BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2003
d.6. Putarlah sekrup koreksi diafragma sedemikian rupa hingga garis bidik menunjuk skala nol berimpit dengan titik P
d.7. Ulangi pekerjaan hingga bila teropong di arahkan dari atas ke bawah atau sebaliknya garis bidik tetap berimpit dengan PTQ.
d.8. Pesawat telah baik.
D. PEMBACAAN SKALA LINGKARAN
1. Perhatikan bentuk-bentuk skala lingkaran yang terdapat pada pesawat yang bersangkutan.
Ada 4 macam bentuk skala lingkaran : a.
Bentuk garis lurus b.
Garis lurus yang dilengkapi dengan skala c.
Nonius d.
Garis lurus yang dilengkapi dengan micro meter. 2.a .Bentuk garis lurus telah dibicarakan dalam bab pengenalan pesawat
waterpass. 2.b . Garis lurus yang dilengkapi dengan skala lihat gbr 8-4.
b.1. Baca angka derajat yang terdapat di belakang garis indeks dengan melihat posisi garis indeks.
Pada gambar garis indeks terletak antara angka 38 39 berarti pembacaan derajat = 38
. b.2. Garis lurus yang dilengkapi dengan skala lihat gbr 8-4.
2.c. Alat pembaca Nonius
LABORATURIUM ILMU UKUR TANAH 14
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2003
c.1. Cari tentukan besarnya satuan nonius pada pesawat tersebut. Besar satuan nonius = bagian lingkaran bagian nonius. Maka untuk
menentukan satuan nonius ini adalah sbb : lihat gbr. 8-5a. -
Himpit indeks nol nonius dengan garis skala lingkaran yang berangka bulat, misal 10
. Maka garis nonius yang terakhir akan berimpit pula dengan garis
skala lingkaran, misal dengan skala lingkaran 17 15 maka panjang
nonius 7 15 . Bila nonius dibagi dalam 30 bagian maka satu bagian
nonius ada 7 15 : 30 = 1430. Dan bila satu bagian skala
lingkaran ada 15, maka besar satuan nonius = 15 - 1430 = 30. c.2. Baca angka derajat dari skala lingkaran misal 71
15 lihat gambar. 8- 5b.
c.3.Carilah garis nonius yang berimpit dengan garis skala lingkaran. Misal garis no.13 maka pembacaan : 71
15 + 13 x 30 = 712130. 2.d. Alat pembaca yang dilengkapi dengan micro meter.
Sebagai contoh kita ambil pesawat TMIA, dimana medan baca seperti terlihat pada gbr.
d.1. Putar sekrup micro meter sedemikian rupa hingga 2 atau 3 garis horizontal pada bidang tengah B berimpit.
d.2. Baca angka derajat yang tertera pada bidang kiri A pada gambar terbaca 246
30.
LABORATURIUM ILMU UKUR TANAH 15
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2003
d.3. Baca skala micro meter yang ditunjukkan oleh indeks bidang C pada gambar terbaca 86,17
= 2463816,7 E. PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL
1. Tempatkan pesawat pada titik yang sudah ditentukan A dan setel hingga siap untuk melakukan pengukuran.
2. Arahkan teropong pada titik B, benang silang tepat pada paku titik B. 3. Jika paku titik tidak kelihatan, dirikan yalon tepat di atas paku titik B,
benang silang tepatkan pada AS yalon. 4. A. Dengan pesawat theodolith yang dilengkapi kompas.
a1. Buka kuncisekrup kompas hingga skala lingkaran bergerak, dan biarkan sampai diam kembali. Kemudian tutup kuncisekrup kompas, maka skala
lingkaran menunjukkan arah utara magnetis. a2. Baca sudut ukuran B
AB, misalnya = 3015. a3. Arahkan teropong pada titik C, benang silang tepat pada paku titik C dan
jika paku tidak kelihatan lakukan pekerjaan ini seperti pada pekerjaan no. 3.
a4. Baca sudut jurusan C AC misal = 4545.
a5. Lakukan juga pekerjaan tersebut pada titik D dan titik-titik yang lain N, misal
AD = 12030 dan AN = x. a6. Besar sudut BAC =
AC - AB = 4545 - 3015 = 1530 Besar sudut BAD =
AD - AB = 12030 - 3015 = 9015 Besar sudut BAN =
AN - AB = x - 3015 = y
LABORATURIUM ILMU UKUR TANAH 16
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2003
Besar sudut CAN = AN - AB = x - 3015 = z
F. PENGUKURAN SUDUT VERTIKAL