3. Bagaimana pengembangan model perencanaan himpunan data dan aplikasi instrumentasi bagi guru BKKonselor
SMPMTS di Kabupaten Bondowoso yang dipromosikan?
B. Konsep Perencanaan
Konsep perencanaan menurut T. Hani Handoko, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses menentukan bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan dalam menentukan bagaimana organisasi
dapat meraih apa yang ingin ditujunya. 2. Proses menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan,
membangun peraturan-peraturan
dan prosedur,
dan memperhitungkan hasil-hasil yang akan terjadi di waktu yang
akan datang. 3. Proses perencanaan tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan, namun perlu terus dimodifikasi sesuai dengan temuan-temuan baru di lapangan yang membawa pada
efektivitas dan efisiensi organisasi.
2
Pendapat yang lain menurut tim dosen administrasi pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, menjelaskan bahwa
perencanaan sebagai bagian dari manajemen merupakan suatu proses yang sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi.
3
Proses manajemen secara umum harus mengikuti langkah-langkah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin,
dan mengendalikan. Berkaitan dengan perencanaan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut: 1.
Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan. Dalam organisasi
merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan secara matang terhadap arah, tujuan dan tindakan
sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode atau teknik yang tepat.
2. Merencanakan pada dasarnya membuat keputusan mengenai
arah yang akan dituju, tindakan yang akan diambil, sumber daya yang akan diolah dan teknik atau metode yang dipilih
untuk digunakan. Rencana mengarahkan tujuan organisasi
2
T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 2013, hlm. 77- 78.
3
Tim dosen UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 93-94.
dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Prosedur itu dapat berupa pengaturan sumber daya dan
penetapan teknik atau metode.
3. Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi,
sebab rencana berfungsi untuk: Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai, Memberikan pegangan dan
menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, Organisasi memperoleh standar
sumber daya terbaik dan mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan. Di sisi lain, menjadi
rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan, Memberikan batas
kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana, Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara
intensif sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan
secara dini,
Memungkinkan untuk
terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal, Menghindari pemborosan.
Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Heidjrachman Ranu Pandojo. Perencanaan merupakan aspek
administrasi yang bersifat khusus, dan keberhasilannya sangat bergantung pada standar dan informasi yang akurat. Kegiatan
perencanaan akan meliputi perencanaan garis besar perencanaan, strategi atau program umum, pemilihan metode yang cocok,
pemilihan bahan baku dan mesin-mesin yang tepat, dan berbagai hal dalam rangka menjawab pertanyaan 5W+1H apa, mengapa,
bagaimana, kapan, di mana, oleh siapa pelaksanaan pekerjaan dijalankan. Kegiatan perencanaan akan meliputi: informasi tentang
latar belakang, kehendak yang diinginkan, metode yang akan dipergunakan,
administrasi yang
rinci, dan
sistem interkomunikasi.
4
Proses perencanaan ini, biasanya mengenai hal-hal yang bersifat eksklusif, yakni berkenaan dengan kegiatan operasional
yang akan dilaksanakan, seperti tanggung jawab masing-masing departemen, penentuan tugas-tugas departemen dan lain-lain.
Beberapa kegiatan yang direncanakan adalah penyusunan program kerja
berkaitan dengan
rencana pembelajaran,
strategi
4
Heidjrachman Ranupandojo, Teori dan Konsep Manajemen, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1996, hlm. 59-60.
pembelajaran, waktu, metode, juga jadwal mengajar bagi lembaga pendidikan dan lain-lain.
Agar perencanaan berdaya guna, maka perencanaan harus sederhana, luwes, berimbang, didasarkan pada standar-standar
yang akurat hasil observasi dan pencatatan sistematis. Perencanaan merupakan alat manajemen penting, karena itu perlu diberikan
perhatian khusus, serta imajinasi yang kuat didasari pengetahuan teknik yang luas dan mendalam. Namun perlu diingat,
merencanakan bukan satu-satunya kegiatan manajemen, karena dalam penerapan rencana tersebut, akan sangat tergantung pada
pelaksanaannya. Hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan perencanaan, yaitu tersedianya pelaksanaan-pelaksanaan yang
baik.
Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa perencanaan merupakan proses awal bagi sistem manajemen untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Oleh sebab itu, perencanaan merupakan proses menentukan rancangan tindakan bagaimana
organisasi membangun aturan-aturan dan prosedur demi tercapainya tujuan organisasi tanpa melupakan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi dalam pelaksanaan perencanaan. Perencanaan yang dilakukan oleh organisasi termasuk dalam hal
ini adalah organisasi bimbingan dan konseling di sekolah Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling, disingkat UPBK harus
bersifat fleksibel. Artinya perencanaan tersebut bisa menyesuaikan terhadap lingkungan eksternal kebutuhan perkembangan klien
yang dinamis.
C. Alasan Pentingnya Perencanaan Dalam Manajemen