Orang-orang yang PUBLIKASI PENDIDIKAN: Pemerintah Kabupaten Pemkab Lombok Timur Gelar Sosialisasi Penyaluran Raskin

18

1. Orang-orang yang

Berpengaruh pada Diri Qaradhawi Semenjak masa mudanya, Yusuf Al Qaradhawi sudah terbina di bawah asuhan para dai ikhwanul muslimin. Bahkan dia pernah berguru langsung kepada para tokoh pembesar ikhwanul muslimin. Maka tidak menghairankan apabila dalam dirinya tertanam kuat dasar- dasar ideologi harakah ini, seperti dakwah untuk mencintai yahudi dan nashrani, membaurkan Sunnah dan syiah, dan lain sebagainya. Hal ini diakui sendiri oleh Qaradhawi pada saat wawancara dengan salah satu koran Amerika: Saya tumbuh di madrasah yang berkhidmat mengabdi kepada Islam. Madrasah ini dibangun oleh seseorang yang istimewa dan adil dalam ide, pergerakan, dan interaksi. Dia adalah Al Imam Asy Syahid Hasan Al Banna. Pada satu orang ini saja sudah bisa dikatakan Ummah 3 kerana dia berinteraksi dengan seluruh manusia sehingga sebahagian penasihatnya berasal dari kalangan Al Aqbath —yakni orang-orang nashrani— dan ia memasukkannya ke dalam Lajnah Siyasah departemen politik. Dia berteman dengan sebahagian dari mereka dalam muktamar dan memiliki gagasan untuk berdampingan dengan syiah. Kerana itulah ia menerima pemimpin-pemimpin mereka di markas besar ikhwanul muslimin, Kairo, Mesir. Menurutku, inilah sikap adil peninggalan Hasan Al Banna dan madrasahnya. Al Islaam wal Gharb halaman 72 Muhammad Al Majzub, seorang penulis biografi Yusuf Al Qaradhawi mengutip ucapan Qaradhawi: Sesungguhnya sosok yang paling besar pengaruhnya dalam pemikiran dan rohaniku adalah kepribadian Hasan Al Banna, pendiri gerakan Islam yang baru. Al Majzub, Ulamaa wa Mufakkiruun Araftuhum 1:466 Selanjutnya pada halaman 467 buku yang sama, Al Majzub menulis: Ia --Yusuf Al Qaradhawi— mengakui terus terang bahawa pengaruh madrasah ini —madrasah ikhwanul muslimin-- lebih kuat daripada pengaruh studi di Al Azhar terhadap dirinya. Dalam buku Al Islaam wal Gharb Islam dan Barat halaman 72, Al Majzub menjelaskan bahawa disamping Hasan Al Banna masih ada tokoh lain yang berpengaruh pada diri Qaradhawi, iaitu Muhammad Al Ghazali. Dia adalah seorang aqlani rasionalis tokoh ikhwanul muslimin. Oleh Qaradhawi, pemikiran yang diserap dari para tokoh ikhwanul muslimin itu disembunyikan beberapa saat kemudian dituangkan sebahagian dalam beberapa kitabnya secara hati-hati sehingga tidak terlalu kentara. Belakangan, Qaradhawi berani membawa pemikiran dan gagasan busuk itu secara terang-terangan. Ia menamakan jalan yang ditempuhnya dengan istilah jalan Wasathiyah Islamiyah Islam yang tengah-tengah, sebagaimana pengakuannya: Metode Wasathiyah Islamiyah ini bukan kami yang mengada-ada, ini 3 Ucapan ini jelas ghuluw melampaui batas kerana Allah hanya memberikan gelar Ummah kepada satu orang iaitu Nabi Ibrahim Alaihis Salam QS. An Nahl: 120. Bagaimana orang ini diberi julukan dengan seperti ini? Ghuluw memang sudah tidak asing lagi di kalangan mereka kerana memang itulah manhaj yang dipakai dalam pengkaderan ikhwanul muslimin. Mereka melakukan ghuluw pada diri Hasan Al Banna sampai-sampai mereka mengatakan bahawa dia adalah mukjizat di atas segala mukjizat dan lain-lainnya sebagaimana terungkap dalam buku Al Bannaa bi Aqlaami Talaamizatihi wa Muhibbihi. 19 merupakan ruhnya Islam. Dan itu juga merupakan aliran pemikiran yang selalu saya bentangkan selama ini dan memperkuat jiwa saya dalam tahun-tahun terakhir ini semenjak saya mulai berbuat untuk metode ini, iaitu aliran Wasathiyah Islamiyah. Saudara pembaca yang budiman, sesungguhnya pemikiran yang dinamakan dengan Wasathiyah Islamiyah yang dibawa dan diperjuangkan Qaradhawi ini adalah misi yang batil. Akan saya tulis beberapa baris untuk menjelaskannya. Saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Taala semoga Dia mengaruniakan keikhlasan kepadaku sebagaimana juga saya memohon kepada Allah semoga Dia mengembalikan Qaradhawi kepada kebenaran dengan cara yang baik dan melepaskannya dari kesesatan dan penyimpangan. 20

2. Menyerukan untuk Mencintai Yahudi dan Nashrani