PENDAHULUAN AKPM09. PENGARUH PEMISAHAN HAK ALIRAN KAS DAN HAK KONTROL TERHADAP DIVIDEN

AKPM-09 2

1. PENDAHULUAN

Masalah keagenan merupakan isu sentral dalam literatur keuangan sejak Berle dan Means 1932 menginvestigasi struktur kepemilikan perusahaan publik. Dalam perusahaan dengan kepemilikan tersebar, pemegang saham secara individual tidak dapat mengendalikan manajemen agar bertindak selaras dengan kepentingan pemegang saham. Masalah keagenan pokok dalam perusahaan seperti ini adalah konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham. Namun dalam perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi, ada pemegang saham yang dapat mengendalikan manajemen atau bahkan bagian dari manajemen itu sendiri. Masalah keagenan yang menonjol dalam perusahaan seperti ini adalah konflik keagenan antara pemegang saham pengendali 1 dengan pemegang saham minoritas. Konsep yang selama ini lazim digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan konsentrasi kepemilikan adalah konsep kepemilikan imediat. 2 Konsep kepemilikan imediat memiliki kelemahan dalam mengkaji pola kepemilikan perusahaan karena konsep kepemilikan ini tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi rantai kepemilikan, pemegang saham pengendali, pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol, serta mekanisme peningkatan kontrol dalam perusahaan La Porta et al., 1999. Kelemahan tersebut muncul karena rangkaian kepemilikan tidak dapat ditelusuri sampai dengan pemilik akhir teridentifikasi. La Porta et al. 1999 merupakan peneliti pertama 1 Pemegang saham pengendali controlling shareholder adalah individu, keluarga, atau institusi yang memiliki kontrol terhadap sebuah perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung pada tingkat pisah batas cut-off hak kontrol tertentu Claessens et al., 2000b. Pemegang saham pengendali disebut juga sebagai pemilik ultimat terbesar. 2 Kepemilikan imediat immediate ownership adalah kepemilikan langsung dalam perusahaan publik. Berdasarkan konsep kepemilikan ini, rangkaian kepemilikan tidak ditelusuri dan besarnya kepemilikan seorang pemegang saham ditentukan berdasarkan persentase saham yang terlulis atas nama dirinya. AKPM-09 3 yang menelusuri kepemilikan perusahaan publik dengan konsep baru, yaitu kepemilikan ultimat. 3 Fenomena pemisahan hak aliran kas 4 dan hak kontrol 5 terjadi karena adanya konsentrasi kepemilikan perusahaan publik. Femonoma ini muncul karena pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perusahaan lain. Fenomena tersebut hanya dapat diidentifikasi dengan penggunaan konsep kepemilikan ultimat. Dalam kepemilikan terkonsentrasi yang ditentukan berdasarkan konsep ultimat, konsentrasi kepemilikan dapat berupa konsentrasi hak aliran kas dan konsentrasi hak kontrol. Kedua konsentrasi tersebut dapat berbeda karena adanya mekanisme peningkatan kontrol yang dilakukan oleh pemegang saham pengendali. 6 Fenomena berbagai perusahaan di Indonesia dapat dikendalikan oleh pemegang saham pengendali yang sama adalah nyata. Fenomena ini terjadi karena berbagai mekanisme kepemilikan, khususnya kepemilikan piramida dan lintas kepemilikan, lazim ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia, dan sebagian negara maju La Porta et al., 1999; Claessens et al., 2000a; Faccio dan Lang, 2002. IAI menyadari adanya fenomena ini yang hal itu tercermin dalam PSAK 38 tentang akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan adanya berbagai perusahaan dalam satu pengengendalian tersebut, pemegang saham pengendali dimungkinkan menggunakan 3 Kepemilikan ultimat ultimate ownership adalah kepemilikan langsung dan tidak langsung terhadap perusahaan publik. Berdasarkan konsep kepemilikan ini, rangkaian kepemilikan harus ditelusuri sampai dengan pemilik ultimat dapat diidentifikasi. 4 Hak aliran kas cash flow right adalah klaim keuangan pemegang saham terhadap perusahaan La Porta et al., 1999. 5 Hak kontrol control right adalah hak suara untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan perusahaan La Porta et al., 1999. 6 Deviasi hak aliran kas dari hak kontrol dinamai cash flow right leverage. Cash flow right leverage menunjukkan terjadinya peningkatan kontrol melalui berbagai mekanisme seperti kepemilikan piramida dan lintas kepemilikan La Porta et al., 1999. AKPM-09 4 kekuasaan power untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan dalam rangka memperoleh manfaat privat. Dengan konsep kepemilikan imediat yang selama ini digunakan, struktur kepemilikan piramida dan lintas kepemilikan tidak teridentifikasi. Untuk itu dibutuhkan konsep kepemilikan ultimat agar pola kepemilikan yang sesungguhnya, pemegang saham pengendali, dan mekanisme peningkatan kontrol terhadap perusahaan, dan potensi konflik keagenan yang terjadi dapat diidentifikasi. Riset ini bermaksud untuk memverifikasi fenomena pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol atas kemungkinan terjadinya ekspropriasi 7 oleh pemegang saham pengendali terhadap pemegang saham lain. Pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol serta deviasi kedua jenis hak tersebut berimplikasi pada kemungkinan terjadinya ekspropriasi dalam perusahaan. Ekspropriasi dilakukan oleh pemegang saham pengendali untuk mendapatkan manfaat privat atas kontrol 8 yang tidak dapat dilakukan oleh pemegang saham minoritas. Ekspropriasi dapat dilakukan oleh pemegang saham pengendali melalui kebijakan perusahaan. Salah satu kebijakan penting dalam perusahaan adalah kebijakan dividen Healy dan Palepu, 1989. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol menyebabkan terjadinya ekspropriasi oleh pemegang saham pengendali melalui dividen. Berdasarkan permasalahan penelitian tersebut, tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh hak aliran kas, hak kontrol, dan cash flow right leverage terhadap dividen. 7 Ekspropriasi expropriation adalah proses penggunaan kontrol untuk memaksimumkan kesejahteraan sendiri dengan distribusi kekayaan dari pihak lain Claessens et al., 2000b. 8 Manfaat privat atas kontrol private benefits of control adalah manfaat yang diperoleh oleh pemegang saham pengendali, baik berbentuk keuangan maupun nonkeuangan, melalui dominasi kontrol yang dimilikinya. Manfaat privat diperoleh oleh pemegang saham pengendali melalui pengaruhnya yang dominan dalam menentukan kebijakan perusahaan. Manfaat ini disebut manfaat privat karena pemegang saham lain tidak dapat memperoleh manfaat yang sama seperti yang didapatkan oleh pemegang saham pengendali Gilson dan Gordon, 2003. AKPM-09 5 2. KAJIAN LITERATUR 2.1. Struktur Kepemilikan