spasial. Sebuah sistem informasi geografis tidak dapat dirancang tanpa menggunakan protokol standard OGC dalam penerapannya. [8]
2.4.2 Shapefile SHP
Shapefile .shp merupakan format data vektor geospasial yang sangat popular. Shapefile dapat diperoleh dengan merancang data spasial dari peta konvensional
maupun peta raster yang merupakan perwujudan lingkungan aslinya misalnya peta yang berasal dari pencitraan satelit dengan menggunakan aplikasi ArcGIS ArcView,
Quantum GIS, dan lain – lain [5].
Hasil perancangan shapefile biasanya terintegrasi dengan beberapa file yang lain misalnya .dbf, .shx, . apr .prj. Dan dalam penggunaannya pada geoserver,
penyimpanan data shapefile harus bersamaan dengan file – file lain tersebut.
2.4.3 Styled Layer Descriptor SLD
Data geospasial tidak memiliki pengaturan tetap dalam hal visualisasi misalnya data spasial berupa shapefile [13]. Jadi untuk dapat melihat bentuk dari masing – masing
data spasial tersebut maka kita perlu memberi pengaturan style pada tiap vektor data. Pengaturan ini dapat berupa pengaturan warna, ketebalan, dan lain – lain yang akan
melewati proses renderisasi data pada peta.
Pada geoserver, pengaturan style dinamakan Styled Layer Descriptor SLD yang dibuat dalam format XML yang terintegrasi pada masing – masing layer yang
akan ditampilkan yang berupa data vektor. Pengaturan pada SLD pada layer memang sedikit kompleks, dan beberapa fungsi didalamnya membutuhkan data atribut dari
masing – masing data spasial dalam hal ini shapefile, sehingga kumpulan file yang terintegrasi terhadap shapefile .dbf, .shx, .apr .prj sangat diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Openlayers
Openlayers adalah library javascript sisi client yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat pemetaan web yang interaktif, dan dapat digunakan pada
hampir semua browser. Karena openlayers digunakan pada client, maka tidak diperlukan perangkat lunak ataupun pengaturan khusus pada server atau para
pengguna tidak perlu melakukan proses unduh apa pun. Aslinya openlayers dikembangkan oleh Metacarta, lalu dengan digunakannya openlayers pada Google
Maps, openlayers telah bertumbuh menjadi framework yang terkenal dan berpengalaman karena banyaknya komunitas dan para pengembang yang
mengembangkannya hingga sekarang [4].
Openlayers merupakan library Javascript murni untuk menampilkan data peta dalam berbagai web browser modern, tanpa ketergantungan server [6]. Openlayers
mengimplementasikan sebuah Javascript API untuk membangun aplikasi geografis berbasis web yang setara dengan Google Maps APIs dengan perbedaan signifikan,
bahwa Openlayers merupakan perangkat lunak bebas yang dikembangkan oleh dan bagi komunitas perangkat lunak Open Source.
Openlayers memudahkan para pengembang perangkat lunak untuk menampilkan peta yang dinamis pada sebuah aplikasi, hal ini memungkinkan para
pengguna aplikasi dalam hal zoom in atau zoom out, maupun dragging peta, dan tentu saja masih banyak keunggulan lain yang bisa dipergunakan dalam pemakaian
Openlayers seperti seleksi layer peta dan lain – lain. Openlayers menggunakan pemodelan Client – Server sehingga inti utama
penggunaannya menggunakan operasi aplikasi web. Pemodelan client juga dikatakan sebagai web map client, pada sisi client ini lah openlayers berada dan dengan tugas
utamanya adalah mengambil gambar – gambar peta dari server peta dan setiap proses yang dilakukan pengguna misalnya, zoom in out, drag, dan lain – lain maka
openlayers akan mengirimkan permintaaan yang baru kepada server. Sedangkan pemodelan server juga dikatakan sebagai web map server atau map service, dimana
pemodelan ini menyediakan peta itu sendiri. Web map server memiliki beberapa contoh seperti, WMS web map service, Google Maps, YahooMaps, ESRI ArcGIS,
Universitas Sumatera Utara
WFS web feature service, OpenstreetMaps, dan lain – lain. Openlayers bukan lah web map server, melainkan media yang digunakan untuk mengambil data dari server
dan menampilkannya secara visual. Openlayers menyediakan layanan dalam penggunaan web map server dalam
visualisasi peta. Openlayers dapat menampilkan sebuah layer ataupun beberapa layer yang memiliki kriteria yang sama misalnya bounding box yang membatasi panjang
dan lebar tiap – tiap layer. Openlayers juga dapat menampilkan peta multi layer, dimana setiap layer berasal dari web map server yang berbeda – beda, tapi tentu saja
harus memiliki kriteria yang sama.
2.5 Eclipse IDE