduan dan mempermudah peneliti untuk menentukan variabel-
variabel penelitian.
B. Perumusan Masalah
Fatigue merupakan gejala dan tanda yang sangat umum terjadi pada klien
dengan cancer. Beberapa penelitian di beberapa tempat menemukan bahwa sebanyak 40 sampai 100 penderita cancer mengalami fatigue.
1
Fatigue merupakan gejala dan tanda yang masih bisa dirasakan berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun setelah pengobatan berakhir,
5
dan menjadi gejala dan tanda yang dirasakan paling mengganggu pada klien cancer, bahkan dibandingkan dengan
nyeri, mual dan muntah.
9
Hal ini menimbulkan efek negatif pada klien, mengganggu peran dan aktifitas sehari-hari klien dan dapat mengurangi kualitas
hidup klien.
6
Fatigue yang berhubungan dengan cancer kurang mendapatkan perhatian, ditunjukkan dengan kurang adanya diagnosa dan kurang mendapatkan
penanganan oleh dokter maupun perawat.
1,3
Disamping itu, mekanisme patofisiologi yang menyebabkan terjadinya fatigue pada klien cancer belum
jelas, namun ada beberapa penelitian yang memberikan evidence tentang faktor- faktor yang mungkin berperan terhadap masalah tersebut.
4
Sebagai seorang perawat, dalam menjalankan profesinya selalu berpedoman pada teori keperawatan, yang salah satunya adalah
Levine’s Conservational Model.
Model Konservasi Levine telah banyak digunakan sebagai dasar dalam pemberian asuhan keperawatan dan sebagai tuntunan dalam
melakukan penelitian keperawatan,
12,13
serta dirasakan cocok digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.
Perawat sebagai ilmuwan, dalam memberikan asuhan keperawatan haruslah berbasis pada evidence base. Intervensi keperawatan yang
dilakukannya haruslah bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, yang dikuatkan melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan pada jurnal keperawatan,
beberapa jurnal menampilkan hasil penelitian tentang keefektifan dari intervensi keperawatan dalam mengatasi faktor determinan fatigue pada klien
cancer, yang mungkin bisa menjadi evidence bagi diterapkannya intervensi
keperawatan tersebut pada fator yang paling berpengaruh terhadap terjadinya cancer related fatigue
untuk menurunankan tingkat fatigue pada klien cancer. Diketahui ada intervensi keperawatan yang terbukti efektif untuk
mengatasi depresi, nyeri dan kualitas tidur sebagai gejala dan tanda yang sering dijumpai pada klien cancer, yaitu teknik relaksasi lima jari
83,91,94,96,97,98,99
. Teknik relaksasi lima jari ini merupakan terapi generalis yang sangat mudah
diaplikasikan dan bisa dilakukan oleh siapa saja
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor apa saja yang berhubungan dan yang paling
berpengaruh terhadap kejadian fatigue pada klien cancer dengan menggunakan Levine’s Conservational Model sebagai acuannya, serta mengetahui pengaruh
dari intervensi keperawatan pada faktor yang paling dominan ditemukan pada klien ca mammae terhadap tingkat fatigue klien ca mammae di RSUD Tugurejo
Semarang. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap 1 bertujuan untuk
mengetahui faktor yang mempunyai hubungan paling bermakna dengan fatigue pada klien cancer, dan tahap 2 bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi
keperawatan pada faktor yang paling dominan pada klien ca mammae terhadap tingkat fatigue klien ca mammae. Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini
bisa memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pengkajian keperawatan dan asuhan keperawatan pada klien cancer.
C. Pertanyaan Penelitian